Anda di halaman 1dari 6

BAB 4

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan data hasil penelitian mengenai pengaruh jalan

kaki terhadap kadar gula darah pada pasien DM tipe 2 di Rumah Sakit Umum

Imelda Pekerja Indonesia (RSU IPI) Medan Tahun 2021

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Karakteristik Responden

Berdasarkan hasil penelitian, karakteristik responden yaitu umur,

pendidikan dan pekerjaan dapat dilihat dalam table dibawah ini.

Tabel 4.1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur, pendidikan,

jenis kelamin dan lama menderita DM

No Umur (Tahun) Frekuensi (jumlah) Persentasi (%)


1 40 – 50 3 9,4
2 51 – 60 7 21,9
3 61 – 70 12 37,5
4  70 10 31,3
Total 32 100
No Pendidikan Frekuensi (jumlah) Persentasi (%)
1 SD-SMA 16 50,0
2 SMA-Sarjana 16 50,0
Total 32 100
No Jenis Kelamin Frekuensi (jumlah) Persentasi (%)
1 Laki-laki 18 56,3
2 Perempuan 14 43,8
Total 32 100
No Lama menderita DM Frekuensi (jumlah) Persentasi (%)
1 1-5 tahun 11 34,4
2 6-10 tahun 21 65,6
Total 32 100

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa mayoritas responden berumur

61 – 70 tahun yaitu sebanyak 12 orang (37,5%), Berdasarkan tingkat pendidikan,

mayoritas responden berpendidikan SD-SMA dan SMA-sarjana yaitu masing-

masing sebanyak 16 orang (50,0%). Berdasarkan jenis kelamin, mayoritas

32
responden berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 18 orang (56,3%).

Berdasarkan lama menderita DM mayoritas responden sudah terkena DM selama

6-10 tahun sebanyak 21 orang (65,6%).

4.1.2 Kadar Gula Darah

Berdasarkan penelitian, nilai kadar gula darah penderita DM sebelum jalan

cepat dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.2 Distribusi frekuensi KGD sebelum jalan kaki dan sesudah jalan
kaki

KGD sebelum jalan kaki  


No rata-
hari ke 1 hari ke 2 hari ke 3 hari ke 4 hari ke 5 hari ke 6 hari ke 7
rata
1 223 222 223 223 222 223 225 223
2 230 229 232 234 230 230 232 231
3 208 208 209 208 209 207 207 208
4 212 210 212 213 210 210 210 211
5 216 215 215 213 213 214 212 214
6 223 220 220 219 217 218 216 219
7 234 234 235 234 232 231 231 233
8 229 229 228 228 227 227 228 228
9 216 216 215 215 214 216 213 215
10 235 233 234 234 232 232 231 233
11 210 210 213 210 208 209 210 210
12 256 253 255 254 254 253 253 254
13 242 241 242 240 242 240 240 241
14 212 210 212 213 210 210 210 211
15 235 236 237 237 234 233 233 235
16 217 215 214 216 215 214 214 215
17 229 226 227 225 225 223 220 225
18 257 256 250 251 249 247 247 251
19 243 242 241 240 241 240 240 241
20 223 222 223 223 222 219 222 222
21 228 229 231 231 230 230 231 230
22 208 208 209 208 209 207 207 208
23 211 210 209 211 209 210 210 210
24 217 215 216 213 213 212 212 214
25 224 222 220 219 219 218 218 220
26 234 234 235 234 232 231 231 233
27 232 229 228 228 227 226 226 228
28 218 217 216 214 213 214 213 215
29 235 233 234 234 232 232 231 233
30 212 210 212 209 208 209 210 210
31 252 253 252 254 254 253 253 253
32 245 243 240 231 241 240 240 240

33
KGD sesudah jalan kaki
No
hari ke 1 hari ke 2 hari ke 3 hari ke 4 hari ke 5 hari ke 6 hari ke 7 rata-rata

1 220 219 219 219 220 218 218 219


2 226 226 225 225 227 227 226 226
3 205 205 204 204 203 204 203 204
4 216 216 215 215 214 216 213 215
5 223 220 220 219 217 218 216 219
6 218 218 216 216 214 215 215 216
7 229 229 228 228 227 228 227 228
8 225 220 221 220 221 220 220 221
9 223 220 220 219 217 218 216 219
10 230 230 228 225 226 226 224 227
11 207 206 207 206 205 204 207 206
12 250 250 250 248 247 245 246 248
13 240 240 240 231 234 234 233 236
14 216 215 215 213 213 214 212 214
15 230 229 229 231 230 231 230 230
16 220 223 220 219 217 218 216 219
17 221 222 223 219 219 219 217 220
18 248 246 244 242 240 240 241 243
19 240 238 238 237 236 235 235 237
20 220 219 219 219 218 219 219 219
21 226 226 225 225 227 227 226 226
22 205 205 204 204 203 204 203 204
23 207 204 207 206 206 206 206 206
24 211 211 210 210 210 209 209 210
25 220 220 218 216 215 215 215 217
26 230 230 230 229 229 228 227 229
27 225 220 221 220 221 220 220 221
28 212 210 212 213 210 210 210 211
29 230 230 229 228 230 228 228 229
30 218 217 216 214 213 213 214 215
31 250 248 249 247 248 247 247 248
32 240 238 238 231 235 235 235 236

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa mayoritas pendetita DM

mengalami penurunan kadar gula darah. Hasil analisis data menggunakan

wilcoxon test diperoleh nilai p hitung 0,001 < 0,05.

Mean N Std. Deviation sesudah – sebelum


34
Sebelum 225,44 32 13,593 -3,387b
Sesudah 222,44 32 11,857 ,001

4.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil analisa bahwa rata rata kadar gula darah sebelum

melakukan jalan kaki adalah sebesar 225,44 mg/dl dengan standar deviasi sebesar

13,593. Kadar gula darah setelah melakukan jalan kaki rata-rata sebesar 222,44

mg/dl dengan standar deviasi sebesar 11,857. Berdasarkan hasil wilcoxon test

diperoleh nilai p value sebesar 0,001 ≤ α (0.05) yang berarti ada pengaruh

terhadap kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus tipe 2 di RSU IPI

Medan. Kadar gula darah yang tinggi pada responden dengan penyakit diabetes

mellitus sebagian besar bisa diakibatkan oleh beberapa faktor seperti kurang

latihan fisik dan tidak memperhatikan diet.

Glukosa dibentuk dari karbohidrat, dimana karbohidrat yang sudah masuk

dalam saluran pencernaan dicerna menjadi monosakarida dan kemudian diabsorsi

dalam usus. Setelah diabsorsi, kadar glukosa darah akan meningkat untuk

sementara waktu dan akhirnya akan kembali ke kadar semula. Pengaturan kadar

glukosa banyak dipengaruhi oleh hati. Dimana hati memiliki fungsi untuk

mengekstrasi glukosa, menyintesis glukogen dan melakukan glikogenesis (Price,

2015).

Kadar glukosa darah yang tinggi pada penderita diabetes akan

mengakibatkan gejala khas seperti poliuria, polidipsi dan polifagia. Selain itu hal

kadar glukosa darah yang tinggi jika terus dibiarkan akan mengakibatkan berbagai

komplikasi ke penyakit kardiovaskular dan penyakit serius lainya. Dalam

mengontrol kadar glukosa darah yang tinggi diperlukan pengeloaan yang terdiri

35
dari 4 hal. Latihan fisik merupakan salah satu 4 pilar pengeloaan diabetes

mellitus. Latihan fisik pada penderita diabetes mellitus dapat meningkatkan

sensivitas insulin dan memproses glukosa lebih cepat sehingga menurunkan kadar

glukosa darah (Corwin, 2019).

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Helmawati tahun 2019 di Banjarmasin dengan jumlah responden 15 responden.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Liwu

(2016) yang menunjukkan ada pengaruh antara terapi jalan kaki terhadap

penurunan kadar gula darah pada panderita Diabetes Mellitus tipe 2 di Desa

Bajarbillah Tambelangan Kabupaten Sampang (p value = 0,00). Hasil penelitian

lainnya yaitu penelitian Isrofah (2018) menunjukkan ada pengaruh jalan kaki 30

menit terhadap nilai gula darah pada pasien Diabetes Mellitus tipe II di Desa

Karangsari Kecamatan Karanganyar Kabupaten Pekalongan (p value = 0,018).

Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa sesudah melakukan jalan

kaki kadar glukosa darah penderita diabetes mellitus mampu turun rata-rata dari

225, 44 mg/dl menjadi 222,44 mg/dl. Dalam hasil ini terdapat penurunan kadar

glukosa darah rata-rata sebesar 2 mg/dl. Meski sebagian besar mengalami

penurunan akan tetapi tidak terjadi penurunan yang sangat signifikan. Peneliti

berpendapat bahwa hal tersebut terjadi akibat dari tidak ada pengawasan diet

responden serta tidak adanya pengawasan langsung mengenai pelaksanaan terapi

jalan kaki.

Berdasarkan penelitian dan uji statistik di atas semakin menguatkan bahwa

melakukan jalan kaki pada penderita diabetes mellitus mampu menurunkan

glukosa darah. Latihan yang dilakukan untuk menurunkan diabetes mellitus

36
haruslah teratur dan terus menerus dan tidak berlebihan. Meski latihan fisik

bermanfaat untuk menurunkan kadar glukosa darah pada penderita diabetes

mellitus akan tetapi jika penderita diabetes mellitus tidak terkendali dan melebihi

332 mg/dl akan mengakibatkan efek buruk. Karena itu perlu dipastikan bahwa

kadar glukosa darah penderita diabetes mellitus tidak lebih dari 250 mg/dl dan

lebih dari 100 mg/dl serta tidak memiliki penyakit komplikasi yang

membahayakan.

4.3 Hambatan Penelitian

Adapun hambatan pada penelitian ini adalah pasien rawat jalan yang

menjadi responden tidak setiap hari melakukan kunjungan ke rumah sakit

sehingga peneliti mendatangi ke rumah pasien, dengan demikian membutuhkan

waktu dan biaya yang banyak dalam melakukan penelitian. Hal lain adalah

keterbatasan waktu dalam melakukan penelitian yaitu untuk memaksimalakan

hasil penelitian seharusnya jalan kaki dilakukan 30 menit, namun pada penelitian

ini dilakukan 15 menit.

37

Anda mungkin juga menyukai