M
DENGAN MEDIS HIPERTENSI DI PANTI SOSIAL
TRESNA WERDHA SINTA RANGKANG
TANGKILING
OLEH :
Kris Kelana
(2021.01.14901.036)
Nim : 2021-01-14901-036
Pembimbing Akademik
Mengetahui
KUP Prodi Sarjana Keperawatan Ners
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penyusunan Laporan
pratikum yang berjudul “Asuhan Keperawatan Gerontik pada Tn. M dengan
Dengan Diagnosa Medis Hipertensi Di Panti Sosial Tresna Werdha Sinta
Rangkang Tangkiling” ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada
waktunya.
Untuk itu perkenankan penulis mengucapkan terima kasih kepada:
Laporan Pendahuluan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh
karena itu, saya ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ibu Maria Adelheid Ensia, S.Pd., M.Kes., selaku Ketua STIKes Eka Harap
Palangka Raya.
2. Ibu Meilitha Carolina, Ners, M.Kep., selaku Ketua Program Studi Sarjana
Keperawatan STIKes Eka Harap Palangka Raya.
3. Ibu Meilitha Carolina, Ners, M.Kep., selaku Pembimbing Akademik yang
telah banyak memberikan arahan, masukkan, serta penuh kesabaran
membimbing penyusunan dalam menyelesaikan laporan kasus asuhan
keperawatan ini.
4. Semua pihak yang telah membantu hingga laporan kasus asuhan keperawatan
ini dapat terselesaikan, yang mana telah memberikan bimbingan dan bantuan
kepada penyusun.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Asuhan keperawatan ini masih
jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun, untuk perbaikan di masa yang akan mendatang. Akhir kata penulis
mengucapkan sekian dan terima kasih.
Palangka Raya, 17 Januari 2022
Penulis
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah2
1.3 Tujuan Penulis 2
1.3.1 Tujuan Umum 2
1.3.2 Tujuan Khusus 3
1.4 Manfaat Penulisan3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar Gerontik 4
2.1.1 Definisi Gerontik 4
2.1.2 Batasan Usia 4
2.1.3 Ciri-Ciri Lansia 4
2.1.4 Tipe-Tipe Lansia 6
2.2 Konsep Dasar Hipertensi 7
2.2.1 Definisi 7
2.2.2 Anatomi Fisiologi 7
2.2.3 Etiologi 8
2.2.4 Klasifikasi 9
2.2.5 Patofisiologi 10
2.2.6 Manifestasi Klinis 12
2.2.7 Komplikasi 12
2.2.8 Pemeriksaan Penunjang 13
2.2.9 Penatalaksanaan Medis 14
2.3 Manajemen Asuhan Keperawatan 16
2.3.1 Pengkajian Keperawatan 16
2.3.2 Diagnosa Keperawatan 17
2.3.3 Intervensi Keperawatan 18
2.3.4 Implementasi Keperawatan 21
2.3.5 Evaluasi Keperawatan 21
BAB 3 ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian Keperawatan 22
3.2 Diagnosa Keperawatan dan Intervensi Keperawatan 37
3.3 Implementasi Keperawatan dan Evaluasi Keperawatan 38
3.4 Catatan Perkembangan 39
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
4
5
2.2.3 Etiologi
Hipertensi berdasarkan etiologinya dibagi menjadi dua yaitu hipertensi
primer (esensial) dan hipertensi sekunder.
1. Hipertensi Primer
Sekitar 95% pasien dengan hipertensi merupakan hipertensi esensial (primer).
Penyebab hipertensi esensial ini masih belum diketahui, tetapi factor genetik
dan lingkungan diyakini memegang peranan dalam menyebabkan hipertensi
esensial (Weber dkk, 2014). Faktor genetik dapat menyebabkan kenaikan
aktivitas dari sistem renin-angiotensin-aldosteron dan sistem saraf simpatik
serta sensitivitas garam terhadap tekanan darah. Selain faktor genetik, faktor
lingkungan yang mempengaruhi antara lain yaitu konsumsi garam, obesitas
dan gaya hidup yang tidak sehat serta konsumsi alkohol dan merokok (Weber
dkk, 2014).
Penurunan ekskresi natrium pada keadaan tekanan arteri normal merupakan
peristiwa awal dalam hipertensi esensial. Penurunan ekskresi natrium dapat
menyebabkan meningkatnya volume cairan, curah jantung, dan
vasokonstriksi perifer sehingga tekanan darah meningkat. Faktor lingkungan
dapat memodifikasi ekspresi gen pada peningkatan tekanan. Stres,
kegemukan, merokok, aktivitas fisik yang kurang, dan konsumsi garam dalam
jumlah besar dianggap sebagai faktor eksogen dalam hipertensi.
2. Hipertensi Sekunder
Hipertensi sekunder diderita sekitar 5% pasien hipertensi (Weber dkk., 2014).
Hipertensi sekunder disebabkan oleh adanya penyakit komorbid atau
penggunaan obat-obat tertentu yang dapat meningkatkan tekanan darah. Obat-
obat tertentu, baik secara langsung ataupun tidak, dapat menyebabkan
hipertensi atau memperberat hipertensi. Penghentian penggunaan obat
tersebut atau mengobati kondisi komorbid yang menyertainya merupakan
tahap pertama dalam penanganan hipertensi sekunder. Beberapa penyebab
hipertensi sekunder.
Hipertensi yang penyebabnya dapat diketahui, sering berhubungan dengan
beberapa penyakit misalnya ginjal, jantung koroner, diabetes dan kelainan
sistem saraf pusat.
9
2.2.5 Patofisiologi
Hipertensi merupakan suatu kelainan yang ditandai dengan peningkatan
tekanan perifer. Hal ini menyebabkan penambahan beban jantung (after load)
sehingga terjadi hipertropi ventrikel kiri sebagai proses kompensasi/adaptasi,
hipertropi ventrikel kiri adalah suatu keadaan yang menggambarkan penebalan
dinding dan penambahan masa ventrikel kiri.
WOC HIPERTENSI 11
B1 B2 B3 B4 B5 B6
Ketidakseimbangan Penebalan pada Kenaikan tekanan Tekanan darah Resistensi Aliran darah
antara suplai O2 dan pembuluh darah serebra vaskuler meningkat pembuluh darah terhambat ke otot
kebutuhan tubuh
Pola Nafas Tekanan perifer Nyeri kepala, otak Kelemahan otot
Pembuluh darah
Tidak Efektif meningkat pusing, sakit Intoleransi Aktivitas
Penurunan ginjal tersumbat
Pasokan darah
Nyeri Akut
kepala
Curah Jantung ginjal Nafsu makan
terganggu menurun
Kerja ginjal tidak
efektif Mual dan
Resiko Defisit
muntah
Nutrisi
Gangguan Eliminasi
Urine
12
3. Stroke
Stroke adalah gangguan fungsional otak fokal maupun global akut, lebih
dari 24 jam yang berasal dari gangguan aliran darah otak dan bukan
disebabkan oleh gangguan peredaran darah. Stroke dengan defisit neurologik
yang terjadi tiba-tiba dapat disebabkan oleh iskemia atau perdarahan otak.
Stroke iskemik disebabkan oleh oklusi fokal pembuluh darah yang
menyebabkan turunnya suplai oksigen dan glukosa ke bagian otak yang
mengalami oklusi.
4. Infark Miokard
Infark miokard dapat terjadi apabila arteri koroner yang arterosklerotik tidak
dapat mensuplai cukup oksigen ke miokardium atau apabila terbentuk
trombus yang menyumbat aliran darah melalui pembuluh tersebut. Akibat
hipertensi kronik dan hipertensi ventrikel, maka kebutuhan oksigen
miokardium mungkin tidak dapat dipenuhi dan dapat terjadi iskemia jantung
yang menyebabkan infark. Demikian juga, hipertrofi dapat menimbulkan
perubahaan-perubahan waktu hantaran listrik melintasi ventrikel sehingga
terjadi distritmia, hipoksia jantung dan peningkatan risiko pembentukan
bekuan.
2.2.8 Pemeriksaan Diagnostik
1. Hemoglobin/Hematokrit
Untuk mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap volume cairan
(viskositas) dan dapat mengindikasikan factor-faktor resiko seperti
hiperkoagulabilitas, anemia.
2. BUN: memberikan informasi tentang perfusi ginjal
3. Glukosa
Hiperglikemi (diabetes mellitus adalah pencetus hipertensi) dapat
diakibatkan oleh peningkatan katekolamin (meningkatkan hipertensi).
4. Kalium Serum
Hipokalemia dapat megindikasikan adanya aldosteron utama
(penyebab) atau menjadi efek samping terapi diuretik.
5. Kalsium Serum
Peningkatan kadar kalsium serum dapat menyebabkan hipertensi.
14
7. Nyeri/Ketidaknyamanan
Gejala: Angina, sakit kepala, nyeri abdomen.
2.3.2 Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah langkah kedua dari proses keperawatan yang
menggambarkan penilaian klinis tentang respon individu, keluarga, kelompok
maupun masyarakat terhadap permasalahan kesehatan baik aktual maupun
potensial. Dimana perawat mempunyai lisensi dan kompetensi untuk mengtasinya
(Sumijatun, 2010).
1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan peningkatan afterload,
vasokonstriksi, hipertrofi/rigiditas ventrikuler, iskemia miokard ( D: 0008 Hal
: 34)
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan, ketidakseimbangan
suplai dan kebutuhan oksigen (D: 0056 Hal : 128)
3. Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler serebral ( D:
0077 Hal : 172)
4. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang proses
penyakit ( D: 0111 Hal: 246)
18
RENCANA KEPERAWATAN
NO DIANGOSA
TUJUAN ( KRITERIA HASIL) INTERVENSI
DX KEPERAWATAN
1 Penurunan curah Setelah dilakukan tindakanPerawatan Jantung SLKI. I.02075 Hal : 317
jantung berhubungan keperawatan selama 2x4 jamObservasi
dengan peningkatan diharapkan Penurunan curah jantung 1. Indentifikasi tanda / gejala primer penurunan curah jantung
afterload,
teratasi dapat diatasi. ( meliputi dispnea, kelelahan, edema ortopnea
vasokonstriksi,
hipertrofi/rigiditas Kriteria hasil: 2. Monitor tekanan darah
ventrikuler, iskemia SLKI. L. 02008 Hal : 20 3. Monitor intake dan output cairan
miokard SDKI : D.0008 1. Kekuatan Nadi Meningkat 5 4. Monitor saturasi oksigen
Hal : 34 2. Lelah Menurun 5 5. Monitor keluhan nyeri dada
3. Tekanan Darah Membaik 5 Terapeutik
4. Cappilary refill time Membaik 5
1. Posisikan pasien semi fowler atau posisi nyaman
2. Berikan diet jantung yang sesusai
3. Berikan terapi relaksasi untuk mengurangi stress
4. Berikan oksigen untuki mempertahankan saturasi oksigen
Edukasi
1. Anjurkan beraktivitas fisik secara bertahap
2. Anjurkan berhenti merokok
3. Ajarkan pasien dan keluarga mengukur berat badan harian
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian antiaritmia
2 Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan tindakan Manajemen Energi SLKI. I. 05178 Hal : 176
19
3.1 Pengkajian
Berdasarkan pengkajian yang dilakukan pada Senin, 17 Januari 2022, pukul
09.00 WIB di Panti Sosial Tresna Werdha Sinta Rangkang Tangkiling, dengan
teknik anamnesa (wawancara), observasi, pemeriksaan fisik dan data dari buku
status pasien didapatkan data-data sebagai berikut:
3.1.1 Data Biografi
Nama: Tn. M, jenis kelamin laki-laki. Tempat&Tanggal lahir pasien:
Surabaya, 14 April 1950. Usia : 72 Tahun Gol.Darah yaitu -. Pendidikan Terakhir
Tn. M yaitu SMP, Agama Islam, Status Perkawinan yaitu Belum Menikah.
TB/BB: 150 cm/ 50 kg. Penampilan terlihat rapi dan bersih, Ciri-ciri Tubuh badan
tegak. Alamat: Jl. Orang Dekat yang dapat Di hubungi: 081256870908 orang
Panti, Hubungan dengan Lansia yaitu anak keempat Tn. M, Alamat: Jl.Pariwisata
No.174 Kel.Banturung Kec. Bukit Batu Palangka Raya.
3.1.2 Riwayat Keluarga
Susunan Anggota Keluarga
Jenis Hubungan
No Nama Pendidikan Pekerjaan Keterangan
Kelamin Keluarga
1. Tn. K L Kakek SMP Pensiun Hidup
22
23
3.1.3 Genogram
Genogram 3 generasi :
Keterangan:
: Laki-Laki
: Perempuan
: Meninggal
: Pasien
Pelayanan Kesehatan dirumah makanan yang dihantarkan yaitu nasi, lauk ,sayur
dimana Tn. M makan 3 kali sehari yaitu pagi, siang, sore dan perawatan sehari
hari yang dilakukan Tn.M melakukan personal hygine secara mandiri
3.1.8 Diskripsi Kekhususan
Kebiasaan Ritual: Tn. M Bila ada yang sakit biasanya minta air tawar dan
obat yang diberikan pihak klinik. Yang lainnya: Tidak ada.
3.1.9 Status Kesehatan
Status kesehatan umum selama setahun yang lalu: Tn. M mengatakan
tidak pernah masuk Rumah sakit dalam setahun ini.
Status kesehatan umum selama 5 tahun yang lalu lalu: Tn. M mengatakan tidak
pernah masuk Rumah sakit dalam 5 tahun terakhir.
3.1.9.1 Keluhan Utama : Tn. M mengatakan pusing
1. Pr ovokative/Pal iat ive : Saat beraktivitas
2. Qual ity/Quantity : Seperti ditusuk-tusuk
3. Region : Kepala bagian depan sampai belakang
4. Sever ity Scal e : Skala 4
5. Timming : Hilang timbul
Masalah Kesehatan : Nyeri Akut
3.1.9.2 Obat-Obatan
No Nama Obat Dosis Keterangan
1. Amlodipine 1x 5 mg untuk menangani hipertensi bekerja
(malam) dengan cara melemaskan dinding pembulu
darah efeknya akan mempelancar aliran
darah menuju jantung dan mengurangi
tekanan darah selain untuk mengatasi
hipertensi.
INDEKS KATZ
Indeks Kemandirian Pada Aktivitas kehidupan Sehari-hari
Nama klien : Tn. M Tanggal: 17 Januari 2022
Jenis kelamin : Laki-Laki
Umur : 72 Tahun TB/BB : 150 cm/50 kg
Agama : Islam Gol darah: -
Pendidikan : SMP
Alamat : Jl.Pariwisata No.174 Kel.Banturung Kec. Bukit Batu
Palangka Raya.
Skore Kriteria
A Kemandirian dalam hal makan, kontinen, berpindah, ke kamar kecil,
berpakaian dan mandi.
B Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali satu dari
fungsi tersebut
C Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali mandi, dan
28
Keterangan:
29
NILAI
KLIEN PERTANYAAN
Maks
ORIENTASI
5 5 (Tahun, musim, Tgl, Hari, Bulan, apa sekarang? Dimana kita :
5 5 (Negara, bagian, Wilayah, Kota).
REGISTRASI
3 3 Nama 3 objek (1 detik untuk mengatakan masing-masing) tanyakan
klien ke 3 obyek setelah anda telah mengatakan. Beri 1 point untuk
tiap jawaban yang benar, kemudian ulangi sampai ia mempelajari
ke 3 nya jumlahkan percobaan dan catat.
PERHATIAN & KALKULASI
5 5 Seri 7’s (1 point tiap benar, berhenti setelah 5 jawaban, berganti eja
kata belakang) (7 kata dipilih eja dari belakang).
MENGINGAT
3 3 Minta untuk mengulangi ke 3 obyek diatas, beri 1 point untuk
kebenaran.
BAHASA
9 7 Nama pensil & melihat (2 point)
Mengulang hal berikut tak ada jika (dan atau tetapi) 1 point.
30 Nilai total : 28
KETERANGAN:
30
B PESIMISME
3 Merasa masa depan adalah sia-sia dan sesuatu tidak dapat membaik
2 Merasa tidak punya apa-apa dan memandang ke masa depan
1 Merasa kecil hati tentang masa depan
0 Tidak begitu pesimis/kecil hati tentang masa depan
C RASA KEGAGALAN
3 Merasa benar-benar gagal sebagai orang tua (suami/ istri)
2 Bila melihat kehidupan kebelakang, semua yang dapat saya lihat kegagalan
1 Merasa telah gagal melebihi orang pada umumnya
0 Tidak merasa gagal
31
D KETIDAKPUASAN
3 Tidak puas dengan segalanya
2 Tidak lagi mendapat kepuasan dari apapun
1 Tidak menyukai cara yang saya gunakan
0 Tidak merasa tidak puas
E RASA BERSALAH
3 Merasa seolah sangat buruk/tidak berharga
2 Merasa sangat bersalah
1 Merasa buruk/tidak berharga sebagai bagian dari waktu yang baik
0 Tidak merasa benar-benar bersalah
I KERAGU-RAGUAN
3 Saya tidak dapat membuat keputusan sama sekali
2 Saya mempunyai banyak kesulitan dalam membuat keputusan
1 Saya berusaha mengambil keputusan
0 Saya membuat keputusan yang baik
K KESULITAN KERJA
3 Tidak melakukan pekerjaan sama sekali
2 Telah mendorong diri saya sendiri dengan keras untuk melakukan sesuatu
1 Memerlukan upaya tambahan untuk memulai melakukan sesuatu
0 Saya dapat bekerja sebaik-baiknya
L KELETIHAN
3 Saya sangat lelah untuk melakukan sesuatu
2 Saya merasa lelah untuk melakukan sesuatu
1 Saya merasa lelah dari yang biasanya
0 Saya tidak merasa lebih lelah biasanya
M ANOREKSIA
3 Saya tidak lagi punya nafsu makan sama sekali
2 Nafsu makan saya sangat buruk sekarang
1 Nafsu makan saya tidak sebaik sebelumnya
0 Nafsu makan saya tidak buruk dari biasanya
Keterangan:
0-4 : depresi tidak ada/ minimal
5-7 : depresi ringan
8-15 : depresi sedang
16+ : depresi berat
33
DO :
- Pasien tampak memegang bagian
kepala
- Pasien tampak meringis
- TTV : TD=160/100 mmHg; Puls =
96x/menit; Temp = 36,80C; RR = 21
x/menit
35
(Amlodipine 1x5 mg )
Hari / Tanggal
No Dx Kep Implementasi Evaluasi (SOAP) TTD/Nama
/Jam
1 2 3 4 5 6
1. Senin, 17 Januari Nyeri akut 1. Mengidentifikasi lokasi, S : Pasien mengatakan masih pusing
2021 berhubungan dengan O:
karakteristik durasi,
Skala nyeri 3
Jam 09.20 WIB peningkatan tekanan frekuensi,intensitas nyeri Pasien tampak melakukan teknik
vaskuler serebral relaksasi nafas dalam
2. Memberikan teknik
SDKI ( D: 0077 Hal : TTV :
172) farmakologis untuk
TD= 130/90 mmHg
mengurangi rasa nyeri N= 86x/menit
3. Menjelaskan penyebab, RR= 19x/menit Kris Kelana
periode, dan pemicu nyeri S = 36,2oC
4. Menjelaskan strategi A : Masalah Teratasi Sebagian
P : Intervensi di Lanjutkan 1-5
meredakan nyeri 1. Mengidentifikasi lokasi,
5. Berkolaborasi pemberian karakteristik durasi,
obat menurut advice frekuensi,intensitas nyeri
dokter (Amlodipine 1x5 2. Memberikan teknik
mg ) farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
3. Menjelaskan penyebab,
periode, dan pemicu nyeri
4. Menjelaskan strategi
meredakan nyeri
5. Berkolaborasi pemberian obat
menurut advice dokter
(Amlodipine 1x5 mg )
DAFTAR PUSTAKA