Anda di halaman 1dari 4

Nama : Fransisko

Nim : 2017.C.09a.0841

Tingkat : III.A

Mata Kuliah : Metodologi Penelitian

1. Topik : Keperawatan Medikal Bedah

2. Masalah : “HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

PENDERITA HIPERTENSI

3. Rumusan Masalah :

1. Bagaimana Karakteristik penderita Hipertensi yang

meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan

pekerjaan?

2. Bagaimana tingkat pengetahuan penderita terhadap

penyakit hipertensi, yang meliputi tahu, paham dan

aplikasi pengobatan penderita hipertensi

3. Bagaimana sikap penderita terhadap penyakit

hipertensi yang meliputi menerima, menanggapi,

menghargai dan bertanggung jawab penderita ?

4. Bagaimana hubungan antara sikap (menerim

penyakit yg dideritanya)

4. Tujuan Penelitian :
Menganalisis hubungan karakteristik responden meliputi usia, jenis kelamin,

tingkat pendidikan dan pekerjaan, pengetahuan meliputi tahu, memahami dan

aplikasi serta sikap penderita hipertensi.

5. Manfaat Penelitian :

1. Bagi Peneliti

Dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dan memperdalam

pengalaman peneliti tentang penyakit Hipertensi.

2. Bagi Penderita dan Masyarakat

Memberi masukan kepada penderita dan masyarakat tentang pentingnya

pengetahuan mengenai penyakit hipertensi sehingga penderita mampu

menjalani pola hidup sehat secara maksimal didukung keluarga dan

masyarakat lingkungan sekitarnya

3. Bagi Puskesmas

Mengetahui pengaruh pengetahuan dan sikap penderita dan keluarga

terhadap kepatuhan pengobatan hipertensi sehingga Puskesmas

diharapkan mampu memberikan pengobatan KIE (Komunikasi,

Informasi, Edukasi) yang lengkap untuk menunjang tingkat kepatuhan

pola hidup sehat di masyarakat.

4. Bagi institusi pendidikan

Bagi dunia pendidikan dapat memberikan tambahan khasanah

penelitian dan sebagai bahan kajian di bidang Administrasi dan

Kebijakan Kesehatan masyarakat.


KERANGKA TEORI, KONSEP DAN HIPOTESIS

A. Kerangka Teori dan Kerangka Konsep

1. Kerangka Teori

Hipertensi primer merupakan penyakit multi faktorial yang timbul karena interaksi
antara faktor–faktor risiko tertentu. Faktor utama yang berperan dalam
patofisiologi adalah faktor genetik (sekitar 30%) dan peningkatan faktor lingkungan
utama penentu hipertensi seperti kelebihan asupan garam, kalori, alkohol dan
stres. Faktor risiko hipertensi dalam 2 kelompok besar yaitu faktor yang tidak dapat
diubah (meliputi keturunan, umur dan jenis kelamin) dan faktor yang dapat diubah
(meliputi obesitas, konsumsi garam, konsumsi alkohol, aktivitas fisik, stres dan
merokok).Pekerjaan diduga berkaitan dengan masalah psikologis yang berkaitan
dengan jenis pekerjaan, lingkungan kerja, gaya hidup dan karakteristik individu
pekerja atau pegawai dapat menjadi faktor hipertensi.Lingkungan kerja yang
kurang kondusif dan tidak sehat akan memberikan dampak secara psikis juga ke
pola makan yang tinggi lemak jenuh dan rendah serat. beban kerja, pacu kerja,
jadwal kerja dan lain-lain dapat menyebabkan reaksi stres secara fisiologis,
perilaku, reaksi emosional dan kognitif yang konsekuensi jangka panjangnya adalah
penyakit hipertensi. Stres dapat meningkatkan aktivitas saraf simpatis karena
pembuluh darah yang menyempit sehingga dapat meningkatkan

tekanan darah secara bertahap dan apabila berkepanjangan dapat


mengakibatkan tekanan darah menjadi tinggi.
Berikut merupakan modifikasi dari kerangka teori determinan menurut Evan
dan Stodar yang sudah disesuaikan dengan tinjauan pustaka.

2. Kerangka Konsep

Berdasarkan kerangka teori tersebut di atas, peneliti memilih beberapa faktor yang
dapat diukur untuk diteliti sebagai variabel penelitian. Alasan pemilihan tersebut
adalah terdapat variabel yang masih belum diteliti dengan desain studi yang
berbeda pada penelitian tahun 2011 yaitu variaperilaku sedentari dan kebiasaan
minum kopi. Faktor stres kerja tidak dipilih sebagai variabel karena sudah sering
dilakukan penelitian terhadap variabel tersebut. Sedangkan, faktor pekerjaan yang
menjadi penyebab stres kerja menurut teori antara lain jenis pekerjaan, masa kerja,
beban kerja dan jadwalkerja belum diketahui peranannya sebagai faktor risiko
terhadap kejadian hipertensi. Variabel yang terpilih untuk diteliti kemudian disusun
menjadi kerangka konsep

Variabel bebas Variabel terikat


Kejadian
HipertensiJenis pekerjaanMasa kerjaBeban kerjaPerilaku sedentariKebiasaan
minum kopiVariabel confoundingUmurJenis kelaminRiwayat keluarga
Kebiasaan merokok

B.Hipotesis

1. Hipotesis Mayor Beberapa faktor karakteristik pekerjaan berisiko terhadap


kejadian hipertensi pada pegawai di wilayah perimeter pelabuhan.

2. Hipotesis Minor a. Jenis pekerjaan struktural merupakan faktor risiko terhadap


kejadian hipertensi.

b. Masa kerja ≥ 10 tahun merupakan faktor risiko terhadap kejadian hipertensi.c.


Beban kerja ≥ 7 jam/ hari merupakan faktor risiko terhadap kejadian hipertensi.

d. Jadwal kerja 6 hari/ minggu merupakan faktor risiko terhadap kejadian

hipertensi.e. Perilaku sedentari ≥ 6 jam/ hari merupakan faktor risiko terhadap

kejadian hipertensi.f. Memiliki kebiasaan minum kopi merupakan faktor risiko

terhadap kejadian hipertensi.

Anda mungkin juga menyukai