Anda di halaman 1dari 42

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep dasar teori

1. Konsep dasar teori kehamilan

a. Pengertian

Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya

janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari ( 40 minggu atau 9

bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan

dibagi dalam 3 triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari

konsepsisampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan keempat sampai

6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan.

(prawirihardjo, 2018)

b. Kebutuhan fisik ibu hamil

Menurut Nugroho (2014) kebutuhan fisik pada ibu hamil yaitu:

1) Oksigen

Seorang ibu hamil sering mengeluh tentang rasa sesak dan

pendek nafas. Hal ini disebabkan karen diafragma tertekan

akibat membesarnya rahim. Kebutuhan oksigen meningkat 20%.

2) Nutrisi

a) Kebutuhan gizi ibu hamil dengan BB normal

Perubahan enregi pada kehamilan trimester 1 memrlukan

tambahan 100 kkal/hari (menjadi 1.900-2000 kkal/hari). Ini

8
9

berarti sama dengan menambah 1 potong (50 gram) daging

sapi atau 2 buah apel dalam menu sehari. Selanjutnya pada

trimester II dan III, tambahan energi yang dibutuhkan

meningkat menjadi 3000 kkal/hari, atau sama dengan

mengkonsumsi tambahan 100 gr daging ayam atau minum 2

gelas susu sapi cair. Idealnya kenaikan bb sekitar 500

gr/minggu.

b) Kebutuhan gizi ibu hamil gemuk

Ibu hamil yang terlalu gemuk tidak boleh mengkonsumsi

makanan dalam jumlah sekaligus banyak. Sebaiknya

berangsur-angsur, sehari menjadi 4-5 kali waktu makan.

Penambahan energi untuk ibu hamil gemuk tidak boleh lebih

dari 300 kkal/hari. Sementara penambahan berat badan tidak

boleh lebih dari 3 kg/bulan atau 1 kg/minggu. Makanan yang

harus dikurangi adalah yang rasanya manis, gurih, dan

mengandung banyak lemak, seperti daging sapi, daging

ayam dengan kulit, makanan berminyak, dan sejenisnya.

c) Kebutuhan gizi ibu hamil kurus

Pengaturan makanan bagi ibu hamil kurus lebih sederhana.

Yang harus diperhatikan adalah jumlah cairan yang

terkandung dalam makanan. Air, baik air minum, jus atau

makanan yang mengandung kadar air tinggi, selain mudah

mengenyangkan juga memancing timbulnya rasa mual.


10

Supaya kebutuhan ibu yang terlalu kurus tercukupi,

disarankan mengkonsumsi makanan dengan sedikit kuah.

Setelah makan, beri jeda ½ hingga 1 jam sebelum minum.

Mengenai jenis dan jumlah makanan tidak ada

pantangannya.

d) Makanan yang aman di konsumsi

(1) Hindari makan daging/ayam mentah dan setengah

matang, cuci perlengkapan masak dan tangan sebersih

mungkin setelah mengolah bahan tersebut.

(2) Hindari ikan mentah seperti sushi

(3) Hindari telur mentah dan makanan yang mengandung

telur seperti mayonnaise, salmonella sering dijumpai

pada telur, produk hasil ternak, dan daging mentah.

(4) Masukkan ke kulkas semua makanan matang, makanan

beku, dan produk peternakan.

(5) Masak makanan siap saji atau hasil ternak siap makan

sampai matang, jangan memakannya dalam kedaan

dingin atau hangat.

(6) Jangan minum susu sapi, kambing, atau biri-biri yang

tidak dipasteurisasi

(7) Cuci dengan seksama buah-buahan, sayuran, dan salad.

(8) Buang makanan yang berjamur dan kentang yang sudah

berakar
11

3) Personal hygiene

Kebersihan diri selama kehamilan penting untuk dijaga oleh

seorang ibu hamil. Personal hygiene yang buruk dapat

berdampak pada Kesehatan ibu dan janin.

4) Pakaian

Pakaian yang baik bagi wanita hamil adalah :

a) Longgar, nyaman, dan mudah dikenakan

b) Gunakan kutang/BH dengan ukuran sesuai ukuran payudara

dan mampu menyangga seluruh payudara

c) Untuk kasus kehamilan menggantung, perlu disangga dengan

stagen atau kain bebat di bawah perut

d) Tidak memakai sepatu tumit tinggi. Sepatu berhak rendah

baik untuk punggung dan postur tubuh dan dapat mengurangi

tekanan pada kaki.

5) Eliminasi

Ibu hamil sering buang air kecil terutama pada trimester I dan

III kehamilan. Sementara frekuensi buang air besar menurun

akibat adanya konstipasi. Kebutuhan ibu hamil akan rasa

nyaman terhadap masalah eliminasi juga perlu mendapat

perhatian.

6) Seksual
12

Wanita hamil dapat tetap melakukan hubungan seksual dengan

suaminya sepanjang hubungan seksual tersebut tidak

menganggu kehamilan. Ada beberapa tips untuk wanita hamil

yang ingin berhubungan seksual dengan suaminya:

a) Pilih posisi yang nyaman dan tidak menyebabkan nyeri bagi

wanita hamil

b) Sebaiknya gunakan kondom, karena prostaglandin yang

terdapat dalam semen bisa menyebabkan kontraksi

c) Lakukanlah dalam frekuensi yang wajar, 2-3 kali seminggu.

7) Mobilisasi, Bodi Mekanik

Mobilisasi dan bodi mekanik untuk ibu hamil harus

memperhatikan cara-cara yang benar antara lain :

a) Melakukan latihan/ senam hamil agar otot-otot tidak 1 kaku

b) Jangan melakukan gerakan tiba-tiba/ spontan

c) Jangan mengangkat secara langsung benda-benda yang cukup

berat, jongkoklah terlebih dahulu baru kemudian mengangkat

benda

d) Apabila bangun tidur, miring dulu baru kemudian bangkit

dari tempat tidur

8) Exercise / Senam Hamil

a) Senam hamil adalah adalah terapi latihan gerak untuk

mempersiapkan ibu hamil, secara fisik atau mental, pada

persalinan cepat, aman dan spontan.


13

b) Keuntungan:

(1) Melenturkan otot

(2) Memberikan kesegaran

(3) Meningkatkan self exteem dan self image

(4) Sarana berbagi informasi

c) Waktu yang tepat melakukan senam hamil

(1) Jika kandungan mencapai 6 bulan ke atas, lakukan senam

hamil, kecuali ada kelainan tertentu pada kehamilan.

Sebelum memutuskan mengikuti senam hamil, diskusikan

kondisi kehamilan dengan dokter atau bidan.

(2) Perempuan hamil yang mengikuti senam hamil

diharapkan dapat menjalani persalinan dengan lancar,

dapat memanfaatkan tenaga dan kemampuan sebaik-

baiknya sehingga proses persalinan normal berlangsung

relatif cepat.

(3) Sebelum memulai senam hamil, lakukan dulu gerakan

peranasan sehingga peredaran darah dalam tubuh akan

meningkat dan oksigen yang diangkut ke otot otot dan

jaringan tubuh bertambah banyak, serta dapat mengurangi

kemungkinan terjadinya kejang luka karena telah


14

disiapkan sebelumnya untuk melakukan gerakan yang

lebih aktif.

d) Hal-hal penting dalam melakukan Senam :

(1) Persetujuan Dokter/Bidan

(2) Senam Dengan Instruktur

(3) Cukup Berlatih

(4) Pakaian Senam

(5) Makanan

9) Istirahat/tidur

a) Yoga

Yoga adalah olah fisik yang mengandalkan pernafasan dan

pemusatan fikiran. Teknik pengaturan nafas yang yang

dilakukan dalam yoga menimbulkan rasa rileks dan kelak

sangat membantu dalam proses persalinan. Umumnya

kesalahan yang sering terjadi adalah ketidakmampuan

mengatur nafas saat mengedan. Selain itu Gerakan yoga yang

lambat juga dapat mengelola otot tubuh termasuk otot pelvic

sehingga saat bersalin kelak, rasa sakit dapat dikurangi.

b) Tidur

Ibu hamil sebaiknya memiliki jam istirahat/tidur yang cukup.

Kurang istirahat/ tidur, ibu hamil akan terlihat pucat, lesu dan
15

kurang gairah. Usahakan tidur malam + 8 jam dan tidur siang

1 jam. Umumnya ibu mengeluh susah tidur karena rongga

dadanya terdesak perut yang membesar atau posisi tidurnya

jadi tidak nyaman. Tidur yang cukup dapat membuat ibu

menjadi relaks, bugar dan sehat.

Posisi tidur yang paling dianjurkan adalah tidur miring

ke kekiri, posisi ini berguna untuk mencegah varices, sesak

nafas, bengkak pada kaki, serta dapat memperlancar sirkulasi

darah yang penting buat pertumbuhan janin. Bila ibu sulit

tidur, cobalah mendengarkan musik lembut yang akan

mengiring perasaan dan pikiran menjadi lebih tenang

sehingga tubuh dan perasaan jadi lebih relaks.

c) Mendengarkan Musik

Selain menimbulkan perasaan relaks dan nyaman saat

mendengarkan, ternyata alunan musiknya sendiri dapat

memberikan stimulus pada perkembangan janin. Rangsangan

ini diyakini dapat menjadi stimulus awal perkembangan otak

janin.

d) Meditasi dan Berdoa

Berdoa dan meditasi merupakan relaksasi ringan yang dapat

dilakukan semua ibu hamil. Manfaatnya dapat menenangkan

pikiran agar terpusat pada satu hal, yaitu kesehatan janinnya.


16

Ini akan menolong calon ibu siap secara emosi menghadapi

persalinannya.

e) Pijat

Pijat adalah terapi tradisional yang dapat mengusir kelelahan

fisik, memperlancar peredaran darah dan menghilangkan

ketegangan pikiran. Pemijatan yang aman dilakukan pada

bagian tubuh leher, kaki dan kepala.

10) Travelling

Pada trimester pertama (0 – 14 minggu), banyak ibu hamil lebih

memilih tidak berpergian disebabkan rasa mual dan lelah yang

sangat terasa pada tahap ini. Namun jika Anda merasa tidak

terganggu dengan keadaan demikian, Anda dapat berpergian

dengan aman dan nyaman.Trimester pertama merupakan waktu

yang sangat sensitive karena rawan terjadi keguguran dan

kehamilan diluar kandungan.

Pada trimester kedua (14 – 28 minggu), sepertinya

merupakan waktu yang ideal untuk berpergian karena rasa mual,

kelelahan sudah berkurang dan resiko terjadinya kelahiran

premature masih cukup lama dapat terjadi, namun tetap berhati –

hatilah. 
17

Pada trimester ketiga (29 – 40 minggu) resiko yang paling

dipikirkan dari berpergian adalah terjadinya kelahiran premature.

Dan jika tetap ingin berpergian sebaiknya konsultasikan hal ini

dengan dokter kandungan

11) Kesiapan laktasi

Persiapan menyusui pada masa kehamilan merupakan hal yang

penting karena dengan persiapan dini ibu akan lebih baik dan siap

untuk menyusui bayinya. Persiapan psikologis ibu untuk

menyusui pada saat kehamilan sangat berarti, karena keputusan

atau sikap yang positif harus terjadi pada saat kehamilan atau

bahkan jauh sebelumnya.

12) Memantau kesejahteraan janin

Pemantauan kesejahteraan janin yang dapat dilakukan ibu hamil

adalah dengan menggunakan kartu “fetalmovement” (pemantauan

pergerakan janin), yaitu ibu hamil mencermati dan mencatat

setiap pergerakan janin yang dirasakan.

13) Pekerjaan

Seorang wanita hamil boleh mengerjakan pekerjaan sehari-hari

asal hal tersebut tidak memberikan gangguan rasa tidak enak.

(a) Pekerjaan rumah tangga

(1) Pekerjaan rutin dapat dilaksanakan

(2) Bekerjalah sesuai kemampuan


18

(3) makin dikurangi dengan semakin tua kehamilan

(b) Wanita pekerja di luar rumah

(1) Wanita hamil boleh bekerja, tapi jangan terlalu berat

(2) Istirahatlah sebanyak mungkin

(3) Menurut UU perburuhan, wanita hamil berhak mendapat

cuti hamil selama 3 bulan, yaitu 1,5 bulan sebelum

bersalin dan 1,5 bulan sesudah bersalin

(4) Selama hamil perhatikan hal-hal yang dapat

membahayakan kandungan dan segera memeriksakan diri

(5) Pada minggu-minggu terakhir kehamilan, berutahukan

tanda-tanda permulaan persalinan

c. Kebutuhan psikologis ibu hamil trimester I,II, dan III

Menurut Nugroho (2014) kebutuhan psikologis pada ibu hamil

trimester I, II, dan III yaitu:

1) Support keluarga

a) Trimester I

Keluarga dapat memberikan dukungar dengan memberi

pengertian bahwa perubahan yang terjadi merupakan hal

yang normal dapat terjadi pada setiap ibu hamil. Bertukar

pengalaman yang menyenangkan dapat memberi gambaran

bahwa kehamilan dapat menjadi sesuatu yang

menyenangkan. Wanita hamil harus memastikan


19

tersedianya akomodasi sosial dan fisik dalam keluarga dan

rumah tangga untuk anggota baru tersebut.

Membantu ibu untuk memahami setiap perubahan

yang terjadi padanya baik fisik maupun psikologis.

Yakinkan bahwa kebanyakan ibu akan mulai merasa lebih

baik dan berbahagia pada trimester II.

b) Trimester II

Trimester Il biasanya adalah saat ibu merasa sehat. Tubuh

ibu sudah terbiasa dengan kadar hormone yang tinggi dan

rasa tidak nyaman pun telah berkurang. Perut ibu pun belum

terlalu besar sehingga belum dirasakan sebagai beban. Ibu

sudah menerima kehamilannya dan dapat menggunakan

energi dan pikirannya secara lebih konstruktif. Pada

trimester ini ibu sudah merasakan gerakan bayinya dan ibu

mulai merasakan kehadiran bayinya sebagai seseorang di

luar dirinya sendiri. Banyak ibu yang merasa terlepas dari

rasa kecemasan dan rasa tidak nyaman seperti yang

dirasakan pada trimester I dan merasakan meningkatnya

libido.

Dukungan yang dapat diberikan oleh keluarga atau

suami pada trimester ini adalah bersama-sama dengan ibu

untuk merencanakan persalinan, ikut mewaspadai adanya


20

komplikasi dan tanda-tanda bahaya dan bersama-sama

mempersiapkan suatu rencana apabila terjadi komplikasi.

c) Trimester III

Trimester III seringkali disebut periode menunggu dan

waspada, sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar

menunggu kelahiran bayinya. Gerakan bayi dan

membesarnya perut merupakan 2 hal yang mengingatkan ibu

terhadap bayinya. Kadang-kadang ibu merasa khawatir

anaknya akan lahir sewaktu-waktu. Hal tersebut

meningkatkan kewaspadaan terhadap timbulnya tanda dan

gejala persalinan.

Keluarga dan suami dapat memberikan dukungan

dengan memberikan keterangan tentang persalinan yang

akan ibu lalui dan itu hanya masalah waktu saja. Tetap

memberikan perhatian dan semangat pada ibu selama

menunggu persalinannya. Bersama-sama mematangkan

persiapan persalinan dengan tetap mewaspadai komplikasi

yang mungkin terjadi.

d. Ketidaknyamanan yang terjadi pada kehamilan menurut Nugroho

(2014) :

(a) Trimester I

(1) Diare
21

Dapat dikurangi/dicegah dengan cairan pengganti

hindari makanan berserat tinggi, makan sedikit namun

sering

(2) Nocturia, dapt dikurangi/dicegah denagn penjelasan

tentang sebab-sebabnya, kosongkan saat terasa dorongan

untuk BAK, perbanyak minum pada siang hari, jangan

kurangi minum malam hari kecuali sangat mengganggu

(3) Striae di perut

(4) Gatal-gatal, dapat dikurangi/dicegah dengan

menggunakan kompres, oatmeal

(5) Hidung tersumbat/berdarah

(6) Ngidam

(7) Kelelahan

(8) Kemerahan di telapak tangan

(9) Keputihan

(10) Berkeringat

(11) Ptyalism

(12) Mual dan muntah

(13) Sakit kepala

(14) Spider nevi

(b) Trimester II

(1) Chloasma Gravidarum

(2) Diare
22

(3) Edema

(4) Gatal-gatal

(5) Gusi berdarah

(6) Hemoroid

(7) Sulit tidur

(8) Kemerahan pada telapak tangan

(9) Keputihan

(10) Berkeringat

(11) Konstipasi

(12) Kram pada kaki

(13) Mati rasa dan rasa geli pada jari tangan dan kaki

(14) Sesak napas

(15) Nyeri ligamentum

(16) Panas dalam

(17) Perut kembung

(18) Pusing

(19) Sakit kepala

(20) Sakit punggung atas dan bawah

(21) Varises pada kaki/vulva

(c) Trimester III

(1) Diare

(2) Edema

(3) Nocturia
23

(4) Gatal-gatal

(5) Hemoroid

(6) Keputihan

(7) Berkeringat

(8) Konstipasi

(9) Mati rasa dan geli

e. Perubahan anatomi dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil trimester

I, II, dan III

Menurut Nugroho (2014) perubahan anatomi dan adaptasi fisiologis

pada ibu hamil trimester I, II, dan III yaitu:

1) Sistem reproduksi.

a) Uterus

Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama dibawah

pengaruh estrogen dan progesteron.

Pembesaran disebabkan;

(1) Peningkatan vaskularisasi dan dilatasi pembuluh darah.

(2) Hiperplasia dan hipertrofi.

(3) Perkembangan desidua.

b) Serviks Uteri

Jaringan ikat pada servik (banyak mengandung kolagen)

lebih banyak dari jaringan otot yang hanya 10%. Estrogen

meningkat, bertambah hipervaskularisasi serta


24

meningkatnya suplai darah maka konsistensi servik menjadi

lunak atau disebut tanda Goodell. Peningkatan aliran darah

uterus dan limpe mengakibatkan kongesti panggul dan

oedema. Sehingga uterus, servik dan ithmus melunak secara

progressif dan servik menjadi kebiruan.

c) Vagina dan vulva

Hipervaskularisasi pada vagina dann vulva meng akibatkan

lebih merah, kebiru-biruan (livide) yang disebut tanda

Chadwick. Warna portio tampak livide, Selama hamil pH

sekresi vagina menjadi lebih asam, keasaman berubah dari 4

menjadi 6,5. Rentan terhadap infeksi jamur

d) Ovarium

Sampal kehamilan 16 mg masih terdapat korpus luteum

graviditas dengan diameter 3 cm yang memproduksi

estrogen & progesteron. Lebih dari 16 mg plasenta sudah

terbentuk dan korpus luteum mengecil, sehingga produksi

estrogen dan progesteron digantikan oleh plasenta.

2) Sistem Payudara

Mammae akan membesar dan tegang akibat hormon

somatomamotropin, estrogen dan progesteron tapi belum

mengeluarkan ASI. Sommatomamotropin mempengaruhi sel-sel


25

asinus dan menimbulkan perubahan dalam sel sel sehingga

terjadi pembuatan kasein, laktalbumun, dan laktoglobulin

sehingga mammae dipersiapkan untuk laktasi. Hiperpigmentasi

pada areolla (menjadi lebih hitam dan tegang).

3) Sistem Endokrin

a) HCG (Hormone Corionic Gonadotropic)

Gonadotropin korionik manusia (HCG) yang disekresi oleh

sel trofoblas dari plasenta untuk mempertahankan

kehamilan. HCG meningkat 8 hari setelah ovulasi (9 hr

setelah puncak LH pertengahan siklus). Selama 6-8 mg

kehamilan HCG mempertahankan korpus luteum untuk

memproduksi estrogen dan progesteron dan selanjutnya akan

diambil alih oleh plasenta.

b) HPL (Hormone Placenta Lagtogene)

Lactogen plasenta manusia (HPL) dihasilkan oleh plasenta.

Pada kehamilan cukup bulan HPL meningkat 10% dari

produksi protein plasenta HPL bersifat diabetogenik,

sehingga kebutuhan indulin wanita ham naik.

c) Prolaktin
26

prolaktin menungkat selama kehamilan sebagai respon thp

meningkatnya estrogen. Fungsi prolaktin adalah

perangsangan produksi susu. Pada Trimester prolaktin Yang

disekresi oleh hipofisis janin merupakan perangsang

pertumbuhan adrenal janin yang penting

d) Estrogen

Estrogen dihasilkan dalam hati janin dan paling banyak

dalam kehamilan manusia. Menyebabkan pertumbuhan, baik

ukuran maupun jumlah sel. Menyebabkan penebalan

endometrium sehingga ovum yang dibuahi dapat tertanam.

Estrogen juga menyebabkan hypertrophy dinding uterus dan

peningkatan ukuran pembuluh darah dan lympatics yang

mengakibatkan peningkatan vascularitas, kongesti dan

oedem. Akibat perubahan ini Tanda "Chadwick", tanda

"Goodell", Tanda "Hegar", hypertrophy & hyperplasia otot

uterus, hypertrophy & hyperplasia jaringan payudara

termasuk sistem pembuluh/pipa.

e) Progesteron

Peningkatan sekresi, mengendurkan otot-otot halus.

Menyebabkan penebalan endometrium sehingga ovum yang

dibuahi dpt tertanam. Menjaga peningkatan suhu basal ibu.

Merangsang perkembangan sistem alveolar payudara.

Dengan hormon relaxin melembutkan/ mengendurkan


27

jaringan penghubung, ligamen dan otot, sakit punggung,

nyeri ligamen. Progesteron pada kehamilan kadarnya lebih

tinggi sehingga menginduksi perubahan desidua. Sampai

minggu ke-6 dan ke 7 kehamilan sumber utamanya adalah

ovarium, setelah itu plasenta memainkan peran utama.

Fungsi progesteron adalah mencegah abortus spontan,

mencegah kontraksi rahim, menginduksi beberapa kekebalan

tubuh untuk hasil konsepsi.

4) Sistem kekebalan

Kadar imunoglobulin tidak berubah pada kehamilan. Kadar anti

bodi IgG ibu spesifik memiliki kepentingan khusus krn

kemampuan melintasi plasenta. IgG adalah komponen utama

dari imunoglobulin janin in utero & periode neonatal dini. IgG

adlh satu-satunya imunoglobulin yang menembus plasenta

Sistem imun janin timbul secara dini. Limfosit muncul pada

minggu ke-7 dan pengenalan antigen terlihat pada minggu ke -

12. Produksi imunoglobulin bersifat progresif selama

kehamilan.

5) Sistem Perkemihan

Pembesaran ureter kiri dan kanan dipengaruhi oleh hormon

progesteron, tetapi kanan lebih membesar karena uterus lebih

sering memutar ke kanan - hidroureter dextra dan pielitis dextra

lebih sering. Poliuria karena peningkatan filtrasi glomerulus.


28

Trimester I kehamilan kandung kemih tertekan uterus yang

mulai membesar, akibatnya ibu sering kencing. Trimester dua

kehamilan dimana uterus telah keluar dari rongga pelvis gejala

sering kencing tidak dijumpai lagi. Trimester III, bila kepala

janin mulai turun ke PAP keluhan sering kencing timbul lagi

karena kandung kencing tertekan.

6) Sistem Pencernaan

Tonus otot-otot traktus digestivus menurun, motilitas seluruh

traktus digestivus berkurang sehingga makanan lama berada di

usus. Hal ini baik untuk reabsorbsi, tetapi menyebabkan

obstipasi karena penurunan tonus otot-otot traktus digestivus.

7) Sistem Muskuloskeletal

Mobilitas sendi sakroiliaka, sakro koksigeal, sendi pubis

bertambah besar & menyebabkan rasa tidak nyaman dibagian

bawah punggung khususnya pada akhir kehamilan

mengakibatkan rasa pegal, mati rasa dan lemah dialami pada

anggota badan atas

8) Sistem Kardiovaskuler

Curah jantung meningkat 30% pada minggu ke - 10 kehamilan.

Tekanan darah akan turun selama 24 minggu pertama kehamilan

akibat terjadi penurunan dalam perifer vaskuler resistance yang

disebabkan oleh pengaruh peregangan otot halus oleh


29

progesteron. Hipertropi atau dilatasi ringan jantung mungkin

disebabkan oleh peningkatan volume darah dan curah jantung.

9) Sistem Integumen

Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan

hiperpigmentasi karena pengaruh melanophore stimulating

hormone (MSH) dari lobus hipofisis anterior dan pengaruh

kelenjar suprarenalis. Hiperpigmentasi terjadi pada Striae

gravidarum livide atau alba areola mamae, papilla mamae linea

nigra, pipi (chloasma gravidarum) akan menghilang saat

persalinan.

10) Metabolisme dan Indeks Masa Tubuh (IMT)

Basal metabolik rate (BMR) meningkat 15% - 20% untuk

pertumbuhan janin dan persiapan memberikan ASI yang

ditemukan pada triwulan terakhir. Berat badan wanita hamil

naik 6,5 - 16,5 kg, rata-rata 12,5 kg, terutama 20 minggu

terakhir.

11) Darah dan Pembekuan Darah

Volume plasma meningkat pada minggu ke-6 kehamilan

Sehingga terjadi pengenceran darah ( hemodilusi ) dengan

puncaknya pada umur kehamilan 32 - 34 mg Serum darah

(volume darah) bertambah 25 - 30 % dan sel darah bertambah


30

20%. Massa sel darah merah terus naik sepanjang kehamilan

Hemotokrit meningkat dari TMI-TM III.

Peredaran darah dipengaruhi oleh faktor:

(a) Meningkatnya kebutuhan sirkulasi darah sehingga dapat

memenuhi kebutuhan perkembangadan pertumbuhan dalam

rahim.

(b) Terjadi hubungan langsung antara arteri & vena pada

sirkulasi retro - plasenter.

(c) Pengaruh Hormon Progesteron dan estrogen.

(d) Volume darah :

Meningkat jumlahserumlebihbesar daripertambahan sel

darah, sehingga terjadi pengenceran darah haemodilusi).

(e) Sel darah

sel darah meningkat 20 %, Protein darah dalam bentuk

albumin dan gammaglobulin menurun pada TMI.

(f) Sel Darah Putih

Jumlah "Peripheral WBC" makin meningkat dengan cepat

selama kehamilan. Selama trimester pertama rata rata jumlah

"WBC" adalah sekitar 9500/mm meningkat menjadi rata-

rata 20-30.000/ mm padasaat "at term". Jumlah ini menurun

dengan cepat setelah persalinan dan kembali ke kadar

sebelum hamil pada akhir pertama pasca persalinan. Adanya


31

hemodilusi LED sangat meningkat ( 4 x dari angka normal)

minggu maka

(g) Pembekuan/Koagulasi

Perubahan pada kadar fibrinogen, faktor-faktor pembekuan

dan pleteles selama kehamilan berakibat pada peningkatan

kapasitas untuk pembekuan, dengan akibat peningkatan

risiko terjadinya DIC (Disseminated Intravascular

Coagulation) seperti yang terjadi pada komplikasi-

komplikasi antara lain molahidatidosa dan abrupsiv

plasenta/solusio plasenta.

12) Sistem Pernafasan

Sistem respirasi terjadi perubahan guna dapat memenuhi

kebutuhan O2. Karena pembesaran uterus terutama pada bulan-

bulan terakhir kehamilan dan kebutuhan oksigen yang

meningkat 20 % untuk metabolisme janin.

13) Sistem Persyarafan

Perubahan fisiologis spesifik akibat kehamilan dapat terjadi

timbulnya gejala neurologis dan neuromuskular berikut:

a) Kompresi syaraf panggul atau statis vaskular akibat

pembesaran uterus dapat menyebabkan perubahan sensori di

tungkai bawah.

b) Lordosis dorsolumbal dapat menyebabkan nyeri akibat

tarikan pada syaraf atau kompresi akar syaraf.


32

c) Edema yang melibatkan syaraf perifer dapat menyebabkan

carpal tunned syndrome selama trimester akhir kehamilan.

d) Akroestesia (rasa gatal di tangan) yang timbul akibat posisi

tubuh yang membungkuk berkaitan dengan tarikan pada

segmen fleksus barkialis.

f. Tanda bahaya dalam kehamilan

Menurut mangkuji (2014), tanda-tanda bahaya pada ibu hamil yaitu:

1) Perdarahan

a) Perdarahan pada saat hamil muda dapat menyebabkan

keguguran

b) Perdarahan pada saat hamil tua dapat membahayakan

keselamatan ibu dan janin dalam kandungan

2) Bengkak pada kaki, tangan, dan wajah, atau kadang kala sakit
kepala disertai kejang. Bengkak atau sakit kepala pada ibu hamil
dapat membahayakan keselamatan ibu dan bayi dalam
kandungan.
3) Demam tinggi, biasanya kondisi ini disebabkan oleh infeksi atau
malaria. Demam tinggi dapat membahayakn keselamatan ibu,
menyebabkan keguguran atau kelahiran kurang bulan.
4) Keluar air ketuban sebelum waktunya. Merupakan tanda adanya
gangguan pada kehamilan dan dapat membahayakn bayi dalam
kandungan.
5) Bayi dalam kandungan gerakannya berkurang atau tidak
bergerak. Keadaan ini merupakan tanda bahaya pada janin.
6) Ibu muntah terus dan tidak mau makan. Keadaan ini akan
membahayakan keselamatan ibu.

2. Konsep dasar anemia dalam kehamilan

a. Pengertian
33

Anemia adalah Anemia adalah kekurangan sel darah merah

(eritosit), umumnya sebagai akibat kekurangan zat besi dari

konsumsi makanan atau kehilangan darah yang berlebihan dan

tidak mampu diganti dari konsumsi makanan (Saputra, 2019).

Anemia pada ibu hamil adalah kondisi ibu dengan kadar

hemoglobin dibawah 11gr % pada trimester 1 dan 3 atau kadar

hemoglobin < 10,5 gr % pada trimester 2. (Mariana et al., 2018)

Pengertian anemia dalam kehamilan yang lain

dikemukakan oleh myers (1998 dalam ertiana, astutik, 2016), yaitu

suatu kondisi adanya penurunan sel darah merah atau menurunnya

kadar hb, sehingga kapasitas daya angkut oksigen untuk kebutuhan

organ-organ vital pada ibu dan janin menjadi berkurang.

Wanita cenderung mengalami anemia ketika hamil karena

kebutuhan zat besi meningkat dua kali lipat atau kurang lebih 45%

lebih besar daripada sebelum hamil namun sel darah meningkat

lebih sedikit dibandingkan plasma darah, kondisi ini yang disebut

hemodilusi. (Priyanti et al., 2020)

b. Klasifikasi derajat anemia menurut Saputra, (2019)

1) Ringan sekali Hb 10,00 gr% -11,00 gr%

2) Ringan Hb 8,00 gr% -9,90 gr%

3) Sedang Hb 6,00 gr% -7,90 gr%

4) Berat Hb < 6,00 gr%


34

c. Etiologi anemia dalam kehamilan

Anemia dalam kehamilan Sebagian besar disebabkan oleh

kekurangan besi (defisiensi zat besi) yang dikarenakan kurangnya

masukan unsur besi dalam makanan, gangguan reabsorbsi,

gangguan penggunaan, atau karena terlampau banyaknya besi

keluar dari badan misalnya pada perdarahan. Anemia merupakan

suatu kumpulan gejala yang disebabkan oleh bermacam-macam

penyebab.

Selain disebabkan oleh defisiensi zat besi, kemungkinan

dasar penyebab anemia di antaranya adalah penghancuran sel darah

merah yang berlebihan dalam tubuh sebelum waktunya (hemolisis),

kehilangan darah atau perdarahan kronik, produksi sel darah merah

yang tidak optimal , gizi yang buruk misalnya pada gangguan

penyerapan protein dan zat besi oleh usus, gangguan pembentukan

eritrosit oleh sumsum tulang belakang. (astuti, 2018)

d. Tanda dan gejala anemia dalam kehamilan

Menurut soebroto (2009, dalam astuti 2018), gejala anemia pada

ibu hamil diantaranya adalah:

1) Cepat Lelah

2) Sering pusing

3) Mata berkunang-kunang

4) Lidah luka

5) Nafsu makan turun


35

6) Konsentrasi hilang

7) Nafas pendek

8) Keluhan mual muntah lebih hebat pada kehamilan muda

Sedangkan tanda-tanda anemia pada ibu hamil menurut astuti

(2018) diantaranya adalah:

1) Terjadinya peningkatan kecepatan denyut jantung karena tubuh

berusaha memberi oksigen lebih banyak ke jaringan

2) Adanya peningkatan kecepatan pernfasan karena tubuh

berusaha menyediakan lebih banyak oksigen pada darah

3) Pusing akibat kurangnya darah ke otak

4) Terasa Lelah karena meningkatnya oksigenasi berbagai organ

termasuk otot jantung dan rangka

5) Kulit pucat karena berkurangnya oksigenasi

6) Mual akibat penurunan aliran darah saluran cerna dan susunan

syaraf pusat

7) Penurunan kualitas rambut dan kulit

Gejala anemia dalam kehamilan yang lain menurut American

pregnancy (2016) diantaranya adalah :

1) Kelelahan

2) Kelemahan

3) Telinga berdengung

4) Sukar berkonsentrasi

5) Pernafasan pendek
36

6) Kulit pucat

7) Nyeri dada

8) Kepala terasa ringan

9) Tangan dan kaki terasa dingin

e. Pengaruh anemia dalam kehamilan menurut setyaningsih (2016)

Anemia dalam kehamilan dapat berpengaruh buruk pada kondisi

ibu maupun janin, bahaya tersebut antara lain:

1) Bahaya selama kehamilan

a) Abortus

b) Persalinan prematuritas

c) Hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim

d) Mudah terjadi infeksi

e) Ancaman dekompensasi kordis (Hb <6g%)

f) Mola hidatidosa

g) Hiperemesis gravidarumh

h) Perdarahan antepartum

i) Ketuban pecah dini (KPD)

2) Bahaya saat persalinan

a) Gangguan HIS (kekuatan mengejan)

b) Kala I dapat berlangsung lama dan terjadi partus terlantar

c) Kala II berlangsung lama sehingga melelahkan dan sering

memerlukan tindakan operasi


37

d) Kala uri dapat diikuti retensio plasenta dan perdarahan

postpartum karena atonia uteri

e) Kala IV dapat terjadi perdarahan postpartum sekunder dan

atonia uteri

3) Bahaya saat nifas

a) Terjadi subinvolusi uteri menimbulkan perdarahan

postpartum

b) Memudahkan infeksi puerperium

c) Pengeluaran ASI berkurang

d) Terjadi dekompensasi kordis mendadak setelah

persalinan

e) Anemia kala nifas

f) Mudah terjadi infeksi mamae

f. Pencegahan Anemia dalam Kehamilan

Nutrisi yang baik adalah cara terbaik untuk mencegah

terjadinya anemia jika sedang hamil. Makan makanan

yang tinggi kandungan zat besi (seperti sayuran berdaun

hijau, daging merah, sereal, telur, dan kacang tanah) dapat

membantu tubuh menjaga pasokan besi yang diperlukan

untuk berfungsi dengan baik. Wanita hamil perlu dilakukan

pemeriksaan kadar hemoglobin pada kunjungan pertama

kehamilan (setyaningsih, 2016)


38

3. Konsep buah bit

Gambar 1. Buah bit (Beta Vulgaris)

1. Pengertian

Buah bit adalah tanaman yang berasal dari keluarga

amaranthaceae Chenopodiaceae. Yang artinya, buah bit masih satu

keluarga dengan sayuran lobak dan sayuran berakar lainnya. Buah

bit atau disebut juga dengan Beta VulgarisL., merupakan tanaman

sejenis umbi yang berwarna ungu kemerahan. Bentuknya

meyerupai kentang.(Anggraini, 2019)

2. Kandungan dan Manfaat buah bit

Jumlah kadar asam folat yang terdapat dalam bit sebesar 34%,

manfaatnya untuk menumbuhkan dan mengganti sel yang rusak,

mencegah kecacatan pada janin dan dapat menunjang

perkembangan otak pada janin. Kalium sebesar 14,8%, manfaatnya

menyeimbangkan kondisi cairan dalam tubuh. Serat pangan sebesar

13,6%, manfaatnya memperlancar proses pencernaan dan

menyehatkan organ pencernaan.Vitamin C sebesar 10,2%,

manfaatnya menjaga daya tahan tubuh dan merangsang


39

pembentukan sel dan jaringan baru. Magnesium sebesar 9,8%,

manfaatnya menjaga fungsi otot dan sistem syaraf. Zat besi sebesar

7,4%, manfaatnya membantu metabolisme energi dan mengikat

oksigen dalam darah. Tembaga sebesar 6,5%, manfaatnya

membantu pembentukan sel darah merah.Fosfor sebesar 6,5%,

manfaatnya untuk memperkuat tulang. Triptofan sebesar 1,4%,

manfaatnya untuk mendukung pertumbuhan anak dan mempercepat

penyembuhan saat sakit. Caumarin, berfungsi untuk mencegah

munculnya sel tumor Betasianin, berfungsi untuk mencegah

munculnya sel kanker. (gustina, 2019)

Bit mengandung zat antioksidan yang berguna

meningkatkan sistem imun ibu hamil, mengontrol kadar gula darah,

dan mencegah anemia. Bagi bayi dalam kandungan, manfaat

bit adalah mencegah bayi lahir cacat berkat terpenuhinya asupan

folat dan zat besi (gustina, 2019)

3. Cara pemberian

Dalam penelitian Bit ini, penulis mencoba mengkombinasikan jus

dengan 100 gram buah bit dan 35 gram gula pasir, rasa manis dari

Gula untuk menyamarkan rasa khas umbi yang melekat dalam buah

Bit. (setyaningsih, 2020)

B. Konsep Dasar Teori Asuhan Kebidanan

Langkah I : pengkajian

1. Pengakjian
40

Nama :

Umur :

Agama :

Suku/bangsa :

Pendidikan :

Pekerjaan :

Alamat :

2. Anamnesa

Keluhan utama

Ibu mengatakan pusing, badan teras lemas, tidak bersemangat

melakukan aktifitas.

a. Riwayat kesehatan

1) Riwayat kesehatan sekarang

Ibu mengatakan pusing, badan terasa lemas, serta tidak

bersemangat melakukan aktivitas.

2) Riwayat kesehatan ibu yang lalu

Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular,

menahun, dan menurun seperti : HIV/AIDS, jantung,

asma/TBC, hepatitis, DM, hipertensi, dll.

3) Riwayat kesehatan keluarga

Keluarga tidak pernah menderita penyakit menular, manahun,

dan menurun seperti HIV/AIDS, asma, diabetes melitus,

hipertensi dan jantung.


41

b. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu.

1) kemungkinan adanya kejadian anemia pada kehamilan lalu.

2) Riwayat kehamilan sekarang : G...P....A... , usia kehamilan 28-34

minggu jumlah ANC, imunisasi TT, dan keluhan selama hamil

c. Riwayat Kontrasepsi

Terdiri dari jenis kontrasepsi, lama pemakaian, keluhan, perencanaan

KB setelah masa nifas.

d. Pola kebutuhan sehari – hari

1) Kebutuhan nutrisi ;

Penderita anemia dalam kehamilan ini umumnya dikarenakan ibu

kurang nutrisi, data nutrisi yang perlu dikaji meliputi kebiasaan

pasien sehari-hari dalam mengkonsumsi makanan dan bagaimana

pola makan sehari-hari, anemia dalam kehamilan juga disebabkan

karenan kandungan zat besi dari makan yang dikonsumsi tidak

mencukupi kebutuhan Penderita anemia dalam kehamilan data

minum yang perlu dikaji meliputi jumlah atau frekuensi minum

berapa kali dalam sehari, jenis minum yang diminum dan keluhan

atau masalah. tablet Fe sebaiknya tidak diminum bersama teh atau

kopi, atau minuman berkafein lainnya, karena akan menggangu

penyerapan

2) Kebutuhan istirahat

ibu hamil membutukan istirahat siang dan malam.

3) Perseonal Hygine
42

Ibu selalu menjaga kebersiahan tubuh dan bagian genetalianya.

Ibu selalu mengganti celana dalam ketika sudah terasa lembab,

ibu mandi 2× sehari.

3. Pemeriksaan fisik

a. Pemeriksaan umum

1) Keadaan umum : baik

2) Kesadaran : composmentis

3) Tanda-tanda vital

-Tekanan darah : batas normal 120-140 per 70-90 mmHg

-Nadi : batas normal 60-100 x/menit

-pernafasan : batas normal 20-24 x/menit

-Suhu : batas normal 36,5 – 37,5 ˚C

4) Antropometri

Tinggi badan : ≥ 145 cm

LILA : 23,5-26 cm

Berat badan sebelum hamil : kg

Berat badan saat hamil : kg

b. Pemeriksaan fisik

1) Muka : Nampak pucat, tidak ada oedema, ada/tidak ada

closma gravidarum

2) Mata : simetris, konjungtiva anemis, sklera anikterik,

tidak ada oedema pada palpebra.

3) Leher : ada/tidak ada pembesaran vena junguralis,


43

kelenjar limfe dan kelenjar thyroid.

4) Payudara : simetris, payudara terlihat kencang ki/ka, punting

susu menonjol ki/ka, areola hiperpigmentasi ki/ka,

adanya pengeluaran kolostrum ki/ka.

5) Abdomen : pembesaran kedepan/kesamping, ada/tidak ada

bekas luka oprasi, ada/tidak ada linea nigran dan

stiae.

(a) Leopold I : TFU ≥ 3 jari diatas pusat sampai

pertengahan pusat-prosesus Xiphoides (px),

bagian atas teraba bulat, lunak, dan tidak

melenting (bokong) atau teraba bulat, keras dan

melenting (kepala)

(b) Leopold II : sebelah ki/ka perut ibu teraba keras

memanjang seperti papan (punggung),

bagian ki/ka perutibu teraba bagian-bagian

kecil janin (ekstermitas)

(c) Leopold III : bagian bawah perut ibu teraba bulat, keras,

dan melenting (kepala), masih dapat

digoyangkan/tidak atau teraba bulat,

lunak, dan tidak melnting (bokong)

(d) Leopold IV : Pada multigravida kepala memasuki PAP


44

pada usia 36 minggu, bagian terbawah

janian covergen jika kepala belum masuk

PAP dan divergen sudah masuk PAP

(e) DJJ : batas normal 120-160 x/menit

(f) TBJ : ( TFU dalam cm – 11/12 ) x 155 =.... gram

5) Genetalia : ada/tidak ada pengeluarankebersihan, ada/tidak

ada pembekakan kelenjar bartholini, odema dan

varises

6) Anus : ada/tidak ada hemoroid

i. Ektremitas :

Atas : simetris, tidak ada oedema, kuku tidak pucat.

Bawah : simetris, tidak ada oedema, tidak ada varises,

reflek patella +/+, kapiler reflek +/+.

b. Pemeriksaan penujang :

Hb 9-10 gr%, protein urien (-), glukosa urine (-).

Langkah II : Interpretasi data

1. Diagnosa kebidanan

Ny “..” umur 20-35 tahun G P0 A0, umur kehamilan 28-34 minggu.

Ds : -ibu mengatakan hamil anak ke , sudah /belum keguguran, ibu

mengatakan haid terakir tanggal..., umur kehamilan

Ibu mengatakan pusing, badan teras lemas, tidak bersemangat

melakukan aktifitas.
45

Do : TTV, TP, TFU ≥ 3 jari diatas pusat sampai pertengahan pusat -

prosesus Xiphoides (px), puka/puki, bagian terendah janin

masuk PAP/belum masuk PAP, DJJ 120-160x/menit, teratur dan

kuat

2. Masalah :

Anemia Ringan

Ds : ibu mengatakan cepat lelah, pusing dan tidak semangat

beraktivitas.

Do : Hb 9-10 gr%

3. Kebutuhan

a. Kebutuahan Laboratorium (Hb, protein urin, glukosa urin)

b. Ketidaknyamanan pada kehamilan TM III serta cara mengatasinya

c. Tanda bahaya kehamilan TM III

d. Informasi tentang persiapan persalinan

e. Dampak Anemia

f. Istirahat yang cukup

Langkah III : Diagnosa Potensial

mengantisipasi diagnosa potensial pada ibu hamil TM III dengan anemia.

Langkah IV : Tindakan segera

tindakan segera pada ibu hamil TM III dengan anemia dan cara

mengatasinya.

Langkah V : Rencana Tindakan/intervensi

No Diagnosa dan Tujuan Rencana Rasional


46

masalah Tindakan

Pemberian

jus buah bit

terhadap

peningkatan

kadar

hemoglobin

pada ibu

hamil

trimester III

Langkah VI : pelaksanaan/implementasi

Melakukan Tindakan asuhan kebidnan sesuai dengan intervensi

Langkah VII : Evaluasi

Setelah implementasi dilakukan evaluasi formatif yang dilaksanakan

segera untuk menilai efektifitas asuhan yang diberikan dan evaluasi

sumatif dilakukan untuk menilai keberhasilan asuhan yang teah

diberikan dengan tujuan dan kriteria. Evaluasi yang diberikan

didokumentasikan dengan metode SOAP.

a. S adalah data subjektif, mencatat anamnesa

b. O adalah data objektif, mencatat dignosa dan masalah kebidanan

c. A adalah hasi analisa, mencatat diagnosa dan masalah kebidanan


47

d. P adalah penatalaksanaan, mencatat selulur perencanaan dan

penatalaksanaan yang sudah dilakukan.

No. Hari / tanggal Catatan perkembangan Paraf

1. Hari ke – 1 S

Dan seterusnya S

C. Kerangka teori

Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil


Trimester III

Data subjektif : Diagnosa/masalah: Rencana tindakan : Output Asuhan :


Ny “…” G..P..A.. UK 28-34 melakukan asuhan Hasil asuhan
ibu mengatakan hamil
anak ke.., usia minggu, janin tunggal hidup, kebidanan dengan kebidanan :
kehamilan 28-34 presentasi kepala, keadaan
janin normal, ibu merasa pemberian jus buah bit
minggu, pusing ,
pusing, merasa lelah dan Setelah pemberian jus
merasa lelah, dan tidak terhadap peningkatan kadar
bersemangat tidak bersemangat buah bit selama 14 hari
beraktivitas. besaktivitas. hemoglobin pada ibu hamil
berturut-turut, maka
48

C.

D.

D. Kerangka konseptual

INPUT PROSES OUTPUT

Asuhan kebidanan pada Manajemen asuhan kebidanan 7 langkah varney :


Hasil asuhan kebidanan :
Ibu hamil trimester III
dengan anemia 1.Langkah I : Pengkajian
Setelah pemberian jus buah bit
a. Data subjektif
selama 14 hari berturut-turut,
Ds : ibu mengatakan Ibu mengatakan hamil anak ke ..., usia kehamian
28-35 minggu ,merasakan gerakan janin ,pusing, maka didapatkan
hamil anak ke.., usia
kehamilan 28-34 minggu, merasa lelah dan tidak bersemangat beraktifitas
1. K/U : baik
pusing , merasa lelah, dan b.Data Objektif
2. Pucat pada muka
tidak bersemangat Keadaan umum : pucat
berkurang/hilang
Pemeriksaan fisik : muka pucat ,konjungtiva
beraktivitas. 3. Pusing tidak terasa lagi
anemis, bibir pucat.
4. Anemia pada ibu teratasi
Ds : Data penunjang
Hb 11 gr% atau lebih
Hb : ≤ 11 gr%.
K/U ibu tampak lemah 2.Langkah II : interpretasi data
dan pucat, TTV 90- a. Diagnosa : Ny “…” G..P..A.. UK 28-34 minggu,
120/60-80mmHg, nadi 60- janin tunggal hidup, presentasi kepala, keadaan
80 x/menit, pernafasan 20- janin normal, ibu merasa pusing, merasa lelah
49

Anda mungkin juga menyukai