Di Susun Oleh :
1. PENGERTIAN
Senam hamil adalah suatu metode yang penting untuk mempertahankan atau
memperbaiki keseimbangan fisik ibu hamil dan merupakan terapi latihan yang diberikan
pada ibu hamil dengan tujuan mencapai persalinan yang cepat, mudah dan aman, senam
hamil minimal dilakukan 1-3 kali dalam seminggu dengan lama waktu 1 jam 30 menit
dalam satu kali pertemuan.
Ada kriteria ibu hamil yang tidak diperkenankan untuk mengikuti latihan senam hamil
yaitu ibu hamil dengan:
a. Preeklamsi
e. Incopeten Cervix
f. Diabetes melitus
g. Anemia
h. Thyroid
i. Aritmia, palpitasi
j. Riwayat perdarahan
a. Konsultasi/pemeriksaan kesehatan
e. Minum
Pedoman untuk ibu hamil yang seharusnya diperhatikan dalam pelaksanaan senam hamil,
antara lain:
a. Boleh melanjutkan semua bentuk senam dalam kehamilan yang sudah terbiasa
dilakukan oleh seorang wanita.
b. Minum yang cukup sebelum, selama, dan setelah melakukan adalah sangat penting,
dimana ibu hamil hendaknya mengonsumsi 1 sampai 2 liter air dalam sehari.
c. Senam aerobic pada bagian kaki terbatas sampai 20-30 menit bagi ibu hamil yang
kurang fit, dan 30-45 menit bagi ibu hamil yang merasa lebih fit.
d. Hindari senam jika sudah terjadi perdarahan, ancaman persalinan prematur, servik
yang tidak kuat ( kompeten ), pertumbuhan janin intrauterine terhambat dan demam.
e. Senam ringan hingga sedang dan teratur, lebih disukai kegiatan senam secara aktif
sesekali.
g. Jangan mengangkat otot hingga melampaui resistensi maksimum oleh karena efek
hormonal dari kehamilan atas relaksasi ligamen.
Maryunani, A dan Sukaryati, Y. 2011. Senam Hamil, Senam Nifas, dan Terapi Musik.
Jakarta: Trans Info Media
( SENAM HAMIL )
Senam hamil adalah suatu metode yang penting untuk mempertahankan atau
memperbaiki keseimbangan fisik ibu hamil dan merupakan terapi latihan yang
diberikan pada ibu hamil dengan tujuan mencapai persalinan yang cepat, mudah dan
aman, senam hamil minimal dilakukan 1-3 kali dalam seminggu dengan lama waktu 1
jam 30 menit dalam satu kali pertemuan.
Berolaraga atau menjalani aktivitas fisik secara teratur selama kehamilan merupakan
hal penting yang perlu di lakukan.
Senam hamil baik dilakukan untuk setiap ibu hamil dengan kondisi kandungan yang
sehat, serta tidak mengalami komplikasi atau kelainan. Senam hamil umumnya
berlangsung selama 30 menit per sesi, dan dilakukan setidaknya 3-4 kali dalam
seminggu.
Jika ibu hamil belum atau jarang berolahraga sebelumnya, senam hamil dapat diawali
dengan gerakan yang paling ringan dan dilakukan selama 10-15 menit per sesi.
Namun, latihan terus ditingkatkan secara bertahap hingga setidaknya 30 menit per
sesi.
Ada kriteria ibu hamil yang tidak diperkenankan untuk mengikuti latihan senam
hamil yaitu ibu hamil dengan:
A. Preeklamsi
E. Incopeten Cervix
F. Diabetes melitus
G. Anemia
H. Thyroid
I. Aritmia, palpitasi
J. Riwayat perdarahan
Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan oleh setiap ibu hamil sebelum menjalani
senam hamil, antara lain:
Gunakan pakaian dan sepatu yang nyaman untuk berolahraga, untuk mengurangi risiko
cedera.
Konsumsi banyak air sebelum, selama, dan setelah latihan untuk mencegah dehidrasi.
Usahakan untuk melakukan senam hamil di dalam ruangan, dan hindari suhu panas dan
lembap.
Jangan memaksakan tubuh untuk terus melakukan senam hamil jika sudah merasa lelah.
Istirahat sejenak untuk mengembalikan stamina.
Selalu ikuti gerakan sesuai instruksi secara perlahan untuk menurunkan risiko cedera.
Setiap ibu hamil dianjurkan untuk melakukan konsultasi dengan dokter kandungan
terlebih dahulu sebelum menjalani senam hamil, untuk memastikan kondisi ibu hamil dan
janin.
Senam hamil selalu diawali dengan gerakan pemanasan dan peregangan selama 5 menit,
kemudian dilanjutkan dengan gerakan senam selama 15 menit, dan diakhiri dengan
pendinginan. Berikut ini beberapa gerakan dalam senam hamil, antara lain:
Rotasi pergelangan kaki. Dalam posisi duduk, luruskan kaki ke depan. Lenturkan jari-
jari kaki, kemudian putar pergelangan dan telapak kaki searah jarum jam. Lakukan
sebanyak 4 kali untuk setiap kaki, lalu putar ke arah sebaliknya.
Gerakan senam. Gerakan dalam senam hamil dilakukan untuk melatih kekuatan otot,
meningkatkan kelenturan tubuh, serta melatih pernapasan dan sistem peredaran darah ibu
hamil. Berikut ini beberapa gerakan dalam senam hamil.
Duduk bersila. Senam hamil diawali dengan posisi duduk bersila dan punggung tegak,
kemudian letakkan kedua tangan di samping kiri dan kanan tubuh sambil menekan lantai.
Tarik napas dalam, lalu lepaskan secara perlahan. Gerakan ini bermanfaat untuk melatih
pernapasan pada ibu hamil.
Posisi berbaring. Dalam posisi tubuh berbaring, angkat tungkai ke atas dan turunkan
kembali. Lakukan sebanyak 4-5 kali. Latihan ini bermanfaat untuk melenturkan otot
panggul, sehingga otot panggul tidak tegang ketika ibu hamil menghadapi kontraksi saat
proses persalinan. Gerakan berbaring juga membantu mengatasi masalah sulit tidur yang
dialami ibu hamil.
Latihan lengan (hands and back up train). Dalam posisi duduk, angkatlah lengan
hingga di atas kepala dan posisikan telapak tangan saling berhadapan. Tahan posisi ini
selama 20 detik, kemudian turunkan lengan dengan melebarkannya ke samping. Ulangi
gerakan hingga 5 kali. Latihan ini bermanfaat untuk melancarkan sistem peredaran darah
dan melatih otot tubuh.
Latihan otot panggul. Latihan otot panggul dapat dilakukan dengan beberapa cara:
Dalam posisi berbaring, tekuklah lutut ke arah perut, kemudian tarik napas secara
mendalam dan lepaskan secara perlahan. Tahan posisi selama 5 menit, kemudian
luruskan tungkai dan ulangi kembali. Gerakan ini sangat penting untuk melatih posisi
melahirkan secara normal.
Gunakan bola senam sebagai alat bantu untuk melakukan latihan ini. Duduklah di atas
bola dengan posisi kaki menyentuh lantai. Jaga posisi punggung agar tetap lurus dan
hitung hingga 5-10 hitungan, kemudian rileks. Latihan ini bermanfaat untuk melenturkan
otot panggul ketika menghadapi persalinan secara normal dan mengatasi rasa nyeri yang
dialami ibu hamil.
Cobbler pose. Duduk dengan posisi punggung tegak lurus, kemudian tekuk lutut dan
pertemukan kedua telapak kaki. Tahan posisi ini selama beberapa detik. Cobbler
pose bermanfaat untuk melenturkan otot panggul.
Pelvic tilt. Gerakan ini dapat memperkuat otot perut dan meredakan nyeri punggung yang
muncul selama kehamilan dan ketika persalinan. Gerakan ini dilakukan dalam posisi
merangkak, dengan lutut dan telapak tangan menyentuh lantai. Pertahankan kedua lengan
agar tetap lurus, namun jangan mengunci siku. Tarik napas, tahan hingga 5 hitungan, dan
hembuskan secara perlahan, kemudian lemaskan punggung. Ketika menarik napas,
kencangkan otot perut, panggul, dan sekitar punggung. Lakukan sebanyak 10 kali,
setidaknya 1 kali sehari.