Anda di halaman 1dari 15

KEBUTUHAN FISIK IBU HAMIL TRIMESTER I,II,III

A. Kebutuhan Fisik ibu hamil


1. Oksigen
Kebutuhan oksigen adalah yang utama pada manusia termasuk ibu hamil. Berbagai gangguan
pernafasan bisa terjadi pada saat hamil sehingga akan mengganggu pemenuhan kebutuhan oksigen
pada ibu yang akan berpengaruh pada bayi yang dikandung. Untuk mencegah hal tersebut diatas dan
untuk memenuhi kebutuhan oksigen maka ibu hamil perlu :
1. latihan nafas melalui senam hamil
2. tidur dengan bantal yang lebih tinggi
3. makan tidak terlalu banyak
4. kurangi atau hentikan merokok
5. konsul ke dokter bila ada kelainan atau gangguan pernafasan seperti astna dan lain-lain
Posisi miring kiri dianjurkan untuk meningkatkan perfusi uterus dan oksigenasi fetoplasenta dengan
mengurangi tekanan pada vena asenden (hipotensi supine)

2. Nutrisi dalam kehamilan


Pada saat hamil ibu harus makan-makanan yang mengandung nilai gizi bermutu tinggi meskipun tidak
berarti makanan yang harganya. Gizi pada waktu hamil harus ditingkatkan hingga 300 kalori perhari,
ibu hamil seharunya mengkonsumsi maknanan yang mengandung protein, zat besi, dan minum cukup
cairan (menu seimbang)
1. Kalori
Di indonesia kebutuhan kalori untuk orang tidak hamil adalah 2000 Kkal, sedang untuk orang hamil
dan menyusui masing-masing adalah 2300 dan 2800 Kkal. Kalori dipergunakan untuk produksi
energi. Bila kurang energi akan diambil dari pembakaran protein yang mestinya dipakai untuk
pertumbuhan. Asupan makanan ibu hamil pada triwulan 1 sering timbul mual dan muntah. Meskipun
ibu hamil mengalami keadaan tersebut tetapi asupan makanan harus tetap diberikan seperti biasa.
Pada triwulan kedua nafsu makan biasanya sudah mulai meningkat, kebutuhan zat tenaga banyak
dibanding kebutuhan saat hamil muda. Demikian juga zat berwarna. Pada trimester ketiga, janin
mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Perkembangan janin yang pesat ini
terjadi pada 20 minggu terakhir kehamilan. Umumnya nafsu makan sangat baik dan ibu sangat merasa
lapar.
2. Protein
Protein sangat dibutuhkan untuk perkembangan buah kehamilan yaitu untuk pertumbuhan
janin, uterus, plasenta, selain itu untuk ibu penting untuk perumbuhan payudara dan kenaikan
sirkulasi ibu ( protein plasma, hemoglobin dll). Bila wanita tidak hamil, konsumsi protein yang ideal
adalah 0,9 gram / kg BB/ hari tetapi selama kehamilan dibutuhkan tambahan protein hingga 30
gram/hari. Protein yang dianjurkan adalah protein hewani seperti daging, susu, telur, keju dan ikan
karena mereka mengandung komposisi asam amino yang lengkap. Susu dan produk susu disamping
sebagai sumber protein adalah juga kaya dengan kalsium.
3. Mineral
Pada prinsipnya semua mineral dapat terpenuhi dengan makan-makanan sehari-hari yaitu
buah-buahan, sayur-sayuran, dan susu. Hanya besi yang tidak bisa terpenuhi dengan makan sehari-
hari. Kebutuhan akan besi pada pertengahan kedua kehamilan kira-kira 17 mg/hari. Untuk memenuhi
kebutuhan ini dibutuhkan suplement besi 30 mg sebagai ferosus, ferofumarat atau feroglukonat
perhari pada kehamilan kembar atau pada wanita yang sedikit anemik, dibutuhkan 60-100 mg/hari.
Kebutuhan kalsium umumnya terpenuhi dengan minum susu. Satu liter susu sapi mengandung kira-
kira 0,9 gr kalsium. Bila ibu hamil tidak dapat minum susu, suplement kalsium dapat diberikan
dengan dosis 1 gr per hari. Pada umumnya dokter selalu memberi suplement mineral dan vitamin
prenatal untuk mencegah kemungkinan terjadinya defisiensi.
4. Vitamin
Vitamin sebenarnya telah terpenuhi dengan makan sayur dan buah-buahan, tetapi dapat pula diberikan
ekstra vitamin. Pemberian asam folat terbukti mencegah kecacatan bayi

3. Personal higiene :
Kebersihan diri harus dijaga pada masa hamil. Mandi dianjurkan sedikitnya dua kali sehari
karena ibu hamil cenderung untuk mengeluarkan banyak keringat, menjaga kebersihan diri terutama
lipatan kulit (ketiak, bawah buah dada, daerah genetalia) dengan cara dibersihkan dengan air dan
dikeringkan. Kebersihan gigi berlubang dan mulut perlu mendapat perhatian karena sering kali terjadi
gig berlubang, terutama pada ibu yang kekurangan kalsium. Rasa mual selama masa hamil dapat
mengakibatkan perburukan hygiene mulut dan dapat menimbulkan karies gigi.

4. pakaian selama kehamilan


Pada dasarnya pakaian apa saja bisa dipakai, baju hendaknya yang longgar dan mudah
dipakai serta bahan yang mudah menyerap keringat. Ada dua hal yang harus diperhatikan dan
dihindari yaitu : 1) sabuk dan stoking yang terlalu ketat, karena akan mengganggu aliran balik. 2)
sepatu dengan hak tinggi, akan menambah lordosis sehingga sakit pinggang akan bertambah
Payudara perlu ditopang dengan BH yang memadai untuk mengurangi rasa tidak enak karena
pembesaran dan kecenderungan menjadi pendulans.

5. Eliminasi
Masalah buang air kecil tidak mengalami kesulitan, bahkan cukup ancar. Dengan kehamilan
terjadi perubahan hormonal, sehingga daerah kelamin menjadi lebih basah. Situasi basah ini
menyebabkan jamur (trikomonas) tumbuh sehingga wanita hamil mengeluh gatal dan mengeluarkan
keputihan. Rasa gatal yang sangat mengganggu, sehingga sering digaruk dan menyebabkan saat
berkemih terdapat residu (sisa) yang memudahkan infeksi kandung kemih. Untuk melancarkan dan
mengurangi infeksi kandung kemih yaitu dengan minum dan menjaga kebersihan sekitar alat kelamin.
Wanita perlu mempelajari membersihkan alat kelamin yaitu dengan gerakan dari depan ke belakang
setiap kali selesai berkemih atau buang air besar dan harus menggunakan lap atau tissu atau handuk
yang bersih setiap kali melakukannya. Membersihkan dan mengelap dari belakang ke depan akan
membawa bakteri dari rektum ke muara uretra dan meningkatkan resiko resiko infeksi. Sebaiknya
gunakan tissu yang lembut dn menyerap air, lebih disukai yang berwarna putih dan tidak diberi
wewangian, karena tissu yang kasar diberi wewangian atau bergambar dapat menimbulkan iritasi.
Wanita harus sering mengganti pelapis atau pelindung celana dalam.
Dianjurkan minum 8-12 gelas cairan setiap hari. Mereka harus cukup minum agar produksi air
kemihnya cukup dan jangan sengaja mengurangi minum untuk menjarangkan berkemih. Apabila
perasaan ingin berkemih muncul jangan diabaikan, menahan berkemih akan menyebabkan bakteri
dalam kandung kemih berlipat ganda. Ibu hamil harus berkemih dulu jika ia akan memasuki keadaan
dimana ia tidak akan dapat berkemih dalam waktu yang lama(misalnya naik kendaraan jarak jauh). Ia
harus selalu berkemih sebelum berangkat tidur dimalam hari. Bakteri bisa masuk sewaktu melakukan
hubungan seksual. Oleh karena itu ibu hamil dianjurkan untuk berkemih sebelum dan sesudah
hubungan seksual dan minum banyak untuk meningkatkan produksi kandung kemihnya.
Akibat pengaruh progesteron otot-otot traktus digestivus tonusnya menurun, akibatnya motilitas
saluran pencernaan berkurang dan menyebabkan obstipasi. Untuk mengatasi hal itu, ibu hamil
dianjurkan minum lebih 8 gelas. Wanita sebaiknya diet yang mengandung serat, latihan / senam
hamil, tidak dianjurkan membrikan obat-obatan perangsang dengan laxsan.

6. Seksual
Selama kehamilan berjalan normal, koitus diperbolehkan sampai akhir kehamilan, meskipun
beberapa ahli berpendapat sebaiknya tidak lagi berhubungan seks selama 14 hari menjelang kelahiran.
Koitus tidak dibenarkan bila :
1. Terdapat perdarahan pervaginam
2. Terdapat riwayat abortus berulang
3. Abortus/partus prematurus imminens
4. Ketuban pecah
5. Serviks telah membuka
Pada saat orgasme dapat dibuktikan adanya fetaln bradycardy karena kontraksi uterus dan
para peneliti berpendapat wanita yang melakukan hubungan seks dengan aktif menunjukan insiden
fetal distress yang lebih tinggi. Pria yang menikmati kunikulus (stimulasi oral genetalia wanita ) bisa
kehilangan gairahnya karena mendapati bahwa sekret vagina bertambah dan mengeluarkan bau
berlebih selama masa hamil. Pasangan yang melakukan kunikulus harus berhati-hati untuk tidak
meniupkan udara kedalam vagina,. Pernah dilaporkan suatu kasus kematian karena emboli udara,
gara-gara meniup udara melalui vagina selagi melakukan kunikulus (Benhardt, dkk. 1988). Apabila
serviks telah terbuka (karena sudah mendekati aterm ), ada kemungkinan udara akan terdesak diantara
ketuban dan dinding rahim. Udara kemungkinan bisa memasuki danau plasenta, dengan demikian ada
kemungkinan udara memasuki jaringan vaskular maternal.
Gambaran yang menunjukan berbagai variasi posisi senggama sering membantu. Posisi wanita diatas,
sisi dengan sisi dan memasukkan dari bawah adalah posisi alternatif yang dapat menggantikan posisi
pria diatas. Posisi wanita diatas membuatnya dapat mengatur sudut dan kedalaman penetrasi penis
serta melindungi perut dan payudaranya. Posisi sisi dengan sisi adalah posisi pilihan terutama pada
trimester III karena posisi ini mengurangi energi dan tekanan pada perut yang hamil. Wanita
multipara melaporkan nyeri tekan dipayudara pada trimester pertama. Posisi koitus yang menghindari
tekanan langsung pada payudara sangat dianjurkan untuk keadaan ini. Ibu hamil ini juga harus
diberitahu bahwa keadaan ini normal dan bersifat sementara. The National Family Planning and
Reproductive Health Assosiation, Washington, DC menyatakan bahwa untuk beberapa wanita,
pamakaian kondom harus tetap dilanjutkan sepanjang masa hamil. Tujuannya ialah mencegah
penularanpenyakit menular seksual.

7. Mobilisasi dan body mekanik


Ibu hamil boleh melakukan kegiatan / aktifitas biasa selama tidak terlalu melelahkan. Ibu
hamil dapat melakukan pekerjaan seperti menyapu, mengepel, mesak dan mengajar. Semua pekerjaan
tersebut harus sesuai dengan kemampuan wanita tersebut dan mempunyai cukup untuk istirahat.
Secara anatomi, ligamen sendi putar dapat meningkatkan pelebaran / pembesaran rahim pada ruang
abdoment. Nyeri pada ligamen ini terjadi karena pelebaran dan tekanan pada ligamen karena adanya
pembesaran rahim. Nyeri pada ligamen ini merupakan suatu ketidaknyaman pada ibu hamil. Sikap
tubuh yang perlu diperhatikan oleh ibu hamil :
a. Duduk
Tempatkan tangan dilutut dan tarik tubuh keposisi tegak. Atur dagu ibu dan tarik bagian atas kepala
seperti ketika ibu berdiri.
b. Berdiri
Sikap berdiri yang benar sangat membantu sewaktu hamil disaat berat janin semakin bertambah,
jangan berdiri untuk jangka waktu yang lama. Berdiri dengan menegakkan bahu dan mengangkat
pantat. Tegak lurus dari telinga sampai ketumit kaki.
c. Berjalan
Ibu hamil penting untuk tidak memakai sepatu berhak tinggi atau tanpa hak. Hindari juga sepatu
bertumit runcing karena mudah menghilangkan keseimbangan. Bila memiliki anak balita, upayakan
supaya tinggi pegangan keretanya sesuai dengan ibu.
d. Tidur
Ibu boleh tidur tengkurap , kalau sudah terbiasa, namun tekuklah sebelah kaki dan pakailah guling,
supaya ada ruang untuk bayi anda. Posisi miring juga menyenangkan , namun jangan lupa memakai
guling untuk menopang berat rahim anda. Sebaiknya setelah usia kehamilan 6 bulan, hindari tidur
telentang, karena tekanan rahim pada pembuluh darah utama dapat menyebabkan pingsan. Tidur
dengan kedua tungkai kaki lebih tinggi dari badan dapat mengurangi rasa lelah.
e. Bangun dan berbaring
Untuk bangun dari tempat tidur, geser dulu tubuh ibu ke tepi tempat tidur, kemudian tekuk lutut.
Angkat tubuh ibu perlahan dengan kedua tangan, putar tubuh lalu perlahan turunkan kaki ibu.
Diamlah dulu dalam posisi duduk beberapa saat sebelum berdiri. Lakukan setiap kali ibu bangun dari
berbaring.
f. Membungkuk dan mengangkat.
Terlebih dahulu menekuk lutut dan gunakan otot kaki untuk tegak kembali. Hindari membungkuk
yang dapat membuat punggung tegang, termasuk untuk mengambil sesuatu yang ringan sekalipun.

8. Exsecise / senam hamil


Ibu hamil perlu menjaga kesehatan tubuhnya dengan cara berjalan-jalan dari pagi hari, renang,
olahraga ringan dan senam hamil.
a. Berjalan-jalan dipagi hari
Yang banyak dianjurkan adalah jalan-jalan waktu pagi hari untuk ketenangan dan mendapatkan udara
segar. Jalan-jalan saat hamil terutama pagi hari mempunyai arti penting untuk dapat menghirup udara
pagi yang bersih dan segar,menguatkan otot dasar panggul, dapat mempercepat turunnya kepala bayi
ke dalam posisi optimal atau normal, dan mempersiapkan mental menghadapi persalinan. Berjalan
juga dapat dengan lembut sehingga walaupun anda belum pernah mengerjakannya anda dapat
memulainya pada waktu hamil.
Agar latihan fisik pada ibu hamil tidak menimbulkan masalah sebaiknya :
1) Konsultasi dengan tenaga kesehatan menganai latihan fisik yang anda ingin teruskan sepanjang
masa hamil.
2) Cari bantuan untuk menentukan latihan fisik rutin, yang sesuai dengan kemampuan terutama jika
anda tidak melakukan latihan fisik secara teratur sebelumnya
3) Hindari aktifitas dan latihan berisiko dan membutuhkan kekuatan seperti berselancar, mendaki
gunung, berlari dl l. Aktifitas yang membutuhkan keseimbangan dan koordinasi prima bisa
membahayakan. Hindari aktivitas yang membutuhkan menahan nafas (valsava manuver). Gerakan
melompat sebaiknya dihindari.
4) Berlatih secara teratur, sekurang-kurangnya tigak kali seminggu selama anda sehat, untuk
meningkatkan tonus otot dan meningkatkan atau mempertahankan stamina anda. Latihan yang
sporadik tidak baik untuk otot anda.
5) Batasi waktu berlatih,dan kurangi tingkat latihan. Latihan selama 10 menit sampai 15 menit, istirahat
2 sampai 3 menit kemudian baru latihan legi. Latihan berat untuk waktu yang lama dapat
menimbulkan sterss fisiologis.
6) Hitung denyut nadi setiap 10 sampai 15 menit sewaktu melakukan latihan fisik. Apabila denyut nadi
melampaui 40 x/menit, kurangi latihan sampai denyut nadi sampai 90x/menit. Anda harus tetap
mampu bercakap-cakap dengan mudah selama latihan. Bila tidak mampu, kurangi latihan.
7) Hindari lingkungan yang terlalu panas dan berendam dalam air panas dan sama. Sebaiknya anda
tidak melakukan latihan lebih dari 35 menit, terutama dalam kondisi udra panas dan lembab. Seiring
peningkatan suhu tubuh anda, panas akan ditransmisi ke janin anda. Peningkatan suhu janin untuk
waktu yang lama atau berulang atau berulang dapat menimbulkan efek kelahiran terutama selama tiga
bulan pertama. Suhu tubuh anda tidak boleh melampaui 38˚C
8) Latihan pemanasan dan peregangan menyiapkan sendi-sendi untuk latihan yang lebih berat dan
mengurangi kemungkinan cidera pada sendi. Setelah bulan keempat, jangan lagi melakukan latihan
fisik yang mengharuskan anda berdiri telentang.
9) Periode pendinginan, setelah latihan dengan melakukan aktivitas ringan yang melibatkan tungkai
bawah dapat membuat pernafasan, denyut jantung, dan tingkat metabolisme kembali normal dna
menghindari akumulasi darah diotot-otot yang banyak bekerja dalam latihan tersebut.
10) Istrirahat selama 10 menit setelah melakukan latihan, berbaring dn miring kiri. Peningkatan dan
ukuran rahim akan menekan vena besar disisi kanan perut, yang membawa darah kembali ke jantung.
Hal ini memperbaiki aliran darah ke plasenta dan janin. Saat bangun dari posisi berbaring lakukan
secara bertahap agar tidak merasa pusing atau pingsan (hipotensi ortostastik).
11) Minum dua atau tiga gelas air setelah melakukan latihan fisik untuk mengganti cairan tubuh yang
menghilang lewat pernafasan. Selagi melakukan latihan fisik, minum air kapan saja jika anda merasa
perlu.
12) Tanda asupan kalori, untuk mengganti kalori yang terbakar saat latihan dan untuk menyediakan
energi tambahan yang dibutuhkan pada masa hamil. Pilih makanan yang berprotein tinggi seperti
ikan, keju, telur dan daging.
13) Bersantai, ini bukan saatnya melakukan aktivitas yang membutuhkan ketahanan fisik yang lama.
14) Kenakan bra penopang. Peningkatan berat payudara dpaat menyebabkan perubahan postur dan
menekan saraf ulnaris.
15) Kenakan sepatu penopang.karena uterus bertambah besar, pusat besar bergeser dan anda
mengimbanginya dengan melengkungkan punggung. Perubahan norma ini bisa membuat anda
kehilangan keseimbangan dan mudah jatuh.
16) Segera berhenti berlatih dan kunjungi tenanga kesehatan jika anda mengalami sesak nafas, pusing,
nyeri kontraksi lebih dari empat kali dalam satu jam, aktivitas janin berkurang atau terjadi perdarahan
pervaginam.
b. Senam hamil
Senam hamil dimulai pada umur kehamilan setelah 22 minggu. Senam hamil bertujuan untuk
mempersiapkan dan melatih otot-otot sehingga dapat berfungsi secara optimal dalam persalinan
normal serta mengimbangi perubahan titik berat tubuh. Senam hamil ditujukan bagi ibu hamil tanpa
kelainan, atau tidak terdapat penyakit yang menyertai kehamilan yaitu penyakit jantung, ginjal,
penyulit dalam kehamilan (hamil dengan perdarahan, kelainan letak, dan kehamilan yang disertai
dengan anemia)
Syarat senam hamil : (1) Telah dilakukan pemeriksaan kesehatan dan kehamilan oleh dokter atau
bidan (2) Latihan dilakukan setelah kehamilan 22 minggu (3) Latihan dilakukan secara teratur dan
disiplin (4) Sebaiknya latihan dilakukan dirumah sakit atau klinik bersalin dibawah pimpinan
instruktur senam hamil.
CARA LATIHAN SENAM HAMIL
Tujuan latihan pendahuluan ini adalah untuk mengetahui daya kontraksi otot-otot tubuh, luas
gerakan persediaan, dan mengurangi serta menghilangkan nyeri dan kekakuan tubuh.
a) Latihan 1:
Sikap: duduk bersandar ditopang kedua tangan, kedua tungkai kaki diluruskan dan dibuka sedikit,
seluruh lemas dan rilaks.
1) Latihan:
a) Gerakan kaki kiri jauh kedepan, kaki kanan jauh kebelakang; lalu sebaiknya gerakan kaki
kanan jauh kedepan, kaki kiri jauh kebelakang. Lakukan masing-masing 8 kali.
b) Gerakan kaki kanan dan kiri sama-sama jauh kedepan dan kebelakang (fleksi plantar dan
dorsal)
c) Gerakan kaki kanan dan kri bersama-sama kekanan dan kekiri
d) Gerakan kaki kanan dan kiri bersama-sama kearah dalam (endorotasi) sampai ujung jari
menyentuh lantai, lalu gerakan kedua kaki kearah luar (ektsorotasi)
e) Putarkan kedua kaki bersama-sama (sirkumduksi) kekanan dan kekiri masing-masing 4 kali.
f) Angkat kedua lututtanpa menggeser kedua tumit dan bokong, tekankan kedua tungkai kaki
kelantai sambil mengerutkan otot dubur, lalu tarik otot-otot perut sebelah atas simfisis
kedalam (kempiskan perut) kemudian rilaks kembali. Lakukan sebanyak 8 kali.
b) Latihan 2:
Sikap: duduk tegak, kedua tungkai kaki lurus dan rapat.
Latihan: letakan tungkai kanan diatas tungkai kiri, kemudian tekan tungkai kiri dengan kekuatan
seluruh tungkai kanan sambil mengempeskan dinding perut bagian atas dan mengerutkan liang dubur
selama beberapa saat, kemudian istirahat. Ulangi gerakan ini dengan tungkai kiri diatas tungkai
kanan. Lakukan gerakan-gerakan tersebut masing-masing 8 kali.
b) Latihan 3:
Sikap: duduk tegak, kedua tungkai kaki lurus, rapat dan rileks
Latihan:
1. Angkat tungkai kanan keatas, lalu letakan kembali; angkat tungkai kiri keatas, lalu letakkan
kembali; lakukan hal ini berganti-ganti sebanyak 8 kali.
2. Lakukan pula latihan seperti diatas dalam posisi berbaring terlentang, kedua lutut jangan
ditekuk; kemudian turunkan kembali perlahan-lahan. Lakukan gerakan ini sebanyak 8 kali.
c) Latihan 4:
Sikap: duduk bersila, badan tegak, kedua tangan diatas bahu, kedua lengan disamping badan
Latihan:
a) Tekan samping payudara dengan sisi lengan atas
b) Lalu putarkan kedua lengan tersebut kedepan, keatas samping telinga.
c) Teruskan sampai kebelakang dan akhirnya kembali kesikap semula. Lakukan gerakan-
gerakan diatas sebanyak 8 kali.
d) Latihan 5 :
Sikap : berbaring terlentang kedua lengan disamping badan dan kedua lutut ditekuk
Latihan : angkat pinggul sampai badan dan kedua tungkai atas membentuk sudut dengan
lantai yang ditahan oleh kedua kaki dan bahu. Turunkan pelan-pelan. Lakukan sebanyak 8 kali
e) Latihan 6 :
Sikap : berbaringlah telentang, kedua tungkai lurus, kedua lengan berada disamping badan,
keseluruhan badan rileks.
Latihan : panjangkan tungkai kanan dengan menarik tungkai kiri mendekati bahu kiri,
lalu kembali pada posisi semula. Ingat kedua lutut tidak boleh ditekuk (dibengkokan). Keadaan dan
gerakan serupa dilakukan sebaliknya untuk tungkai kiri. Setiap gerakan dilakukakn masing-masing 2
kali. Latihan ini di ulangi sebanyak 8 kali.
f) Latihan 7 :
Panggul diputar kekanan dan ke kiri masing-masing 4 kali, gerakan panggul kekkiri yang dilakukan
sebagai berikut : tekankan pinggang kelantai sambil mengempiskan perut dan mengerutkan otot
dubur, gerakan panggul kekanan, angkat pinggang, gerakan panggul kekiri dan seterusnya.
Cara-cara latihan pendahuluan diatas dilakukan beberapa hari sampai wanita hamil ini dapat
menjalankan latihan-latihan inti.
2) Latihan Inti
Klasifikasi dan tujuan dari latihan ini adalah :
a) Latihan pembentukan sikap tubuh
Untuk mendapatkan sikap tubuh yang baik selama hamil, karena sikap tubuh yang baik menyebabkan
tulang panggul naik, sehingga janin berada dalam kedudukan normal. Sedangkan sikap tubuh yang
tidak baik akan menyebabkan tulang panggul turun, sehingga kedudukan janin kurang baik.
b) Latihan kontraksi dna relaksasi
Untuk memperoleh sikap tubuh dan mengatur relaksasi pada waktu yang diperlukan
c) Latihan pernafasan
Untuk melatih berbagai tehnik pernafasan supaya dapat dipergunakan pada waktunya sesuai
kebutuhan.
Syarat guna mendapatkan pernafasan yang sempurna adalah relaksasi seluruh tubuh, berkonsentrasi,
dan untuk melemaskan otot-otot dinding perut dan pernafasan maka kedua lutut harus ditekuk.
Selama kehamilan bentuk-bentuk latihan ini dilakukan secara terpadu dan cara latihannya dibagi
menurut umur kehamilan, yaitu latihan pada umur kehamilan minggu ke-22-25; 25-30 ; 31-34 dan
minggu 35 keatas.

a) Minggu ke 22-25
(1) Latihan pembentukan sikap tubuh
Sikap: berbaring telentang, kedua lutu ditekuk, kedua lengan disamping badan dan snatai (rilaks).
Latihan: angkat pinggang sampai badan membentuk lengkungan. Lalu tekankan pinggang kelantai
sambil mengempiskan perut, serta kerutkan otot-otot dubur. Lakukan berulng kali (8-10 kali)

(2) Latihan kontraksi relaksasi


Sikap: berbaring telentang, kedua lengan disamping badan, kedua kaki ditekuk pada lutut dan rileks.
Latihan: tegangkan otot-otot muka dengan jalan mengerutkan dahi,mengatupkan tulang rahang dan
menegangkan otot-otot leher selama beberapa detik, lalu lemaskan dan rilaks. Lakukan ini 8 sampai
10 kali
(3) Latihan pernafasan
Sikap: berbaring telentang, kedua lengan disamping badan, kedua kaki ditekuk pada lutut dan santai.
Latihan :
(a) Letakan tangan kiri diatas perut
(b) Lakukan pernafasan diafragma: tarik nafas melalui hidung, tangan kiri naik keatas mengikuti dinding
perut yang menjadi naik, lalu hembuskan nafas melalui mulut. Frekusensi latihan adalah 12-14 kali
per menit
(c) Lakukan gerakan pernafasan ini sebanyak 8 kali dengan interval 2 menit
Latihan-latihan tersebut diatas bertujuan untuk mempercepat timbulnya relaksasi, menghilangkan rasa
nyeri his kala pendahuluan dan his kala pembukaan dan untuk mengatasi rasa takut dan stress

b) Minggu ke 26-30
(1) Latihan pembentukan sikap tubuh
Sikap: merangkak, sejajar bahu. Tubuh sejajar dengan lantai, sedangkan tngan dan paha tegak lurus
Latihan :
(a) Tundukan kepala, sampai terlihat kearah vulva, pinggang diangkat sambil mengempiskan perut
bawah dan dubur
(b) Lalu turunkan pinggang, angkat kepala sambil lemaskan otot-otot dinding perut dan dasar panggul.
Ulangi kegiatan diatas sebanyak 8 kali
(2) Latihan kontraksi dan relaksasi
Sikap: berbaring telentang, kedua tangan disamping badan, kedua kaki ditekuk pada lutut dan santai
Latihan: Lemaskan seluruh tubuh, kepalkan kedua lengan dan tenggangkan selama beberapa detik,
lalu lemaskan kembali, kerjakan sebanyak 8 kali.
Latihan :
(a) Lakukan pernafasan thorax (dada) yang dalam selama 1 menit,lau ikuti dengan pernafasan
diagfrahma. Kombinasi kedua pernafasan ini dilakukan 8 kali dengan masa interval 2 menit.
(b) Latihan pernafasan bertujuan untuk mengatasi rasa nyeri (sakit) his pada waktu persalinan .

c) Minggu ke 31-34
(1) Latihan pembentukan sikap tubuh
Sikap : berdiri tegak, kedua lengan disamping badan, kedua kaki selebar bahu dan berdiri rileks
Latihan :
(a) Lakukan gerakan jongkok perlahan-lahan, badan tetap lurus, lalu tegak berdiri perlahan-lahan.
(b) Pada mula berlatih, supaya jangan jatuh, kedua tangan boleh berpegangan pada misalnya sandaran
kursi. Lakukan sebanyak delapan kali.
(2) Latihan kontraksi dan relaksasi
Sikap : tidur telentang, kedua tangan disamping badan, kedua kaki ditekuk dan lemaskan badan.
Latihan : lakukan pernafasan diagfrahma dan dada yang dalam seperti telah dibicarakan.
(3) Latihan pernafasan
Latihan pernafasan seperti telah diharapkan tetap dengan frekuensi 26-28 / menit dan lebih cepat.
Gunakan untuk menghilangkan rasa nyeri.
d) Minggu ke 35 sampai akan partus
(1) Latihan pembentukan sikap tubuh
Sikap : berbaring telentang, kedua lengan disamping badan, kedua kaki ditekuk pada lutut dan rileks.
Latihan : angkat badan dan bahu, letakkan dagu diatas dada melihatlah kearah vulva. Kegiatan ini
pertahankan beberapa saat, lalu kembali ke sikap semula dan santailah. Latihan ini diulang 8 kali
dengan interval 2 menit
(2) Latihan kontraksi dan relaksasi
Sikap: tidur telentang kedua lengan disamping badan kedua kaki lurus lemaskan seluruh tubuh
lakukan pernafasan secara teratur dan berirama.
Latihan : tegangkan seluruh otot tubuh dengan cara : katubkan rahang kerutkan dahi, tegangkan otot-
otot leher kepalkan kedua tangan, tegangkan bahu tegangkan otot-otot perut, kerutkan dubur
tegangkan kedua tungkai kaki dan tahan nafas, setelah beberapa saat kembali ke sikap semula dan
lemaskan seluruh tubuh. Lakukan kegiatan ini 9 kali.
(3) Latihan pernafasan
Sikap : tidur telentang, kedua lutut dipegang oleh kedua lengan (posisi litotomi) dan rilaks.
Latihan : buka mulut sedikit dan bernafaslah sedalam-dalamnya. Lalu tutup mulut. Latihan mengejan
seperti buang air besar (defekasi) kearah bawah dan depan. Setelah lelah mengejan, kembali ke posisi
semula. Latihan ini diulang 4 kali denga interval 2 menit.

3) Latihan penenangan dan relaksasi


(a) Latihan penenangan
Tujuan : latihan ini berguna untuk menghilangkan tekanan (stress) pada waktu melahirkan. Dengan
latihan ini diharapkan ibu dapat menjadi tenang dan memperoleh relaksasi sempurna menghadapi
persalinan.
Sikap : berbaring miring kearah punggung janin, misalnya kekiri, maka lutut kanan diletakkan
didepan lutut kiri keduanya ditekuk. Tangan kanan ditekuk didepan badan, sedangkan tangan kiri
dibelakang badan.
Latihan : tenang, lemaskan seluruh badan, mata dipicingkan, hilangkan semua suara yang
mengganggu ; atasi tekanan. Kerjakan latihan ini selama 5-10 menit.

(b) Latihan relaksasi


Syarat :
(1) Tutuplah mata dan tekukkan semua persendian
(2) Lemaskan seluruh otot-otot badan termasuk muka
(3) Pilihlah tempat yang tenang atau tutuplah mata dan telinga.
(4) Pusatkan pikiran pada suatu titik, misalnya pada irama pernafasan.
Ada 4 posisi relaksasi, yaitu
(a). Posisi telentang kedua kaki lurus atau
(b). Berbaring telentang, kedua lutut ditekuk,
(c). Berbaring miring atau
(d). Posisi relaksasi sedang duduk, yaitu dengan duduk menghadap sandaran kursi dalam posisi
membungkuk, kedua kaki kelantai, kedua tangan diatas sandaran.
Duduklah dengan tenang. Pada ke-4 posisi diatas relaksasi dilakukan dengan jalan
menutup/memicingkan mata, melemeskan seluruh otot-otot tubuh, tenang dan bernafas dalam dan
teratur. Gunanya untuk memberikan ketenangan dan mengurangi nyeri oleh his, karena itu dapat
dilakukan pada kala pendahuluan dan kala pembukaan.
9. Istirahat / tidur
Wanita hamil dianjurkan untuk merencanakan istarahat yang teratur khususnya seiring kemajuan
kehamilannya. Istirahat yang cukup dapat meningkatkan kesehatan janin, tidur pada malam hari
selama kurang lebih 8 jam dan pada siang hari 1 jam secara rileks. Ibu hamil harus menghindari posisi
duduk dan berdiri menggunakan kedua ibu jari, dilakukan 2 kai sehari selama 5 menit.
Wanita mempelajari bahwa puting susu dibersihkan dengan air hangat supaya saluran tidak tersumbat
oleh kolostrum kering. Sabun tidak digunakan karena menghilangkan minyak pelindung yang
mempertahankan puting tetap fleksibel.
Beberapa wanita menggunakan mangkuk puting susu yang dirancang khusus untuk mengoreksi puting
yang yang invertil. Mangkok plastik berbentuk donat dapat digunakan untuk memperbaiki puting
yang invertil atau retraktil. Pemberian tekanan yang lembut dan kontinyu disekitar areola mendorong
puting susu keluar melalui muara sentral dilapisin bagian. Mangkok puting susu harus dipakai selama
dua bulan terakhir kehamilan selama 1 samapi 2 jam sehari. Waktu pemakaiannya harus ditingkatkan
secara bertahap.
Stimulasi pada payudara dapat menimbulkan aktivitas uterus dan jika terdapat kotraksi uterus, hindari
stimulasi yang beresiko mengalami persalinan prematur.( Ians, Jhonson Creasy,1988)

10. Persiapan Persalinan dan Kelahiran Bayi.


Persiapan wanita untuk melahirkan dikaji. Penyuluhan pra—melahirkan membantu orang tua
melakukan transisi dari peran sebagai orang tua yang bertanggung jawab atas kelahiran bayinya.
Definisi ini mengandung makna pendidikan tentang persiapan persalinan dan melahirkan, yang secara
tradisional telah menjadi fokus pendidikan tentang melahirkan bayi.
Didalam menghadapi persalinan seorang calon ibu dapat mempercayakan dirinya kepada bidan atau
dokter. Untuk menciptakan hubungan saling mengenal antara calon ibu dengan bidan atau dokter
yang menolongnya.
Kepada keluarga yang sering melakukan konsultasi telah diberitahukan perkiraan tanggal persalinan
sehingga ibu dapat mempersiapkan dan telah mengetahui tanda-tanda persalinan.. menjelang
persalinan sebagian besar wanita merasa takut menghadapinya terutama bagi yang baru pertama kali.
Disinilah pembinaan hubungan antara penolong dan ibu saling mendukung dengan penuh kesabaran
sehingga persalinan dapat berjalan dengan lancar. Perlu dijelaskan tentang kala I dimana kepala bayi
masuk pintu atas panggul.
11. Memantau kesejahteraan janin.
Jika pemeliharaan janin dalam rahim secara tradisional dilakukan dengan usaha yang bersifat turun-
temurun dan sesuai dengan adat kebiasan masyarakat, maka kini telah dikembangkan alat-alat canggih
untuk melakukan pemeriksaan kesejahteraan janin dalam rahim.
Untuk melakukan penilaian terhadap kesejahteraan janin dalam rahim bisa menggunakan stetoskop
leanec untuk mendengarkan denyutr jantung secara manual ( auskultasi). Pemantauan kesejahteraan
janin dapat dilakukan oleh ibu hamil adalah dengan menggunakan kartu ”fetalmovement”
(pemantauan gerakan janin), yaitu bila ibu hamil mencermati dan mencatat steiap pergerakan janin
yang dirasakan.
Pemantauan gerakan janin minimal dilakukan selama 12 jam, misalnya ibu hamil setiap merasakan
gerakan janin mencatat dengan tanda tally pada kartu pergerakan janin, selama 12 jam pemantauan,
contohnya dari pukul 08:00 sampai pukul 22:00. selanjutnya keseluruhan pergerakan janin dalam
kurun waktu tersebut dijumlahkan. Batas normal pergerakan janin selama 12 jam adalah minimal 10
kali gerakan janin yang dirasakan oleh ibu hamil.
Janin
Auskultasi periodik denyut jantung dapat dugunakan untuk menentukan adanya takikardi,
brakikardi, atau aritmia yang dapat terjadi selama pemeriksaan sinkat.
Ada dua alat pemantau elektronik, yang diletakkan pada abdoment ibu, untuk memeriksa DJJ dan
aktivitas uterus. Alat ini menggunakan elektroda spiral, yang diletakkan pada bagian terbawah janin,
untuk memeriksa EKG janin dan ketertekanan intrauterin untuk memeriksa aktivitas serta tekanan
rahim
1. Djj-EFM eksternal
EFM memiliki angka kesalahan yang elbih rendah daripada pemeriksaan auskultasi Djj secara
berkala (Quirk, Miller 1986) Tranduster secara terpisah memantau Djj dan kontraksi rahim.
Ultrasound transduser bekerja melalui refleksi gelombang suara berfrekuensi tinggi dari suatu
interface yang bergerak, dalam hal ini jantung dan katub-katub janin. Oleh karena itu, variabilitas
jangka pendek dan perubahan dari denyut ke denyut tidak dapat diperiksa dengan metode ini.
Toko tanduser (toko dinamometer) mengukur aktivitas rahim secara transabdoment. Alat ini
memantau frekuensi dan durasi kontraksi dengan bantuan suatu alat yang peka terhadap tekanan yang
diletakkan pada abdoment ibu. Dipakai baik pada periode antepartum maupun pada periode
intrapartum. Alat ini juga bisa dipakai pada test nonstress atau oxitosin challenge test (OCT)
2. Bioprofil janin dalam rahim
Pemeriksaan bioprofil janin dalam rahim mempergunakan alat ultrasonografi untuk menetapkan
kesejahteraan janin dalam rahim secara fisik. Pemeriksaan janin dilakukan dengan memperhitungkan
denyut jantung janin, kantung air ketuban, tonus otot ekstrimitas janin, gerak nafas janin, perkapuran
yang mungkin terjadi pada plasenta. Dengan mempergunakan ketetapan standart, dapat
diperhitungkan kesejahteraan janin dalam rahim, sehingga dipertimbangkan kehamilan atau segera
melahirkan janin, sehingga jiwanya dapat diselamatkan.
3. Doppler
Doppler adalah alat rekam dan memperkeras suara jantung janin. Dengan alat ini suara jantung
janin dapat didengar langsung oleh ibunya sehingga lebih meyakinkan tentang kehidupan janin dalam
rahim. Sedangkan Doppler Ultrasonografi, dipergunakan untuk membedakan aliran darah menuju satu
organ.
4. Djj-EFM Internal
Teknik pemantauan internal secara kontinu memberi gambaran yang akurat tentang kesehatan
janin selama persalinan. Pada jenis pemantauan ini ketuban harus sudah pecah, serviks berdilatasi
cukup besar, dan bagian presentasi janin harus sudah rendah supaya elektroda dapat dipasang. Sebuah
elektroda kecil diletakkan dibagian presentasi janin. Alat ini akan mencatat secara terus-menerus DJJ
pada kertas pencatat. Suatu kateter yang diisi cairan dimasukkan kedalam rongga rahim utnuk
memantau aktivitas janin.
Pengertian :
Setiap kali kunjungan antenatal yang dilakukan setelah kunjungan antenatal pertama sampai
memasuki persalinan (Varney, 1997)
Pada kunjungan pertama, wanita hamil akan senang bila diberitahu jadwal kunjungan berikutnya.
Pada umumnya kunjungan ulang dijadwalkan tiap 4 minggu sampai umur kehamilan 28 minggu.
Selanjutnya tiap minggu sampai umur kehamilan 36 minggu dan seterusnya tiap minggu sampai
bersalin. Jadwal ini tidaklah kaku dan penelitian di Indonesia menunjukan bahwa ANC sebanyak 4
kali selama kehamilan dengan distribusi yang merata memberikan pregnancy outcome yang baik. Hal-
hal yang perlu diperhatikan adalah :
g. Dari pihak ibu :
1) Tekanan darah
2) Berat badan
3) Gejala/tanda-tanda seperti sakit kepala, perubahan visus, sakit abdoment, nausea, muntah,
perdarahan, disuria, air ketuban pecah dan lain-lain.
h. Dari pihak janin
1. DJJ
2. Ukuran Janin (TBJ, taksiran berat janin
3. Letak dan presentasi, engagment (masuknya kepala)
4. Aktivitas
5. Kembar atau tunggal
6. Laboratorium
7. Hemoglobin dan hemotoktrit
8. STS pada trimester III diulang
9. Kultur untuk gonokokus
10. Protein dalam urine bila diperlukan

Seorang wanita hamil boleh mengerjakan pekerjaan sehari-hari asa hal tersebut tidak
memberikan gangguan rasa tidak enak. Bagi wanita pekerja, ia boleh tetap masuk kantor sampai
menjelang partus. Pekerjaan jangan dipaksakan sehingga istirahat yang cukup selama kurang lebih 8
jam sehari. Seorang wanita hamil boleh mengerjakan pekerjaan sehari-hari asal hal tersebut tidak
memberikan gangguan rasa tidak enak. Bagi wanita pekerja, ia boleh tetap masuk kantor sampai
menjelang pastus. Pekerjaan jangan dipaksakan sehiangga istirahat yang cukup kurang lebih 8 jam
sehari.
Pada keadaan tertentu seperti partus prematurus imminens, ketuban pecah, menderita kelainan
jantung, aktifitas sehari-hari harus dibatasi. Bila sedang berpergian,ia tidak boleh duduk terus-
menerus selama 1-2 jam, melainkan harus selang-seling dengan berdiridan berjalan. Senam hamil
sebaiknya dianjurka untuk dilaksanakan secara kelompok maupun individu.

Selama kunjungan antenatal, ibu mungkin mengeluhkan bahwa ia mengalami ketidaknyaman.


Kebanyakan dari keluhan ini adalah ketidaknyamanan yang normal dan merupakan bagian dari
perubahan yang terjadi pada tubuh ibu selama kehamilan. Sebagai bidan, penting bagi kita
membedakan antara ketidaknyamanan normal dengan tanda-tanda bahaya.

Tanda-tanda bahaya yang perlu diperhatikan dan diantisipasi dalam kehamilan lanjut adalah:
a. Perdarhan pervaginam
b. Sakit kepala yang hebat
c. Penglihatan kabur
d. Bengkak diwajah dan jari-jari tangan
e. Gerakan janin tidak terasaKeluar cairan pervaginam
Selama pemeriksaan antenatal, ibu mungkin akan memberitahukan jika ia mengalami tanda-tanda
baahaya tersebut atau dapat terdeteksi oleh bidan. Penting bagi bidan untuk memeriksa tanda-tanda
bahaya tersebut pada setiap kunjungan. Jika bidan menemukan suatu tanda bahaya ini, maka tindakan
selanjutnya adalah melaksanakan semua kemungkinan untuk membuat suatu assesment / diagnosa dan
membuat rencana penalaksanaan yang sesuai

Anda mungkin juga menyukai