Anda di halaman 1dari 20

BAB V

KEBUTUHAN DASAR IBU HAMIL SESUAI DENGAN TAHAP PERKEMBANGANNYA

A. Pendahuluan

1. Deskripsi singkat

Pada sesi perkuliahan ini dibahas kebutuhan fisik ibu hamil meliputi :

oksigen, mobilisasi bodi mekanik, senam hamil, personal hygiene, eliminasi,

seksual, nutrisi, pakaian, istirahat dan tidur, imunisasi, traveling/perjalanan,

persiapan persalinan dan kelahiran bayi, persiapan laktasi, memantau

kesejahteraan janin, ketidaknyamanan dan cara mengatasinya, serta tanda

bahaya dalam kehamilan.

2. Manfaat

Agar mahasiswa dapat mengetahui kebutuhan fisik ibu hamil sehingga dapat

menerapkan asuhan kebidanan pada kehamilan normal.

3. Tujuan Instruksional

A. Umum

Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa mampu menjelaskan kebutuhan

dasar ibu hamil pada trimester I,II,dan III.

B. Khusus

Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan

kebutuhan fisik ibu hamil trimester I,II,III dengan tahap perkembangannya.


B. Pokok Bahasan : Kebutuhan fisik ibu hamil trimester I,II,III

C. Sub Pokok Bahasan :

1. Oksigen

2. Nutrisi

3. Personal hygiene

4. Pakaian

5. Eliminasi

6. Seksual

7. Mobilisasi body mekanik

8. Senam hamil

9. Istirahat dan tidur

10. Imunisasi

11. Travelling / perjalanan

12. Persiapan persalinan dan kelahiran bayinya

13. Persiapan Laktasi

14. Tanda bahaya kehamilan


BAB V

KEBUTUHAN FISIK IBU HAMIL TRIMESTER I, II, DAN III

1. Oksigen

Meningkatnya jumlah progesteron selam kehamilan mempengaruhi pusat

pernapasan, karbon dioksida menurun dan oksigen meningkat, oksigen

meningkat akan bermanfaat bagi janin. Kehamilan menyebabkan hiperventilasi,

dimana keadaan karbon dioksida menurun. Pada trimester ke III, janin

membesar dan menekan diafragma, menekan vena cava inferior yang

menyebabkan nafas pendek-pendek.

2. Mobilisasi, bodi mekanik

Perubahan tubuh yang paling jelas adalah tulang punggung bertambah lordosis,

karena tumpuan tubuh bergeser lebih kebelakang dibandingkan sikap tubuh

ketika tidak hamil. Keluhan yang sering muncul dari perubahan ini adalah rasa

pegal dipunggung dan kram pada kaki ketika tidur malam. Untuk mencegah dan

mengurangi keluhan ini, dibutuhkan sikap tubuh yang baik.

a. Pakailah sepatu dengan hak rendah/tanpa hak dan jangan terlalu sempit

b. Posisi tubuh saat mengangkat beban, yaitu dalam keadaan tegak lurus dan

pastikan beban terfokus pada lengan.

c. Tidur dengan posisi kaki ditinggikan

d. Duduk dengan posisi punggung tegak

3. Senam Hamil

- Senam hamil bukan merupakan suatu keharusan. Namun dengan melakukan

senam hamil akan banyak memberi manfaat dalam membantu kelancaran


proses persalinan antara lain dapat melatih pernapasan dan relaksasi

menguatkan otot-otot panggul dan perut serta melatih cara mengedan yang

benar.

- Tujuan senam hamil yaitu memberi dorongan serta melatih jasmani dan

rohani dari ibu secara bertahap agar ibu dapat menghadapi persalinan

dengan tenang, sehingga proses persalinan dapat berjalan lancar dan

mudah.

- Manfaat senam hamil secara teratur dan terukur

1. Memperbaiki sirkulasi darah

2. Mengurangi pembengkakan

3. Memperbaiki keseimbangan otot

4. Mengurangi resiko gangguan gastro intestinal termasuk sembelit

5. Mengurangi kram pada kaki

6. Menguatkan otot perut

7. Mempercepat proses penyembuhan setelah melahirkan

4. Personal Hygiene

Dengan bertambahnya usia kehamilan dan semakin membesarnya perut akan

timbul rasa tidak nyaman baik dari segi fisiik maupun penampilan. Pada kondisi

ini wanita hamil dianjurkan untuk tetap merawat dan menjaga kesehatan pribadi

walaupun rasa malas sering muncul, wanita hamil dianjurkan untuk dapat

mengatasinya. Berikut ini hal-hal yang harus diperhatikan oleh wanita hamil

dalam upaya merawat dan menjaga kesehatan pribadinya.


a. Selama kehamilan rambut akan tumbuh lebih cepat, tebal dan mengkilat

sehingga tampak berminyak. Untuk mengatasinya cucilah rambut paling

sedikit 2-3 kali seminggu.

b. Pelihara gigi secara teratur untuk mencegah terjadinya infeksi rongga mulut.

Infeksi yang terjadi di rongga mulut akan mudah menyebar keorgan yang

lainnya. Selain itu periksalah gigi kedokter secara teratur dan informasikan

bahwa anda sedang hamil.

c. Jagalah kebersihan kulit dengan baik. Pada saat mandi gosoklah kulit secara

perlahan untuk menghindari terjadinya kelecetan. Kulit yang lecet sangat

mudah terinfeksi oleh kuman-kuman penyakit.

d. Pelihara buah dada. Lakukan pengurutan sesuai nasihat dokter/bidan untuk

mempersiapkan ASI. Sokong payudara dengan menggunakan BH yang

besar dan cukup menunjang.

e. Jagalah kesehatan alat kelamin untuk menghindarkan terjadinya infeksi

kandungan. Jika kandungan anda terinfeksi tentunya akan membahayakan

pertumbuhan dan perkembangan janin.

5. Eliminasi

Masalah buang air kecil tidak mengalami kesulitan, bahkan cukup lancar, untuk

memperlancar dan mengurangi infeksi kiandung kemih yaitu minum dan

menjaga kebersihan sekitar kelamin. Perubahan hormonal mempengaruhi

aktivitas usus halus dan besar, sehingga BAB mengalami obstipasi (sembelit).

Sembelit dapat terjadi secara mekanis yang disebabkan karena menurunnya

gerakan ibu hamil, untuk mengatasi sembelit dianjurkan untuk meningkatkan


gerak, banyak makan makanan berserat (sayur dan buah-buahan). Sembelit

dapat menambah gangguan wasir menjadi lebih besar dan berdarah.

6. Seksual

Masalah hubungan seksual merupakan kebutuhan biologis yang tidak dapat

ditawar, tetapi perlu diperhitungkan bagi mereka yang hamil, kehamilan bukan

merupakan halangan untuk melalukan hubungan seksual.pada hamil muda

hubungan seksual sedapat mungkin dihindari, bila terdapat keguguran berulang

atau mengancam kehamilan dengan tanda infeksi, pendarahan, mengeluarkan

air. Pada kehamilan tua sekitar 14 hari menjelang persalinan perlu dihindari

hubungan seksual karena dapat membahayakan. Bisa terjadi kurang higienis,

ketuban bisa pecah dan persalinan bisa terangsang karena sperma mengandung

prostaglandin.

7. Nutrisi

a. Kalori

Jumlah kalori yang diperlukan ibu hamil setiap harinya adalah 2500 kalori.

Jumlah kalori yang berlebihan dapat menyebabkan obesitas, dan ini

merupakan faktor prediposisi atas terjadinya preeklampsia. Total

pertambahan berat badan sebaiknya tidak melebihi 10-12 kg selama

kehamilan.

b. Protein

Jumlah protein yang diperlukan oleh ibu hamil adalah 85 gram perhari.

Sumber protein tersebut bisa diperoleh dari tumbuh-tumbuhan (kacang-


kacangan) atau hewani (ikan, ayam, keju, susu, telur).defesiensi protein

dapat menyebabkan kelahiran prematur, anemia, dan edema.

c. Kalsium

Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah 1,5 kg perhari. Kalsium dibutuhkan untuk

pertumbuhan janin, terutama bagi pengembangan otot dan rangka. Sumber

kalsium yang mudah diperoleh adalah susu, keju, yoghurt, dan kalsium

karbonat. Defesiensi kalsium yang dapat mengakibatkan riketsia pada bayi

atau osteomalasia.

d. Zat besi

Diperlukan asupan zat besi bagi ibu hamil dengan jumlah 30 mg perhari

setelah trimester kedua. Bila tidak ditemukan anemia pemberian besi

perminggu telah cukup . kekurangan zat besi pada ibu hamil dapat

menyebabkan anemia defisiensi ibu hamil.

e. Asam folat

Jumlah asam folat yang dibutuhkan ibu hamil sebesar 400 mikro gram

perhari. Kekurangan asam folat dapat menyebabkan anemia megaloblastik

pada ibu hamil.

f. Air

Air perlukan tetapi sering dilupakan pada saat pengkajian. Air berfungsi untuk

membantu sistem pencernaan makanan dan membantu proses transfortasi.

Selama hamil, terjadi perubahan nutrisi dan cairan pada membrane sel. Air

menjaga keseimbangan sel, darah, getah bening, dan cairan vital tubuh
lainnya. Air menjaga keseimbangan suhu tubuh,karena itu dianjurkan untuk

minum 6-8 gelas (1500-2000 ml) air, susu dan jus tiap 24 jam.

Sebaiknya membatasi minuman yang mengandung kafein seperti the, coklat,

kopi, dan minuman yang mengandung pemanis buatan (sakarin) karena

bahan ini mempunyai reaksi silang terhadap plasenta.

8. Pakaian

Hal yang perlu diperhatikan untuk pakaian ibu hamil :

a. Pakaian harus longgar, bersih, dan tidak ada ikatan yang ketat pada daerah

perut

b. Bahan pakaian usahakan yang mudah menyerap keringat

c. Pakailah bra yang menyokong payudara

d. Memakai sepatu dengan hak rendah

e. Pakaian dalam harus selalu bersih

9. Istirahat dan tidur

Wanita hamil harus mengurangi semua kegiatan yang melelahkan, tapi tidak

boleh digunakan sebagai alasan untuk menghindari pekerjaan yang tidak

disukainya. Ibu hamil harus mempertimbangkan pola istirahat dan tidur

mendukung kesehatan sendiri, maupun kesehatan bayinya. Kebiasaan tidur larut

malam dan kegiatan-kegiatan malam hari harus dipertimbangkan, dan kalau

mungkin dikurangi hingga seminimal mungkin. Tidur malam ± sekitar 8

jam/istirahat/tidur siang ± 1 jam.


10. Imunisasi

Imunisasi selama kehamilan sangat penting dilakukan untuk mencegah penyakit

yang bisa menyebabkan kematian ibu dan janin. Jenis imunisasi yang diberikan

adalah tetanus toxoid (TT) yang dapat mencegah penyakit tetanus. Imunisasi TT

pada ibu hamil harus terlebih dahulu ditentukan status kekebalan/imunisasinya.

Ibu hamil yang belum mendapatkan imunisasi statusnya TO. Jika telah

mendapatkan dua dosis dengan interval minimal 4 minggu (atau pada masa

balitanya telah memperoleh imunisai DPT sampai 3 kali) statusnya T2. Bila telah

mendapat dosis TT yang ke-3 ( interval minimal 6 bulan dari dosis ke-2)

statusnya T3. Status T4 didapat bila telah mendapatkan dosis ( interval minimal

1 tahun dari dosis ke-3) dan statu T5 didapat bila 5 dosis sudah didapat (interval

minimal 1 tahun dari dosis ke-4).

Selama kehamilan, bila ibu berstatus TO, hendaknya ia mendapatkan minimal 2

dosis (TT1 dan TT2 dengan interval 2 minggu, dan berikutnya). Ibu hamil dengan

statu TT1 diharapkan mendapatkan suntikan TT2 dan bila memungkinkan juga

diberikan TT3, dengan interval 6 bulan (bukan 4 minggu/satu bulan). Bagi bumil

dengan statu T2, bisa diberikan satu kali suntikan bila interval sebelumnya lebih

dari 6 bulan. Bila status T3 suntikan selam hamil cukup sekali dengan jarak

minimal 1 tahun dari suntikan sebelumnya. Ibu hamil dengan status T4 pun

dapat diberikan sekali suntikan (TT5) bila suntikan terakhir telah lebih dari

setahun dan bagi ibu hamil dengan statu T5, tidak perlu disuntikkan TT lagi

karena terlah mendapatkan kekebalan seumur hidup (25 tahun).


Walau tidak hamil, bila perempuan usia subur belum mencapai T5, ia diharapkan

mendapatkan dosis TT hingga tercapai status T5 dengan interval yang

ditentukan. Hali ini penting untuk mencegah terjadinya tetanus pada bayi yang

akan dilahirkan dan keuntungan bagi perempuan untuk mendapatkan kekebalan

aktif tehadap tetanus long life card (LLC).

11. Traveling/perjalanan

Wanita hamil harus berhati-hati melakukan perjalanan yang cenderung lama dan

melelahhkan, karena dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan mengakibatkan

gangguan sirkulasi serta oedema tungkai karena kaki tergantung jika duduk

terlalu lama. Sabuk pengaman yang dikenakan dikendaraan jangan sampai

menekan perut yang menonjol. Jika mungkin perjalanan yang jauh sebaiknya

dilakukan dengan pesawat udara. Ketinggian tidak mempengaruhi kehamilan,

bila kehamilan telah 35 minggu ada perusahaan penerbangan yang menolak

membawa wanita hamil ada juga yang menerima dengan catatan keterangan

dokter yang menyatakan cukup sehat untuk berpergian.

Berpergian dapat menimbulkan masalah lain, seperti konstipasi/ diare karena

asupan makanan dan minuman cenderung berbeda seperti biasanya karena

akibat perjalanan yang melelahkan.

12. Persiapan Kelahiran dan Persalinan Bayi

Beberapa hal yang harus dipersiapkan untuk persalinan adalah sebagai berikut:

a. Biaya
Pendanaan yang memandai perlu direncanakan jauh sebelum masa

persalinan tiba. Dana bisa didapatkan dengan cara menabung, dapat melalui

arisan, tabungan ibu bersalin (tabulin), atau menabung dibank.

b. Penentuan tempat serta penolong persalinan

c. Anggota keluarga yang dijadikan sebagai pengambil keputusan jika terjadi

komplikasi yang membutuhkan rujukan.

d. Surat-surat fasilitas kesehatan (misalnya ASKES, jaminan kesehatan dari

tempat kerja, kartu sehat, dan lain-lain).

e. Pembagian peran ketika ibu berada diRS (ibu dan mertua, yang menjaga

anak lainnya, jika bukan persalinan yang pertama).

Selain beberapa hal diatas, yang tak kalah penting untuk dipersiapkan dari ibu

adalah pemahaman akan tanda-tanda pasti datangnya persalinan.

a. Rasa sakit atau mulas di perut dan menjalar kearah perut bagian bawah

sampai pinggang bagian belakang, yang disebut sebagai kontraksi. Kontraksi

ini terjadi secara teratur dan semakin lama semakin sering. Itensitas yang

meningkat minimal tiga kali dalam 10 menit, dengan durasi 30-40 detik.

b. Adanya pengeluaran per vagina, berupa secret yang berwarna merah muda

disertai lender.

c. Kadang dijumpai pengeluaran air ketuban yang terjadi secara spontan

(selaput ketuban pecah), dengan cirri-ciri keluarnya air ketuban seketika

dalam jumlah yang banyak, atau keluarnya air ketuban sedikit-sedikit tetapi

dalam waktu yang lama. Ini disebut sebagai ketuban merembes karena

selaput ketuban robek. Perlu ditekankan pada ibu dan keluarga untuk mampu
membedakan antara pengeluaran air seni dan air ketuban karena perbedaan

sudah terserap dalam kain.

Persiapan persalinan lain yang juga perlu diperhitungkan adalah trasportasi,

misalnya jarak tempuh dari rumah dan tujuan membutuhkan waktu beberapa

lam, jenis alat transportasi, sulit atau mudahnya lokasi ditempuh. Semua ini akan

mempengaruhi cepat lambatnya pertolongan diberikan. Untuk mengurangi

kecemasan dari sisi ekonomi, disarankan keluarga sudah mengikuti kelas

menjadi orang tua mulai dari trimester I, II, III.

13. Persiapan laktasi

Payudara perlu dipersiapkan sejak sebelum bayi lahir sehingga dapat segera

berfungsi dengan baik pada saat diperlukan. Pengurutan payudara untuk

mengeluarkan sekresi dan membuka duktus sinus laktiferus, sebaiknya

dilakukan secara hati-hati dan benar, karena pengurutan keliru bisa dapat

menimbulkan kontraksi pada rahim, sehingga terjadi kondisi seperti pada uji

kesejahteraan janin menggunakan uterotonika. Basuhan lembut setiap hari pada

areola dan putting susu akan dapat mengurangi retak dan lecet pada area

tersebut. Untuk sekresi yang mongering pada puting susu, lakukan pembersihan

dengan menggunakan campuran gliserin dan alcohol. Karena payudara

menegang, sensitive, dan menjadi lebih besar, sebaiknya gunakan penopang

payudara sesuai (brassiere).

14. Memantau kesejahteraan janin

Kesejahteraan janin dalam kandungan perlu dipantau secara terus menerus agar

biala ada gangguan kandungan akan bisa segera terdeteksi dan ditangani. Salah
satu indicator kesejahteraan janin yang dapat dipantau sendiri oleh ibu adalah

gerakannya dalam 24 jam. Gerakan janin dalam 24 jam minimal sebanyak 10

kali. Selain dihitung secara manual, gerakan janin dapat dipantau melalui sebuah

metode yang disebut Non-Stes Test (NST) dengan cara elektroda ditempelkan di

perut ibu, yang dihubungkan dengan monitor, sehingga setiap ada gerakan janin

akan muncul suatu grafik yang tergambar jelas di layar monitor.

15. Ketidaknyamanan dan cara mengatasinya

Dalam proses kehamilan terjadi perubahan sistem dalam tubuh ibu, selain

semuanya menbutuhkan adaptasi, baik fisik maupun psikologis. Dalam proses

adaptasi tersebut, tidak jarang ibu merasakan ketidaknyamanan. Maski ini

adalah fisiologis normal, tetap perlu diberikan pencegahan dan perawatan.

Beberapa ketidaknyamanan dan cara mengatasinya adalah sebagai berikut :

No Ketidaknyamanan Cara mengatasinya

1. Sering buang air kecil a. Penjelasan mengenai sebab terjadinya

Trimester I dan III b. Kosongkan saat ada dorongan untuk

kencing

c. Perbanyak minum pada saat siang hari

d. Jangan kurangi minum untuk mencegah

nokturia, kecuali jika nokturia sangan

mengganggu tidur di malam hari

e. Batasi minum kopi, the dan soda

f. Jelaskan tentang tanda bahaya infeksi


saluran kemih dengan menjaga posisi tidur,

yaitu berbaring miring ke kiri dan kaki

ditinggikan untuk mencegah diuresis.

2. Striae Gravidarum a. Gunakan emolien topical pruritik jika ada

Tampak jelas pada bulan ke indikasi

6-7 b. Gunakan baju longgar yang dapat

menopang payudara dan abdomen

3. Hemoroid a. Hindari konstipasi

Timbul trimester II dan III b. Makan makanan yang berserat dan banyak

minum

c. Gunakan kompres es atau air hangat

d. Secara perlahan masukkan kembali anus

setiap selesai BAB

4. Kelelahan / fatigue a. Yakinkan bahwa ini normal pada awal

Pada trimester I kehamilan

b. Dorong ibu untuk sering beristirahat

c. Hindari istirahat yang berlebihan

5. Keputihan a. Tingkatkan kebersihan dengan mandi

Terjadi trimester I, II atau III setiap hari

b. Memakai pakaian dalam dari bahan katun

yang mudah menyerap

c. Tingkatkan daya tahan tubuh dengan

makan buah dan sayur


6. Keringat bertambah secara a. Pakailah pakaian yang tipis dan longgar.

perlahan akan meningkat b. Tingkatkan asupan cairan.

sampai akhir kehamilan. c. Mandi secara teratur.

7. Sembelit a. Tingkatkan diet asupan cairan.

Trimester II dan III b. Komsumsi buah prem atau jus prem.

c. Minum cairan dingin atau hangat terutama

saatt perut kosong.

d. Istirahat cukup.

e. Senam hamil.

f. Membiasakan buang air besar secara

teratur.

g. Buang air besar segera setelah ada

dorongan.

8. Kram pada kaki a. Kurangi komsumsi susu (kandungan

Setelah usia kehamilan 24 fosfornya tinggi)

minggu b. Latihan dorsofleksi pada kaki dan

meregangkan otot yang terkena.

c. Gunakan penghangat untuk otot.

9. Mengidam (pica) a. Tidak perlu dikhawatirkan selama diet

Trimester I memenuhi kebutuhan.

b. Jelaskan tentang bahaya makanan yang

tidak bisa diterima, mencakup gizi yang

diperlukan rasa mengidam atau kesukaan


menurut kultur.

10. Sesak napas a. Jelaskan penyebab fisiologisnya.

Trimester II dan III b. Dorong agar secara sengaja mengatur laju

dan dalamnya pernapasan pada kecepatan

normal yang terjadi.

c. Merentangkan tangan diatas kepala serta

menarik napas panjang.

d. Mendorong postur tubuh yang baik,

melakukan pernapasan interkostal.

11. Nyeri ligamentum a. Berikan penjelasan mengenai penyebab

Rotundum. nyeri.

Trimester II dan III b. Tekuk lutut kearah abdomen.

c. Mandi air hangat.

d. Gunakan bantalan pemanas pada area

yang terasa sakit hanya jika tidak terdapat

konta indikasi.

e. Gunakan sebuah bantal untuk menopang

uterus dan bantal lainnya letakkan di antara

lutut sewaktu dalam posisi berbaring miring.

12. Berdebar-debar (palpitasi a. Jelaskan bahwa hal ini normal pada

jantung) kehamilan.

Mulai akhir trimester I

13. Panas perut (heart burn) a. Makan sedikit-sedikit tapi sering.


mulai bertambah sejak b. Hindari makan berlemak dan berbumbu

trimester II dan bertambah tajam.

dengan semakin lamanya c. Hindari rokok, asap rokok, alkohol dan

kehamilan. Hilangnya pada cokelat.

waktu persalinan. d. Hindari berbaring setelah makan.

e. Hindari minum air putih pada saat makan.

f. Kunya permen karet.

g. Tidur dengan kaki ditinggikan.

14. Perut kembung. a. Hindari makanan yang mengandung gas

Trimester II dan III b. Mengunyah makanan secara sempurna.

c. Lakukan senam secara teratur.

d. Pertahankan kebiasaan buang air besar

secara teratur.

15. Pusing atau sincope. a. Bangun secara perlahan dari posisi

Trimester II dan III istirahat.

b. Hindari berdiri terlalu lama dalam

lingkungan yang hangat dan sesak.

c. Hindari berbaring dalam posisi terlentang.

16. Mual dan muntah a. Hindari bau atau faktor penyebabnya.

Trimester I b. Makan biskuit keringatau roti bakar sesaat

sebelum bangun dari tempat tidur di pagi

hari.

c. Makan sedikit tapi sering.


d. Duduk tegak setiap kali selesai makan.

e. Hindari makanan yang berminyak atau

berbumbu.

f. Makan makanan kering diantara waktu

makan.

g. Minum minuman berkarbonat.

h. Bangun dari tidur secara perlahan.

i. Hindari menggosok gigi setelah makan.

j. Minum the herbal.

k. Istirahat sesuai kebutuhan.

17. Sakit punggung atas dan a. Gunakan posisi tubuh yang baik.

bawah. b. Gunakan bra yang menopang dengan

Trimester II dan III ukuran tepat

c. Gunakan kasur yang keras

d. Gunakan bantal ketika tidur untuk

meluruskan punggung.

18. Varises pada kaki. a. Tinggikan kaki sewaktu berbaring.

Trimester II dan III b. Jaga agar kaki tidak bersilangan.

c. Hindari berdiri atau duduk terlalu lama.

d. Senam untuk melancarkan peredaran

darah.

e. Hindari pakaian atau korset yang ketat.


16. Tanda bahaya dalam kehamilan

Kehamilan merupakan proses yang fisiologis, namun apabila tidak dilakukan

deteksi dini maka bahaya tidak dapat dihindari. Tanda bahaya dalam kehamilan

dibagi menjadi tiga, yaitu :

a. Trimester I

Mual muntah yang berlebihan, pendarahan pervaginam, nyeri perut.

b. Trimester II

Pandangan kabur, sakit kepala nyeri pada tengkuk, bengkak seluruh tubuh,

keluar cairan (darah dan ketuban) dari jalan lahir.

c. Trimester III

Gerakan bayi jarang/tidak dirasakan, demam tinggi dan kejang-kejang.

C. Evaluasi

1. Seorang ibu datang ke rumah sakit memeriksakan kehamilannya . GIPIA0,


KU : Baik, TD: 110/80 MMHG, N: 80X/i , S: 36,5°C . TFU : ½ PX-PST , 26
cm, LP: 80 CM, TBJ:2080, Ibu mengaku nafsu makan kurang,
Apakah kebutuhan yang harus dipenuhi oleh ibu pada kasus diatas
a. Personal hygiene
b. Nutrisi
c. Oksigen
d. Istirahat
e. Senam hamil
2. NY R , datang ke Rs memeriksakan kehamilannya, UK: 39 minggu, ku:
baik,TD:110/70 MMHG , S: 37°C, nadi: 82 X/i. Ibu mengatakan sering buang
air kecil, merasa tidak sabar untuk menunggu kelahiran bayinya, dan
waspada akan tanda-tanda persalinan
Apakah yang termaksud ketidaknyamanan NY R pada kasus diatas
a. metabolismel
b. hormonal
c. respirasi
d. kardiovaskular
e. perkemihan

D. Referensi

1. Sarwono,2008,ilmu kebidanan,Bina Pustaka

2. Sastrawinata Sulaiman,2003,Obstetric Fisiologi,Eleman,Bandung

3. A.Maryam,Yurniati,2009,buku ajar Askeb 1 Kehamilan,UIT.

Anda mungkin juga menyukai