Anda di halaman 1dari 31

Faktor – faktor yang mempengaruhi persalinan

part 2

By Eva Susanti SST M.keb


PASSAGE ( jalan lahir)
JALAN LAHIR  PANGGUL IBU, (BAGIAN TULANG PADAT, DASAR
PANGGUL, VAGINA, DAN INTROITUS (LUBANG LUAR VAGINA).
Kondisi dan penilaian Rangka Panggul / Pelvis
penting di lakukan dan diketahui untuk :
• Pelvimetri klinis dan interpretasi keakuratan
data temuan
• Evaluasi pelvis secara keseluruhan dan
keadekuatannya untuk mengakomodasi
jalan lahir bayi
Anatomi jalan lahir :
• Passage a/ Merupakan jalan
lahir yang harus dilewati oleh
janin terdiri dari rongga
panggul, dasar panggul, serviks
dan vagina
• Pelvis wanita normal tdk
menyebabkan kesulitan saat
melahirkan
• Pengetahuan anatomi penting
memperkirakan kemajuan
persalinan dgn mengaji hub
panggul dan janin
Passage terdiri dari
• bagian keras tulang-tulang panggul /rangka panggul :
 Os coxae
• os illium
• Os ischium
• Os. Pubis
 Os sacrum /tl berbentuk baji
 5 vertebra sakrum pertama disebut = promotorium.
 Berbentuk cekung.
 Empat pasang lubang atau foramen menmbus sakrum (saraf
kauda ekuina)
 Os Coccygis (terdiri dr empat vertebra yg menyatu)
• Sendi pelvis
 1 simfisis pubis (sambungan tulang pubis)
Saat tdk hamil sedikit gerakan, saat hamil
pengaruh endokrin  berlebihan nyeri (4
mm+3 mm)
2 sendi sakroiliaka (sakrum dengan ilium
menghubungkan spina ke pelvis) gerak maju
mundur  anggukan sakrum
1 sendi sakrokogsigis (koksigies dan ujung
sakrum)  memungkinkan koksigis defleksi
kebelakang selama persalinan 2.5 cm
• Ligamen Pelvis
Setiap sendi pelvis di hubungkan oleh
ligamen:
• Ligamen interpubis pada simfisi pubis
• Ligamen sakroiliaka
• Ligamen sakrokogsigis
Dua ligamentum penting dlm kebidanan :
• Ligamentum sakrotuberal  sakrum sd
tuberositas iskiadikum
• Ligamen sakrospinal  sakrum sd spina
iskium
Kedua ligamen ini membentuk dinding
posterior PAP
Pintu atas panggul, rongga pelvis, Pintu Bawah Panggul

PELVIS MAYOR
Pintu atas Panggul
 PAP terbentuk dari :
 promotorium,
 sayap sakrum,
 sendi sakro iliaka
 Garis linea inominata
 Ramus superior osis pubis
 Pinggir atas simfisis
 Pintu Atas Panggul (PAP):
 bagian anterior pintu atas panggul, yaitu batas atas panggul sejati dibentuk
oleh tepi atas tulang pubis.
 Bagian lateral dibentuk oleh linea iliopektenia, yaitu sepanjang tulang
inominata.
 Bagian nya dibentuk oleh bagian anterior tepi atas sacrum dan promontorium
sacrum.
• Ukuran Pintu atas panggul
• Konjugata diagonalis  pinggir
bawah simfisis ke promontorium
 12-13 cm
• konjugata vera didapat dr
periksa dalam diperoleh
konjugata diagonalis dikurang 1,5
 >11 cm.
• konjugata transversa titik linea
inominata kiri ke kanan  13 cm.
• konjugata obligue jarak antara
articulatio sacroiliaka dengan
eminentia iliopectinea yg
bersebrangan  13 cm.
Rongga Pelvis
• Meluas dari PAP sd Pintu bawah
Panggul
• Dinding anterior di bentuk oleh
kurva sakrum 4 cm
• Posterior dibentuk oleh kurva sakrum
p=12 cm
• Rongga pelvis membentuk kanal yg
melengkung
• Dinding lateralnya dan sisi pelvis
yang sebagian besar ditutupi oleh
otot internus obturator.
Pintu bawah Panggul (PBP)
• PBP terdiri dari 2 segitiga dengan dasar yang sama,
ialah Garis Yang Menghubungkan Kedua Tuber
Ischiadicum Kiri Dan Kanan.
• Puncak dari segitiga yang belakang adalah ujung os
sacrum sedangkan segitiga depan dibatasi oleh arcus
pubis.
Pada pintu bawah panggul biasanya ditentukan oleh
3 ukuran yaitu :
• Ukuran muka belakang Dari pinggir bawah symphysis
ke ujung sacrum (11,5 cm)
• Ukuran melintang Ukuran antara tuber ischiadicum
kiri dan kanan sebelah dalam (10,5cm)
• Diameter sagitalis posterior Dari ujung sacrum ke
pertengahan ukuran melintang (7,5cm)
Jenis panggul :
• Ginekoid (tipe wanita klasik) pelvis atau
panggul wanita normal.
• Ciri-ciri : Pintu masuk bulat, mempunyai sakrum
dengan lengkung yang baik, mempunyai spina
ischiadika yang tumpul (bulat), tidak tajam dan
tidak menonjol. Arcus pubis mempunyai sudut
yang membulat.
• Android (mirip panggul pria) pelvis jenis laki-
laki, tulang tulangnya lebih berat dibanding
pelvis wanita,
• ciri-ciri : Pintu masuk berbentuk jantung,
menyebabkan pelvis bagian depan sangat
sempit. Terdapat ruang yang lebih luas pada
bagian belakang pelvis dibandingkan bagian
depan
• Antropoid (mirip panggul kera anthopoid). 
wanita Kaukasia, perawakannya sangat tinggi dengan
tungkai yang panjang, dan pelvis jg wanita Afrika
Selatan.
 Ciri-ciri : Pintu masuk berbentuk oval, mempunyai
diameter anteroposterior yang panjang, tetapi
diameter tranversa lebih pendek. Pintu keluar
adekuat pada semua diameternya, dengan arcus
pubis yang agak lebar.

• Platipeloid (panggul pipih) penyebab o/ faktor


perkembangan, rakhitis/ faktor herediter : wanita
Afrika, faktor diet yang buruk, kebiasaan membawa
beban berat di kepala pada masa perkembangan.
• Ciri-ciri :
• Pintu masuk mempunyai diameter anteroposterior
yang pendek, tetapi diameter transversa lebih
panjang, pintu masuk berbentuk ginjal atau kacang
kara.
• Kepala fetus mengalami kesulitan dalam memasuki
PAP,
Ukuran panggul
• INCLINATIO PELVIS
• Inclinatio pelvis adalah
sudut antara PAP
dengan bidang sejajar
pada wanita berdiri.
Sudut ini sebesar 55
derajat. Besar dan
kecilnya dapat
mempengaruhi proses
persalinan.
Ukuran Panggul
• Ukuran panggul luar :
• Distansia spinarum : jarak antara kedua
spina illiaka anteriorsuperior 24-26 cm
• Distansia kristarum jarak antara kedua
krista iliaka ki dan ka 28-30 cm
• Konjugata eksterna /boudelogue 18-20 cm
• Lingkaran Panggul 80-90 cm
• Konjugata diagonalis /periksa dalam :
12cm
• Distansia tuberum /dipakai oseander: 10,5
cm.
Bidang panggul
• Bidang hodge I : dibentuk pada
lingkaran PAP dengan bagian atas
symphisis dan promontorium.
• Bidang hodge II : sejajar dengan
hodge I setinggi pinggir
bawahsymphisis
• Bidang hodge III : sejajar hodge I
dan II setinggi spina ischiadika
kanan dan kiri.
• Bidang hodge IV sejajar hodge I, II
dan III setinggi os cocygis
Station bagian presentasi atau
derajat penurunan :
• Station 0 sejajar spina spina
ischiadica
• 1 cm diatas di atas spina
ischiadica disebut stasion 1 dan
seterusnya sampai stasion 5.
• - 1 cm di bawah spina
ischiadica disebut stasion -1
dan seterusnya sampai stasion-
5
Jalan Lahir Lunak
Jaringan lunak
• Diagfragma Pelvis
• Bagian lunak panggul terdiri dari
otot-otot dan ligamenta yang
meliputi dinding panggul sebelah
dalam dan yang menutupi panggul
sebelah bawah, yang menutupi
panggul dari bawah membentuk
dasar panggul dan disebut
Diafragma Pelvis.
Otot dasar Panggul
Diafragma pelvis dari dalam ke luar terdiri atas :
• Pars muscularis yaitu M.Levator Ani
• Pars membranacea yaitu Diafragma Urogenitale
• Musculus Levator Ani
Terdiri atas 3 bagian, dari depan ke belakang dapat dikenal :
• Musc. Pubo coccygeus dari Os Pubis Ke Septum Anococcygeus.
• Musc. Ilio coccygeus dari Arcus Tendineus M.Levator Ani Ke Os
Coccygis Dan Septum Anococcygeus.
• Musc. (ischio) coccygeus dari Spina Ischiadica Ke Pinggir
Sacrum Dan Coccygis.
• Diafragma Urogenitale
Antara M.Pubo Coccygeus kiri kanan terdapat celah berbentuk
segitiga yang disebut Hiatus Urogenitalis yang tertutup oleh
sekat yang disebut Diafragma Urogenitale.
• Daerah Perinium
Merupakan bagian permukaan dari
pintu bawah panggul, terdiri dari 2
bagian yaitu :
• Regio analis di sebelah belakang
 Terdapat M.Sphincter Ani
Externus yang mengelilingi
anus
• Regio urogenitalis, Terdapat :
 M. Bulbo Cavenosus, yang
mengelilingi vulva
 M. Ischio Cavernosus
 M. Transversus Perinei
Superficialis
PSIKOLOGI
Kala I fase laten
• Pada awal persalinan, kadang pasien belum cukup yakin
bahwa ia akan benar-
benar melahirkan meskipun tanda persalinan sudh cukup jelas
• Seiring dengan kemajuan proses persalinan dan intensitas
rasa sakit akibat his yang menngkat, pasien akan mulai
merasakan putus asa dan lelah.
• Beberapa pasien akhirnya dapat mencapai suatu coping
mechanism terhadap rasa sakit yang timbul aktibat his,
mislanya dengan pengetauran nafas atau dengan posisi yang
dirasa paling nyaman dan pasien dapat menerima keadaan
Kala I fase aktif
• Memasuki kala I fase aktif, sebagaian besar pasien akan
mengalami penurunan stamina dan sudah tidak mampu lagi
untuk turun dari tempat tidur, terutama pada primipara.
• Pada fase ini pasien sangat tidak suka jika diajak bicara
atau diberi nasehat mengenai apa yang seharusnya ia
lakukan  fokus untuk berjuang mengendalikan rasa sakit
dan keinginan untuk meneran.
• Perhatian terhadap orang-orang disekitarnya akan sangat
sedikit berpengaruh,
• Kondisi ruangan yang tenang dan tidak banyak orang akan
sedikit mengurangi perasaan kesalnya
perubahan psikologis pada ibu bersalin kala I.
• Perasaan tidak enak
• Takut dan ragu akan persalinan yang akan dihadapi .
• Sering memikirkan apakah persalinan berjalan
normal
• Menganggap persalinan sebagai percobaan
• Apakah penolong persalinan dapat sabar dan
bijaksana dalam menolongnya
• Apakah bayinya normal apa tidak
• Apakah ia sanggup merawat bayinya
• Ibu merasa cemas
• Perubahan Psikologi Persalinan Kala II Menurut Sondakh
(2013).
• Emotional distress
• Nyeri menurunkan kemampuan mengendalikan emosi,
dan cepat marah
• Lemah
• Takut
• Kultur (respon terhadap nyeri, posisi, pilihan kerabat
yang mendampingi, perbedaan kultur juga harus
diperhatikan)
• Perubahan psikologi kala III dan IV
• Bahagia Karena saat
• Cemas dan Takut Cemas dan takut kalau
terjadi bahaya atas dirinya saat persalinan
• Cemas dan takut karena pengalaman yang
lalu.
• Takut tidak dapat memenuhi kebutuhan
anaknya

Anda mungkin juga menyukai