PENDAHULUAN
Indonesia adalah negara multikultural ,tapi bukan karena negara multikulturalis. Karena
itu multikulturalisme tidak menjadi solusi dalam pengelolaan keragaman di Indonesia.
Keberagaman di Indonesia terbentuk lebih banyak varian dari pada yang terjadi di barat, dalam
varian itu terdapat adat istiadat dan beberapa suku yang ada di Indonesia mulai dari sabang
sampai marauke.
Keragaman berasal dari kata ragam yang menurut kamus besar bahasa indonesia artinya
tingkah laku, macam jenis, lagu musik langgan, warna corak ragi, laras. Sehingga kergaman
berarti perihal beraga-ragam berjenis-jenis;perihal ragam hal jeniskergaman yang di maksud
di sini suatu kondisi dalam masyarakat dimana terdapat perbedaaa-perbedaan dalam berbagai
bidang, terutama suku bangsa dan ras, agama dan keyakinan,ideologi,adat kesoponan serta
situasi ekonomi. Suku bangsa yang menempati wilayah Indonesia dari Sabang sampai
Merauke sangat beragam. Sedangkan perbedaan ras muncul karena adanya
mpengelompomkan besar manusia yang memiliki ciri-ciri biologis lahiriah yang sama seperti
rambut, warna kulit, ukuran-ukuran tubuh, mata, ukuran kepala dan lain sebagainya.
1.2 Tujuan
a. Untuk mengetahui diversity (keragaman) dalam masyarakat
b. Untuk mengetahui pengaruh diversity (keragaman) dalam masyarakat
c. Unttuk mengetahui alternative dalam pemecahan masalah dalam masyarakat multikultur
1.3 Manfaat
a. Dapat mengetahui diversity (keragaman) dalam masyarakat
b. Dapat mengetahui pengaruh diversity (keragaman) dalam masyarakat
c. Dapat mengetahui alternative dalam pemecahan masalah dalam masyarakat multikultur
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Pada dasarnya agama dan keyakinan merupkan unsur penting dalam keragaman
bangsa indonesia. Hal ini terlihat dari banyaknya agama yang di akui di indonesia.
c. Tata Krama
Tata krama yang di anggap sebagai dari bahasa jawa yang berarti “adat sopan
santun, basa basi” pada dasarnya ialah segala tindakan, prilaku, adat istiadat, tegur
sapa,ucap dan cakap sesuai kaidah atau norma tertentu. Tata krama di bentuk dan di
kembangkan oleh masyarakat yang terdiri dari aturan-aturan yang kalo di patuhi di
harapkan akan tercipta interaksi sosial yang tertib dan efektif di dalam masyarakat yang
bersangkutan. Indonesia memiliki keragaman suku bangsa dimanadi setiap suku bangsa
memiliki adat tersendiri meskipun kerena adanya sosialisasi nila-nilai dan norma secara
turun menurun dan berkisenambungan dari generasi ke generasi menyebabkan suatu
masyarakat yang ada dalam suatuisuku bangsa yang sama akan memiliki adat dan
kesopanan yang relatif sama.
d. Kesenjangan Ekonomi
Bagi sebagian negara, perkonomian akan menjadi salah satu perhatian yang harus
di tingkatkan namun umumnya, masyarakat kita berada di golongan tingkat ekonomi
menengah kebawah. Hal ini tentu saja menjadi sebuah pemicu adanya kesenjangan yang
tak dapat di hindari lagi
e. Kesenjangan Sosial
Realitas di atas harus di akui dengan sikap terbuka logis, dan dewasa karena
dengannya, kemajemukkan yang adad dapat di pertumpul. Jika keterbukaan dan
kedewasaan sikap dikesampingkan, besarkemungkinan tercipta masalah-masalah
menggoyahkan persatuan dan kesatuan bangsa seperti:
1. Semangat religius
2. Semangat nasionalisme
3. Semangat pluralisme
4. Semangat humanisme
5. Dialog antar umat beragama
6. Membangun suatu pola komikasi untuk interaksi maupun konfigurasi hubungan
antara agama,media massa, dan harmonisasi dunia.
Tuntutan atas kesamaan hak bagi setiap manusia di dasarkan pada prinsi-prinsip hak
asasi manusia.Sifat dari HAM adalah universal dan tanpa pengecuali tidak dapat di pisahkan
dan saling tenrgantung. Berngkat dari pemahaman tersebut seyogianyasikap-sikap yang
didasarkan pada ethnosentrisme, resisme, religius fanatisme,dan diskrimination harus
dipandang sebagai dipandang sebagaiti8ndakan yang menghambat pengembangan
kesedarajatan dan demokrasi, penegakan hukum dalam kerangka pemajuan dan pemenuhan
HAM.
PASAL 218 Ayat (2) UUD NKRI 1945 telah menegaskan bahwa: “setiap orang berhak
bebas dari perlakuan bersifat diskriminatif atas dasar apapun dan berhak mendapatkan
perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu.” Sementara itu pasal 3 UU
No 1999 tentang HAM telah menegaskan bahwa “... setiap orang di lahirkan bebas dengan
harkat dan martabat yang sama dan sederajat... “ ketentuan tersebut merupakan landasan
hukumyang mendasari prinsip non-diskriminasi di indonesia.
Pencantuman prinsip ini pada awal pasal berbagai instrumen hukum yang mengatur
HAM pada dasarnya menunjukkan bahwa diskriminasi telah menjadi realitas yang
promblematik sehingga:
1. Kegagalan kepemimpinan
2. Krisis ekonomi yang akut dan berlangsung lama
3. Krisis politik
4. Krisis sosial
5. Demoralisasi tentara dan polisi
6. Intervensi asing
2.5 Pemecahan Masalah dalam Masyarakat Multikultural
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
keragaman berasaldarikata ragamyang menurut kamus besar bahasa indonesia artinya
tingkah laku, macam jenis, lagu musik langgan, warna corak ragi, laras. Sehingga kergaman
berarti perihal beraga-ragam berjenis-jenis;perihal ragam hal jeniskergaman yang di maksud di
sini suatu kondisi dalammasyarakat diman terdapat perbedaaa-perbedaan dalamberbagai
bidang, terutama suku bangsa dan ras, agama dan keyakinan,ideologi,adat keseponan serta
situasi ekonomi.
3.2 Saran
Sebagai mahasiswa seharusnya mengetahui bagaimana cara bersikap ketika berada dalam
masyarakat yang berbagai macam kultur, dalam menangangi masalah harus sesuai norma
yang dianut oleh masing-masing suku. Agar tidak terjadi perselisihan atau permasalahan.