Anda di halaman 1dari 6

Konsep Gizi Sesuai Tahapan Kehidupan

Resume TM 4 Gizi dan Diet

Dosen pengajar :
Rindayati S.KEP., NS., M.KEP.

Disusun oleh :
Sabrina Reisma I.N
005221103 / GR-2B

Universitas Airlangga
Tahun Ajaran 2022 / 2023
Konsep Gizi Sesuai Tahapan Kehidupan
Konsep dan Prinsip Gizi Pada Ibu Hamil
Kehamilan merupakan masa kritis, kecukupan gizi ibu merupakan factor penting pada
Kesehatan ibu dan anak. Ibu hamil harus dapat memenuhi lebutuhan zat gizi untuk diri
sendiri dan janin. Kecukupan gizi pada ibu hamil berpengaruh pada tumbuh kembang anak.
Kekurangan gizi dapat menimbulkan kerusakan awal pada Kesehatan, perkembangan otak,
kecerdasan, kemampuan sekolah, dan daya produksi yang bersifat menetap.
Gizi Ibu Hamil
1) Status Gizi Pra Hamil
a. Tinggi badan dan berat badan yang kurang sebelum hamil serta IMT
seringkali dikaitkan dengan dengan kenaikan berat badan yang tidak
adekuat selama hamil di negara berkembang
b. Pertumbuhan postanal lebih banyak ditentukan oleh lingkungan Rahim ibu
c. Pengaruh kondisi maternal pada pertumbuhan janin pada dasarnya
mencerminkan ukuran Rahim ibu dan kapasitasnya menyuplai zat gizi
pada janin yang sedang bertumbuh
d. Asupan makan inadekuat saat remaja
e. Ibu yang malnutrisi (kurang gizi) dapat menyebabkan gangguan
pertumbuhan janin
f. Pengaruh malnutrisi tergantung seberapa berat malnutrisi yang dialami dan
periode kehamilan
g. Ibu seringkali tidak menyadari bahwa dirinya sudah memasuki fase
kehamilan dan baru meyakini dirinya hamil di minggu ke 4
2) Kebutuhan Zat Gizi ibu hamil
Kebutuhan esensial untuk proses reproduksi sehat adalah terpenuhinya kebutuhan :
a. Energi
b. Protein
c. Karbohidrat
d. Vitamin
e. Mineral
f. Serat
3) Status gizi baik pada ibu hamil
Ibu hamil sehat dengan gizi baik:
a. LiLA ≥ 23,5cm
b. IMT Pra hamil (18,5 – 25,0)
c. Selama hamil, kenaikan BB sesuai usia kehamilan
d. Kadar Hb normal > 11 gr/dL
e. Tekanan darah normal (Sistol < 120 mmHg, Distol < 80 mmHg)
f. Gula darah urine negatif
g. Protein urine negatif
4) Gizi kurang
Masalah gizi kurang yang banyak dijumpai pada ibu hamil adalah:
a. Kurang Energi Kronik (KEK)
b. Anemia
Kebutuhan zat gizi saat hamil
 Trimester I (periode paling kritis)
Fase hyperplasia >> fase perbanyakan sel, dimana organ yang tumbuh pada janin
adalah otak. Bila terjadi kurang zat gizi, perkembangan janin akan terpengaruh lebih
dulu sebelum defisiensi tersebut tampak pada ibu
 Trimester II
Hyperplasia menurun, Hipertrofi (perbesaran sel) dimulai, proses pembentukan organ
telah selesai, kurang gizi pada masa ini tidak mempengaruhi aspek fisik dari janin
 Trimester III
Fase hipertrofi & maturase (jumlah sel tidak lagi berubah), PB janin menjadi 2 kali
lipat dari sebelumnya, kenaikan BB janin mencapai 3-4 kali BB sebelumnya.

Kebutuhan energi ibu hamil


 Protein
Zat gizi dasar untuk pertumbuhan janin, dibutuhkan sekitar 60 gr protein /hari, bumil
yang kekurangan protein kronis berpengaruh pada penurunan jumlah sel janin
 Zat besi (Fe)
Saat hamil terjadi hemodilusi (pengenceran darah) sehingga bumil berisiko anemia,
ketidakcukupan Fe akan menyebabkan kekurangan Hb dalam darah yang diperlukan
untuk membawa oksigen pada janin dan sel ibu hamil.
 Iodium
Defisiensi Iodium selama kehamilan dapat menyebabkan cretinisme pada bayi, ibu
yang mengonsumsi iodium dalam jumlah berlebihan selama hamil menyebabkan bayi
lahir menderita goiter & hypotiroidism
 Kalsium
Penting untuk pembentukan dan pemeliharaan tulang dan gigi, penggumpalan darah
dan aktivitas otot, minimal mengonsumsi 600 mg/hr (2 gelas susu)
 Natrium (Na)
Diperlukan untuk cairan amniotic, selama hamil terjadi penigkatan cairan
ekstraselular >> kebutuhan Na meningkat, konsumsi harus diatur agar tidak terjadi
pregnancy induce hypertension (PIH)
 Zinc
Penting untuk perkembangan dan pertumbuhan organ janin terutama pembelahan sel
sintesa DNA, RNA. Peningkatan protein akan memperbaiki intake Zn
 Vitamin
Vitamin yang diperlukan antara lain, vitamin A, D, E, K, C, B, Folat dan Vit B12,
suplementasi Kalsium, Fe, asam folat, Vit C, Vit D, Zn

Gizi Laktasi
A. Pengertian Laktasi
Laktasi merupakan produksi dan pengeluaran ASI >> sehingga keduanya harus
berjalan baik. Menyusui yang berhasil dipengaruhi oleh:
1. Status Kesehatan
2. Status gizi
3. Perilaku menyusui
4. Pengetahuan tentang proses laktasi
5. Dukungan petugas Kesehatan dan keluarga

B. Manfaat ASI
Bagi bayi :
1. Mencegah munculnya “Cocliac Disaease”, perlindungan melawan necrotizing
enterocolitis (studi pada bayi premature)
2. ASI ekslusif melindungi bayi dari beberapa jenis penyakit seperti, kanker dan
IDDM
3. Meningkatkan respon imunologi terhadap infeksi dan malignan pada usia anak-
anak (ASI yang cukup)
4. ASI ekslusif menjaga BB normal bayi (pada usia 6 bulan)
5. Meningkatkan jalinan kasih saying
Bagi ibu :
1. Membantu mengecilkan rahim
2. Menurunkan resiko pendarahan postpartum
3. Menurunkan resiko kanker payudara dan rahim serta mengontrol kehamilan
4. Menurunkan cadangan lemak tubuh selama hamil
5. Lebih ekonomis / murah
6. Memberikan self esteem yang positif bagi ibu

C. Fisiologi Laktasi
Ada 2 reflek utama dalam proses laktasi :
1. Refleks Prolaktin (Produksi)
2. Refleks Aliran (Let Down Reflex)
Refleks dalam mekanisme hisapan bayi
1. Rooting refleks >> bayi mencari sumber rangsangan
2. Oral search refleks >> bayi membuka lebar mulut untuk mencari payudara ibu
sambal memajukan lidah
3. Refleks menghisap >> bayi memulai hisapan saat sudah menempel pada payudara ibu
4. Refleks menelan

D. Jenis ASI
1. Kolostrum, 0-7 / 10 hari
2. Susu Transisi, 7 / 10 – 2 minggu
3. Susu Matur, > 2 minggu

E. Komposisi ASI
1. Air >> merupakan kandungan ASI yang terbesar
2. Karbohidrat >> mengandung amilase : memelihara tk PH normal tubuh
3. Protein >> terdiri dari casein dan whey (lactalbumin dan lactoferrin), asam amino
4. Lemak >> ASI mengandung lipase (enzim yang mencerna lemak), mengandung
EPA dan DHA
5. Mineral >> umumnya kandungan pada ASI < susu sapi => dapat mempengaruhi
kerja ginjal bayi
6. Vitamin >> kandungan vitamin ASI merupakan refleksi dari intake vitamin dan
kadar vitamin

Prinsip menyusu / pemberian ASI


1. Dimulai sedini mungkin
2. Secara eksklusif

F. Langkah IMD (Ibu Menyusui Dini)


1. Bayi harus mendapatkan skin to skin contact dengan ibu segera setelah lahir,
paling sedikit 1 jam lamanya
2. Bayi harus menggunakan naluri alamiahnya untuk melakukan IMD agar ibu dapat
mengenali bayinya siap untuk menyusu serta memberi bantuan jika diperlukan,
hindari mengeringkan tangan bayi
3. Menunda semua prosedur lain yang harus dilakukan terhadap bayi baru lahir
hingga IMD selesai

G. Prinsip IMD
1. Segera setelah lahir dan tali pusat diikat, letakkan bayi tengkurap di dada ibu (skin
to skin contact)
2. Biarkan kondisi ini berlangsung sampai 1 jam/lebih, bahkan sampain bayi bisa
menyusu sendiri
3. Bayi diberi topi dan diselimuti
4. Ayah atau keluarga dapat membantu proses ini

H. Manfaat IMD bagi Ibu dan bayi


Bagi ibu :
1. Merangsang oksitosin
2. Merangsang prolactin
Bagi bayi :
1. Makanan dengan kuantitas dan kualitas optimal
2. Segera memberikan kekebalan pasif bagi bayi
3. Meningkatkan kecerdasan
4. Membantu bayi mengkoordinasi kemampuan hisap, telan dan napas
5. Meningkatkan jalinan kasih saying ibu dan bayi
6. Mencegah kehilangan panas

Memulai IMD akan :


1. Mengurangi kematian neonatal sekitar 22%
2. Meningkatkan keberhasilan menyusui secara eksklusif dan lamanya disusui
3. Merangsang produksi ASI
4. Memperkuat refleks menghisap bayi

I. Masalah yang seringkali timbul pada ibu menyusui


1. Lecet pada puting
2. Payudara terasa sakit karena bengkak
3. Perceived Insufficient Milk Syndrome (PIMs)

ASI Eksklusif
ASI Eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lainnya
dari bayi lahir sampai bayi berumur 6 bulan dan dilanjutkan sampai bayi berumur 2 tahun
(WHO, 2009). Pemberian ASI Eksklusif adalah pemberian ASI kepada bayi mulai dari hari
pertama air susu ibu keluar yaitu kolostrum sampai bayi berusia 6 bulan tanpa tambahan
makanan dan minuman apapun kecuali obat dan vitamin (Kemenkes RI, 2010).
 Mengapa harus eksklusif?
ASI makanan terbaik bagi bayi usia 0-6 bulan
 Kenapa harus 6 bulan?
Membantu proses maturase segala sistem dalam tubuh bayi (pencernaan, imunitas,
dll)
 Kenapa air tidak boleh?
1. Ginjal bayi belum siap
2. Resiko kurang gizi karena kenyan air
3. Resiko penyakit infeksi >> kebersihan dan keamanan air

Anda mungkin juga menyukai