Anda di halaman 1dari 10

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia adalah negara multikultural ,tapi bukan karena negara multikulturalis. Karena
itu multikulturalisme tidak menjadi solusi dalam pengelolaan keragaman di Indonesia.
Keberagaman di Indonesia terbentuk lebih banyak varian dari pada yang terjadi di barat, dalam
varian itu terdapat adat istiadat dan beberapa suku yang ada di Indonesia mulai dari sabang
sampai marauke.
Keragaman berasal dari kata ragam yang menurut kamus besar bahasa indonesia artinya
tingkah laku, macam jenis, lagu musik langgan, warna corak ragi, laras. Sehingga kergaman
berarti perihal beraga-ragam berjenis-jenis;perihal ragam hal jeniskergaman yang di maksud
di sini suatu kondisi dalam masyarakat dimana terdapat perbedaaa-perbedaan dalam berbagai
bidang, terutama suku bangsa dan ras, agama dan keyakinan,ideologi,adat kesoponan serta
situasi ekonomi. Suku bangsa yang menempati wilayah Indonesia dari Sabang sampai
Merauke sangat beragam. Sedangkan perbedaan ras muncul karena adanya
mpengelompomkan besar manusia yang memiliki ciri-ciri biologis lahiriah yang sama seperti
rambut, warna kulit, ukuran-ukuran tubuh, mata, ukuran kepala dan lain sebagainya.

1.2 Tujuan
a. Untuk mengetahui diversity (keragaman) dalam masyarakat
b. Untuk mengetahui pengaruh diversity (keragaman) dalam masyarakat
c. Unttuk mengetahui alternative dalam pemecahan masalah dalam masyarakat multikultur

1.3 Manfaat
a. Dapat mengetahui diversity (keragaman) dalam masyarakat
b. Dapat mengetahui pengaruh diversity (keragaman) dalam masyarakat
c. Dapat mengetahui alternative dalam pemecahan masalah dalam masyarakat multikultur
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Makna Diversity (Keragaman)


Keragaman berasal dari kata ragam yang menurut kamus besar bahasa indonesia
artinya tingkah laku, macam jenis, lagu musik langgan, warna corak ragi, laras. Sehingga
kergaman berarti perihal beraga-ragam berjenis-jenis;perihal ragam hal jeniskergaman yang
di maksud di sini suatu kondisi dalam masyarakat dimana terdapat perbedaaa-perbedaan
dalam berbagai bidang, terutama suku bangsa dan ras, agama dan keyakinan,ideologi,adat
kesoponan serta situasi ekonomi.

2.2 Unsur-unsur Keragaman Dalam Masyarakat Indonesia


a. Suku Bangsa dan Ras
Suku bangsa yang menempati wilayah indonesia dari sabang sampai merauke
sangat beragam.sedangkan perbedaan ras muncul karena adanya pengelompokkan besar
manusia yang memiliki ciri-ciri biologis lahiriyah yamg sama seperti rambut, warna kulit,
ukuran tubuh, mata, ukuran kepala dan lain sebagainya.
Di indonesia, terutama bagian barat mulai dari sulawesi adalah termasuk ras
mongoloid melayu muda. Kecuali batak dan toraja yang termasuk mongoloid melayu tua
sebelah timur indonesia termasuk ras austroloid, termasuk bagian NTT. Sedangkan
kelompokterbesar yang tidak termasuk kelompok pribumi adalah golongan chinayang
termasuk atratic mongooid

b. Agama dan Keyakinan


Agama mengandung arti ikatan yang harus di pegang dan di patuhi manusia. Ikatan
yang di maksud berasal dari kekuatan yang lebih tinggi dari manusia sebagai kekuatan
gaibyang tak dapat di tangkap dengan panca indra. Namun mempunyai pengaruh besar
yang besar sekali terhadap kehidupan manusia sehari-hari ( Haru nasution: 10).
Agama sebagai keyakinan memang sulit di ukur secara tepat dan rinci.Hal ini pula
yang barang kali menyulitkan para ahli untuk memberikan definisi yang tepat tentang
agama. Namun apapun bentuknya kepercayaan yang di anggap sebagai agama, tampaknya
memang memilki ciri umum yang hampir sama, baik dalam agama pitif maupun agama
monoteisma. Menurut Robert H. Thouless, fakta menunjukkan bahwa agama berpusat pada
tuhan atau dewa-dewa sebagai ukuran yang menentukan yang tak boleh di abaikan (
psikologi agama:14)
Masalah agama tak akan mungkin dapat di pisahkan dari kehidupan masyarakat.
Dalam praktiknya fungsi agama dalam masyarakat antara lain adalah :
1. Berfungsi edukatif: ajaran agama secara yuridis berfungsi menyuruh dan melarang
2. Berfungsi penyelamat
3. Berfungsi sebagai perdamaian
4. Berfungsi sebagai sosial kontrol
5. Berfungsi sebagai pemupuk ras dan solidaritas
6. Berfungsi tranformatif
7. Berfungsi kreatif
8. Berfungsi sublimatif

Pada dasarnya agama dan keyakinan merupkan unsur penting dalam keragaman
bangsa indonesia. Hal ini terlihat dari banyaknya agama yang di akui di indonesia.

c. Tata Krama
Tata krama yang di anggap sebagai dari bahasa jawa yang berarti “adat sopan
santun, basa basi” pada dasarnya ialah segala tindakan, prilaku, adat istiadat, tegur
sapa,ucap dan cakap sesuai kaidah atau norma tertentu. Tata krama di bentuk dan di
kembangkan oleh masyarakat yang terdiri dari aturan-aturan yang kalo di patuhi di
harapkan akan tercipta interaksi sosial yang tertib dan efektif di dalam masyarakat yang
bersangkutan. Indonesia memiliki keragaman suku bangsa dimanadi setiap suku bangsa
memiliki adat tersendiri meskipun kerena adanya sosialisasi nila-nilai dan norma secara
turun menurun dan berkisenambungan dari generasi ke generasi menyebabkan suatu
masyarakat yang ada dalam suatuisuku bangsa yang sama akan memiliki adat dan
kesopanan yang relatif sama.
d. Kesenjangan Ekonomi
Bagi sebagian negara, perkonomian akan menjadi salah satu perhatian yang harus
di tingkatkan namun umumnya, masyarakat kita berada di golongan tingkat ekonomi
menengah kebawah. Hal ini tentu saja menjadi sebuah pemicu adanya kesenjangan yang
tak dapat di hindari lagi
e. Kesenjangan Sosial

Masyarakat indonesia merupakan masyarakat yang majemmuk dengan bermacam


tingkat pangkat, dan seterata sosial yang hierarkis.hal ini, dapat terlihat dan di rasakan
dengan jelas dengan adanya penggologan orang berdasarkan kasta.Hal ini yang dapat
menimbulkan kesenjangan sosialyang tidak saja dapat menyakitkan, namun juga
membahayakan bagi kerukunan masyarakat.Tak hanya itu bahkan menjadi sebuah pemicu
perang antara etnis atau suku.

2.3 Pengaruh Keragaman dam Kehidupan Beragama, Bermasyarakat, Bernegara, dan


Kehidupan Global
Berdirinya negara indonesia di latar belakangi oleh masyarakat yang demikian
majemuk baik secara eknis, biogarfis.kultural, maupun religius. Kita tidak dapat mengingkari
prulalistik bangsa kita.sehingga kita perlu memberi tempat bagi berkembangnya kebudayaan
suku bangsa dan kebudayaan beragama yang di anut oleh warga indonesia.masalah suku
bangsa dan, kesatuan nasional di indonesia telah menunjukkan kepada kita bahwa suatu
negara yang multi etnik memerlukan suatu kebudayaan nasional untuk menistasikan peranan
identitas nasional dan solidaritas nasional di antara warganya. Gagasan tentang kebudayaan
nasional yang menyangkut kesadaran dan identitas suatu bangsa telah di rancang saat bangsa
kita belum merdeka.

Manusia secara kodrat diciptakan sebagai makhluk yang mengusung nilai


harmoni.Perbedaan yang mewujud baik secara fisik ataupun mental, sebenarnya
merupakankehendak tuhan yang seharusnya dijadikan sebagai sebuah potensi untuk
menciptakan sebuah kehidupan yang menjunjung tinggi toleransi. Dikehidupan Sehari-
Hari,Kebudayaan Suku Bangsa dan kebudayaan agama,bersama-sama dengan pedoman
kehidupan berbangsa dan bernegara, mewarisi perilaku dan kegiatan kita.berbagai
kebudayaan itu beriringan, saling melengkapi. Bahkan mampu saling menyesuaikan
dalamkehidupan sehari-hari tetapi sering kali yang terjadi malah sebaliknya.Perbedaa-
perbedaan tersebut menciptkan ketegangan hubungan antara anggota masyarakat. Hal ini di
sebabkan oleh sifat dasar yang selalu di miliki oleh masyarakat majemuk sebagai mana di
jelaskan oleh Van de Berghe:

a. Terjadinya sikmentasi ke dalam kelompok-kelompok yang seringkali memiliki


kebudayaan yang berbeda.
b. Memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi ke dalam lembaga-lembaga yang bersifat non
komplenter
c. Kurang mengembangkan konsensuf di antar anggota masyarakat tentang nilai-nilai sosial
yang bersifat dasar.
d. Secara relatif sering kali terjadi konflikdi antara kelompokyang satu dengan yang lainnya.
e. Secara relatif integrasi tumbuh di atas paksaan yang saling ketergantungan di dalam
bidang ekonomi
f. Adanya dominasi politik oleh suatu kelomok terhadap kelompok yang lain

Realitas di atas harus di akui dengan sikap terbuka logis, dan dewasa karena
dengannya, kemajemukkan yang adad dapat di pertumpul. Jika keterbukaan dan
kedewasaan sikap dikesampingkan, besarkemungkinan tercipta masalah-masalah
menggoyahkan persatuan dan kesatuan bangsa seperti:

1. Disharmonisasi, adalah tidak adanya kesesuaian atas keragaman antara manusia


dengan dunia lingkungannya. Disharmonisasi di bawa oleh virus paparoks yang ada
dalam globalisasi. Paket globalisasi begitu memikat masyarakat dunia dengan
tawarannya akan keseragman global untuk maju bersama dan komunikasi gaya hidup
,manusia yang bebas dan harmonis dalam tatanan dunia, dengan menyampingkan
keunikan dan keberagaman indonesia sebagai pelaku utama.
2. Perilaku diskriminatif terdapat etnis atau kelompok masyarakat tertentu akan
muncul masalah yang lain, yaitu kesenjangan dalam berbagai bidang yang tentu saja
yang tidak mengentungkan bagi hidup berbangsa dan bernegara.
3. Eksklusivme,realisis, bersumber dari superioritas, alasannya dapat bermacam-
macam antara lain; keyakinan bahwa secara koadrati ras/sukunya ke kelompoknya
lebih tinggi dari ras/suku/kelompok lain
Adanya beberapa hal yang dapat dilakukan memperkecil masalah yang di
akibatkan oleh pengaruh negatif dari keragaman, yaitu:

1. Semangat religius
2. Semangat nasionalisme
3. Semangat pluralisme
4. Semangat humanisme
5. Dialog antar umat beragama
6. Membangun suatu pola komikasi untuk interaksi maupun konfigurasi hubungan
antara agama,media massa, dan harmonisasi dunia.

Keterbukaan, kedewasaan sikap, pemikiran globalyang bersifat inklusif,


kesadaran kebesamaan dalam mengarungi sejarah, merupakan modalyang
menentukan bagi terujudnya sebuah bangsa yang di bhineka tunggal ika.menyatu
dalamkeragaman, dan beragam dalam kesatuan.Segala bentuk kesenjangan di
dekatkan, segala ke anekaragaman di pandang sebagaikekayaan bangsa milik
bersama. Sikap inilah yang perlu di kembangkan dalampikir masyarakat untuk
menuju indonesia raya merdeka.

2.4 Problem Deskriminasi


Dsiskriminasi adalah sebuah tindakan yang melakukan perbedaan terhadap seseorang
atau kelompok orang berdasarkan ras,agama,suku, etnis, kelompok, golongan, status, dan
kelas soaial ekonomi, jenis kelamin, kondisi fisik tubuh, usia,orientasi seksual, pandangan
ideologi dan politik. serta batas negara, dan kebangsaan seseorang.

Tuntutan atas kesamaan hak bagi setiap manusia di dasarkan pada prinsi-prinsip hak
asasi manusia.Sifat dari HAM adalah universal dan tanpa pengecuali tidak dapat di pisahkan
dan saling tenrgantung. Berngkat dari pemahaman tersebut seyogianyasikap-sikap yang
didasarkan pada ethnosentrisme, resisme, religius fanatisme,dan diskrimination harus
dipandang sebagai dipandang sebagaiti8ndakan yang menghambat pengembangan
kesedarajatan dan demokrasi, penegakan hukum dalam kerangka pemajuan dan pemenuhan
HAM.
PASAL 218 Ayat (2) UUD NKRI 1945 telah menegaskan bahwa: “setiap orang berhak
bebas dari perlakuan bersifat diskriminatif atas dasar apapun dan berhak mendapatkan
perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu.” Sementara itu pasal 3 UU
No 1999 tentang HAM telah menegaskan bahwa “... setiap orang di lahirkan bebas dengan
harkat dan martabat yang sama dan sederajat... “ ketentuan tersebut merupakan landasan
hukumyang mendasari prinsip non-diskriminasi di indonesia.

Pencantuman prinsip ini pada awal pasal berbagai instrumen hukum yang mengatur
HAM pada dasarnya menunjukkan bahwa diskriminasi telah menjadi realitas yang
promblematik sehingga:

a. Komunitas internasional telah mengakui bahwa diskriminasi masih terjadi di berbagai


belahan dunia
b. Prinsip non-diskriminasi harus mengawali kesepakatan antar bangsa untuk dapat hidup
dalamkebebasan keadilan dan perdamaian

Dalam demokrasi diskriminasi seharusnya telah di tiadakan dengan adanya


kesetaraan dalam bidang hukum, kesedarajatan dalam perlakuan adalah salah satu wujud
ideal dalam kehidupan negara yang demokratis. Akan tetapi berbagai penelitian dan
pengkajian menunjukkan bahwa kondisi di indonesia saat ini belum mencerminkan
penerapan asas persamaan di muka hukum secara utuh

Promblematika lainnya timbul dan harus di waspadai adalah disentegrasi bangsa


dari kajian yang di lakukan terhadap berbagai kasus dissntegrasi bangsa dan bubarnya
sebuah negara dapat di simpulkan adanya enam faktor utama secara gradualbisa menjadi
penyebab utama proses itu, yaitu:

1. Kegagalan kepemimpinan
2. Krisis ekonomi yang akut dan berlangsung lama
3. Krisis politik
4. Krisis sosial
5. Demoralisasi tentara dan polisi
6. Intervensi asing
2.5 Pemecahan Masalah dalam Masyarakat Multikultural

Kemampuan untuk menampung berbagai perbedaan dan keanekaragaman kebudayaan


dalam sebuah kesatuan yang di landasi suatu ikatan kebersamaan. Salah satu pengembangan
konsep toleransi terhadap keberagaman budaya adalah mewujudkan masyarakat indonesia
yang multikultural dengan bentuk pengakuan dan toleransi, terhadap perbedaan dalam
kesetaraan individual maupun secara kebudayaan. Dalam masyarakat multikultural,
masyarakat anatar suku bangsa dapat hidup berdampingan, bertoleransi, dan saling
menghargai. Selain itu, alternatif penyelesaian keberagaman budaya yang ada di indonesia di
lakukan melalui interaksi lintas budaya dengan mengembangkan media sosial, seperti
pengembangan lambang-lambang komunikasi lisan maupun tertulis, norma-norma yang di
sepakati dan di terima sebagai pedoman bersama, dan perangkat nilai sebagai kerangka acuian
bersama.
BAB 4

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
keragaman berasaldarikata ragamyang menurut kamus besar bahasa indonesia artinya
tingkah laku, macam jenis, lagu musik langgan, warna corak ragi, laras. Sehingga kergaman
berarti perihal beraga-ragam berjenis-jenis;perihal ragam hal jeniskergaman yang di maksud di
sini suatu kondisi dalammasyarakat diman terdapat perbedaaa-perbedaan dalamberbagai
bidang, terutama suku bangsa dan ras, agama dan keyakinan,ideologi,adat keseponan serta
situasi ekonomi.

3.2 Saran
Sebagai mahasiswa seharusnya mengetahui bagaimana cara bersikap ketika berada dalam
masyarakat yang berbagai macam kultur, dalam menangangi masalah harus sesuai norma
yang dianut oleh masing-masing suku. Agar tidak terjadi perselisihan atau permasalahan.

Anda mungkin juga menyukai