PENDAHULUAN
GE (gastro enteritis) adalah buang air besar dengan konsistensi encer / cair
dengan frekwensi lebih sering dari bisanya yaitu lebih dari tiga kali dalam sehari
yang dapat disertai lendir / darah atau tidak yang terjadi secara mendadak dan
berlangsung 3 – 5 hari dan bisa juga berlangsung kurang dari dua minggu
masih sering menimbulkan KLB (Kejadian Luar Biasa) dengan penderita yang
Diare dapat di sebabkan oleh beberapa factor di antaranya di sebabkan oleh factor
besar factor diare di sebabkan oleh factor infeksi. Banyak dampak yang dapat terjadi
karena infeksi saluran cerna antara lain, pengeluaran toksin yang dapat
keseimbangan asam basa. Dengan demikian, dari beberapa factor di atas akan
menimbulkan tanda dan gejala yang berbeda. Manifestasi atau tanda dan gejala diare
pada orang dewasa biasanya di tandai dengan Konsistensi feces cair (diare) dan
frekuensi defekasi semakin sering, muntah (umumnya tidak lama) , demam (mungkin
ada, mungkin tidak), kram abdomen, membrane mukosa kering, berat badan
menurun. Selama proses terjadi diare tanda dan gejalanya juga lain lagi seperti kulit
sekitar anus biasanya akan mengalami iritasi atau lecet akibat seringnya defekasi.
Maka sangat di butuhkan perhatian dan perawatan yang maksimal pada pasien
dewasa di Rumah Sakit. Salah satu penyakit yang termasuk masalah kesehatan
kasus. Di Amerika serikat di perkirakan 8.000.000 pasien berobat ke dokter dan lebih
dari 250.000pasien dirawat di rumah sakit tiap tahun (1,5% merupakan pasien
pertahun disebabkan oleh Gastroenteritis atau diare akut, dimana 80% dari kematian
ini mengenai anak – anak dibawah umur 5 tahun. Di Amerika Serikat, diperkirakan
200 – 300 juta episode gastroenteritis akut timbul tiap tahunnya, mengakibatkan 73
juga dokter memeriksa pasien yang bersangkutan, 1,8 juta perawatan di rumah sakit
dan 3.100 kematian. Data Departemen Kesehatan RI menunjukkan 5.051 kasus diare
sepanjang tahun 2005 lalu di 12 provinsi. Jumlah ini meningkat derastis dibandingkan
dengan jumlah pasien diare pada tahun sebelumnya, yaitu sebanyak 1.436 orang. Di
awal tahun 2006, tercatat 2.159 orang di Jakarta yang dirawat di rumah sakit akibat
(IPI) Medan.
TINJAUAN TEORI
GE akut sering dengan tanda dan gejala klinis lainnya seperti gelisah, suhu
tubuh meningkat, dehidrasi, nafsu makan menurun, BB menurun, mata dan ubun –
ubun cekung (terutama pada balita) keadaan ini merupakan gejala GE infeksi yang
disebabkan oleh virus, bakteri dan parasit perut. Perubahan gut flora (bacteri usus)
yang dipicu antibiotic, dapat menyebabkan GE akut karena pertumbuhan kelebihan
dan toksin dari clostridium difficile (bakteri gram positif anaerob dalam usus besar).
2.1.2. Etiologi
Menurut Hasan dan alatas (2010) Etiologi dari GE di sebabkan oleh beberapa
Faktor antara lain :
2.1.4. Komplikasi
Beberapa komplikasi dari GE adalah :
1. Hipokalemia (dengan gejala matiorisme hipotonic otot lemah bradikardi
perubahan elektrokardiogram).
2. Cardiac dysrhythimia akibat hipokalemia dan hipokalsemi
3. Hiponatermi
4. Syok Hipovolemik
5. Asidosis Dehidrasi
2.1.5. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan pununjang GE adalah :
1. Riwayat alergi pada obat – obatan atau makanan
2. Pemeriksaan intubasi duodenum.
3. Pemeriksaan elektrolit dan creatinin.
4. Pemeriksaan tinja, PH, Leukosit, glukosa, dan adanya darah
Adapun Pemeriksaan penunjang yang lain:
Pemeriksaan tinja : Makroskopis dan mikroskopis, PH dan kadar gula juga ada
intoleransi gula, biakkan kuman untuk mencari kuman penyebab dan uji retensi
terhadap berbagai antibiotik.
Pemeriksaan darah : perifer lengkap, Analisa Gas Darah (AGD), elektrolit
terutama Na, K, Ca, P Serum pada GE yang disertai kejang
Pemeriksaan kadar ureum dan creatinin darah untuk mengetahui faal ginjal.
Duodenal intubation untuk mengetahui kuman penyebab secara kuantitatif dan
kualitatif terutama pada GE kronik
2.1.6. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan medisadalah pengobatan dengan cara pengaturan diet dan
pemberian cairan :
1. GE tanpa dehidrasi memerlukan cairan tambahan berupa apapun misalnya air
gula, sari buah segar, air teh, kuah sup, ASI dll.
2. GE dengan dehidrasi sedang memerlukan cairan khusus yang mengandung
campuran gula dan garam yang disebut larutan rehidrasi oral (LRO). LRO ini
dibuat dengan mencampurkan sebungkus garam rehidrasi kedalam 1 liter air .
3. GE dengan dehidrasi berat memerlukan cairan intra vena disamping LRO.
4. Penatalaksanaan keperawatan antara lain :
a. Penderita yang dirawat inap harus ditempatkan pada tindakan pencegahan
enterik termasuk cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan penderita.
b. Jas panjang bila ada kemungkinan pencernaran dan sarung tangan bila
menyentuh barang terinfeksi.
c. Penderita dan keluarganya diedukasi mengenal cara perolehan entero patogen
dan cara mengurangi penularan.
Cairan dan elektrolit sangat diperlukan dalam rangka menjaga kondisi tubuh
tetap sehat. Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuh adalah merupakan
salah satu bagian dari fisiologi homeostatis. Cairan adalah volume air bisa berupa
kelebihan atau kekurangan air. Air tubuh lebih banyak meningkat tonisitus adalah
terminology guna perbandingan osmolalitas dari salah satu cairan tubuhyang normal.
Cairan tubuh terdiri dari cairan eksternal dan internal. Sedangkan elektrolit adalah
substansi yang menyebabkab ion kation (+) dan anion (-).
2.2.2. Fungsi Cairan Tubuh
1. Mempertahankan panas tubuh dan pengaturan temperature tubuh
2. Transport nutrient ke sel
3. Transport hasil sisa metabolism
4. Transport hormone
5. Pelumas antar organ
6. Mempertahankan tekanan hidrostatikdalam sistem kardiovaskuler
Diagnosa keperawatan yang biasa terjadi pada pasen dengan GE dalah yaitu :
LAPORAN KASUS
3.1 Pengkajian
Ny. L berusia 62 tahun, agama Kristen Budha, suku Tionghoa, Bahasa sehari-
hari bahasa Indonesia, pekerjaan Ibu Rumah Tangga di kota Medan, diagnosa medis:
GE + Dehidrasi ringan-sedang + HT, no RM: 21.60.09, pendidikan terakhir: SLTP,
alamat: Jl. Umar Komplek Taman Mustafa Indah, No.B-24, Kel.Glugur Darat 1, Kec.
Medan Timur. Identitas Penanggung jawab Nama: Tn. B, alamat: Jl. Umar Komplek
Taman Mustafa Indah, No.B-24, Kel.Glugur Darat 1, Kec. Medan Timur, pekerjaan:
Wiraswasta, hubungan dengan klien: Suami pasien.
Pasien masuk IGD Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia Medan pada
tanggal 01 November 2021 dengan keluhan BAB lebih kurang 6x/hari dengan
konsistensi lembek, mual dan muntah lebih kurang 10x/hari dialami 3 hari ini, nyeri
ulu hati, keadaan umum lemah. Di IGD dilakukan pemeriksaan tanda-tanda vital: Td:
150/80 mmHg, RR: 20 x/menit, HR: 80 x/menit, Temp: 36,8 0 C, BB: 58 kg, TB: 160
cm, IMT: 22,6, skala nyeri: 6. Terapi/obat yang telah diberikan: IVFD NaCl 0,9% 10
tts/menit, Inj. Ondansetron 1 amp, Inj. Ranitidine 1 amp.
Pada saat dilakukan pengkajian tanggal 02 November 2021 di ruang rawat inap
tulip, Keluhan utama: Pasien mengatakan mual, badan lemas, mukosa kering, BAB
dengan konsistensi lembek, nyeri ulu hati dengan skala: 6 (sedang), TTV: Td: 135/60
mmHg, RR: 20 x/menit, HR: 84 x/menit, Temp: 35,40 C.
Riwayat kesehatan pasien, pasien mengatakan sudah pernah di rawat di Rumah
sakit dengan keluhan yang sama, mual, muntah dan BAB encer. Pasien mengatakan
mer sakan mual dan muntah saat mencium bau makanan. BB sebelum masuk rumah
sakit: 56 kg.
Riwayat kesehatan keluarga Pasien mengatakan di dalam keluarga tidak ada
yang menderita penyakit seperti ini, maupun penyakit yang lainnya.
Pola nutrisi dan metabolisme, sebelum dirumah sakit klien mengatakan jarang
makan, hanya menghabiskan makanan 1-2 sendok dengan menu makan: nasi, ikan,
sayur dan buah-buahan dan minum air putih 5 gelas perhari. Selama dirumah sakit
klien mengatakan ia makan 3 – 4 sendok dari porsi yang disajikan, mual, Pasien
mengatakan badanya terasa lemas tak bertenaga.
Pola eliminasi, klien mengatakan sebelum masuk rumah sakit buang air besar
(BAB) 5 x sehari, konsistensi feses lembek. Buang air kecil (BAK) terpasang kateter.
Pola aktivitas, klien mengatakan dalam sehari-hari pekerjaannya adalah ibu
rumah tangga, pasien mengatakan hanya menjalani aktivitas dirumah.
Terapi/obat yang diberikan: IVFD NaCL 3% 15 tetes/menit, Inj. Ranitidine 1
amp aff Omeprazol 1 amp/hari, amlodipine 1 x 10 mg, inj. Ondansetron 1 amp/hari,
novadium 2 x/hari.
1. defisit volume cairan dan elektrolit kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan kehilangan volume cairan secara aktif ditandai dengan menurunnya kadar
natrium dan chloride dalam tubuh.
2. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan fisik akibat kekurangan
volume cairan ditandai dengan kelemahan tonus otot.
3. Nyeri berhubungan dengan iritasi usus akibat diare.
elektrolit dilanjutkan.
˗ Monitor penyebab
mual
˗ Monitor status hidrasi
˗ Monitor vital sign
˗ Monitor intake dan
output
Rabu ˗ Memonitor tanda- Subjektif :
3 November tanda vital Klien mengatakan badanya
2021 ˗ Monitor intake dan masih lemas, mual, pasien
output (Nacl 3% mengatakan BAB nya masih
500cc, haluaran urin lembek
dan BAB 600cc dan Objektif :
200cc) ˗ Keadaan umum pasien
˗ Memonitor penyebab masih terlihat lemas
mual ˗ Pasien terlihat mual
˗ Monitor status hidrasi ˗ Mukosa bibir kering
(kelembaban ˗ BAB pasien dengan
membrane mukosa) konsistensi lembek,
˗ Anjurkan pasien dan frekuensi 3 X sehari
keluarga untuk (200cc)
mengkonsumsi ˗ TD : 127/70mmhg
makanan atau ˗ HR : 81x/i
minuman tinggi ˗ T : 36,0C
elektrolit ˗ Urin 8 jam 600cc
˗ Kolaborasi pemberian Assessment :
cairan IV (NaCL 3% Masalah belum teratasi
15 tetes/menit) Planning :
Lanjutkan intervensi
˗ Monitor penyebab
mual
˗ Monitor tanda-tanda
vital
˗ Monitor haluaran urin
˗ Kolaborasikan
pemeberian cairan
melalui IV
Kamis ˗ Memonitor penyebab Subjektif :
4 November mual Pasien mengatakan badannya
2021 ˗ Memonitor tanda- masih lemas, pasien
tanda vital mengatakan mual mulai
˗ Memoitor haluaran berkurang
urin (500cc) Objektif :
˗ anjur ˗ Keadaan umum pasien
˗ Kolaborasikan lemas,
2. Intoleransi Aktivitas
Assesment:
Masalah belum teratasi
Planning:
Lanjutkan intevensi
˗ Indetifikasi toleransi
fisik melakukan
pergerakan
˗ Monitor kondisi umum
selama melakukan
aktifitas
Assesment:
Masalah belum teratasi
Planning:
˗ Fasilitasi pasien
melakukan pergerakan
˗ Bantu pasien
mengidentifikasi
aktivitas yang disukai
Assessment :
Masalah teratasi
Planning :
Intervensi dihentikan
3. Nyeri
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
GE (gastroenteritis) atau diare disebabkan oleh virus, bakteri dan parasit
perut pengeluaran feces yang tidak normal dan berbentuk cair / encer dengan
frekwensi lebih banyak dari biasanya dalam sehari > 3x. GE adalah buang air
besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair (setengah padat),
kandungan air tinja lebih banyak dari biasanya. hal ini dapat mengakibatkan
gelisah, suhu tubuh meningkat, dehidrasi, nafsu makan menurun, BB menurun,
mata dan ubun – ubun cekung Asuhan keperawatan dasar profesi yang dapat kita
lakukan adalah menentukan kebutuhan dasar prioritas pada pasien tersebut.
4.2. Saran
Diharapkan kepada mahasiswa/mahasiswi keperawatan yang akan menjadi
perawat untuk melakukan asuhan keperawatan pada pasien dengan defisit
volume cairan dan elektrolit dengan menerapkan ilmu-ilmu keperawatan.