Anda di halaman 1dari 41

ASUHAN KEPERAWATAN PADA SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA

DENGAN HIPERTENSI DALAM PEMBERIAN EDUKASI TENTANG

TERAPI NON FARMOKOLOGI DI WILAYAH KERJA

PUSKEMAS TAAR

DISUSUN OLEH :

NAMA : ELSA ELVIRA KOLATLENA

TINGKAT : IIIB

NIM : P07120219061

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN TUAL

TAHUN AKADEMIK 2020/2021


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan aturan
dan emosional dan individu mempunyai peran masing- masing yang merupakan bagian dari
keluarga ( friedman, 2010). Salah satu penyakit Yang sering di alami adalah hipertensi.
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di
atas normal yang mengakibatkan angka kesakitan atau morbiditas dan angka kematian atau
mortalitas. hipertensi merupakan keadaan ketika seseorang mengalami peningkatan tekanan
darah di atas normal atau kronis dalam waktu yang lama ( Saraswati, 2009 ).

Menurut World Health Organization (WHO), Hipertensi Merupakan Jenis penyakit yang menjadi
momok bagi masyarakat. Tidak hanya orang tua saja yang perlu mewaspadainya, bahkan kini
anak-anak muda memiliki risiko hipertensi yang tak kalah besar. Hampir 95% kasus hipertensi
dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan genetik. Kasus hipertensi sendiri tercatat sebagai kasus
kematian utama di seluruh dunia.Data World Health Organization (WHO) tahun 2018
menunjukkan bahwa hampir 1,3 miliar orang di dunia mengalami hipertensi.

Menurut riset kesehatan Nasional 2018 prevelensi hipertensi di Indonesia sebesar 8,4%,
dilakukan di Maluku sebesar 4,6% sedangkan di Maluku tenggara sebanyak 6,1%. Data di
wilayah kerja puskesmas ohijang watdek jumlah penderita hipertensi tahun 2016 sebanyak 421
orang, 2017 sebanyak 373 orang, 2018 sebanyak 348 orang, dan bulan januari 2019 sebanyak
33 orang ( Register puskesmas Ohoijang Watdek 2019 ).

Perawat komunitas memiliki peran dalam promosi kesehatan, sebagai pemelihara, edukator,
pengelola, koordinator, dan sebagai tenaga yang memberikan perawatan secara berkelanjutan
baik kepada individu, keluarga, maupun kelompok dalam komunitas yang berisiko terhadap
masalah kesehatan. Asuhan keperawatan dengan menggunakan pendekatan kepada keluarga
sering dilakukan usaha dalam memelihara dan/atau meningkatkan derajat kesehatan keluarga (
Rini Astuti,2014 ). Penatalaksanaan penyakit hipertensi dapat dilakukan dengan terapi
farmakologi dan terapi non farmakologi. Terapi farmakologi merupakan pengelolaan hipertensi
menggunakan obat-obatan yang dikenal dengan obat anti hipertensi baik golongan diuretik,
penghambat adrenergi maupun vasodilator ( Divine, 2012 ). Terapi non farmakologi merupakan
pengobatan hipertensi yang dilakukan dengan cara menjalani hidup sehat yaitu diet rendah
garam dan kolesterol, senam hipertensi, istirahat yang cukup, mengelola stres, aktivitas fisik,
menjaga berat badan ideal, menghindari konsumsi alkohol dan rokok ( Susilo & Wulandari,
2011 ). Salah satu terapi non farmakologi yang dapat dilakukan adalah pelaksanaan diet yang
teratur dapat menstabilkan tekanan darah, yaitu dengan mempertahankan berat badan ideal,
mengurangi makanan dengan tinggi garam, makanan yang berlemak, mengonsumsi makanan
yang tinggi serat, dan melakukan aktifitas olahraga, olahraga teratur, menghindari rokok dan
alkohol, istirahat yang cukup, hindari stress ( Novian, 2013 ). Saat ini banyak penderita
hipertensi yang tidak patuh melaksanakan terapi non formakologis yang diberikan karena
kurangnya pengetahuan penderita tentang hipertensi ( Tumenggung, 2013 ).

Dari hasil wawancara peneliti dengan keluarga dan anggota keluarga yang mengalami masalah
hipertensi di dapatkan informasi bahwa anggota keluarga memberikan bantuan dalam
perawatan hipertensi, seperti menganjurkan untuk istirahat, tidak mengonsumsi alkohol,
merokok, dan mengonsumsi makanan rendah garam, dan anggota keluarga mengatakan juga
bahwa, biasanya perawatan hipertensi itu tidak dilakukan secara maksimal dikarenakan
kelalaian anggota keluarga sendiri.

Berdasarkan permasalahan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan studi kasus tentang
"Asuhan Keperawatan Keluarga dengan hipertensi dalam penerapan terapi non farmakologi di
puskesmas Taar ".
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka hal yang menjadi masalah dan studi kasus ini
adalah "bagaimana gambaran asuhan keperawatan keluarga dengan hipertensi dalam
penerapan terapi non farmakologi di puskesmas Taar",

1.3 Tujuan Studi kasus

Tujuan studi kasus ini adalah menggambarkan asuhan keperawatan keluarga dengan
hipertensi dalam penerapan terapi non formal ke lagi di puskesmas Taar.

1.4 Manfaat Studi Kasus

1.4.1 Bagi Masyarakat

Meningkatkan pengetahuan masyarakat, khususnya keluarga dengan hipertensi


tentang terapi non farmakologi.

1.4.2 bagi pengembangan ilmu dan teknologi keperawatan

Menambah perluasan ilmu dan teknologi terapan bidang keperawatan dalam


meningkatkan pengetahuan keluarga dengan hipertensi dalam pemberian informasi
kesehatan tentang terapi non farmakologi.

1.4.3 Bagi penulis

Memperoleh pengalaman nyata dalam mengaplikasikan hasil riset keperawatan,


khususnya studi kasus tentang keluarga dengan hipertensi dalam pemberian terapi
non farmakologi.
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Asuhan Keperawatan Keluarga

2.1.1 Asuhan Keperawatan Keluarga

a. Pengertian Asuhan Keperawatan Keluarga.

Asuhan keperawatan keluarga dilaksanakan dengan pendekatan proses keperawatan yang


sistematis melalui proses interaksi bersama keren dan keluarga. dan merupakan kegiatan
strategis yang mempunyai daya ungkit terbesar terhadap keberhasilan pembangunan
kesehatan ( Siti Kholifah, 2016 ).

b. Tujuan Asuhan Keperawatan Keluarga

1 ) Tujuan Umum

Di tingkat nya kemampuan keluarga dalam mengatasi masalah kesehatannya secara sendiri.

2 ) Tujuan Khusus

a) mengenal masalah kesehatan keluarga.

b) memutuskan tindakan perawatan yang tepat untuk mengatasi masalah kesehatan keluarga.

c) melakukan tindakan perawatan kesehatan yang tepat kepada anggota keluarga yang sakit,
mempunyai gangguan fungsi tubuh, dan/ keluarga yang membutuhkan bantuan sesuai dengan
kemampuan keluarga.

d) memelihara dan memodifikasi lingkungan keluarga ( fisik, psikis, dan sosial ) sehingga dapat
meningkatkan kesehatan keluarga.

e) memanfaatkan sumber daya yang ada di masyarakat ( misalnya, Puskesmas,posyandu, atau


sarana kesehatan lain ) untuk memperoleh pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan keluarga.

c. Langkah-langkah pengkajian Keperawatan keluarga

Langkah-langkah pengkajian keperawatan ( Friedman, 2010 ) adalah :

Identitas umum keluarga

1) identitas kepala keluarga

Nama:

Umur:

Agama:

Suku/bangsa:

Pendidikan:

Pekerjaan:
Alamat:

No.Telpon :

2) Komposisi Keluarga

Tabel 2.1 komposisi Keluarga

No Nama L/P Usia Hubungan keluarga Pendidikan Pekerjaan Status kesehatan

Sumber: Friedman,2010

3) Genogram Keluarga

Genogram keluarga menerangkan tentang komposisi keluarga dari kepala keluarga dari istri ( 3
generasi).

4) Tipe keluarga

Tipe menerangkan tentang tipe atau jenis keluarga, misalnya keluarga inti terdiri dari ayah, Ibu
dan anak-anak, keluarga besar terdiri dari orang tua dari ayah atau Ibu ditambah keluarga inti.

5). Suku Bangsa

suku bangsa menerangkan tentang asal-usul keluarga misalnya Jawa ke Ambon dan lain-lain.

6) Agama dan Kepercayaan

agama dan kepercayaan menerangkan tentang kebiasaan keluarga bila ada anggota keluarga
yang sakit langsung dibawa ke dokter atau puskesmas dan tidak percaya akan pengobatan
akan lewat dukun dan sebagainya.

7) status sosial dan ekonomi keluarga

Status sosial dan ekonomi keluarga menerangkan tentang pekerjaan, penghasilan dan
pengeluaran keluarga setiap bulan serta harta benda yang dimiliki oleh keluarga.

8) aktivitas rekreasi keluarga

Menerangkan tentang rekreasi keluarga yang dilakukan waktu senggang bersama, misalnya
pergi mengunjungi tempat wisata, kebun binatang.
d. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga

1) tahap perkembangan keluarga saat ini tahap ini menerangkan tentang tahap perkembangan
anak dan ditentukan dengan anak tertua, misalnya tahap perkembangan anak usia sekolah,
usia remaja dan usia dewasa.

2) tahap keluarga yang belum terpenuhi saat ini

Tahap ini menerangkan tentang tahap perkembangan anak yang belum terpenuhi dan kendala
yang dialami serta solusi untuk menyelesaikan masalah anak tersebut, misalnya anak ada
dalam tahap dewasa tetapi belum memiliki pekerjaan.

3) riwayat kesehatan

(a) riwayat kesehatan keluarga saat ini menerangkan bahwa Bagaimana kondisi kesehatan
keluarga saat ini, misalnya saat ini salah satu anggota keluarga (ayah) mengalami masalah
kesehatan yakni tekanan darahnya meningkat.

(b) riwayat penyakit keturunan apakah ada dalam anggota keluarga yang mempunyai penyakit
genetik atau keturunan, yang bisa menjadi masalah kesehatan bagi anggota keluarga yang lain,
contohnya hipertensi diabetes melitus, dan penyakit keturunan lainnya.

(c) riwayat kesehatan sebelumnya

Sebelumnya pernah dirawat dengan penyakit yang sama atau penyakit lain.

(d) sumber pelayanan yang dimanfaatkan

Jika ada anggota keluarga yang sakit ringan maka hanya mengonsumsi obat-obatan yang dibeli
di apotek akan tetapi jika sakitnya lebih parah maka akan dibawa ke dokter umum atau rumah
sakit.

e. pengkajian lingkungan

1) karakteristik rumah

Meliputi luas rumah, tipe rumah, kepemilikan, jumlah kamar, ventilasi/ jendela, pemanfaatan
ruangan, penerangan, sumber air, WC/ kamar mandi, septic tank ada atau tidak, limbah rumah
tangga dan kebersihan lingkungan.

2) denah rumah dibuat dalam bentuk gambar sesuai denah rumah.

3) karakteristik tetangga dan komunitas

Meliputi kebiasaan, aturan/kesepakatan, budaya serta kebersihan.

4) mobilitas geografis keluarga

Menerangkan tentang apakah keluarga pernah pindah lokasi tempat tinggal atau tidak.

5) perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat menerangkan tentang bagaimana


cara keluarga berinteraksi dengan anggota keluarga itu sendiri dan interaksi dengan
masyarakat.

6) sistem pendukung
menerangkan tentang komposisi dari keluarga inti.

f. Struktur keluarga

1) pola atau cara komunikasi keluarga

Menerangkan tentang cara mengambil keputusan dalam keluarga pak adi komunikasi kan
secara musyawarah/ tidak.

2) struktur kekuatan keluarga

Merupakan keluarga inti yang terdiri dari suami istri dan anak-anak yang saling menghargai dan
memperhatikan satu sama lainnya.

3) struktur peran

Menerangkan tentang peran masing-masing anggota keluarga, ayah berperang sebagai kepala
keluarga, pencari nafkah, dan ibu berperan sebagai istri dan ibu dari anak-anak, serta anak-
anak berperan sebagai anak.

4) Nilai dan Norma Keluarga

Menerangkan tentang nilai dan norma atau aturan yang berlaku dalam keluarga dan
menyesuaikan dengan nilai agama yang dianut serta norma masyarakat di sekitarnya.

g. Fungsi Keluarga

1) fungsi Afketif

Keluarga cukup rukun dan perhatian dalam pembinaan rumah tangga.

2) fungsi sosial

Mencakup kerukunan hidup dalam rumah tangga, interaksi dan hubungan dalam keluarga,
anggota keluarga yang dominan nya dalam mengambil keputusan, kegiatan keluarga waktu
senggang partisipasi dalam kegiatan sosial.

3) Fungsi perawatan Kesehatan

Mencakup keluarga mampu mengenal masalah kesehatan mengambil keputusan mengenai


tindakan kesehatan yang tepat, merawat anggota keluarga yang sakit, memelihara lingkungan
rumah, yang sehat, menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan di masyarakat.

4) fungsi reproduksi

Menerangkan tentang perencanaan jumlah anak, apakah aku sektor atau tidak jika yang
digunakan apa dan berapa selamanya jika tidak atau belum alasannya karena apa.

5) Fungsi Ekonomi

Menerangkan tentang upaya pemenuhan sandang, pangan, papan dan pemanfaatan sumber
daya yang ada di masyarakat.

h. Stressor dan koping kelu


Menerangkan tentang harapan keluarga terhadap masalah arga

Mencakup treasure jangka panjang dan jangka pendek, respon keluarga terhadap Stressor,
strategi koping dan strategi adaptasi di fungsional.

i. Keadaan Gizi Keluarga

Menerangkan tentang pembunuhan gizi anggota keluarga, serta upaya yang diambil untuk
memenuhi status besi dalam keluarga tersebut.

j. Harapan Keluarga kesehatan yang dihadapi dan berharap petugas kesehatan maupun
memberikan pelayanan yang baik serta tidak membedakan status sosial.

K. Pemeriksaan Fisik

Tabel 2.2 Pemeriksaan Fisik

No Jenis Nama anggota keluarga


Pemeriksaan

1. Riwayat Suami Istri Anak Anak Dst


penyakit saat
ini 1 2

2. Keluhan yang
dirasakan

3. Tanda dan
gejala

4. Riwayat
penyakit
sebelumnya

5. TTV :

TD

Suhu

Nadi

RR

6. BB dan TB

7. Kepala

8. Mata

9. Leher

10. Telinga

11. Mulut
12. Hidung

13. Paru-paru

14. Jantung

15. Abdomen

16. Kulit dan kuku

17. Ekstremitas

18. Nutrisi

19. Eliminasi

20. Perawatan diri

Sumber: Friedman. 2010

2.1.2 Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan menurut Setiadi (2008) dan Nanda (2016)

adalah:

a. Penurunan curah jantung pada keluarga Tn... khususnya Tn/Ny... berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mampu merawat anggota keluarga dengan masalah hipertensi

b. Nyeri akut pada keluarga Tn... khususnya Tn/Ny.... berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga
merawat anggota keluarga dengan masalah hipertensi peningkatan tekanan vaskuler serebral.

c. Kelebihan volume cairan pada keluarga Tn... khususnya Tn/Ny... berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan masalah kelebihan asupan natrium.

d. Intoleransi aktivitas pada keluarga Tn... khususnya Tn/Ny... berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga dengan masalah kelemahan otot.

e. Resiko jatuh pada keluarga Tn... khususnya Tn/Ny... berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah hpiertensi.

f. Kurang pengetahuan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah.

2.1.3 Skala Prioritas Masalah

Tabel 2.3 Skala Prioritas Masalah

No Kriteria Skore Bobot


1. Sifat masalah :

a. Aktual 3

b.Resiko 2 1

c. Tinggi 1

2. Kemungkinan Masalah dapat di ubah:

a. Tinggi

b. Sedang 2

c. Rendah 1 2

3. Potensi untuk dicegah:

a. Mudah

b. Cukup 3 1

c. Tidak dapat 2

4. Menonjolnya masalah:

a. Masalah dirasakan dan perlu segera 2


ditangani
1 1
b. Masalah dirasakan
0
c. Masalah tidak dirasakan dirasakan

Total skore

Sumber: Padila, 2012

Keterangan:

Total skor didapatkan dengan:

Skor (total nilai kriteria) x Bobot = nilai

Angka tertinggi

Cara melakukan Skoring adalah:

1. Tentukan skor untuk setiap kriteria.

2. Skor dibagi dengan angka tertingi dan dikalikan dengan bobot.

3. Jumlah skor untuk semua kriteria.


4. Tentukan skor, nilai tertinggi menentukan urutan nomor

diagnosa keperawatan keluarga.

2.1.4 Perencanaan Keperawatan

Perencanaan keperawatan menurut Setiadi (2008) dan Nanda

(2016) adalah:

Diagnosa I: Penurunan curah jantung pada keluarga Tn...

khususnya Tn/Ny... berhubungan dengan ketidakmampuan

keluarga merawat anggota keluarga dengan masalah hipertensi

Tabel 2.4 Perencanaan Keperawatan

Tujuan Kriteria Evaluai Intervensi

Umum Khusus Kriteria Standar

Setelah Setelah dilaksanakan Respo 1. Hipertensi merupakan 1. Kaji pengetahuan


dilakukan Tindakan keperawatan n peningkatan tekanan keluarga tentang
kunjunga selama 3x kunjungan rumah verbal darah dimana tekanan pengertian,
n rumah keluaraga mampu mengenal darah terjadi di atas penyebab, tanda
sebanyak hipertensi masalah normal yaitu lebih dari dan gejala
3x hipertensi : 140/90 mmHg. hipertensi.
keluarga
mampu 1. Menyebutkan 2. Penyebab : factor 2. Diskusikan dengan
merawat defenisi hipertensi. genetik dan pengaruh keluarga tentang
keluaraga lingkungan seperti : pengertian,
yang 2. Menyebutkan stress, penyebab, tanda
sakit penyebab dari kegemukan,merokok, dan gejala
hipertensi hipertensi. aktivitas fisik yang hipertensi.
. kurang, dan konsumsi
3. Mampu menyebutkan garam dalam jumlah 3. Evaluasi Kembali
tanda dan gejala. besar. pengetahuan
keluarga tentang
3. Tanda dan gejala : nyeri pengertian,
kepala, kadang disertai penyebab, tanda
mual dan muntah, dan gejala hiprtensi
pandangan kabur, dan pada keluarga.
adanya pembengkakan.
4. Berikan pujian
pada keluarga atas
jawaban yang
benar.

Keluarga mampu mengambil Respo 1. Keluarga memberi 1. Kaji keputusan


keputusan untuk merawat n keputusan untuk yang diambil
keluarga yang sakit hipertensi verbal merawat keluarga oleh keluarga.
yang sakit.
1. Mampu memutuskan 2. Diskusikan
merawat keluarga yang dengan
sakit. keluarga
tentang
keputusan yang
dibuat.

3. Evaluasi
Kembali tentang
keputusan yang
dibuat.

4. Berikan pujian
pada keluarga
atas jawaban
yang benar.

Setelah dilaksanakan Respo 1. Keluarga mengatakan 1. Kaji


Tindakan keperawatan n mampu merawat pengetahuan
selama 3x kunjugan rumah. verbal anggota yang sakit. keluarga
keluarga mampu merawat diri tentang cara
sendiri dan anggota keluarga 2. Berikan informasi merawat
yang sakit. kepada keluarga anggota
tentang peningkatan keluarga yang
1. Merawat anggota intracranial. sakit.
keluarga yang sakit
dengan cara 3. Mengkaji pola makan 2. Diskusikan
pemberian jus dan saat ini dan dengan keluarga
mentimun sebelumnya yang tentang cara
dapat memicu merawat anggota
2. Mendemostrasikan terjadinya hipertensi. keluarga yang
pemberian jus sakit.
mentiumun 4. Mengajarkan keluarga
Psiko
dalam terapi non 3. Evaluasi Kembali
motor
farmokologi untuk tentang cara
pasien hipertensi merawat anggota
keluarga yang
sakit.

4. Berikan pujian
pada keluarga
yang sakit.

5. Demonstrasikan
cara perawatan
hipertensi dan
cara terapi non
farmokologi.

Setelah dilaksanakan Respo 1. Lingkungan yang 1. Diskusikan


Tindakan keperawatan n dapat menujang dengan
selama 3x kunjungan rumah verbal Kesehatan : keluarga
keluarga mampu lingkungan rumah bagaimana
memodifikasi lingkungann yang nyaman, menciptakan
untuk menunjang Kesehatan hindari lingkungan
keluarga : kebisingan, yang dapat
hindari menunjukan
1. Menyebutkan 2 dari 4 permasalahan Kesehatan.
lingkungan yang yang dapat
mendukung meningkatkan 2. Evaluasi
Kesehatan dari emosi, istirahat Kembali
kebisingan dan yang cukup, tentang
hindari permasalahan mengendalikan lingkungan
yang dapat emosi dan yang dapat
meningkatkan emosi. menikmati hidup. menunjang
Kesehatan
terhadapa
semua
anggota
Kesehatan.

3. Berikan
pujian pada
keluarga atas
jawaban yang
benar.

Setelah dilaksanakan Respo 1. Memnafaatkan 1. Kaji


Tindakan keperawatan n fasilitas pengetahuan
selama 3x kunjungan rumah verbal Kesehatan untuk keluarga
keluarga mampu menjaga sedini tentang
memanfaatkan fasilitas mungkin masalah memanfaatka
Kesehatan : hipertensi pada n fasilitas
keluarga. Kesehatan.
1. Menyebutkan 2 dari 3
keuntungan fasilitas 2. Untuk 2. Diskusikan
Kesehatan. mengetahui dan dengan
memeriksa keluarga
masalah tentang
Kesehatan. manfaat
fasilitas
pelayanan
3. Sebagai Kesehatan
pelayanan khususnya
pengobatan. masalah
hipertensi.

3. Evaluasi
bagaimana
memanfaatka
n fasilitas
Kesehatan
pada semua
anggota
Keluarga.

4. Berikan
pujian pada
keluarga atas
jawaban yang
benar.

Diagnosa II : nyeri akut pada keluarga Tn…khususnya Tn/Ny… berhungan dengan ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga dengan masalah hipertensi peningkatan tekanan vaskuler serebral.

Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi

Umum Khusus Kriteria Standar

Setelah Setelah dilakukan Respo 1. Nyeri adalah 1. Kaji pengetahuan


dilakukan kunjungan rumah 3x n pengalaman keluarga tentang
kunjunga keluarga mampu verbal sensorik dan penyebab nyeri
n mengatasi rasa nyeri. emosional tidak pada anggota
sebanyak menyenangkan keluarga dengan
3x 1. Keluarga yang dapat hipertensi.
keluarga mampu berkisar dari
mampu menyebutkan ketidaknyamanan 2. Diskusikan
merawat pengertian ringan sampai dengan keluarga
anggota dan penyebab penderitaan. tentang penyebab
keluarga nyeri dengan nyeri pada
dengan Bahasa 2. Nyeri disebabkan aanggota keluarga
masalah sendiri. karena dengan hipertensi.
nyeri peningkatan
tekanan darah. 3. Evaluasi Kembali
penyebab nyeri
pada anggota
keluarga dengan
hipertensi.

4. Berikan pujian
pada keluarga
atas jawaban yang
benar.

Setelah dilakukan Respo 1. Keluarga memberi 1. Kaji keputusan


kunjungan rumah 3x n keputusan yang diambil oleh
keluarga mampu verbal Tindakan keluarga.
mengambil keputusan keperawatan yang
untuk merawat dilakukan. 2. Diskusikan
keluarga dengan dengan keluarga
masalah hipertensi. tentang keputusan
yang telah dibuat.
1. Keluarga
mampu 3. Evaluasi Kembali
mengambil tentang keputusan
keputusan yang telah dibuat.
Tindakan
keperawatan 4. Berikan pujian
pada anggota pada keluarga
keluarga atas jawaban yang
dengan nyeri benar.
akibat
hipertensi.

Setelah dilakukan Respo 1. Keluarga 1. Kaji pengetahuan


kunjungan rumah 3x n psiko mengatakan keluarga tentang
keluarga mampu motor mampu merawat cara merawat
merawat diri sendiri anggota keluarga anggota keluarga
dan anggota keluarga yang sakit yang sakit
yang sakit hipertensi. hipertensi. hipertensi.

1. Keluarga 2. Perawatan 2. Diskusikan


mampu hipertensi dengan dengan keluarga
merawat terapi non tentang merawat
anggota farmokologi. anggota keluarga
keluarga yang yang sakit
nyeri hipertensi.
hipertensi.
3. Demostrasikan
2. Keluarga cara perawatan
mampu hipertensi.
mendemostra
sikan cara 4. Evaluasi Kembali
perawatan tentang merawat
hipertensi anggota keluarga
dengan cara yang sakit
Teknik hipertensi.
relaksasi
nafas dalam. 5. Berikan pujian
pada keluarga
atas jawaban yang
benar.

Setelah dilakukan Respo 1. Lingkungan yang 1. Kaji pengetahuan


kunjungan rumah 3x n dapat menunjang keluarga tentang
keluarga mampu verbal Kesehatan: lingkungan yang
memodifikasi nyaman.
lingkunga untuk a. Lingkungan
menunnjang rumah yang 2. Diskusikan
Kesehatan keluarga nyaman. Bersama keluarga
dengan masalah bagaimana
hipertensi. b. Hindari lingkungan yang
kebisingan. dapat menunjang
1. Keluarga Kesehatan.
dapat c. Hindari
menyebutkan permasalahan 3. Evaluasi Kembali
2 dari 4 yang dapat tentang
lingkungan meningkatkan bagaiamana
yang dapat emosi. lingkungan yang
mengurangi dapat menunjang
dan mengatasi d. Istirahat yang Kesehatan
nyeri. cukup. terhadap semua
anggota keluarga.
e. Dapat
mengendalikan 4. Berikan pujian
emosi dan pada keluarga
menikmati atas jawaban yang
hidup. benar.

Setelah dilakukan Respo 1. Memanfaatkan 1. Kaji pengetahuan


kunjungan rumah 3x n fasilitas Kesehatan keluarga tentang
keluarga mampu verbal untuk mencegah manfaat fasilitas
memanfaatkan sedini mungkin peyanan
fasilitas Kesehatan. masalah hipertensi Kesehatan.
pada keluarga.
1. Keluarga 2. Diskusikan
mampu 2. Untuk mengetahui Bersama keluarga
menyebutkan dan memeriksa bagaimana
2 dari 3 masalah memanfaatkan
keuntungan Kesehatan fasilitas pelayanan
fasilitas hipertensi . Kesehatan.
kesehatan
3. Sebagai pelayanan 3. Evaluasi Kembali
pengobatan. bagaimana
memanfaatkan
fasilitas Kesehatan
pada semua
anggota keluarga.

4. Berikan pujian
pada keluarga
atas jawaban yang
benar.

Diagnosa III : kelebihan volume cairan pada keluarga Tn… khususnya Tn/Ny… berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan masalah kelebihan asupan
natrium.

Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi

Umum Khusus Kriteria Standar


Setelah Setelah dilakukan Respo 1. Kelebihan volume 1. Kaji pengetahuan
dilakukan kunjungan runah 3x n cairan adalah keluarga tentang
kunjunga keluarga mampu verbal peningkatan cairan masalah
n mengenal masalah isotonic. kelebihan volume
sebanyak kelebihan volume cairan pada
3x cairan pada anggota anggota keluarga
keluarga keluarga dengan dengan hipertensi.
mampu hipertensi.
merawat 2. Diskusikan
anggota 1. Keluarga dengan keluarga
keluarga mampu tentang masalah
dengan merawat kelebihan volume
masalah anggota cairan pada
kelebihan keluarga anggota keluarga
volume dengan dengan hipertensi.
cairan. masalah
kelebihan 3. Evaluasi Kembali
volume cairan tentang masalah
dengan kelebihan volume
menyebutkan cairan pada
penyebab anggota keluarga
kelebihan dengan hipertensi.
volume cairan,
tanda dan 4. Berikan pujian
gejala pada keluarga
kelebihan atas jawaban
volume cairan. yang benar.

Setelah dilakukan Respo 1. Keluarga memberi 1. Kaji keputusan


kunjungan rumah 3x n keputusan yang diambil oleh
keluarga mampu verbal Tindakan keluarga.
mengambil keputusan keperawatan yang
untuk merawat dilakukan. 2. Diskusikan
keluarga dengan dengan keluarga
masalah kelebihan tentang keputusan
volume cairan. yang telah dibuat.

1. Keluarga 3. Evaluasi Kembali


mampu tentang keputusan
mengambil yang telah dibuat.
keputusan
Tindakan 4. Berikan pujian
keperawatan pada keluarga
yang akan atas jawaban
dilakukan. yang benar.

Setelah dilakukan Respo 1. Keluarga 1. Kaji pengetahuan


kunjungan rumah 3x n psiko mengatakan keluarga tentang
keluarga mampu motor mampu merawat cara merawat
merawat diri sendiri anggota keluarga anggota keluarga
dan anggota keluarga yang sakit yang sakit
yang sakit kelebihan hipertensi. hipertensi.
volume cairan.
2. Perawatan 2. Diskusikan
1. Keluarga hipertensi dengan dengan keluarga
mampu cara ajarkan tentang merawat
merawat kepada keluarga anggota keluarga
anggota cara merawat yang sakit
keluarga yang anggota keluarga hipertensi.
sakit kelebihan yang sakit
volume cairan. hipertensi dan 3. Demostrasikan
melakukan terapi cara perawatan
2. Keluarga batasi konsumsi kelebihan volume
mampu natrium yang cairan. Yaitu
mendemonstra berlebihan. dengan batasi
sikan cara konsusmsi
perawatan natrium yang
kelebihan berlebihan.
volume cairan
dengan 4. Evaluasi Kembali
tndakan tentang merawat
membatasi anggota keluarga
konsumsi yang sakit
natrium hipertensi.

5. Berikan pujian
pada keluarga
atas jawaban
yang benar.

Setelah dilakukan Respo 1. Lingkungan yang 1. Kaji pengetahun


kunjungan rumah 3x n dapat menunjang keluarga tentang
keluarga mampu verbal Kesehatan : lingkungan yang
memodifikasi nyaman.
lingkungan untuk a. Lingkungan
menunjang Kesehatan rumah yang 2. Diskusikan
keluarga dengan nyaman. Bersama keluarga
masalah kelebihan bagaimana
volume cairan. b. Hindari lingkungan yang
kebisingan. dapat menunjang
1. Keluarga dapat Kesehatan.
menyebutkan 2 c. Hindari
dari 4 permasalahan 3. Evaluasi Kembali
lingkungan yang dapat tentang
yang memicu emosi. bagaimana
mendukung lingkungan yang
Kesehatan d. Istirahat yang dapat menunjang
dengan cukup. Kesehatan
mengatasi terhadap semua
e. Dapat anggota keluarga.
kelebihan
mengendalika
volume cairan.
n emosi dan 4. Berikan pujian
menikmati pada keluarga
hidup. atas jawaban
yang benar.

Setelah dilakukan Respo 1. Memanfaatkan 1. Kaji


kunjungan rumah 3x n fasilitas ksehatan pengetahun
keluarga mampu verbal untuk mencegah keluarga
memanfaatkan fasilitas sendiri mungkin tentang
Kesehatan masalah hipertensi manfaat
pada keluarga. fasilitas
pelayanan
1. Keluarga mampu 2. Untuk mengetahui Kesehatan.
menyebutkan 2 dan memeriksa
dari 3 keuntungan masalah 2. Diskusikan
fasilitas Kesehatan Bersama
Kesehatan. hipertensi. keluarga
bagaimana
3. Sebagai memanfaatka
pelayanan n fasilitas
pengobatan. pelayanan
Kesehatan.

3. Evaluasi
Kembali
tentang
bagaimana
memanfaatka
n fasilitas
pelayanan
ksehatan.

4. Berikan pujian
pada keluarga
atas jawaban
yang benar.

Diangnosa IV : intoleransi aktivitas pada keluarga Tn… khususnya Tn/Ny… berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan masalah kelemahan otot.

Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi

Umum Khusus Kriteri Standar


a

Setelah Setelah dilakukan Respo 1. Intoleransi 2. Kaji pengetahun


dilakukan kunjungan sebanyak 3x n aktivitas keluarga tentang
kunjunga keluarga mampu mengenal verbal adalahketidka cara merawat
n masalah intoleransi aktivitas cukupan energi anggota
sebanya pada anggota keluarga psikologis atau keluarga dengan
k 3x dengan intoleransi aktivitas. fisiologis untuk masalah
keluarga melanjutkan atau intoleransi
mampu 1. Keluarga mampu menyelesaikan aktivitas.
merawat merawat anggota aktivitas
anggota keluarga dengan kehidupan 3. Diskusikan
keluarga masalah intoleransi sehari-hari yang dengan keluarga
dengan aktivitas dengan harus atau yang tentang cara
masalah menyebutkan ingin dilakukan. merawat
intoleran anggota
si a. Pengertian keluarga dengan
aktivitas. intoleransi intoleransi
aktivitas. aktivitas.

b. Penyebab 4. Evaluasi
intoleransi Kembali cara
aktivitas. merawat
anggota
c. Tanda dan keluarga dengan
gejala masalah
intoleransi intoleransi
aktivitas aktivitas pada
keluaraga.

5. Berikan pujian
pada keluarga
atas jawaban
yang benar.

Setelah dilakukan Respo 1. Keluarga 1. Kaji keputusan


kunjungan rumah 3x n memberi yang diambil
keluarga mampu mengambil verbal keputusan oleh keluarga.
keputusan untuk merawat Tindakan
keluarga dengan masalah keperawatan 2. Diskusikan
intoleransi aktivitas. yang dilakukan. dengan keluarga
tentang
1. Keluarga mampu keputusan yang
mengambil telah dibuat.
keputusan Tindakan
keperawatan yang 3. Evaluasi
akan dilakukan. Kembali tentang
keputusan yang
telah dibuat.

4. Berikan pujian
pada keluarga
atas
jawabanyang
benar.

Setelah dilakukan Respo 1. Keluarga 1. Kaji keputusan


kunjungan rumah 3x n mengtakan yang diambil
keluarga mampu merawat psiko mampu merawat oleh keluarga.
diri sendiri dan anggota motor anggota keluarga
keluarga yang sakit yang sakit 2. Diskusikan
intoleransi aktivitas. intoleransi dengan keluarga
aktivitas. tentang merawat
1. Keluarga mampu anggota
merawat anggota 2. Perawatan keluarga yang
keluarga yang sakit intoleransi sakit intoleransi
intoleransi aktivitas. aktivitas dengan aktivitas.
cara ajarkan
2. Keluarga mampu kepada keluarga 3. Demostrasikan
mendemonstrasikan cara merawat cara perawatan
cara mengatasi anggota keluarga intoleransi
intoleransi aktivitas yang sakit aktivitas.
dengan cara intoleransi
berolaraga ringan aktivitas dan 4. Evaluasi
untuk memenuhi berolaraga Kembali tentang
kebutuhan ringan untuk merawat
dasarnya. memenuhi anggota
kebutuhan keluarga yang
dasarnya. sakit intoleransi
aktivitas.

5. Berikan pujian
pada keluarga
atas jawaban
yang benar.

Setelah dilakukan Respo 1. Lingkungan 1. Kaji


kunjungan rumah 3x n dapat menunjang pengetahuan
keluarga mampu verbal Kesehatan : keluarga tentang
memodifikasi lingkungan lingkungan yang
untuk menunjang a. Lingkungan nyaman.
Kesehatan keluarga dengan rumah yang
masalah hipertensi. nyaman. 2. Diskusikan
Bersama
1. Keluarga dapat b. Hindari keluarga
menyebutkan 2 dari kebisingan . bagaimana
4 lingkungan yang lingkungan yang
mendukung c. Hindari dapat
Kesehatan. permasalaha menunjang
n yang dapat Kesehatan.
meningkatka
n emosi. 3. Evaluasi
Kembali tentang
d. Istirahat bagaimana
yang cukup lingkungan yang
dapat
e. Dapat menunjang
mengendalik Kesehatan
an emosi terhadap semua
dan anggota
menikmati keluaraga.
hidup.
4. Berikan pujian
pada keluarga
atas jawaban
yang benar.

Setelah dilakukan Respo 1. Memanfaatkan 1. Kaji


kunjungan rumah 3x n fasilitas pengetahuan
keluarga mampu verbal Kesehatan untuk keluarga tentang
memanfaatkan fasilitas mencegah sedini manfaat fasilitas
Kesehatan. mungkin pelayanan
masalah Kesehatan.
1. Keluarga mampu hipertensi pada
menyebutkan 2 dari keluarga. 2. Diskusi
3 keuntungan Bersama
fasilitas Kesehatan. 2. Untuk keluarga
mengetahui dan bagaimana
memeriksa memanfaatkan
masalah pelayanan
Kesehatan Kesehatan
hipertensi.
3. Evaluasi
3. Sebagai Kembali
pelayanan bagaimana
pengobatan. memanfaatkan
fasilitas
pelayanan
Kesehatan pada
semua anggota
keluarga.

4. Berikan pujian
pada keluarga
atas jawaban
yang besar

Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi

Umum Khusus kriteria Standar

Setelah Setelah dilaksanakan Respo 1. Resiko jatuh 1. Kaji pengetahauan


dilakukan Tindakan keperawatan n merupakan: keluarga tentang
kunjunga selama 3x kunjungan verbal pengertian,
n rumah rumah keluarga mampu 2. Penyebab: penyebab, tanda
sebanyak mengenal masalah faktor genetik dan gejala resiko
3x Hipertensi; dan pengaruh jatuh.
keluarga lingkungan
mampu 1. Menyebutkan Seperti : stress, 2. Diskusikan dengan
mengena defenisi resiko kegemukan, keluarga tentang
l masalah jatuh. merokok, pengertian,
resiko aktivitas fisik penyebab, tanda
jatuh 2. Menyebutkan yang kurang, dan gejala resiko
penyebab dari dan konsumsi jatuh.
resiko jatuh garam dalam
jumlah besar. 3. Evaluasi Kembali
3. Mampu pengetahuan
menyebutkan 3. Tanda dan keluarga tentang
tanda dan gejala: nyeri pengrtian,
gejalah. kepala, kadang penyebab, tanda
disertai mual dan gejala resiko
4. Mampu dan muntah. jatuh pada
menyebutkan Pandangan keluarga.
faktor-faktor kabur,dan
pencetus resiko adanya 4. Berikan pujian
jatuh pembengkakan. pada keluarga
atas jawaban yang
5. Menyebutkan 4. Faktor resiko benar.
akibat dari jatuh adalah:
resiko jatuh. gangguan
jantung,
gangguan
neurologis,
gangguan
penglihatan,
lingkungan yang
tidak aman,
aktivitas fisik
yang berat.
5. Resiko jatuh
dapat
mengakibatkan
cedera,kerusak
an fisik ( patah
tulang ), dan
psikologis
( trauma, dan
ras takut )

Keluarga mampu Respo 1. Keluarga 1. Kaji keputusan


mengambil keputusan n memberi yang diambil oleh
untuk merawat keluarga verbal keputusan untuk keluarga.
yang sakit hipertensi merawat
keluarga yang 2. Diskusikan dengan
1. Mampu sakit. keluarga tentang
memutuskan keputusan yang
merawat dibuat.
keluarga yang
sakit. 3. Evaluasi Kembali
tentang keputusan
yang dibuat.

4. Berikan pujian
pada keluarga
atas jawaban yang
benar.

Setelah dilaksanakan Respo 1. Keluarga 1. Kaji pengetahuan


Tindakan keperawatan n mengatakan keluarga tentang
selama 3x kunjungan verbal mampu merawat cara merawat
rumah keluarga mampu anggota yang anggota keluarga
merawat diri sendiri dan sakit. yang sakit.
anggota keluarga yang
sakit. 2. Berikan 2. Diskusikan dengan
informasi kepada keluarga cara
1. Merawat keluarga tentang merawat anggota
anggota peningkatan keluarga yang
keluarga yang intracranial. sakit.
sakit.
3. Mengkaji pola 3. Evaluasi Kembali
2. Melakukan makan dan saat tentang merawat
perawatan di ini dan anggota keluarga
rumah. sebelumnya yang sakit.
yang dapat
memicu 4. Berikan pujian
terjadinya pada keluarga
hipertensi. yang sakit.

4. Mengajarkan 5. Demonstrasikan
keluarga dalam cara perawatan
terapi non hipertensi dan
farmakologi cara terapi non
untuk pasien farmokologi yaitu :
hipertensi.
a. Hindari stress
b. Diet rendah
garam

c. Diet rendah
lemak, dan
kolestrol

d. Hindari alcohol
dan rokok

e. Senam
hipertensi

f. Olah raga

Setelah dilaksanakan Respo 1. Lingkungan yang 1. Diskusikan dengan


Tindakan keperawatan n dapat keluarga
selama 3x kunjungan verbal menunjang bagaimanaa
rumah keluarga mampu Kesehatan : menciptakan
memodifikasi lingkungan lingkungan lingkungan yang
untuk menunjang ruamah yang dapat menunjang
Kesehatan keluaraga : nyaman, hindari Kesehatan yaitu
kebisingan, dengan :
1. Menyebutkan 2 hindari
dari 4 permasalahan a. Menjaga lantai
lingkungan yang yang dapat rumah tetap
mendukung meningkatkan bersih dan
Kesehatan. emosi, istirahat aman.
yang cukup,
mengendalikan b. Menciptakan
emosi dan lingkungan
menikmati hidup. yang nyaman
dan santai.

2. Evaluasi Kembali
tentang
bagaimana
lingkungan yang
dapat menunjang
Kesehatan
terhadap semua
anggota keluarga.

3. Berikan pujian
pada keluarga
atas jawaban yang
benar.

Setelah dilaksanakan Respo 1. Memanfaatkan 1. Kaji pengetahuan


Tindakan keperawatan n fasilitas keluarga tentang
selama 3x kunjungan verbal Kesehatan untuk memanfaatkan
rumah keluarga mampu mencegah sedini fasilitas
memanfaatkan fasilitas mungkin Kesehatan.
Kesehatan : masalah
hipertensi pada 2. Diskusikan dengan
1. Menyebutkan 2 keluarga. keluarga tentang
dari 3 manfaat fasilitas
keuntungan 2. Untuk untuk pelayanan
fasilitas mengetahui dan kesahatan
Kesehatan. memeriksa khsusunya
masalah masalah
Kesehatan. hipertensi.

3. Sebagai 3. Evaluasi
pelayanan bagimana
pengobatan. memanfaatkan
fasilitas Kesehatan
pada semua
anggota keluarga.

4. Berikan pujian
pada keluarga
atas jawaban yang
benar.

Sumber : Suprajitno, 2014

2.1.5 Implementasi keperawatan

Tabel 2.5 Implementasi keperawatan

DX Implementasi Keperawatan

I 1. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala


hipertensi.

2. Mendiskusikan dengan keluarga tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala


hipertensi.

3. Mengevaluasi kembali pengetahuan keluarga tentang pengertian, penyebab, tanda dan


gejala hipertensi pada keluarga.
4. Memberikan pujian pada keluarga atas jawaban yang benar.

1. Mengkaji keputusan yang diambil oleh keluarga.

2. Mendiskusikan dengan keluarga tentang keputusan yang dibuat

3. Mengevaluasi kembali tentang keputusan yang dibuat.

4. Memberikan pujian pada keluarga atas jawaban yang benar.

1. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang cara merawat anggota keluarga yang sakit
hipertensi.

2. Mendiskusikan dengan keluarga tentang merawat anggota keluarga yang sakit hipertensi.

3. Mendemonstrasikan cara perawatan hipertensi dengan cara terapi non farmakologi.

4. Mengevaluasi kembali tentang merawat anggota keluarga yang sakit hipertensi.

5. Berikan pujian pada keluarga atas jawaban yang benar.

1. Mendiskusikan dengan keluarga bagaimana lingkungan yang dapat menunjang kesehatan.

2. Mengevaluasi kembali tentang bagaimana lingkungan yang dapat menunjang kesehatan


terhadap semua anggota keluarga.

3. Memberikan pujian pada keluarga atas jawaban yang benar.

1. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang memanfaatkan fasilitas Kesehatan.

2. Mendiskusikan dengan keluarga tentang manfaat fasilitas untuk pelayanan kesehatan


khususnya masalah hipertensi.

3. Mengevaluasi bagaimana manfaatkan fasilitas kesehatan pada semua anggota keluarga.

4. Memberikan pujian pada keluarga atas jawaban yang benar.

II 1. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang cara merawat anggota keluarga dengan masalah
hipertensi.

2. mendiskusikan dengan keluarga tentang cara merawat anggota keluarga dengan


hipertensi.

3. Mengevaluasi kembali pengertian hipertensi pada keluarga.

4. Memberikan pujian pada keluarga atas jawaban yang benar.

1. Mengkaji keputusan yang diambil oleh keluarga

2. Mendiskusikan dengan keluarga tentang keputusan yang telah dibuat.

3. Mengevaluasi kembali tentang keputusan yang telah dibuat.


4. Memberikan pujian pada keluarga atas jawaban yang benar.

1. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang cara merawat anggota keluarga yang sakit
hipertensi.

2. Mendemonstrasi kan cara perawatan hipertensi (teknik relaksasi).

3. Mengevaluasi kembali tentang merawat anggota keluarganya sakit hipertensi.

4. Memberikan pujian pada keluarga atas jawaban yang benar.

1. Mengkaji pengentahuan keluarga tentang lingkungan yang nyaman.

2. Mendiskusikan bersama keluarga bagaimana lingkungan yang dapat menunjang


kesehatan.

3. Mengevaluasi kembali tentang bagaimana lingkungan yang dapat menunjang kesehatan


terhadap semua anggota keluarga.

4. Memberikan pujian pada keluarga atas jawaban yang benar.

1. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang manfaat fasilitas kesehatan.

2. Mendiskusikan bersama keluarga bagaimana memanfaatkan fasilitas pelayanan


kesehatan.

3. Mengevaluasi kembali bagaimana memanfaatkan fasilitas kesehatan pada semua anggota


keluarga.

4. Memberikan pujian pada keluarga atas jawaban yang benar.

III 1. Kaji pengetahuan keluarga tentang masalah kelebihan volume cairan pada anggota
keluarga dengan hipertensi.

2. Diskusikan dengan keluarga tentang masalah kelebihan volume cairan pada anggota
keluarga dengan hipertensi.

3. Evaluasi Kembali tentang masalah kelebihan volume cairan pada anggota keluarga
dengan hipertensi.

4. Berikan pujian pada keluarga atas jawaban yang benar.

1. Kaji keputusan yang diambil oleh keluarga.

2. Diskusikan dengan keluarga tentang keputusan yang telah dibuat.

3. Evaluasi Kembali tentang keputusan yang telah dibuat.

4. Berikan pujian pada keluarga atas jawaban yang benar.

1. Kaji pengetahuan keluarga tentang cara merawat anggota keluarga yang sakit hipertensi.

2. Diskusikan dengan keluarga tentang cara merawat anggota keluarga yang sakit hipertensi.

3. Demostrasikan cara perawatan hipertensi yaitu dengan batasi konsusmsi natrium yang
berlebihan.

4. Evaluasi Kembali tentang merawat anggota keluarga yang sakit hipertensi.


5. Berikan pujian pada keluarga atas jawaban yang benar.

1. Kaji pengetahuan keluarga tentang keluarga yang nyaman.

2. Diskusikan bersama keluarga bagaimana lingkungan yang dapat menunjang Kesehatan.

3. Evaluasi Kembali tentang bagaimana lingkungan yang dapat menunjang Kesehatan


terhadap semua anggota keluarga.

4. Berikan pujian pada keluarga atas jawaban yang benar.

1. Kaji pengetahuan keluarga tentang fasilitas pelayanan Kesehatan.

2. Diskusikan bersama keluarga bagaimana memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan

3. Evaluasi Kembali bagaimana memanfaatkan fasilitas Kesehatan pada semua anggota


keluarga.

4. Berikan pujian pada keluarga atas jawaban yang benar.

IV 1. Kaji pengetahuan keluarga tentang cara merawat anggota keluarga dengan masalah
intoleransi aktivitas.

2. Diskusikan dengan keluarga tentang cara merawat anggota keluarga dengan leaflet/lembar
balik.

3. Evaluasi Kembali cara merawat anggota keluarga dengan masalah hipertensi pada
keluarga.

4. Berikan pujian pada keluarga atas jawaban yang benar.

1. Kaji keputusan yang diambil oleh keluarga.

2. Diskusikan dengan keluarga tentang keputusan yang telah dibuat.

3. Evaluasi Kembali tentang keputusan yang telah dibuat.

4. Berikan pujian pada keluarga atas jawaban yang benar.

1. Kaji pengetahuan keluarga tentang cara merawat anggota keluarga yang sakit hipertensi.

2. Diskusikan dengan keluarga tentang merawat anggota keluarga yang sakit hipertensi.

3. Demostrasikan cara perawatan hipertensi.

4. Evaluasi Kembali tentang merawat anggota keluarga yang sakit hipertensi.

5. Berikan pujian pada keluarga atas jawaban yang benar.

1. Kaji pengetahuan keluarga tentang lingkungan yang nyaman.

2. Diskusikan Bersama keluarga bagaimana lingkungan yang dapat menunjang Kesehatan.

3. Evaluasi Kembali tentang bagaimana lingkungan yang dapat menunjang Kesehatan


terhadap semua anggota keluarga.

4. Berikan pujian pada keluarga atas jawaban yang benar.


1. Kaji pengetahuan keluaraga tentang manfaat fasilitas pelayanan Kesehatan.

2. Diskusikan Bersama keluarga bagaimana memanfaatkan fasilitas pelayanan Kesehatan.

3. Evaluasi Kembali bagaimana memanfaatkan fasilitas Kesehatan pada semua anggota


keluarga.

4. Berikan pujian pada keluarga atas jawaban yang benar.

V 1. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang pengertian, penyebab, tanda gejala hipertensi,


serta factor dan akibat dari resiko jatuh.

2. Mendiskusikan dengan keluarga tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala


hipertensi, serta faktor dan akibat dari resiko jatuh.

3. Mengevaluasi Kembali pengetahuan keluarga tentang pengertian, penyebab, tanda dan


gejala hipertensi pada keluarga.

4. Memberikan pujian pada keluarga atas jawaban yang benar.

1. Mengkaji keputusan yang diambil oleh keluarga

2. Mendiskusikan dengan keluarga tentang keputusan yang dibuat.

3. Mengevaluasi Kembali tentang keputusan yang dibuat.

4. Memberikan pujian pada keluarga atas jawaban yang benar.

1. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang cara merawat anggota keluarga yang sakit
hipertnsi.

2. Mendiskusikan dengan keluarga tentang merawat anggota keluarga yang sakit hipertensi.

3. Mendemonstrasikan cara perawatan hipertensi dan cara terapi non farmakologi

4. Mengevaluasi Kembali tentang merawat anggota keluarga yang sakit hipertensi

5. Berikan pujian pada keluarga atas jawaban yang benar.

1. Mendiskusikan dengan keluarga bagaimana lingkungan yang dapat menunjang Kesehatan


yaitu dengan :

a. Menjaga lantai rumah tetap bersih dan aman.

b. Menciptakan lingkungan yang nyaman dan santai

2. Mengevaluasi Kembali tentang bagaimana lingkungan yang dapat menunjang Kesehatan


terhadap semua anggota keluarga.

3. Memberikan pujian pada keluarga atas jawaban yang benar.

1. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang memanfaatkan fasilitas Kesehatan.

2. Mendiskusikan dengan keluarga tentang manfaat fsilitas untuk pelayanan Kesehatan


khususnya masalah hipertensi.

3. Mengevaluasi bagaimana memanfaatkan fasilitas Kesehatan pada semua anggota


keluarga.

4. Memberikan pujian pada keluarga atsa jawaban yang benar.

Sumber : Sudiarto, 2012

2.1.6 Evaluasi

Evaluasi keperawatan keluarga adalah proses untuk menilai keberhasilan keluarga dan menentukan
tujuan yang telah ditetapkan dalam melaksanakan tugas kesehatannya sehingga memiliki produktivitas
yang tinggi dalam mengembangkan setiap anggota keluarga, dan menggunakan metode SOAP
(Sudiharto, 2012).

Tinjauan Umum Tentang Hipertensi

2.2.1 Pengertian Hipertensi

Hipertensi didefenisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan sistolik diatas 140 mmHg dan
diastolik diatas 90 mmHg (Sheps, 2010).

2.2.2 Etiologi

1. Berdasarkan penyebabnya:

a. Hipertensi Esensial (primer)

Hipertensi esensial (primer) disebut juga hipertensi idiopatik karena tidak diketahui penyebabnya. Tipe ini
terjadi pada sebagian besar kasus tekanan darah tinggi yaitu sekitar 95%. Faktor yang mempengaruhi
yaitu: genetik, lingkungan, hiperaktifitas saraf simpatis system renin. Angiotensin dan peningkatan Na+Ca
intraseluler. Faktor faktor yang meningkatkan resiko: obesitas, merokok, alkohol, dan polisitema (Nurarif
& Kusuma, 2013).

b. Hipertensi Sekunder

Hipertensi sekunder adalah hipertensi atau tekanan darah tinggi yang disebabkan oleh kondisi medis lain
(misalnya penyakit ginjal), atau reaksi terhadap obat-obatan tertentu (misalnya pil KB) (Palmer &
Williams, 2007).
2. Berdasarkan Bentuk Hipertensi Berdasarkan bentuk hipertensi menurut Amin Nurarif (2016) adalah :

a. Hipertensi Sistolik

Hipertensi sistolik (isolated systolic hypertension) yaitu hipertensi yang biasanya ditemukan pada usia
lanjut, yang ditandai dengan peningkatan sistolik tanpa diikuti peningkatan tekanan diastolik.

b. Hipertensi Diastolik

Hipertensi diastolik

(diastolic hypertension) yaitu peningkatan tekanan diastolik tanpa diikuti peningkatan tekanan sistolik,
biasanya ditemukan pada anak-anak.dewasa muda.

c. Hipertensi Campuran

Hipertensi campuran yaitu peningkatan tekanan sistolik dandiikuti peningkatan diastolik.

2.2.3 Manifestasi Klinis

Menurut Palmer dkk (2007) dan Sustrani (2004), tanda dan gejala seseorang mengalami hipertensi yaitu,
seperti pusing, jantung berdebar-debar, sulit bernapas saat bekerja keras atau mengangkat beban berat,
mudah lelah, pandangan kabur, sakit kepala, terjadinya pembengkakan pada ekstermitas.

2.2.4 Faktor-Faktor Resiko Hipertensi

Faktor-faktor resiko hipertensi (Black & Hawks (2014), sebagaiberiktu:

1. Riwayat Keluarga

Hipertensi dianggap poligenik dan mulltifaktorial yaitu, pada seseorang dengan riwayat keluarga,
beberapa gen berinteraksi dengan yang lainnya dan juga lingkungan yang dapat menyebabkan tekanan
darah naik dari waktu ke waktu. Klien dengan orang tua yang memiliki hipertensi berada pada resiko
hipertensi yang lebih tinggi pada usia muda.

2. Usia

Hipertensi primer biasanya muncul antara usia 30-50 tahun. Peristiwa hipertensi meningkat dengan usia
50-60 % klien yang berumur lebih dari 60 tahun memiliki tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg. Diantara
orang dewasa, pembacaan tekanan darah sistolik lebih dari pada tekanan darah diastolik karma
merupakan predikator yang lebih baik untuk kemungkinan kejadian dimasa depan seperti penyakit
jantung koroner, stroke. pagal jantung, dan penyakit ginjal.

3. Jenis Kelamin

Hipertensi lebih banyak terjadi pada pria dibandingkan wanita sampai kira-kira 55 tabun. Resiko pada pria
dan wanita hampir sama antara sania 55 tahun sampai 74 tahun

4. Etnis

Peningkatan pravelenni hipertensi diantara orang berkulit hitam tidaklah jelas, akan tetapi
peningkatannya dikaitkan dengan kadar renin yang lebih rendah, sensitivitas yang lebih besar terhadap
vasopresin, tingginya asupan garam, dan tinggi stress lingkungan

5. Diabetes Mellitus

Hipertensi telah terbukti terjadi lebih dua kali lipat pada klien diabetes mellitus karena diabetes mellitus
mempercepat ateroskelerosis dan menyebabkan hipertensi karena kerusakan pada pembuluh darah
besar.
6. Stress

Stress meningkat resistensi vaskuler perifer dan curah jantung serta menstimulasi aktivitas saraf
simpatis. Stress adalah permasalahan persepsi, interpretasi orang terhadap kejadian yang menciptakan
banyak stressor dan respon stress.

7. Obesitas

Obesitas terutama pada tubuh bagian atas, dengan meningkatnya jumlah lemak disekitar diafragma,
pinggang dan perut, dihubungkan dengan pengembangan hipertensi. Kombinasi obesitas dengan faktor-
faktor lain dapat ditandai dengan sindrom metabolis, yang juga meningkatkan resiko hipertensi.

8. Nutrisi

Kelebihan mengkonsumsi garam bias menjadi pencetus hipertensi pada individu. Diet tinggi garam
menyebabkan pelepasan hormon natriuretik yang berlebihan, yang mungkin secara tidak langsung
meningkatkan tekanan darah. Muatan natrium juga menstimulasi mekanisme vaseoresor didalam sistem
saraf pusat. Penelitian juga menunjukan bahwa asupan diet kalsium, kalium,dan magnesium dapat
rendah berkontrabusi dalam pengembangan hipertensi.

9. Penyalahgunaan Obat

Merokok, mengonsumsi banyak alkohol, dan beberapa penggunaan obat terlarang merupakan faktor-
faktor resiko hipertensi. Pada dosis tertentu nikotin dalam rokok sigaret serta obat seperti kokain dapat
menyebabkan naiknya tekanan darah secara langsung.

2.2.5 Patofisiologi

Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak di pusat vasomotor, pada
medulla diotak. Dari pusat vasomotor ini bermula jaras saraf simpatis, yang berlanjut ke bawah ke korda
spinalis dan keluar dari kolumna medulla spinalis ganglia simpatis di toraks dan abdomen. Rangsangan
pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk implus yang bergerak ke bawah melalui sistem saraf simpatis
ke ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron prenganglion melepaskan asetilkolin, yang akan merangsang
serabut saraf pasca ganglion ke pembuluh darah, dimana dengan dilepaskannya norepineprin
mengakibatkan konstriksi pembuluh darah. Berbagai faktor seperti kecemasan dan ketakutan dapat
mempengaruhi respon pembuluh darah terhadap rangsangan vasokonstriksi. Individu dengan hipertensi
sangan sensitive terhadap norepinefrin, meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bias
terjadi.

Disaat yang bersamaan sistem saraf simpatis merangsang pembuluh darah sebagai respon rangsang
emosi, kelenjar adrenal juga terangsang, mengakibatkan tambahan aktifitas vasokonstriksi. Medulla
adrenal mensekresi epinefrin, yang menyebabkan vasokonstriksi. Korteks adrenal mensekresi kortisol
dan steroid lainnya, yang dapat memperkuat respons vasokonstriksi pembuluh darah. Vasokonstriksi
yang menyebabkan penurunan aliran ke ginjal, menyebabkan pelepasan rennin. Rennin merangsang
pembentukan angiotensin I yang kemudian diubah menjadi angiotensin II, suatu vasokonstriksi kuat, yang
pada gilirannya merangsang sekresi aldosterone oleh korteks adrenal. Hormone ini menyebabkan
peningkatan volume intra vaskuler. Semua factor ini cendrung mencetuskan keadaan darah tinggi.

Untuk pertimbangan gerontologi. Perubahan structural dan fungsional pada system pembuluh perifer
bertanggung jawab pada perubahan tekanan darah yang terjadi pada usia lanjut. Perubahan tersebut
meliputi usia lanjut, ateroskelerosis, hilangnya elastisitas jaringan ikat dan penurunan dalam relaksasi
otot polos pembuluh darah yang pada gilirannya menurunkan kemampuan distensi dan daya regang
pembuluh darah. Konsekuensinya, aorta dan arteri besar berkurang kemampuannya dalam
mengakomodasi volume darah yang dipompa oleh jantung (volume sekuncup). mengakibatkan
penurunan curah jantung dan peningkatan tahanan perifer (Brunner & Suddarth, (2012).

2.2.6
Komplikasi Komplikasi hipertensi dapat terjadi pada organ-organ tubuh

(Wijaya & Putri (2013), sebagai berikut:

1. Jantung

Hipertensi dapat menyebabkan terjadinya gagal jantung dan penyakit jantung koroner. Pada penderita
hipertensi, beban kerja jantung akan meningkat, otot jantung akan mengendor dan berkurangnya
elastisitasnya, yang disebut dekompensasi. Akibatnya, jantung tidak lagi mampu memompa sehingga
banyak cairan yang tertahan diparu maupun jaringan tubuh lain yang dapat menyebabkan sesak napas
atau odema. Kondisi ini disebut gagal jantung.

2. Otak

Komplikasi hipertensi pada otak, menimbulkan resiko stroke, apabila tidak diobati resiko terkena stroke 7
kali lebih besar.

3. Ginjal

Hipertensi juga menyebabkan kerusakan ginjal, hipertensi dapat menyebabkan kerusakan sistem
penyaringan didalam ginjal akibat lambat laun ginjal tidak mampu membuang zat-zat yang tidak
dibutuhkan tubuh yang masuk melalui aliran darah dan terjadi penumpukan didalam tubuh.

4. Mata

Hipertensi dapat mengakibatkan terjadinya retinopati dan dapat menimbulkan kebutaan.

2.2.7 Pencegahan

Pencegahan hipertensi (Nanda Nic Noc, 2016) adalah :

1. Berhenti Merokok

2. Pertahankan gaya hidup sehat

3. Belajar untuk rileks dan mengendalikan stress

4. Batasi konsumsi alkohol

5. Penjelasan mengenai hipertensi

6. Jika sudah menggunakan obat hipertensi teruskan penggunaannya secara rutin

7. Diet rendah garam serta pengendalian berat badan

8. Periksa tekanan darah secara teratur.

2.2.8 Penatalaksanaan

1. Terapi Non farmakologis

Wijaya & Putri (2013), menjelaskan terapi nonfarmakologis

adalah sebagai beriktu:

a. Mempertahankan Berat Badan Ideal


Mengatasi obesitas juga dapat dilakukan dengan melakukan diet rendah kolestrol namun kaya dengan
serat dan protein, dan jika berhasil menurunkan berat badan 2,5-5 kg maka tekanan darah diastolik dapat
diturunkan sebanyak 5 mmHg.

b. Kurangi Asupan Natrium

Pengurangan konsumsi garam menjadi 2 sendok teh/hari dapat menurunkan tekanan sistolik sebanyak 5
mmHg dengan diastolik sebanyak 2,5 mmHg. Batasi Konsumsi Alkohol Konsumsi alcohol harus dibatasi
karena konsumsi alkohol berlebihan dapat meningkatkan tekana darah. Para peminum berat mempunyai
resiko mengalami hipertensi empat kali lebih besar dari pada mereka yang tidak meminum beralkohol.

d. Diet Yang Mengandung Kalium dan Kalsium

Pertahankan asupan diet potassium (>90 mmol (3500 mg)/ hari) dengan cara konsumsi diet tinggi buah
dan sayur seperti: alpukat, pepaya, jeruk, apel, kacang-kacangan, kentang dan diet rendah lemak dengan
cara mengurangi asupan lemak jenuh dan lemak total. Kalium dapat menurunkan tekanan darah dengan
meningkatkan jumlah natrium yang terbuang bersama urin. Dengan mengonsumsi buah-buahan
sebanyak 3-5 kali dalam sehari, seseorang bisa mencapai asupan potassium yang cukup.

d. Menghindari Merokok

Merokok memang tidak berhubungan secara langsung dengan timbulnya hipertensi, tetapi merokok
dapat menimbulkan resiko komplikasi pada pasien hipertensi seperti penyakit jantung dan stroke, maka
perlu dihindari rokok karena dapat memperberat hipertensi.

e. Penurunan Stress Stress memang tidak menyebabkan hipertensi yang menetap namun jika episode
stress sering terjadi dapat menyebbakan kenaikan sementara yang sangat tinggi.

f. Senam Hipertensi Senam hipertensi merupakan olah raga yang salah satunya bertujuan untuk
meningkatkan aliran darah dan pasokan oksigen kedalam otot-otot dan rangka yang aktif khususnya
terhadap otot jantung.

2. Terapi Farmakologis

Penatalaksanaan farmakologi (Saferi & Mariza, 2013) merupakan penanganan menggunakan obat-
obatan, antara lain:

a. Diuretik (hidroklorotiazid)

Diuretik bekerja dengan cara menegluarkan cairan berlebihan dalam tubuh sehingga daya pompa jantung
menjadi lebih ringan.

b. Penghambat Simpatik (metildopa, klonidin dan reserpine) Obat-obatan jenis penghambat simpatetik
berfungsi untuk menghambat aktivitas saraf simpatis.

c. Betabloker (metoprolol, propranolol dan atenolol) Fungsi dari obat jenis betabloker adalah untuk
menurunkan daya pompa jantung, dengan kontraindikasi pada penderita yang mengalami gangguan
pernapasan seperti asma bronchial.

d. Vasodilator (prasosin, hidralisin)

Vasodilator bekerja secara langsung pada pembuluh darah dengan relaksasi otot polos pembuluh darah.

e. Angiotensis Converting Enzyme (ACE) inhibitor (Captopril)


Fungsi utama adalah untuk menghambat pembentukan zat angiotensin II dengan efek samping penderita
hipertensi akan mengalami batuk kering, pusing, sakit kepala dan lemas.

f. Penghambat Angiotensin II (valsartan)

Daya pompa jantung akan lebih ringan ketika jeins obat obatan penghambat reseptor angiotensin II
diberikan karena akan menghalangi penempelan zat angiotensin II pada reseptor.

g. Angiotensin Kalsium (diltiasem dan verapamil)

Kontraksi jantung (kontraktilitas) akan terhambat.

2.2.9 Masalah Keperawatan

Masalah keperawatan pada pasien hipertensi (Nanda Nic Noc, 2016)

a. Penurunan curah jantung berhubungan dengan peningkatan afterload, iskemia miokard.

b. Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler serebral.

c. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan kelebihan asupan natrium.

d. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan


oksigen.

2.3 Konsep Terapi Non Farmakologi Pada Hipertensi

2.3.1 Defenisi Terapi Non Farmakologi

Terapi non farmakologi adalah modifikasi gaya hidup untuk pencegahan dan penatalaksanaan hipertensi
yang meliputi mempertahankan berat badan ideal, kurangi asupan garam dan natrium, pertahankan
asupan kalium dan kalsium, kurangi asupan lemak serta kolestrol, istirahat yang cukup, menggendalikan
stress, aktivitas fisik, dan menghindari merokok, dan senam hipertensi. (Susil & Wulandari, 2011).

Terapi non farmakologis dilakukan dengan modifikasi gaya hidup yang berguna untuk menurunkan
tekanan darah pada penderita hipertensi. Modifikasi gaya hidup dapat berpengaruh terhadap morbiditas
dan mortalitas (Lawrance & Tierney, 2014).

2.3.2 Penatalaksanaan Terapi Non Farmakologis Pada Hipertensi Upaya penatalaksanaan terapi non
farmakologi

a. Mempertahankan Berat Badan Ideal

Mengatasi obesitas juga dapat dilakukan dengan melakukan diet rendah kolestrol namun kaya dengan
serat dan protein, dan jika berhasil menurunkan berat badan 2,5-5 kg maka tekanan darah diastolik dapat
diturunkan sebanyak 5 mmHg. Resiko relatif hipertensi pada obesitas 5 kali lebih tinggi dibandingkan
dengan seorang yang berat badannya normal.

b. Kurangi Asupan Natrium

Pengurangan konsumsi garam menjadi % sendok teh/hari dapat menurunkan tekanan sistolik sebanyak 5
mmHg dengan diastolic sebanyak 2,5 mmHg. Diet rendah garam adalah memberikan makanan rendah
garam guna menghilangkan retensi garam/air dalam jaringan tubuh dan menurunkan tekanan darah pada
penderita hipertensi.
WHO (2010) menganjurkan pembatasan konsumsi garam dapur sampai 6 gram sehari ekivalen dengan
2400 mg Na. Asupan natrium yang berlebihan terutama dalam bentuk natrium klorida, dapat
menyebabkan gangguan keseimbangan cairan tubuh, sehingga, menyebabkan edema atau asites dan
atau hipertensi (Almatsier, 2008).

Tujuan dari diet rendah garam adalah membantu menghilangkan retensi garam atau air dalam jaringan
tubuh dan menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi. Syarat diet rendah garam adalah cukup
energi, protein, mineral dan vitamin. Bentuk makanan sesuai dengan keadaan penyakit, jumlah natrium
disesuaikan dengan berat tidaknya retensi garam atau air atau hipertensi (Almatsier, 2008). Almatsier,
(2008) membagi diet rendah garam menjadi:

a. Diet Rendah Garam 1 (200-400 mg Na)

Diet rendah garam I di berikan kepada pasien dengan edema, asites atau hipertensi tidak terlalu berat.
Pada pengolahan makananya tidak ditambahkan garam dapur. Dilihat dari makanan yang tinggi kadar
natriumnya (@2160/2100 mmHg).

b. Diet Rendah Garam II (600-800 mg Na)

Diet rendah garam II di berikan kepada pasien dengan edema, asites atau hipertensi tidak terlalu berat.
Pemberian makanan sehari sama dengan diet rendah garam I. pada pengolahan makananya
menggunakan sendok teh garam dapur atau 2 gram. Di hindari bahan makanan yang tinggi kadar
natriumnya (140-159/90-99 mmHg).

c. Diet Rendah Garam III (1000-1200 mg Na)

Diet rendah garam III diberikan pada pasien dengan edema atau asites atau hipertensi ringan. Pemberian
makanan sehari sama dengan diet rendah. garam 1. Pada pengolahan makanannya menggunakan 1
sendok teh atau 4 gram garam dapur (140/90 mmHg).

Menurut Achmad Djaeni (2012) bahan makanan yang diberikan sehari bagi penderita hipertensi, yaitu:

1) Beras 350 gr (5 gelas nasi)

2) Daging 100 gr (2 potong sedang)

3) Telur 50 gr (1 butir)

4) Tempe 100 gr (4 potong sedang)

5) Kacang hijau/merah 25 gr (2 sendok makan)

6) Sayuran 200 gr (2 gelas)

7) Minyak 25 gr (2½ sendok makan)

8) Buah 150 gr (2 buah)

9) Gula pasir 25 gr (2½ sendok makan

10) Garam dapur 6 gr (1% sendok teh).

c.Batasi Konsumsi Alkohol

Konsumsi alkohol harus dibatasi karena konsumsi alkohol berlebihan dapat meningkatkan tekana darah.
Para peminum berat mempunyai resiko mengalami hipertensi empat kali lebih besar dari pada mereka
yang tidak meminum beralkohol.
d.Diet Yang Mengandung Kalium dan Kalsium

Pertahankan asupan diet potassium (90 mmol (3500 mg)/hari)

dengan cara konsumsi diet tinggi buah dan sayur seperti: alpukat, pepaya, jeruk, apel, kacang-kacangan,
kentang dan diet rendah lemak dengan cara mengurangi asupan lemak jenuh dan lemak total. Kalium
dapat menurunkan tekanan darah dengan meningkatkan jumlah natrium yang terbuang bersama urin.
Dengan mengonsumsi buah - buahan sebanyak 3-5 kali dalam sehari, seseorang bisa mencapai asupan
potassium yang cukup.

e. Menghindari Merokok

Merokok dapat menambah kekauan pembuluh darah sehingga dapat memperburuk hipertensi. Nikotin
dan karbon monoksida yang dihisap masuk kedalam aliran darah dapat merusak lapisan endotel dan
pembuluh darah arteri, dan mengakibatkan proses arteroskelerosis, dan tekanan darah tinggi. Merokok
dapat menimbulkan resiko komplikasi pada pasien hipertensi seperti penyakit jantung dan stroke, maka
perlu dihindari rokok karena dapat memperberat hipertensi.

f. Penurunan Stress

Stress memang tidak menyebabkan hipertensi yang menetap namun jika episode stress sering terjadi
dapat menyebbakan kenaikan sementara yang sangat tinggi.

g. Olahraga yang teratur

Berolahraga seperti senam aerobik atau jalan cepat selama 30-45 menit sebanyak 3-4 kali dalam
seminggu, diharapkan dapat menambah kebugaran dan memperbaiki metabolisme tubuh yang ujungnya
dapat mengontrol tekanan darah. h. Senam Kaki Hipertensi

Senam kaki hipertensi merupakan olah raga yang salah satunya bertujuan untuk meningkatkan aliran
darah dan pasokan oksigen kedalam otot-otot dan rangka yang aktif khususnya terhadap otot jantung.
Mahardani (2010) mengatakan dengan senam atau berolahraga kebutuhan oksigen dalam sel akan
meningkatkan untuk proses pembentukan energi, sehingga terjadi peningkatan denyut jantung. Dengan
demikian tekanan darah meningkat. Setelah beristirahat pembuluh darah akan berdilatasi atau meregang,
dan aliran darah akan turun sementara waktu, sekitar 30-120 menit kemudian akan kembali pada
tekanan darah sebelum senam. Jika melakukan olahraga secara rutin dan terus menerus, maka
penurunan tekanan darah akan berlangsung lebih lama dan pembuluh darah akan lebih elastis.
Mekanisme penurunan tekanan darah setelah berolahraga adalah dapat merilekskan pembuluh-
pembuluh darah. Sehingga dengan melebarnya pembuluh darah tekanan darah akan turun.
BAB

metodologi penulisan
3.1 Desain Studi Kasus

Desain penelitian yang dilakukan adalah deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan peristiwa-
peristiwa penting yang terjadi di masa kin. jenis rancangan pengertian deskriptif yang dipakai yaitu
rancangan penelitian studi kasus. studi kasus merupakan rancangan penelitian yang mencakup
pengkajian satu unit penelitian secara intens misalnya satu pasien, keluarga, kelompok, komunitas dan
institusi, meskipun jumlah subjek cenderung sedikit nama jumlah variabel yang diteliti sangat luas
( Nursalam, 2015 ).

Studi kasus pada penelitian ini menggunakan sedih kasus pada slam keberatan keluarga dengan
hipertensi dalam penerapan terapi dan farmakologi di puskesmas Taar.

3.2 Subjek Studi Kasus

Subjek dalam penelitian ini adalah dua kepala keluarga dengan anggota keluarganya yang menderita
hipertensi di wilayah kerja puskesmas Taar dan menggunakan kriteria inklusif dan eksklusif sebagai
berikut:

a. Kriteria inklusi

Adalah ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh setiap anggota. populasi yang dapat diambil sebagai sampel,
misalnya:

1) passion hipertensi dalam keluarga di wilayah kerja puskesmas Taar

2) keluarga bersedia menjadi responden.

3) sadar dan mampu berkomunikasi dengan baik.

b. Kriteria eksklusi

Adalah ciri-ciri anggota populasi yang tidak dapat diambil sebagai sampel, misalnya:

1) Pasien hipertensi dalam keluarga di luar wilayah kerja puskesmas Taar

2) keluarga tidak bersedia menjadi responden.

3) tidak mampu berkomunikasi dengan baik.

1.1 fokus studi kasus

Fokus studi kasus dalam penelitian ini adalah asuhan keperawatan keluarga dengan hipertensi dalam
penerapan terapi non farmakologi di puskesmas Taar

1.2 Defenisi Operasional

a. Asuhan keperawatan keluarga adalah asuhan keperawatan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan
kepada keluarga untuk mengatasi masalah kesehatan keluarga mulai dari pengkajian sampai dengan
evaluasi.

b. Hipertensi adalah terjadinya peningkatan tekanan darah di mana tekanan sistolik di atas 140 mmHg
dan diastolik diatas 90 mmHg.

c. Terapi Non farmakologi adalah modifikasi dari hidup untuk pencegahan dalam penatalaksanaan
hipertensi tanpa pengobatan.

1.3 Instrumen Studi Kasus


Instrumen penelitian atau alat pengumpulan data, dalam pembuatannya mengacu pada variabe , definisi
operasional dan sekolah pengukuran data yang dipilih ( Suyanto, 2011 ). Alat ukur yang digunakan dalam
penelitian ini adalah digunakan stetoskop dan tensimeter untuk pemeriksaan tekanan darah serta format
asuhan keperawatan keluarga ( Pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi keperawatan,
implementasi keperawatan, dan evaluasi keperawatan ) yang digunakan oleh institusi ( Format
Pengkajian, Lampiran 9 ).

1.4 Metode Pengumpulan Data

Jenis data dan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Data Primer, adalah data yang diperoleh yaitu dari dokumen Medical Record, yang didapat langsung
dari subjek penelitian yaitu di puskesmas Taar.

b. Data Sekunder, iya itu data yang dikumpulkan oleh peneliti langsung dari sumber data atau responden
( Supardi & Rustika, 2013 ). Data yang didapat dari catatan medical, dalam keperawatan atau bentuk
lainnya dan diperoleh dari puskesmas Taar

c. Wawancara, merupakan satu-satunya jawab antara penulis dan pasien.

d. Observasi, merupakan proses pengamatan langsung terhadap kondisi pasien.

e. Pemeriksaan fisik, merupakan tindakan yang dilakukan penulis terhadap pasien dengan cara inspeksi,
Palpasi, perkusi dan auskultasi.

f. Dokumentasi, merupakan bukti tindakan yang telah dilakukan dan tertuang dalam laporan asuhan
keperawatan.

1.5 lokasi dan waktu penelitian

Lokasi studi kasus ini telah dilaksanakan di puskesmas ntar pada tanggal 18 sampai 20 juli 2019. ( Surat
penelitian dari program studi keberadaan tua dan Kesbangpol, lampiran 6 dan 7). jadwal Studi kasus
( lampiran 1 ).

1.6 Analisa dan Penyajian Data

Analisa data dalam bentuk laporan asuhan keperawatan yang dilakukan dengan cara mengukur secara
sistematis pedoman pengkajian selanjutnya memproses data dengan tahapan pengkajian analisa data,
diagnosa keperawatan, intervensi keperawatan, implementasi keperawatan dan evaluasi keperawatan
( nurussalam 2015 ). dan penyajian data dalam studi kasus ini dalam bentuk naratif.

1.7 Etika Studi Kasus

Masalah etika pengertian keperawatan sangat penting karena berhubungan langsung dengan manusia,
sehingga perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut: informed concent ( Lembar persetujuan ),
Anonimity ( tanpa nama ), confidenntiality ( kerahasiaan ), Notoadmojo ( 2010).

Etika studi kasus yang digunakan oleh penuh dan penelitian ini menggunakan lembar persetujuan
( informed concent ), ( Lampiran 2), yang sebelumnya telah dijelaskan makanan tujuan dilakukan
pengertian ini ( penjelasan mengikuti penelitian, lampiran 3 ).

Anda mungkin juga menyukai