Setyohadi, bambang. 2006. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Jakarta: IPD FK UI.
http://id.wikipedia.org/wiki/Diare.
http://www.infeksi.com/articles.php?lng=in&pg=11
MATERI PENYULUHAN
DIARE
DEFISIENSI DIARE
Definisi Diare
Diare adalah salah satu gangguan kesehatan yang lazim memengaruhi banyak orang. Gangguan ini
adalah suatu gejala dan bukan penyakit. Ada beberpa penyebab diare yang mungkin, tetapi yang paling
umum adalah infeksi.
Diare adalah penyebab utama penyebab utama penyakit dan kematian anak-anak di Negara-negara
berkembang, seperti India atau Indonesia. Diare juga merupakan penyebab penting dari gizi buruk atau
malnutrisi. Ini karena anak-anak cenderung makan lebih sedikit dalam suatu episode diare. Juga, diare
dapat memengaruhi pencernaan makanan secara buruk. Akibatnya, tubuh mungkin tidak dapat
memanfaatkan makanan dengan efektif.
Tubuh kita membutuhkan nutrien tambahan ketika menderita infeksi apapun untuk memerangi kuman-
kuman yang menyebabkan penyakitnya. Makanan yang tidak memadai dan pencernaan yang tidak baik
secara bersama-sama berpengaruh buruk terhadap status nutrisi seorang anak. Diare dan atau
komplikasinya dapat dicegah dengan cara-cara yang sederhana dan efektif.
b. Penyebab diare
Diare disebabkan oleh masuknya kuman kedalam tubuh melaui perantara hewan, kuman yang berada
dalam makanan, air, melalui tubuh (tidak mencuci tangan waktu makan).
a. Faktor instrinsik
Faktor intrinsik atau faktor penjamu antara lain: genetik, umur, jenis kelamin, keadaan fisiologis,
kekebalan, maupun sifat-sifat dari manusia itu sendiri.
b. Faktor ekstrinsik
Faktor ekstrinsik berasal dari faktor lingkungan baik berupa lingkungan fisik, biologis, maupun sosial
ekonomi, termasuk didalamnya perilaku masyarakat untuk hidup bersih dan sehat.
Selain faktor-faktor diatas, sifat-sifat mikro organisme sebagai agen penyebab penyakit juga merupakan
faktor penting dalam proses timbulnya penyakit infeksi. Sifat-sifat mikro organisme tersebut antara lain:
patogenitas, virulensi, tropisme, serangan terhadap penjamu, kecepatan berkembang biak, kemampuan
menembus jaringan, kemampuan memproduksi toksin dan kemampuan menimbulkan kekebalan
Tanda dan gejala diare adalah mual dan muntah, panas, gelisah, suhu badan mungkin meningkat,
nafsu makan berkurang atau tidak ada, kemudian timbul diare. Tinja makin cair, mungkin mengandung
darah atau lendir, warna tinja menjadi kehijau-hijauan karena tercampur empedu. Anus dan sekitarnya
menjadi lecet karena tinja menjadi asam (Depkes, 1992).
Bila pasien telah banyak kehilangan cairan dan elektrolit, gejala dehidrasi mulai nampak, yaitu: berat
badan menurun, turgor berkurang. Dapat juga terjadi dehidrasi ringan, sedang dan berat, dan
berdasarkan tonisitas plasma dapat dibagi menjadi dehidrasi hipotonik, isotonik dan hipertonik
(PetrusA, 1990).
2. PENYEBAB DIARE
Diare disebabkan oleh masuknya kuman kedalam tubuh melaui perantara hewan, kuman yang berada
dalam makanan, air, melalui tubuh (tidak mencuci tangan waktu makan). Penyebab lainnya dalah :
Kondisi peristaltik usus yang tidak memungkinkan, maka perlu diberi makanan yang lunak untuk
membantu peristaltic usus. Bagi bayi yang masih menyusui, ASI tetap diberikan dan nasi di encerka
Diare menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit sehingga penderita harus diberi cairan sebanyak
mungkin untuk mengganti cairan yang hilang. Sebagai pertolongan pertama, diberi cairan rumah tangga
seperti air tajin, air sayur, air matang, teh. Disamping itu, harus diberi cairan elektrolit berupa oralit. Jika
tidak ada oralit, bisa menggunakan larutan gula garam. Cara pembuatannya sebagai berikut : satu
sendok teh munjung gula pasir, seperempat sendok teh mujung garam, dilarutkan dalam satu gelas air
matang ( 200 cc). Selanjutnya penderita diberi minum.
5. PENCEGAHAN DIARE
Ø Menjaga kebersihan lingkungan : Rumah, aluran air, sampah di buang pada tempatnya dan ditutup
Bila telah dialkukan upaya pertolongan pertama namun diare masih terus berlangsung segera bawa
penderita ke pusat pelayanan kesehatan terdekat.