TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Promosi Kesehatan pada Ibu Hamil
A. Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil
Selama kehamilan ibu membutuhkan tambahan asupan makanan untuk
pertumbuhan janin dan pertahanan dirinya sendiri. Sebagai tenaga kesehatan
sebaiknya melakukan upaya untuk mempromosikan tentang kebutuhan nutrisi ibu
hamil tersebut.
1. Jenis-jenis makanan:
a. Makanan pokok : karbohidrat sebagai sumber energi
b. Makanan pembangun : protein untuk tumbang janin
c. Makanan pelengkap : vitamin dan mineral
d. Makanan penunjang : lemak
2. Tambahan gizi yang diperlukan ibu hamil adalah :
a. Protein : dari 6 gr/hari menjadi 10 gr/hari
b. Energi / kalori : yang dapat diperolieh dari karbohidrat dan lemak
c. Vitamin : sebagai pengatur dan pelindung
Penambahan tersebut diperlukan untuk menunjang pertumbuhan dan
perkembangan janin, persiapan persalinan dan untuk melakukan aktivitas.
Penambahan ini pada trimester pertama belum diperlukan, tetapi pada
trimester dua dan tiga dibutuhkan penambahan nutrisi karena terjadi
pertumbuhan dan perkembangan janin yang cepat.
3. Tiga jenis makanan yang penting setiap hari dikonsumsi ibu hamil :
a. Zat besi : Untuk mencegah anemia sehingga tidak akan terjadi BBLR,
perdarahan,dll
b. Kalsium : Untuk pertumbuhan tulang
c. Yodium : Untuk mencegah pembesaran kelenjar gondok pada ibu,
perkembangan lambat sehingga akan terjadi retardasi mental, cebol.
4. Perubahan yang perlu dipahami ibu hamil :
a. Tahap I (2 minggu setelah konsumsi). Gizi yang diperlukan seperti biasa
harus terpenuhi, tapi belum membutuhkan penambahan
b. Tahap II (minggu ke 2 – minggu ke 8)
Sudah dibutuhkan nutrisi karena pada tahap ini sudah terbentuk jaringan-
jaringan dan organ-organ tubuh janin
c. Tahap III (minggu ke 8 – lahir)
Untuk persiapan persalinan, laktasi dan kesempurnaan janin
B. Istirahat
Istirahat bagi ibu hamil untuk meringankan urat syaraf atau mengurangi aktivitas otot.
Wanita hamil butuh istirahat yang cukup, wanita hamil dianjurkan untuk tidur siang karena
udara panas mudah membuat merasa lebih baikan bila cukup banyak istirahat.
Releksasi tubuh yang sempurna mengatasi ketegangan fisik dan psikis selama hamil terutama
pada saat melahirkan. Releksasi sangat berguna juga bagi kesehatan ibu dan janin yang
dikandungnya.
Agar ibu hamil dapat melakukan istirahat yang benar, maka ia perlu mengetahui bagaimana
cara penyegaran tubuh dan sehat yaitu : pertama angkat tangan, kemudian turunkan, sekali
lagi angkat kemudian tarik nafas dan hembuskan, lakukan dengan santai.
1. Kegunaan istirahat adalah :
a. Untuk melepaskan lelah
b. Memberikan kesempatan pada tubuh untuk membentuk kegiatan baru
c. Menambah kesegaran untuk melakukan pekerjaan
2. Cara tidur yang nyaman
Pertama-tama ibu hamil duduk perlahan, topanglah tubuh dengan tangan kanan.
Kemudian sedikit miringkan badan ke kanan, tangan kiri menyilang ikut menopang tubuh ibu
perlahan-lahan, kemudian ibu hamil bisa tidur dengan telentang.
Begitu juga saat bangun, terlebuh dahulu miringkan tubuh ke kanan, topanglah tubuh
dengan tangan kanan. Bangunlah perlahan-lahan dan kemydian ibu hamil bisa duduk
kembali. Kalau perut ibu semakin besar akan sulit untuk tidur dengan posisi telentang
maupun sebaliknya. Untuk itu ibu merasa tidur dengan posisi miring ke kiri.
C. Kebutuhan Pakaian
Ibu hamil sebaiknya mengenakan pakaian yang memenuhi kriteria sebagai berikut :
1. Nyaman : pakaian sebaiknya tidak ada penekanan-penekanan pada bagian tertentu
sehingga ibu tidak dapat bebas bergerak
2. Longgar : bukan berarti pakai baju yang terlalu besar, tapi yang dapat bergerak bebas
3. Tidak tebal : pakaian tebal akan menimbulkan rasa panas dan keluarnya keringat
sehingga tidak bebas bergerak
4. Menarik : enak dipandang mata
5. Menyerap keringat : karena pada ibu hamil banyak keringat, maka dianjurkan memakai
pakaian yang menyerap keringat. Disini ditekankan pada bahan dasarnya.
D. Imunisasi
Pada masa kehamilan ibu hamil diharuskan melakukan imunisasi tetanus toksoid
(TT). Gunanya pada antenatal dapat menurunkan kemungkinan kematian bayi karena
tetanus. Ia juga dapat mencegah kematian ibu yang disebabkan oleh tetanus.
Menurut WHO seorang ibu tidak pernah diberikan imunisasi tetanus, sedikitnya 2x
injeksi selama kehamilan ( I pada saat kunjungan antenatal I dan II pada 2 minggu
kemudian )
Jadwal pemberian suntikan tetanus adalah :
TT 1 selama kunjungan antenatal I
TT 2 → 4 minggu setelah TT 1
TT 3 → 6 minggu setelah TT 2
TT 4 → 1 tahun setelah TT 3
TT 5 → 1 tahun setelah TT 4
Karena imunisasi ini sangat penting, maka setiap ibu hamil hendaknya mengetahui
dan mendapat informasi yang benar tentang imunisasi TT. Petugas kesehatan harus berusaha
program ini terlaksana maksimal dan cepat.
E. Senam Hamil
Senam hamil bukan merupakan keharusan, namun dengan melakukan senam hamil
akan memberikan banyak manfaat dalam membantu kelancaran proses persalina,
antara lain dapat melatih cara mengedan yang benar. Kesiapan ini merupakan bakal
bagi calon ibu pada saat persalinan.
1. Tujuan senam hamil adalah :
Memberikan dorongan serta melatih jasmani dan rohani ibu secara bertahap agar ibu
dapat menghadapi persalinan dengan tenang, sehingga proses persalinan dapat berjalan lancar
dan mudah,Membimbing wanita menuju suatu persalinan yang fisiologis,Melonggarkan
persendian yang berhubungan dengan proses persalinan,Cara memperoleh kontraksi dan
relokasi yang sempurna,Menguasai teknik-teknik pernapasan dalam persalinan,Dapat
mengatur diri pada ketenangan
2. Manfaat senam hamil secara teratur :
a. Memperbaiki sirkulasi darah
b. Mengurangi pembengkakan
c. Memperbaiki keseimbangan otot
d. Mengurangi kram / kejang pada kaki
e. Menguatkan otot-otot perut
f. Mempercepat proses penyembuhan setelah melahirkan
3. Syarat mengikuti senam hamil :
a. Pemeriksaan kesehatan dan kehamilan oleh dokter / bidan
b. Lakukan latihan setelah kehamilan 22 minggu
c. Lakukan latihan secara teratur dan disiplin
4. Gerakan senam hamil ada 3 tahap :
a. Kunjungan I ada 4 tahap
b. Kunjungan II ada 7 tahap
c. Kunjungan III gabungan kedua tahap tersebut
5. Gerakan senam hamil pada kunjungan pertama :
a. Senam untuk kaki
1) Dududk di kursi dengan kaki dirapatkan dan telapak kaki ditaruh di lantai
2) Mengangkat jari-jari kaki secara perlahan lalu diturunkan, berguna untuk memperkuat
otot panggul dan punggung sehingga dapat menopang tubuh ibu yang semakin besar
b. Duduk di kursi, silangkan kaki kanan diatas kaki kiri
1) Gerakkan ujung kaki perlahan-lahan ke atas dan turunkan, berguna untuk otot pinggang
dan panggul
c. Senam duduk bersila
1) Duduk bersila
2) Letakkan kedua telapak tangan di atas lutut
3) Tekan lutut ke bawah perlahan-lahan, berguna untuk mengurangi kram kaki karena
duduk terlalu lama
d. Cara tidur yang nyaman
1) Berbaring miring ke kiri dengan kaki ditekuk
6. Gerakan senam hamil pada kunjungan ke dua :
a. Senam posisi telentang
1) Tidurlah telentang dan tekuk lutut sedikit, jangan terlalu lebar dan arahkan telapak
tangan kebawah dan berada di samping badan
2) Angkat pinggang secara perlahan-lahan
b. Senam posisi merangkak
1) Badan dalam posisi merangkak
2) Sambil menarik nafas angkat punggung ke atas dengan wajah menghadap ke bawah,
membentuk lingkaran sambil perlahan-lahan mengangkat wajah, hembuslah nafas. Turunkan
punggung kembali perlahan
c. Senam untuk lutut
1) Tidur telentang tekuk kaki kanan, lutut kanan digerakkan perlahan ke kanan,
bergantian
d. Senam dengan kedua lutut
1) Senam telentang dengan kedua lutut ditekuk, kedua lutut digerakkan kekiri dan kanan
e. Gerakan untuk mengurangi rasa sakit saat melahirkan
1) Tidur dengan posisi kaki ditekuk, urut perut dengan kedua tangan dari bawah perut ke
payudara
f. Cara mengejan
1) Posisi setengah duduk dan kaki direnggangkan
2) Perlahan-lahan tarik nafas sebanyak 3x pada hitungan ke empat tarik nafas dan tahan
mengejan kearah pantat dan hembuskan
g. Cara pernapasan saat melahirkan
1) Dilakukan jika bidan mengatakan tidak usah mengejan lagi
2) Letakkan kedua tangan di atas dada
3) Buka mulut lebar-lebar bernapas pendek sambil mengatakan hah..hah
b. Kehamilan Mola
Patologi : sebagian dari vili berubah menjadi gelembung-gelembung berisi cairan jernih
Tanda dan gejala :
1. Perdarahan sedang banyak
2. Serviks terbuka
3. Uterus lunak dan lebih besar dari usia kehamilan
4. Hyperemesis lebih lama
5. Kram perut bagian bawah
6. Tidak ada tanda-tanda adanya janin
7. Keluar jaringan seperti anggur
Penanganan : Segera dikeluarkan karena bernahaya.
c. Kehamilan Ektopik
Kehamilan ektopik adalah kehamilan dimana sel telur yang dibuahi berimplantasi dan
tumbuh diluar endometrium kavum uteri.
Gejala : amenorhoe, nyeri perut, perdarahan pervaginam sedikit, syok karena hypovolemia,
nyeru palpasi dan nyeri pada toucher, tumor dalam rongga panggul, gangguan kencing, Hb
menurun.
2. Hyperemesis Gravidarum
Adalah mual dan muntah yang berlebihan pada ibu hamil.
a. Ringan
Tanda / gejala :
1) Mual muntah terus menerus
2) Penderita lemah, tidak mau makan, BB menurun, tekanan darak menurun
3) Nadi cepat ≥100x/menit
4) Nafas agak cepat
5) Nyeri epigastrium, bibir dan lidah kering
6) Turgor kulit menurun
Penanganan : rawat jalan dengan diet sering ngemil, minum vitamin B6, tinggi karbohidrat
rendah lemak.
b. Sedang
Tanda / gejala :
1) Mual muntah yang hebat
2) Lemah, apatis, turgor kulit mulai jelek
3) Lidah kering dan kotor, nafas bau aseton
4) Nadi kecil dan cepat, suhu naik, tekanan darah & BB menurun
5) Dehidrasi, ikterus ringan, mata cekunh.
c. Berat
Tanda / gejala :
1) KU jelek
2) Kesadaran menurun
3) Nadi kecil, halus dan cepat
4) Dehidrasi berat, ikterus
5) Suhu badan meningkat, TD & BB turun
3. Nyeri Perut Bagian Bawah
→ Nyeri perut pada kehamilan 22 minggu atau kurang
Diagnosis nyeri perut bagian bawah :
a. Kista ovarium
Gejala dan tanda : nyeri perut, tumor adreksa pada PD, rasa tumor di perut bawah, perdarahan
vaginal ringan
b. Apendisitis : radang umbai cacing usus buntu
Gejala : nyeri perut bawah, demam, nyeri lepas
c. Sintitis : disuria, sering berkemih, nyeri perut
d. Pielonefritis : infeksi akut saluran kemih dengan gejala disuria, demam tinggi, sering
berkemih, nyeri perut
e. Peritronitis : radang selaput perut dalam rongga panggul, dengan gejala demam, nyeri
perut bawah, bising usus negatif
f. Kehamilan ektopik : tandanya nyeri perut, ada perdarahan sedikit, serviks tertutup, uterus
sedikit besar dan lunak
H. Tanda-tanda Dini Bahaya / Komplikasi Ibu dan Janin pada Kehamilan Lanjut
1. Perdarahan Pervaginam
Disebut juga PerdarahanAntepartum, yaitu perdarahan yang terjadi setelah kehamilan
28 minggu (TM III), biasanya lebih banyak dan lebih berbahaya dari perdarahan kehamilan
sebelum 20 minggu.
Pada TM III perdarahan disebabkan oleh :
a. Placenta Previa
Adalah Placenta yang implantasi disekitar segmen-segmen bawah rahim, sehingga dapat
menutupi sebagian / seluruh pembukaan jalan lahir.
Penyebabnya :
1) Keadaan endometrium kurang baik
2) Myoma Uteri
3) Curretase berulang-ulang
J. Persiapan Laktasi
Payudara adalah sumber ASI yang merupakan makanan utama bagi bayi yang perlu
diperhatikan dalam persiapan laktasi adalah :
1. Bra harus sesuai dengan pembesaran payudara yang sifatnya menyokong payudara dari
bawah, bukan menekan dari depan.
2. Sebaliknya ibu hamil masuk dalam kelas ”bimbingan persiapan menyusui”
3. Penyuluhan (audio-visual) tentang :
a. Keunggulan ASI dan kerugian susu botol
b. Manfaat rawat gabung
c. Perawatan bayi
d. Gizo ibu hamil dan menyusui
e. Keluarga berencana,dll
4. Dukungan psikologis pada ibu untuk menghadapi persalinan dan keyakinan dalam
keberhasilan menyusui
5. Pelayanan pemeriksaan payudara dan senam hamil
Persiapan psikologis untuk ibu menyusui berupa sikap ibu dipengaruhi oleh faktor-
faktor :
1. Adat istiadat / kebiasaan / kebiasaan menyusui di daerah masing-masing
2. Pengalaman menyusui sebelumnya / pengalaman menyusui dalam keluarga / tidak
3. Pengetahuan tentang manfaat ASI, kehamilan yang diinginkan atau tidak
4. Dukungan dari tenaga kesehatan, teman atau kerabat dekat.
Langkah-langkah yang harus diambil dalam mempersiapkan ibu secara kejiwaan
untuk menyusui adalah :
1. Mendorong setiap ibu untuk percaya dan yakin bahwa ia dapat sukses dalam menyusui
bayinya, menjelaskan pada ibu bahwa persalinan dan menyusui adalah proses alamiah yang
hampir semua ibu berhasil menjalaninnya. Bila ada masalah, petugas kesehatan akan
menolong dengan senang hati
2. Keyakinan ibu akan keuntungan ASI dan kerugian susu botol / formula
3. Memecahkan masalah yang timbul pada ibu yang mempunyai pengalaman menyusui
sebelumnya, pengalaman kerabat atau keluarga lain
4. Mengikutsertakan suami atau anggota keluarga lain yang berperan dalam keluarga, ibu
harus dapat beristirahat cukup untuk kesehatannya dan bayinya, sehingga perlu adanya
pembagian tugas dalam keluarga
5. Setiap saat ibu diberi kesempatan untuk bertanya dan tenaga kesehatan harus dapat
memperlihatkan perhatian dan kemauannya dalam membantu ibu sehingga keraguan atau
ketakutan untuk bertanya tentang masalah yang dihadapinya.
B. Perubahan Psikologis
Pada minggu-minggu terakhir menjelang kelahiran bayinya, ibu banyak di pengaruhi
oleh perasaan-perasaan/ emosi-emosi dan ketegangan. Ibu merasa cemas apakah
bayinya dapat lahir lancar, sehat atau cacat. Ibu juga amat bahagia menyongsong
kelahiran bayinya yang di idam-idamkannya.
Disamping itu ibu merasakan takut terhadap darah, takut sakit, takut terjadi gangguan waktu
melahirkan, bahkan takut mati. Kecemasan ayah juga tidak boleh diabaikan. Kecemasan ayah
hampir sama besarnya dengan kecemasan ibu yang melahirkan, hanya berbeda sang ayah
tidak secara langsung merasakan efeknya dari kehamilan.
D. Tanda-Tanda In-Partu
Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat sering dan teratur. Keluarnya lendir
bercampur darah yang labih banyak karena robekan-robekan kecil pada serviks.
Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya. Pada pemeriksaan dalam : serviks
mendatar dan pembukaan telah ada. Seperti telah di kemukakan terdahulu, faktor-
faktor yang berperan dalam persalinan adalah :
Kekuatan mendorong janin keluar (power) :
1. His (kontraksi uterus)
2. Kontraksi otot-otot dinding perut
3. Kontraksi diafragma
4. Faktor janin
5. Faktor jalan lahir
E. Persiapan Persalinan
Beritahu ibu mengenai persiapan persalinan meliputi : biaya persalinan, rencana
tempat bersalin (di bidan atau rumah sakit), siapa yang akan menolong (bidan, dokter
spesialis kandungan), sarana transportasi. Dipersiapkan juga satu buah tas yang berisi
perlengkapan bayi seperti : popok, baju bayi, minyak telon, kayu putih, talk, selimut,
selendang, dan perlengkapan untuk ibu seperti : baju ganti, pakaian dalam, pembalut,
kain panjang, dll.
2. Nutrisi
Nutrisi adalah subjek yang sangat penting dan pada saat yang sama sangat bervariasi.
Pendekatan yang tepat tampaknya tidak menghambat keinginan wanita untuk makan dan
minum selama persalinan dan melahirkan., karena dalam kelahiran normal harus ada alasan
yang shahih jika ingin mencampuri proses alami. Namun sangat ketakutan yang sangat sulit
lenyap dan rutinitas di seluruh dunia, yang masing-masing membutuhkan penanganan dengan
cara berbeda. Dengan dilakukan promosi kesehatan tentang niutrisi pada ibu bersalin inilah di
harapkan akan mampu mengurangi rutinitas pemenuhan nutrisi dengan ketakutan makan
makanan tertentu.
3. Tempat Melahirkan
Praktik persalinan dirumah dibantu yang benar memerlukan beberapa persiapan yang
esensial. Penolong persalinan harus memastikan bahwa tersedia air bersih dan ruangan untuk
tempat melahirkan yang hangat. Mencuci tangan harus di lakukan dengan cermat. Pakaian
atau handuk hangat harus di siapkan untuk membungkus bayi agar tetap hangat. Jadi paling
tidak harus ada beberapa bentuk peralatan melahirkan yang bersih sesuai rekomendasi WHO,
yang bertujuan menciprkan lapangan persalinan sebersih mungkin dan memberi perawatan
tali pusat yang adekuat.
4. Nyeri Persalinan
Hampir semua wanita mengalami nyeri selama persalinan, tetapi respon setiap wanita
terhadap nyeri persalinan berbeda-beda. Ada beberapa metode non-invasif sekaligus non-
farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri yang dapat di gunakan selama persalinan. Banyak
wanita merasa nyeri berkurang dengan mandi, sentuhan dan pijatan. Ada pula wanita yang
memngatasi nyeri dengan cara relaksasi yang di lakukan secara verba, menjauhkan wanita
dari nyerinya secara hipnotis, musik dan umpan balik biologis.
7. Kebersihan
Di manapun proses persalinan dan melahirkan ditangani, kebersihan adalah kebutuhan
yang paling penting dan utama. Sterilisasi yang biasa di gunakan di kamar operasi
tidak diperlukan tetapi kuku harus pendek dan bersih serta tangan harus di cuci
dengan air sabun secara cermat. Beberapa tindakan harus diambil selama persalinan
untuk mencegah kemungkinan infeksi pada wanita dan atau penolong persalinan.
Tindakan ini meliputi penghindaran kontak langsung dengan darah dan cairan tubuh
lain, penggunaan sarung tangan selama pemeriksaan vagina, selama pelahiran bayi,
dan dalam penanganan plasenta. Penting untuk mengurangi kemungkinan terjadinya
infeksi dengan mempertahankan teknik invasif misalnya episiotomi seminimal
mungkin dan jika melakukan perawatan tambahan, setelah digunakan instrumen yang
tajam di buang.