Anda di halaman 1dari 4

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 pengertian senam hamil

Senam hamil merupakan salah satu bentuk pelayanan antenatal care. Senam hamil
terbukti membantu perubahan metabolisme tubuh selama kehamilan. Senam hamil akan
membantu fungsi jantung sehingga para ibu hamil akan merasa lebih sehat dan tidak merasa
sesak nafas, sehingga mengurangi tekanan darah, memperbesar vasodilatasi pada kulit,
meningkatkan pengeluaran panas tubuh dan mengurangi kecenderungan terjadinya hyperthermia.

Senam ibu hamil sangat penting bagi ibu hamil yang akan segera menjalani proses
persalinan. Persalinan akan terasa menakutkan bagi ibu hamil yang belum memiliki persiapan
khusus. Terutama bagi ibu hamil yang kondisi kesehatannya buruk selama kehamilan.

2.2 Manfaat senam hamil

1. Senam hamil dilakukan agar ibu hamil menguasai teknik pernafasan dengan baik. Latihan
pernafasan sangan bermanfaat untuk memperlancar suplai oksigen pada janin ibu.
2. Ibu hamil yang rajin mengikuti senam hamil otot-otot dindingnya semakin kuat, sehingga
elastisitas otot-otot dinding perut juga dapat dipertahankan. Hal tersebut diharapkan dapat
mencegah dan mengatasi keluhan nyeri di daerah bokong serta nyeri didaerah perut
bagian bawah.
3. Diharapkan ibu hamil akan terlatih untuk melakukan relaksasi sempurna. Kemampuan
relaksasi sempuna tersebut dapat dilakukan dengan berlatih secara rutin bagaimana cara
berkonsentrasi dan berelaksasi dengan benar. Relaksasi ini diperlukan untuk mengatasi
ketegangan atau rasa sakit karena proses persalinan.
4. Ibu hamil yang rajin mengikuti senam hamil diharapkan akan menjadi terlatih ketika
melakukan sikap tubuh yang baik dan benar selama menjalani kehamilan. Sikap tubuh
yang baik tersebut akan membantu ibu dalam mengurangi keluhan yang timbul akibat
perubahan bentuk tubuh.
5. Ibu hamil diharapkan dapat lancar dan aman tanpa berbagai kesulitan yang berarti.
Sehingga ibu dan bayi tetap sehat setelah persalinan.
6. Memperbaiki sirkulasi darah, meningkatkan keseimbangan otot-otot, mengurangi resiko
gangguan gastrointestinal, termasuk sembelit, mengurangi kejang kaki/kram, menguatkan
otot perut, dan mempercepat penyembuhan setelah kehamilan.

2.3 Evidence based

Evidence-based practice merupakan prioritas utama bagi pemimpin keperawatan di


organisasi pelayanan kesehatan di negara maju. Perawat dalam tatanan klinis harus
menggunakan evidence-based practice dan penelitian untuk mempertajam keterampilan klinis
mereka, mengembangkan dan menerapkan standar operasional prosedur,melaksanakan intervensi
keperawatan yang efektif, dan mengembangkan rencana perawatan untuk mengoptimalkan
keberhasilan perawatan pada pasien. Oleh karena itu, dalam penerapan evidence-based
practicedalam pemberian asuhan keperawatan diperlukan perawat yang profesional dan
kompeten.

Sejumlah literatur menyatakan bahwa ibu hamil yang melakukan senam hamil akan
mengalami risiko persalinan dengan tindakan lebih kecil dari pada yang tidak melakukan senam
hamil. Selain itu proses persalinan akan lebih cepat pada ibu yang melakukan senam hamil
selama kehamilannya dari pada yang tidak melakukan senam hamil. Sejumlah penelitian juga
menjelaskan bahwa hampir tidak ada efek negatif senam hamil pada wanita yang bekerja,
tentunya apabila senam hamil itu dilakukan dengan pengawasan ahli.

Semua wanita hamil yang aktif berkegiatan seharusnya selalu dievaluasi secara periodik
untuk menilai efek senam hamil yang dilakukannya terhadap perkembangan janin dalam
kandungannya, sehingga bila terjadi gangguan bisa segera dilakukan penyesuaian terhadap
aktivitas dan senam hamil yang dilakukannya. Sedangkan bagi wanita hamil yang mengalami
komplikasi medis atau obstetri seharusnya berhati-hati bila akan melakukan senam hamil.
Dengan demikian tidak ada alasan bagi wanita hamil yang bekerja di dalam maupun di luar
rumah, formal atau informal untuk tidak melakukan senam hamil, dengan alasan pekerjaannya
sehari-hari sudah menguras banyak tenaga, apabila tidak mengalami gangguan kesehatan
ataupun gangguan obstetri.

Namun demikian motivasi dan pengetahuan saja sering tidak cukup untuk mendorong
seseorang melakukan sesuatu, perlu ditunjang adanya sarana dan prasarana. Sebagai contoh, ada
ibu hamil yang ingin mengikuti kegiatan senam hamil di Puskesmas tetapi dia tidak punya biaya
transpor, tidak punya baju senam, tidak punya waktu luang di pagi hari dan bisanya sore hari,
dan lain sebagainya.Berdasarkan hasil analisis statistik diketahui bahwa ada hubungan bermakna
antara kelancaran proses persalinan dengan pelaksanaan senam hamil. Jika latihan fisik pada
senam hamil dilakukan secara teratur sesuai dengan petunjuk akan sangat bermanfaat bagi
kesehatan ibu hamil antara lain meningkatkan tonus otot, meningkatkan kekuatan dan daya tahan
tubuh, membuat relaksasi otot yang tegang, dan menurunkan emosi. Varney dalam Hanton
menyatakan bahwa wanita yang melakukan senam hamil secara teratur selama kehamilannya,
maka tingkat kehabisan tenaga atau penggunaan tenaga selama proses persalinan akan sangat
rendah, dan lebih cepat sembuh pada masa pasca-persalinan.

2.4 Senam Hamil

Disini senam hamilnya menggunakan matras, senam ini untuk orang yang sudah
kandungannya besar dan untuk melahirkan secara normal. Latihan senam hamil ini membantu
meringankan sakit pinggang dan untuk mengatur pola nafas. Beberapa gerakan senam hamil :
a. Trimester 1
1. Sebelum melakukan gerakan senam alangkah baiknya untuk berdoa terlebih dahulu
2. Gerakan pertama dengan pemanasan dengan jalan di tempat sebanyak 2x8
3. Gerakan kedua yaitu dengan tangan dipinggan dan kepala ditundukkan sebanyak 2x8
4. Kepala ditengadahkan dengan hitungan 2x8
5. Kepala dihadapkan ke samping kiri dan kanan
6. Setelah itu gerakan meregangkan dan merapatkan tangan sebanyak 2x8

b. Trimester 2
1. Gerakan inti dengan melakukan peregangan pada jari-jari kaki, luruskan kaki sejauh
mungkin dan setelah itu memutar telapak kaki kiri dan kanan dan selanjutkan
dilakukan dengan kedua telapak kaki
2. Gerakan selanjutnya dengan menarik kaki satu persatu
3. Gerakan selanjutnya dilakukan dengan duduk bersila sambil menarik nafas dan
membungkukkan badan dengan hitungan 2x8
4. Selanjutnya tangan diletakkan dibahu dan diputar, kedalam 8x dan keluar 8x
5. Gerakan anti sungsang dengan menundukkan badan dan dada menempel ke Kasur
6. Gerakkan selanjutnya dengan tidur miring kekiri, kaki diluruskan dan menarik nafas
7. Mengangkat kaki sejajar dengan panggul kemudian putar ke arah kanan
8. Relaxasi atau Tarik nafas sebanyak 2x8 kemudian kaki kiri diangkat sebanyak 8x
9. Kemudia tidur terlentang, tangan disamping, kedua kaki ditekuk dan angkat pantat
sejajar dengan dada
10. Selanjutnya gerakan mengayuh sepeda dan kedua kaki diangkat

c. Trimester 3
1. Gerakan pertam, duduk dengan nyaman di atas matras dan dua kaki disilangkan
kemudian pastikan antara kepala, bahu, dan juga tulang belakang dalam keadaan
lurus dan letakkan kedua tangan diatas kedua lutut dengan cara Tarik nafas yang
dalam lewat hidung kemudian keluarkan lewat mulut dan sambil melakukan gerakan
ini sambil peregangan kegel jadi otot-otot vagina dan juga bokong itu ditegangkan
kemudian tahan 3-4 detik lalu lepas ulangi sampai 8 kali ( Berfungsi untuk
menghindari keram pada saat mau melahirkan)
2. Gerakan kedua, lakukan dengan memposisikan mempertemukan kedua telapak kaki
di depan dengan kedua tangan menggenggam pergelangan kaki, lakukan gerakan
rotasi mulai dari belakang kekanan kedepan lalu kekiri lalu kebelakang lagi, lakukan
gerakan seperti ini kekanan 8 kali lalu kekiri 8 kali ( Gerakan ini berfungsi untuk
memperluas area panggul sehingga memudahkan bayi untuk mencari pintu keluar).
3. Gerakan ketiga, dilakukan dengan posisi merangkak dengan tangan dan kaki
dilebarkan selebar bahu dan juga punggung kaki menyentuh matras, pastikan tulang
belakang dan kepala dalam satu garis lurus lalu lakukan gerakan bahu memutar
kebelakang, peut jatuhkan kebawah dan bokong dinaikkan keatas serta kepala
menengadah keatas kemudian hirup nafas dalam melalui hidung lalu lakukan gerakan
bahu memutar ke depam, perut dinaikkan keatas dan bokong lebih rendah daripada
perut serta kepala ditundukkan, hembuskan nafas melalui mulut, lakukan gerakan ini
secara berulang sebanyak 8 kali ( Gerakan ini berfungsi untuk mengatur nafas dan
juga meringankan nyeri punggung ).
4. Gerakan keempat, masih dilakukan dengan posisi merangkak dengan punggung kaki
menyentuh matras. Angkat kaki kanan kebelakang sejajar dengan tulang belakang
tahan selama 4-5 detik lalu turunkan, atur nafas kemudian lakukan bergatian dengan
kaki kiri, lakukan secara bergantian kaki kanan dan kiri sebanyak 8 kali ( gerakan ini
berfungsi untuk meregangkan otot-otot perut )
5. Gerakan kelima, dilakukan dengan posisi berdiri dengan kaki dilembarkan selebar
bahu kemudian letakkan dan pertemukan kedua telapak tangan didepan dada.
Perlahan-lahan jongkoklah dan pastikan kedua telapak kaki tidak jinjit, posisinya
seperti kodok dan harus lebar jaraknya antara kedua kaki tahan selama beberapa detik
kemudian berdiri.

Anda mungkin juga menyukai