DISUSUN OLEH:
KELOMPOK VI
NAMA:
1. ASLAMIA OHOIRAT
2. FILIA N K SINGERUBUN
3. MARJI Y RAHANTOKNAM
4. ELSA MATLY
5. NURMALA RAHAKBAUW
segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT hingga saat ini
masih memberikan nafas kehidupan dan anugerah akal, sehingga kami dapat
hingga dapat disusunnya makalah ini. Makalah sederhana ini dibuat untuk
mendatang.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR.................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN............................................................................
1.3. Tujuan................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................
BAB II PENUTUP....................................................................................
3.1. Kesimpulan.........................................................................................
3.2. saran...................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
diterima, kesepian, dan tidak mampu membina hubungan yang berarti dan
tidak mampu membina hubungan yang berarti dengan orang lain (Budi Anna
( Pawlin, 1993 dikutip Budi Kelliat, 2001). Faktor perkembangan dan sosial
keterlibatan dengan orang lain tetapi tidak mampu untuk membuat kontak
(Carpenito ,L.J, 1998: 381). Menurut Rawlins, R.P & Heacock, P.E (1988 :
423) isolasi sosial menarik diri merupakan usaha menghindar dari interaksi
1.3. Tujuan
sosial
BAB II
PEMBAHASAN
A.PENGERTIAN
dengan orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain (Pawlin, 1993
menghindari interaksi dengan orang lain karena orang lain menyatakn sikap
2. Perilaku maladaptif
3. Menarik diri
B. PENYEBAB
a. Faktor Predisposisi
a. Faktor Perkembangan
b. Faktor Biologis
c. Faktor Sosiokultural
b. Faktor Presipitasi
1. Stress sosiokultural
2. Stress psikologi
perkembangan usianya
terhadap penyakit
5. Mencederai diri
3. Menarik diri
1. Masalah Keperawatan
a. Identitas Sering ditemukan pada usia dini atau muncul pertama kali
kedangkalan emosi.
d. Psikososial
Konsep Diri
kemauan.
e. Status Mental
kemauan pasien.
E. DIAGNOSA KEPERAWATAN
melakukan kontak mata, Sedih, afek datar, Perhatian dan tindakan yang
Ds: Tidak ada asosiasi antara ide satu dengan lainnya, Menggunakan kata-
Ds: pasien terlihat selalu menyendiri, selalu menghindar jika didekati, sering
terlihat ketakutan.
F. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Diagnosa 1
Tujuan Umum: Pasien siap masuk dalam terapi aktifitas ditemani oleh
inap.
Intervensi Keperawatan :
bagi pasien.
tersebut.
2. Diagnosa 2
Tujuan Umum: Pasien dapat menunjukkan kemampuan untuk bertahan pada
diterima.
Intervensi Keperawatan :
pasien.
dihindari oleh orang lain. Jika pasien tidak mampu atau tidak ingin
menyakitkan dirinya.
memuaskan kembali.
keperawatan.
3. Diagnosa 3
Tujuan Khusus: Klien dapat menyebutkan waktu, isi dan frequensi timbulnya
halusinasinya.
Kriteria Hasil: Klien tidak mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan
tanpa stimulus memandang ke kiri dan ke kanan seolah ada teman bicara
menuduh)
d. Katakan pada klien bahwa ada klien yang seperti dia Katakan bahwa
I. TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
1. Identitas
a. Identitas pasien
Pekerjaan : wiraswasta
Alamat : Desa Rancabango blok D.13
Pendidikan : SMU
Nama : Ny.S
Usia : 30 tahun
Hubungan : Istri
Dx Medis : Skizoid
No. RM : 00.01.80
2. Alasan masuk
Klien sering bingung, suka melamun, suka menyendiri, tidak mau mandi,
3. Faktor predisposisi
berhasil
c. Perilaku Pelaku/usia Korban/usia Saksi/usia
3. Penolakan ( √ ) Ya ( ) Tidak
Tidak
dengannya.
4. pemeriksaan fisik
b. Ukur: TB195 cm BB 55 kg
5. psikososial
a. Konsep diri
rendah.
b. Hubungan sosial
kelompok/ masyarakat.
c. Spritual
1. Nilai dan Keyakinan: pasien beragama islam dan selalu
5. Status mental
a. Penampilan
tidak seperti biasanya Jelaskan : Klien tidak rapi, baju klien terlihat
terbalik, kusam, kotor, rambut kusut dan kuku terlihat kotor Masalah
b. Pembicaraan
c. Aktivitas Motorik
d. Alam perasaan :
( √ ) sedih ( ) ketakutan ( ) putus asa ( ) gembira Jelaskan : Klien
rendah.
e. Afek
g. Persepsi halusinasi
h. Proses pikir
i. Isi piker
j. Tingkat kesadaran
k. Memori
masalah keperawatan.
m. Kemampuan penilaian
( ) gangguan ringan ( ) gangguan bermakna Jelaskan : Klien dapata
a. Makan
( √ ) bantuan minimal
( ) bantuan total
b. Bak / Bab
( √ ) bantuan minimal
( ) bantuan total
c. Mandi
( √ ) bantuan minimal
( ) bantuan total
d. Berpakaian / berhias
( √ ) bantuan minima
l ( ) bantuan total
e. Intirahat tidur
(√ ) tidur siang lama : 14-00 s/d 15-00 WIB
f. Penggunaan obat
( √ ) bantuan minimal
( ) bantuan total
g. Pemeliharaan Kesehatan
Tidak ( √ )
Belanja Ya ( ) Tidak ( √ )
Trnfortasi Ya ( ) Tidak ( √ )
Lain-lain Ya ( ) Tidak ( √ )
Jelaskan : Klien malas keluar rumah dan bergaul dengan orang lain.
7. Mekanisme Koping
Adaptif Maladaptif:
( √ ) berbicara dengan orang lain ( √ ) minum alcohol
8. Masalah Psikososial
( √ ) Koping ( √ ) obat-obatan
( ) Lainnya
B. ANALISA DATA
temannya.
menyendiri.
Kamis, 2 Ds: Klien mengatakan malu saat Gangguan konsep
9/9/14 wawancara dengan perawat Klien diri: Harga diri
temannya
pertanyaan perawat
Kamis, 3 Ds: pasien mengatakan sering Gangguan
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
Dx. Tujuan Kriteria Tindakan Rasional
i Rencanak n negatif
penyeb an diharapk
ab bersama an klien
si dengan benar
jadwal boleh un
diberika aktifitas
n suster sehariha
ri
dihapak
an klien
dapat
mengatu
r waktu
dengan
baik
Dengan
meningk
atkan
kegiatan
sesuai
dengan
kondisi
klien
diharapk
an klien
tidak
merasa
jenuh
Dengan
memberi
kan
contoh
klien
tidak
bingung
lagi
untuk
beraktifit
as
Gang TUM: Dalam 2x Membina Dengan
mau yang
mengutarak disukainya
an Jelaskan
perasaanny tujuan
a walaupun pertemuan
sedikit Buat
kontrak
Dengarka
ungkapan
Gang TUM: setelah 2x Adakan Kontak
guan Klien dapat pertemuan kontak dan
stimulus Mengen
memanda al
ng ke kiri perilaku
dan ke pada
kanan saat
seolah halusina
ada teman si timbul
bicara memuda
Bantu hkan
klien perawat
mengenal dalam
halusinasi melakuk
dengan an
cara interven
- Jika si
menemuk Dengan
an klien mengeta
yang hui
sedang waktu,
tanyakan frekuens
apakah i
yang di ya
dengar halusina
menjawab memper
“ada“ mudah
lanjutkan tindakan
dikatakan atan
halusinasi yang
nya akan
- Katakan dilakuka
bahwa n oleh
perawat perawat
percaya
klien
mendenga
r suara itu.
Namun
perawat
sendiri
tidak
mendenga
rnya
(dengan
nada
sahabat
tanpa
menuduh)
Katakan
pada klien
bahwa
ada klien
yang
seperti dia
Katakan
bahwa
perawat
akan
membantu
klien
E. IMPLEMENTASI
Nama : Tn.H
No.RM : 00.01.80
1. Diagnosa keperawatan
IMPLEMENTASI TINDAKAN
Data: Tindakan:
dikatakan halusinasinya
sendiri tidak
mendengarnya (dengan
nada sahabat tanpa
menuduh)
RTL:
terkait halusinasinya,
teman bicara
F. EVALUASI
Nama : Tn.H
No.RM : 00.01.80
2. Diagnosa keperawatan
EVALUASI
S: pasien mengatakan mendengar suarasuara dan melihat bayangan-
O: pasien masih terlihat menutup diri, pasien, pasien masih belum fokus
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
kegagalan: Klien dengan menarik diri mempunayai tingkah laku: tidak nafsu
Mekanisme koping yang sering digunakan pada menarik diri adalah koping
3.2. SARAN
Kepada tim kesehatan yang ada di rumah sakit jiwa supaya dapat
mengisi hari2 yang telah di lewati klien di ruangan agar tidak sering melamun.
Anonim. 2003. Buku Ajar Keperawatan Jiwa II. (Aplikasi Mental Psikiatri).
Stuart, GW. Dan Laraia, MT. 2001. Principles and Practice of psychiatric
Nersing. (7th ad) st. Louis, mosby. Stuart, GW. 2007. Buku Saku
Yogyakarta.
Muhammadiyah Surakarta.