Green dan Kreuter (2005) menyatakan bahwa “Promosi kesehatan adalah kombinasi upaya-upaya
pendidikan, kebijakan (politik), peraturan, dan organisasi untuk mendukung kegiatan-kegiatan dan
kondisi-kondisi hidup yang menguntungkan kesehatan individu, kelompok, atau komunitas”.
Definisi/pengertian yang dikemukakan Green ini dapat dilihat sebagai operasionalisasi dari definisi
WHO (hasil Ottawa Charter) yang lebih bersifat konseptual. Di dalam rumusan pengertian diatas
terlihat dengan jelas aktivitas-aktivitas yang harus dilakukan dalam kerangka “promosi kesehatan”.
Sedangkan Kementerian/Departemen Kesehatan Republik Indonesia merumuskan pengertian
promosi kesehatan sebagai berikut: “Upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam
mengendalikan faktor-faktor kesehatan melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama
masyarakat, agar mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang
bersumberdaya masyarakat, sesuai sosial budaya setempat dan didukung oleh kebijakan publik yang
berwawasan kesehatan.” Hal tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan No.
1114/Menkes/SK/VIII/2005.
Definisi dari depkes tersebut lebih menggambarkan bahwa promosi kesehatan adalah gabungan
antara pendidikan kesehatan yang didukung oleh kebijakan publik berwawasan kesehatan, karena
disadari bahwa gabungan kedua upaya ini akan memberdayakan masyarakat sehingga mampu
mengontrol determinan-determinan kesehatan. Promosi kesehatan sebagai bagian dari program
kesehatan masyarakat di Indonesia harus mengambil bagian dalam mewujudkan visi pembangunan
kesehatan di Indonesia. Dalam Undang-Undang Kesehatan RI no 36 tahun 2009, disebutkan bahwa
visi pembangunan kesehatan adalah “Meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup
sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggitingginya, sebagai
investasi sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi”. Promosi kesehatan
sebagai bagian dari program kesehatan masyarakat di Indonesia harus mengambil bagian dalam
mewujudkan visi pembangunan kesehatan di Indonesia tersebut. Sehingga promosi kesehatan dapat
dirumuskan: “Masyarakat mau dan mampu memelihara dan meningkatkan kesehatannya” (Soekidjo
Notoatmodjo, 2010).
Promosi kesehatan pada ibu hamil bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan hidup
sehat bagi ibu hamil agar terwujud derajat kesehatan yang optimal. Diharapkan penyuluhan dan
informasi dari bidan bisa setiap ibu hamil dapat menjalani kehamilannya dengan tenang. Serta siap
menghadapi persalinan.
Hal-hal yang perlu dipromosikan pada ibu hamil adalah sebagai berikut :
penambahan nutrisi karena terjadi pertumbuhan dan perkembangan janin yang cepat.
Zat besi : Untuk mencegah anemia sehingga tidak akan terjadi BBLR, perdarahan,dll.
Kalsium : Untuk pertumbuhan tulang.
Yodium : Untuk mencegah pembesaran kelenjar gondok pada ibu,
perkembangan lambat sehingga akan terjadi retardasi mental, cebol.
B. ISTIRAHAT
Istirahat bagi ibu hamil untuk meringankan urat syaraf atau mengurangi aktivitas otot. Kegunaan
istirahat adalah :
Relaksasi tubuh yang sempurna mengatasi ketegangan fisik dan psikis selama hamil terutama pada
saat melahirkan. cara penyegaran tubuh yang sehat yaitu : pertama angkat tangan, kemudian
turunkan, sekali lagi angkat kemudian tarik nafas dan hembuskan, lakukan dengan santai.
Pertama-tama ibu hamil duduk perlahan, topanglah tubuh dengan tangan kanan. Kemudian sedikit
miringkan badan ke kanan, tangan kiri menyilang ikut menopang tubuh ibu perlahan-lahan,
kemudian ibu hamil bisa tidur dengan telentang. Begitu juga saat bangun, terlebih dahulu
miringkan tubuh ke kanan, topanglah tubuh dengan tangan kanan. Bangunlah perlahan-lahan dan
kemudian ibu hamil bisa duduk kembali. Kalau perut ibu semakin besar akan sulit untuk tidur dengan
posisi telentang maupun sebaliknya. Untuk itu ibu merasa tidur dengan posisi miring ke kiri.
C. KEBUTUHAN PAKAIAN
Ibu hamil sebaiknya mengenakan pakaian yang memenuhi kriteria sebagai berikut :
Nyaman : pakaian sebaiknya tidak ada penekanan-penekanan pada bagian tertentu sehingga
ibu tidak dapat bebas bergerak.
Longgar : bukan berarti pakai baju yang terlalu besar, tapi yang dapat bergerak bebas.
Tidak tebal : pakaian tebal akan menimbulkan rasa panas dan keluarnya keringat sehingga
tidak bebas bergerak.
Menarik : enak dipandang mata.
Menyerap keringat : karena pada ibu hamil banyak keringat, maka dianjurkan memakai
pakaian yang menyerap keringat. Disini ditekankan pada bahan dasarnya.
D. IMUNISASI
Pada masa kehamilan ibu hamil diharuskan melakukan imunisasi tetanus toksoid (TT). Gunanya pada
antenatal dapat menurunkan kemungkinan kematian bayi karena tetanus. Ia juga dapat mencegah
kematian ibu yang disebabkan oleh tetanus.
Menurut WHO seorang ibu tidak pernah diberikan imunisasi tetanus, sedikitnya 2x injeksi selama
kehamilan ( I pada saat kunjungan antenatal I dan II pada 2 minggu kemudian )
Karena imunisasi ini sangat penting, maka setiap ibu hamil hendaknya mengetahui dan mendapat
informasi yang benar tentang imunisasi TT. Petugas kesehatan harus berusaha program ini
terlaksana maksimal dan cepat.
E. SENAM HAMIL
Senam hamil bukan merupakan keharusan, namun dengan melakukan senam hamil akan
memberikan banyak manfaat dalam membantu kelancaran proses persalinan, antara lain dapat
melatih cara mengedan yang benar. Kesiapan ini merupakan bakal bagi calon ibu pada saat
persalinan.
Memberikan dorongan serta melatih jasmani dan rohani ibu secara bertahap agar ibu dapat
menghadapi persalinan dengan tenang, sehingga proses persalinan dapat berjalan lancar
dan mudah.
Pesiapan persalinan dan kelahiran bayi harus direncanaklan oleh ibu selama kehamilannya.
ASI merupakan makanan utama bagi bayi, oleh karena itu ibu harus mempersiapkannya
selama kehamilan baik dalam hal perawatan maupun kualitas nutrisi pembentukan ASI.
Lingkup promosi kesehatan terhadap ibu hamil meliputi lingkup fisik dan psikologis. Lingkup fisik
meliputi gizi, oksigen, personal hygiene, pakaian, eliminasi, sexual, mobilisasi, body mekanik,
exercise/senam hamil, istirahat, imunisasi, traveling, persiapan laktasi, ersiapan persalinan dan
kelahiran, kesejahteraan janin, ketidaknyamanan,pendidikan kesehatan dan pekerjaan. Lingkup
psikologis meliputi Support keluarga, support tenaga kesehatan, rasa aman dan nyaman,
persiapan menjadi orang tua, dan persiapan sibling.
Kehamilan merupakan episode dramatis terhadap kondisi biologis, perubahan psikologis dan
adaptasi dari seorang wanita yang pernah mengalaminya. Sebagian besar kaum wanita menganggap
bahwa kehamilan adalah peristiwa kodrati yang harus dilalui tetapi sebagian lagi menganggap
sebagai peristiwa khusus yang sangat menentuka kehidupan selanjutnya. Bahkan sebagian ibu hamil
merasa cemas, panik yang bisa berujung pada depresi berat.