Anda di halaman 1dari 11

ILMU KESEHATAN KELUARGA

PENGANTAR ILMU KESEHATAN KELUARGA DAN


PENGERTIAN ILMU KESEHATAN KELUARGA

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
1.FOURTIYA MAYU SARI
2.DELLA IKLIMA SHOLEHA
3.HANNA EASTELIAN ANDREA
4.NORPEKA WIRANDA PUTRI
DOSEN PENGAJAR :
LUSI ANDRIANI, SST, M.Kes

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BENGKULU
PRODI DIV KEBIDANAN BENGKULU
TAHUN 2022/2023
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kesehatan Keluarga
Pengertian kesehatan keluarga adalah pengetahuan tentang keadaan sehat
fisik, jasmani dan sosial dari individu-individu yang terdapat dalam satu keluarga.
Antara individu yang satu dengan lainnya saling mempengaruhi dalam lingkaran
siklus keluarga untuk mencapai derajat kesehatan keluarga yang optimal.
B.Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kesehatan Keluarga

1.FAKTOR FISIK
2.FAKTOR PSIKIS
3.FAKTOR SOSIAL
4.FAKTOR BUDAYA
C. Interaksi Keluarga dalam Rentang Sehat Sakit

Menurut Suchulan tahun 1965 dan Doberty & Canphell tahun 1988 yang
disederhanakan oleh Marilyn M. Friedman, ada 6 tahap interaksi antara sehat/sakit dan
keluarga :
1.Tahap pencegahan sakit dan penurunan resiko
2.Tahap gejala penyakit yg dialami oleh keluarga
3.Tahap mencari perawatan
4.Tahap kontak keluarga dengan institusi kesehatan
5.Tahap respons sakit terhadap keluarga dan pasien
6.Tahap adaptasi terhadap penyakit dan pemulihan
D. Keluarga Sebagai Unit Pelayanan yang Dirawat

Alasan keluarga sebagai unit pelayanan (Rust B Freeman, 1981):


•Keluarga sebagai unit utama masyarakat dan merupakan lambaga yang menyangkut kehidupan
masyarakat.
•Keluarga sebagai suatu kelompok yang dapat menimbulkan, mencegah, mengambil atau
memperbaiki masalah-masalah kesehatan dalam kelompoknya.
•Masalah-masalah kesehatan dalam keluarga memang saling berkaitan, apabila salah satu
anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan maka akan berpengaruh terhadap anggota
keluarga lainnya.
•Dalam memelihara kesehatan setiap anggota keluarga sebagai individu (pasien), keluarga tetap
berperan sebagai pengambilan keputusan dalam memelihara kesehatan para anggotanya
•Keluarga merupakan perantara yang efektif dan mudah untuk berbagi upaya kesehatan
masyarakat
Dalam melihat keluarga sebagai pasien ada beberapa karakteristik yang perlu diperhatikan
oleh tenaga kesehatan, diantara, diantarany adalah :
1. Setiap keluarga mempunyai cara yang unik dalam menghadapi masalah kesehatan para
anggotanya.
2. Memperhatikan perbedaan dari tiap-tiap keluarga, dari berbagai segi :
a. Pola komunikasi
b. Pengambilan keputusan
c. Sikap dan nalai-nilai dalam keluarga
d. Kebudayaan
e. Gaya hidup
3. Keluarga daerah perkotaan akan sangat berbeda dengan keluarga daerah pedesaan.
4. Kemandirian dari tiap-tiap keluarga.
. Contoh Soal Kasus
CONTOH SOAL KASUS ILMU KESEHATAN KELUARA PADA ANAK DENGAN DIARE
Seorang anak berusia 1 tahun mengeluh dengan orangtuanya dengan keluhan buang air besar 6x dalam sehari dengan
frekuensi cair. Data ditemukan keadaan umum lemas, ubun-ubun besar tidak cekung, pernafasan 30x/menit, nadi 80x/menit,
perut lemas, akral hangat dan anak masih mau minum. Bagaimana tindakan anggota keluarga dalam kasus tersebut
Penanganan Dalam Kasus Tersebut
•Pada bayi berikan ASI lebih lama pada setiap kali pemberian (Bila masih diberi ASI).
•Jika diberi ASI ekslusif ,berikan oralit /air matang sebagai tambahan.
•Jika tidak diberi ASI ekslusif berikan salah satu cairan berikut : oralit, kuah sayur, air tajin atau air matang.
•Berikan oralit , dengan cara
•1 bungkus oralit masukkan kedalam 200 ml (1 gelas) air matang
•Usia sampai 1 tahun berikan 50-100 ml oralit setiap habis berak
•Berikan oralit sedikit-sedikit dengan sendok. Jika muntah tunggu sampai
10 menit, kemudian berikan lagi
•Berikan ramuan alami dan mudah untuk mengobati diare
B.Penyebab Diare
1.Faktor infeksi
•Infeksi enterall infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama diare, meliputi infeksi bakteri
(Vibrio, E. coli, Salmonella, Shigella, Campylobacter, Yersinia, Aeromonas, dsb), infeksi virus (Enterovirus,
Adenovirus, Rotavirus, Astrovirus, dll), infeksi parasit (E. hystolytica, G.lamblia, T. hominis) dan jamur (C.
albicans).
•Infeksi parenteral merupakan infeksi di luar sistem pencernaan yang dapat menimbulkan diare seperti: otitis
media akut, tonsilitis, bronkopneumonia, ensefalitis dan sebagainya.
•Faktor Malabsorbsi
Malabsorbsi karbohidrat: disakarida (intoleransi laktosa, maltosa dan sukrosa), monosakarida (intoleransi
glukosa, fruktosa dan galaktosa). Intoleransi laktosa merupakan penyebab diare yang terpenting pada bayi
dan anak. Di samping itu dapat pula terjadi malabsorbsi lemak dan protein.
2). Faktor Makanan
Diare dapat terjadi karena mengkonsumsi makanan basi, beracun dan alergi terhadap jenis makanan tertentu.
3). Faktor Psikologis
Diare dapat terjadi karena faktor psikologis (rasa takut dan cemas)
C.Tanda dan Gejala Diare
1.Mula-mula anak/bayi cengeng gelisah, suhu tubuh mungkin meningkat, nafsu makan berkurang.
2.Sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer.
3.Warna tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur empedu.
4.Anus dan sekitarnya lecet karena seringnya difekasi dan tinja menjadi lebih asam akibat
banyaknya asam laktat.
5.Terdapat tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelas (elistitas kuli tmenurun), ubun-ubun dan
mata cekung membrane mukosa kering dan disertai penurunan berat badan.
6.Perubahan tanda-tanda vital, nadi dan respirasi cepat tekan darah turun, denyut jantung cepat,
pasien sangat lemas, kesadaran menurun (apatis, samnolen, soporakomatus) sebagai akibat
hipovokanik.
7.Diuresis berkurang (oliguria sampai anuria).
8.Bila terjadi asidosis metabolic klien akan tampak pucat dan pernafasan cepat dan dalam
(Kusmaul).
D.Cara Mengedukasi Keluarga Untuk Pencegahan Diare
Pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah diare adalah:
•Kebersihan perorangan pada anak. Mencuci tangan sebelum makan dan setiap habis bermain, memakai alas kaki jika bermain di tanah.
•Membiasakan anak defekasi di jamban dan jamban harus selalu bersih agar tidak ada lalat.
•Kebersihan lingkungan untuk menghindarkan adanya lalat.
•Makanan harus selalu tertutup
•Kepada anak yang sudah dapat membeli makanan sendiri agar diajarkan untuk tidak membeli makanan di jajanan terbuka
•Air minum harus selalu dimasak. Bila sedang terjangkit penyakit diare selain air harus bersih juga harus dimasak
•Pada anak yang minum dari botol (dot), botol harus dicuci dan dimasak setiap mau digunakan
•Pada ibu menyusui sebelum menyusui bayinya mncuci tangan terlebih dahulu
E.Komlikasi
•Dehidrasi (ringan, sedang, berat, hipotonik, isotonic atau hipertonik).
• Renjatan hipovolemik.
Dengan tanda-tanda : Mata mendelik, pandangan kosong, serta ada gerakan-gerakan tangan kaki.
•Hipokalemia (dengan gejala mekorismus, hiptoniotot, lemah, bradikardi, perubahan pada elektrokardiagram).
•Hipoglikemia.
•Introleransi laktosa sekunder, sebagai akibat defisiensi enzim lactase karena kerusakan vilimukosa, usus halus.
•Kejang terutama pada dehidrasi hipertonik.
•Malnutrisi energi, protein, karena selain diare dan muntah, penderita juga mengalami kelaparan.
Kesimpulan

Kesehatan keluarga itu adalah pengetahuan tentang keadaan sehat fisik, jasmani dan sosial dari individu-
.
individu yang terdapat dalam satu keluarga. Adapun faktor-faktor yang memengaruhi kesehatan keluarga, yaitu:
fakor fisik, psikis, sosial, dan budaya.
Tahap interaksi antara sehat/sakit dan keluaga, yaitu: tahap pencegahan sakit dan penurunan risiko, tahap
gejala penyakit yang dialami keluarga, tahap mencari perawatan, tahap kontak keluarga dengan institusi
kesehatan, tahap respon sakit dari keluarga dan pasien, dan tahap adaptasi terhadap penyakit dan pemulihan.
Alasan keluarga sebagai unit pelayanan, yaitu: keluarga merupakan lembaga masyarakat, keluarga dapat
menimbulkan dan mencegah masalah kesehatan dalam kelompoknya, masalah kesehatan dalam keluarga saling
berkaitan, keluarga berperan sebagai pengambil keputusan dalam memelihara kesehatan anggotanya, keluarga
merupakan peantara untuk berbagi upaya kesehatan masyarakat.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai