PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi individu dan perlu
mendapat perhatian yang khusus dengan kesehatan yang baik seseorang bisa
melaksanakan aktivitasnya tanpa mengalami kendala apapun. Penyakit tidak
menular (PTM) menjadi salah satu masalah kesehatan yang menjadi perhatian saat
ini dan terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Hipertensi merupakan
salah satu penyakit tidak menular yang terus meningkat hingga saat ini. Penyakit
hipertensi menjadi salah satu penyakit kardiovaskuler yang paling umum dan
paling banyak disandang masyarakat.
Hipertensi merupakan suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan
darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90
mmHg setelah dilakukan dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit
dalam keadaan cukup istirahat/tenang. Hipertensi disebut sebagai the silent killer
karena terjadi sering tanpa keluhan, sehingga penderita tidak mengetahui dirinya
menyandang hipertensi dan baru diketahui setelah terjadi komplikasi
(Kementerian Kesehatan Repunlik Indonesia, 2017).
Berdasarkan data World Health Organization (WHO) tahun 2015
menunjukkan sekitar 1,13 Miliar orang di dunia terdiagnosis hipertensi. Jumlah
penderita mengalami peningkatan setiap tahunnya, diperkirakan pada tahun 2025
akan ada 1,5 Miliar orang yang terkena hipertensi, dan diperkirakan setiap
tahunnya 9,4 juta orang meninggal akibat hipertensi dan komplikasinya
(Kementrian kesehatan RI, 2019). --------------------------
Berdasarkan data dari Riskesdas 2018 prevalensi hipertensi mendapatkan
hasil pengukuran bahwa pada penduduk usia 18 tahun sebesar 34,1%, tertinggi di
Kalimantan Selatan (44.1%), sedangkan terendah di Papua sebesar (22,2%).
Menurut data tersebut hipertensi banyak terjadi pada rentang usia 55-64 tahun
sebanyak (55,2%) (Riskesdas, 2018). Sedangkan menurut data dari Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Tengah tahun 2018 jumlah kasus hipertensi mencapai
57,10% hasil ini menempati proporsi terbesar dari seluruh PTM yang dilaporkan.
Kota/Kabupaten dengan presentase hipertensi tertinggi adalah Batang (18,86
persen) dan terrendah Tegal (2,76 persen).
Setiap keluarga memiliki karakteristik dan cara merawat keluarganya
masing- masing. Ada keluarga yang perhatian terhadap kesehatan anggota
keluarganya ada juga yang tidak. Selain itu ada keluarga yang tidak memahami
apabila ada sesuatu yang mengganjal mengenai kondisi salah satu anggota
keluarganya, Kurang memahami dalam perawatan yang ditetapkan sesuai dengan
penyakit yang diderita, mengalami kegagalan untuk melakukan tindakan yang
mengurangi faktor risiko, ketidaktepataan anggota keluarga dalam memenuhi
tujuan untuk mencapai kesehatan. Dari hal-hal tersebut dapat menimbulkan
munculnya masalah kesehatan pada keluarga yaitu ketidakefektifan manajemen
kesehatan anggota keluarga (Herdman, 2018).
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melaksanakan asuhan
keperawatan dengan judul “Pengelolaan Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan
Keluarga pada Pasien Hipertensi.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah adalah : “Bagaimanakah pengelolaan ketidakefektifan
manajemen kesehatan keluarga pada pasien hipertensi?”
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Memaparkan dan memberikan gambaran tentang asuhan keperawatan
pengelolaan ketidakefektifan manajemen kesehatan pada keluarga dengan
hipertensi dengan diagnosa ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga.
2. Tujuan Khusus
a. Menuliskan data ( DS/DO) yang spesifik pada pengkajian keperawatan
ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga pada klien hipertensi.
b. Menuliskan diagnosa keperawatan Menggambarkan diagnosa
keperawatan ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga pada klien
hipertensi.
c. Merumuskan Memaparkan perencanaan keperawatan yang tepat untuk
mengatasi ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga pada klien
hipertensi.
d. Menguraikan Memaparkan implementasi keperawatan ketidakefektifan
manajemen kesehatan keluarga pada klien hipertensi.
e. Memaparkan Menuliskan evaluasi keperawatan ketidakefektifan
manajemen kesehatan keluarga pada klien hipertensi.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil Penulisan KTI ini diharapakan dapat memberikan sumbangan
untuk meningkatkan pengetahuan dan praktik terutama dalam pemberian
pengelolaan pasien hipertensi dikeluarga dengan masalah ketidakefektifan
manajemen kesehatan keluarga.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis
Dapat menambah wawasan dan keterampilan penulis serta
memperoleh pengalaman dalam melaksanakan aplikasi hasil riset dalam
pengelolaan kasus keperawatan ketidakefektifan manajemen kesehatan.
b. Bagi Ilmu pengetahuan dan Teknologi
Dapat digunakan sebagai sumber informasi bagi pelaksanaan
penelitian dan riset di bidang keperawatan hipertensi dan diharapkan dapat
digunakan sebagai bahan kajian memberikan kontribusi dalam
peningkatan kualitas yankep yang berkaitan dengan asuhan keperawatan
keluarga dengan ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga pada
pasien hipertensi dan cara mengatasi permasalahannya sehingga dapat
menerapkan pengangan kepada pasien hipertensi secara mandiri.
D. Implementasi
a) Jelaskan b) Bantu pasien/ keluarga untuk mengkoordinasi dan
sistem
mengkomunikasikan perawatan kesehatan
perawatan
kesehatan c) Bantu pasien atau keluarga memilih profesional perawatan
segera
kesehatan yang tepat
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam laporan kasus ini yaitu desain
penelitian deskriptif. Metode deskriptif merupakan metode yang mendiskripskan
(memaparkan) peristiwa- peristiwa penting yang terjadi pada masa kini. Deskripsi
peristiwa dilakukan secara sistematis dan lebih menekankan pada data factual
daripada penyimpulan. Penulis akan melakukan pengelolaan keperawatan
keluarga yang memfokuskan masalah keperawatan ketidakefektifan manajemen
kesehatan keluarga pada anggota keluarga dengan yang mengalami hipertensi.
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian dalam studi ini yaitu keluarga yang memiliki masalah
keperawatan dan diagnosis medis yaitu keluarga dengan anggota keluarga yang
mengalami hipertensi dengan ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga.
Adapun kriteria pasien yang menderita hipertensi adalah sebagai berikut :
1. Kriteria Inklusi
a) Pasien berada dalam tipe keluarga kelompok extended family.
b) Pasien dengan usia 50 tahun keatas.
c) Pasien telah terdiagnosa medis hipertensi dengan kondisi keluarga
yang belum mengetahui perawatan kesehatan.
d) Pasien dan keluarga bersedia untuk menjadi subjek penelitian dan mau
untuk diwawancarai.
2. Kriteria Eksklusi
a) Pasien hipertensi yang tidak kooperatif.
b) Pasien hipertensi yang tidak sadar atau koma.
C. Fokus Studi
Asuhan keperawatan keluarga pada pasien hipertensi dengan fokus studi
ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga.
D. Defisnisi Operasional
Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga merupakan pola
perawatan dimana anggota keluarga tidak mengetahui atau kurang mengetahui
mengenai penyakit yang diderita, perawatan yang digunakan dengan tepat dan
tindakan yang dapat mengurangi risiko.
E. Tempat dan Waktu Penelitian
Pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga pada klien dengan hipertensi
dilakukan di puskesmas wilayah kabupaten Banyumas. Waktu pelaksanaan
asuhan keperawatan pada keluarga dilakukan selama 4-6 kali kunjungan.
F. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan observasi.
Dalam penyusunan karya tulis ini, penulis mengumpulkan data dari berbagai
sumber dengan cara :
1. Wawancara
Dengan metode wawancara akan mendapatkan data yang
diperlukan antara lain identitas pasien dan keluarga, keluhan utama,
riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu, riwayat kesehatan
keluarga, pengetahuan keluarga mengenai hipertensi, Data tersebut
dapat diperoleh melalui wawancara dengan pasien, keluarga, maupun
perawat atau tenaga medis yang bersangkutan dengan pasien.
2. Observasi dan Pemeriksaan Fisik
Dengan melakukan tindakan IPPA (Inspeksi, Palpasi, Perkusi,
Auskultasi) pada sistim tubuh klien dan keluarga. Peneliti ini melakukan
pengamatan langsung pada keadaan klinis dan respon pasien.
3. Studi Dokumen
Pada kasus ini peneliti melakukan pengumpulan data dengan
melihat atau menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat untuk peneliti
sendiri, melihat data yang terdapat di Puskesmas, atau melalui status
yang dimiliki respon dan seperti hasil uji laboratorium dan pemeriksaan
diagnostik, yang berhubungan dengan data yang mendukung hipertensi.
G. Cara Pengolahan Data
Data terkumpul kemudian dilakukan pengolahan data. Data
dikelompokkan berdasarkan tahap pengkajian sampai tahap evaluasi. Pengolahan
data disajikan secara naratif.
H. Analisa Data dan Penyajian Data
Analisa data yang digunakan yaitu dengan melihat fakta yang terjadi pada
pasien yang telah dipilih dengan teori yang ada dalam tinjauan pustaka. Data
diperoleh dari Asuhan keperawatan mulai dari pengkajian sampai dengan
evaluasi. Analisan data diambil dari data subjektif yaitu sesuai dengan keadaan
pasien, dan data objektif yaitu hasil dari pemeriksaan yang muncul sampai dengan
pengambilan diagnosa ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga. Penulis
menyajikan data secara narasi disertai table dan gambar sesuai dengan desai
penelitian stidu kasus.
I. Etika Penelitian
Peneliti akan melakukan penilitian hendaknya memegang teguh sikap
ilmiah dan etika penelitian, meskipus penelitian mungkin tidak merugikan atau
membahayakan subjek penelitian.
Etika penelitian yang mendasari karya tulis ilmiah ini adalah:
1. Informed Consent (lembar persetujuan menjadi pasien)
Peneliti mungkin memberikan lembar persetujun penelitian kepada
responden, kemudian peneliti memberikan informasi yang adekuat
mengenai tujuan dari asuhan keperawatan yang akan dilakukan beserta hak
dan kewajiban responden. Peneliti memberikan kesempatan kepada
responden untuk mengambil keputusan apakah bersedia ataupun menolak
berpartisipasi secara sukarela.
2. Anonimity (tanpa nama)
Penulis menjamin dan menjaga kerahasiaan responden dengan cara
mencantumkan insial nama pada laporan kasus.
3. Confidentiality (kerahasiaan)
Penulis menjamin kerahasiaan dari hasil laporan kasus baik
informasi maupun masalah-masalah lainnya.
LEMBAR BIMBINGAN
PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN SEMARANG
JURUSAN KEPERAWATAN – POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
Bab 1
Tujuan - Sistimatika dan cara
Penulisan penulisan
disesuaikan dengan
panduan yang
berlaku
Purwokerto, 18 September 2020
Ketua Program Studi D III Pembimbing
Keperawatan Purwokerto