Disusun oleh:
Dwinda Maulina Rahma
P1337420218033
Tingkat 3A
Hipertensi
Perubahan struktur
Vasokontriksi
Gangguan sirkulasi
G. Komplikasi
Hipertensi tidak dapat secara langsung membunuh penderitanya,
melainkan hipertensi memicu terjadinya penyakit lain yang tergolong kelas
berat alias mematikan. Laporan Komite Nasional Pencegahan, Deteksi,
Evaluasi dan Penanganan Hipertensi menyatakan bahwa tekanan darah yang
tinggi dapat meningkatkan resiko serangan jantung, gagal jantung, stroke dan
gagal ginjal (Wahdah, 2011).
Hipertensi merupakan penyebab utama terjadinya komplikasi
kardiovaskular dan merupakan masalah utama kesehatan masyarakat yang
tengah mengalami transisi sosial ekonomi. Dibandingkan dengan individu
yang memiliki tekanan darah normal, penderita hipertensi memiliki risiko
terserang penyakit jantung koroner 2 kali lebih besar dan risiko yang lebih
tinggi untuk terserang stroke. Apabila tidak diobati, kurang lebih setengah dari
penderita hipertensi akan meninggal akibat penyakit jantung dan sekitar 33%
akan meninggal akibat stroke sementara 10 sampai 15 % akan meninggal
akibat gagal ginjal. Oleh sebab itu pengontrolan tekanan darah merupakan hal
yang sangat penting (Junaidi, 2010).
1. Aktivitas/ Istirahat
a) Gejala : Kelemahan, letih, nafas pendek, gaya hidup monoton.
b) Tanda : Frekuensi jantung meningkat, perubahan irama jantung, takipnea.
2. Sirkulasi
a) Gejala : Riwayat Hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung koroner/katup dan
penyakit cebrocaskuler, episode palpitasi.
b) Tanda : Kenaikan TD, Nadi denyutan jelas dari karotis, jugularis,radialis,
tikikardi, murmur stenosis valvular, distensi vena jugularis,kulit pucat, sianosis,
suhu dingin (vasokontriksi perifer) pengisiankapiler mungkin lambat/ bertunda.
3. Integritas Ego
a) Gejala : Riwayat perubahan kepribadian, ansietas, factor stress
multiple(hubungan, keuangan, yang berkaitan dengan pekerjaan.
b) Tanda : Letupan suasana hat, gelisah, penyempitan continue perhatian,tangisan
meledak, otot muka tegang, pernafasan menghela, peningkatan pola bicara.
4. Eliminasi
Gejala : Gangguan ginjal saat ini atau (seperti obstruksi atau riwayatpenyakit
ginjal pada masa yang lalu).
5. Makanan/cairan.
a) Gejala : Makanan yang disukai yang mencakup makanan tinggi garam, lemak
serta kolesterol, mual, muntah dan perubahan BB akhir akhir
ini(meningkat/turun) Riowayat penggunaan diuretic.
b) T anda : Berat badan normal atau obesitas, adanya edema, glikosuria.
6. Neurosensori
Gejala : Keluhan pening pening/pusing, berdenyu, sakit kepala,subojksipital
(terjadi saat bangun dan menghilangkan secara spontansetelah beberapa jam)
Gangguan penglihatan (diplobia, penglihatan kabur,epistakis).
7. Tanda : Status mental, perubahan keterjagaan, orientasi, pola/isi bicara,efek,
proses piker, penurunan keuatan genggaman tangan.
8. Nyeri/ ketidaknyaman
Gejala: Angina (penyakit arteri koroner/ keterlibatan jantung),sakitkepala.
9. Pernafasan
a) Gejala : Dispnea yang berkaitan dari kativitas/kerja takipnea,ortopnea,dispnea,
batuk dengan/tanpa pembentukan sputum, riwayat merokok.
b) Tanda : Distress pernafasan/penggunaan otot aksesori pernafasan bunyinafas
tambahan (krakties/mengi), sianosis.
10. Keamanan
Gejala : Gangguan koordinasi/cara berjalan, hipotensi postural.
Diagnosa Keperawatan
Nyeri ( sakit kepala ) berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler
serebral.
Intervensi
Tujuan : Tekanan vaskuler serebral tidak meningkat
Intervensi keperawatan :
a. Pertahankan tirah baring, lingkungan yang tenang, sedikit penerangan
b. Minimalkan gangguan lingkungan dan rangsangan
c. Batasi aktivitas
d. Beri tindakan yang menyenangkan sesuai indikasi seperti kompres es, posisi
e. Nyaman, tehnik relaksasi, bimbingan imajinasi, hindari konstipasi
Implementasi
Setelah menyusun rangkaian intervensi sesuai diagnosa yang
ditegakkan, penulis melakukan tindakan keperawatan yang akan dilakukan.
Berikut ini tindakan keperawatan yang penulis lakukan dalam mengkaji
tingkat nyeri klien dan mengajari klien cara melakukan terapi relaksasi non
farmakologi yaitu dengan senam hipertensi.1 untuk menurunkan nyeri yang
dialami klien.
Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui tingkat perkembangan terhadap
implementasi yang telah dilakukan, serta menilai keberhasilan aktivitas yang telah
dilakukan antara lain dengan :
a. Kumpulkan data tentang respon klien.
b. Bandingkan respon dengan kriteria.
c. Analisa alasan pencapaian tujuan.
Modifikasi rencana keperawatan bila perlu.