Anda di halaman 1dari 7

“KEPERAWATAN KOMUNITAS “

DOSEN PENGAMPU : Mursidah Dewi ,SKM, M.Kep

Di Susun Oleh :

Nama : Dora Febrianti

Nim :po 71.20.1.171.167

Tingkat : IV /VIII

PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAMBI
TAHUN AJARAN 2020
Terkait kebijakan pemerintah tentang program PHN (Perkesmas), PIS-PK dan PHBS, coba
saudara jelaskan :

1. Apa fokus utama kegiatan pada masing-masing program tersebut


Jawab :
1. kebijakan pemerintah tentang program PHN (Perkesmas),
Perkesmas merupakan salah satu upaya kesehatan di puskesmas yang sangat
menunjang visi Kementerian Kesehatan yaitu mencapai masyarakat sehat yang
mandiri. Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang melalui bagian pelayanan kesehatan
di bidang kesehatan komunitas melakukan upaya penerapan pelaksanaan keperawatan
kesehatan masyarakat yang dilaksanakan di seluruh Puskesmas wilayah.
Dalam pelaksanaan kegiatan Perkesmas tujuan yang diharapkan adalah
meningkatnya kemandirian individu, keluarga, kelompok/masyarakat (rawan
kesehatan) untuk mengatasi masalah kesehatan/keperawatannya sehingga tercapai
derajat kesehatan masyarakat yang optima.

Prioritas pelayanan Perawatan Kesehatan Masyarakat difokuskan pada


keluarga rawan yaitu:
1. Keluarga yang belum terjangkau pelayanan kesehatan, yaitu keluarga dengan:
a. Ibu hamil tertenti yang belum ANC
b. Ibu nifas yang persalinannya ditolong oleh dukun dan neonatusnya
c. Balita tertentu
d. Penyakit kronis menular yang tidak bisa diintervensi oleh program
e. Penyakit endemis
f. Penyakit kronis tidak menular
g. Kecacatan tertentu (mental atau fisik)
2. Keluarga dengan resiko tinggi
a. Ibu hamil dengan masalah gizi
1) anemia gizi berat (HB kurang dari 8 gr%)
2) Kurang Energi Kronis (KEK)
b. Ibu hamil dengan resiko tinggi lai (perdarahan, infeksi, hipertensi)
c. Balita dengan BGM
d. Neonatus dengan BBLR
e. Usia lanjut jompo
f. Kasus percobaan bunuh diri
3. Keluarga dengan tindak lanjut perawatan
a. Drop out tertentu
1) Ibu hamil
2) Bayi
3) Balita dengan keterlambatan tumbuh kembang
4) Penyakit kronis atau endemis
b. Kasus pasca keperawatan
1) Kasus pasca keperawatan yang dirujuk dari institusi pelayanan kesehatan
2) Kasus katarak yang dioperasi di Puskesmas
3) Persalinan dengan tindakan
4) Kasus psikotik
5) Kasus yang seharusnya dirujuk yang tidak dilaksanakan rujukannya
4. Pembinaan kelompok khusus
Kelompok yang rawan dan rentan terhadap masalah kesehatan
a. Terikat dalam institusi, misalnya
1) Panti
2) Rutan/lapas
3) Pondok pesantren
4) Lokalisasi/WTS
b. Tidak terikat dalam institusi, misalnya:
1) Karang wredha
2) Karang balita
3) KPKIA
4) Kelompok pekerja informal
5) Perkumpulan penyandang penyakit tertentu (jantung, asma, DM dan lain-
lain ).
6) Kelompok remaja.
5. Pembinaan desa atau masyarakat bermasalah
1. Masyarakat di daerah endemis suatu penyakit misalnya endemis malaria,
filariasis, DHF, diare.
2. Masyarakat didaerah dengan keadaan lingkungan kehidupan buruk,
misalnya derah kumuh di kota besar.
3. Masyarakat di daerah yang mempunyai masalah yang menonjol dibanding
dengan daerah lain, misalnya daerah dengan AKB tinggi.
4. Masyarakat di daerah yang mempunyai masalah kesenjangan pelayanan
kesehatan lebih tinggi dari daerah sekitar, misalnya cakupan ANC rendah,
immunisasi rendah.
5. Masyarakat di daerah pemukiman baru, yang diperkirakan akan mengalami
hambatan dalam melaksanakan adaptasi kehidupannya, seperti daerah
transmigrasi, pemukiman masyarakat terasing.
2. kebijakan pemerintah tentang program PIS-PK
(PIS-PK). PIS-PK merupakan satu program dari agenda Nawa Cita, yaitu
meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. Fokus utama kegiatan dari program
PIS-PK adalah meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat, keluarga
dan individu melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung
dengan perlindungan finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan.
indikator utama tersebut adalah sebagai berikut.
1. Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB)
2. Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan
3. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
4. Bayi mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif
5. Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan
6. Penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar
7. Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur
8. Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan
9. Anggota keluarga tidak ada yang merokok
10. Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
11. Keluarga mempunyai akses sarana air bersih
12. Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat

Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan menegakkan tiga pilar utama,


yaitu:
(1) penerapan paradigma sehat,
(2) penguatan pelayanan kesehatan, dan
(3) pelaksanaan jaminan kesehatan nasional (JKN).
Penerapan paradigma sehat dilakukan dengan strategi pengarusutamaan
kesehatan dalam pembangunan, penguatan upaya promotif dan preventif, serta
pemberdayaan masyarakat. Penguatan pelayanan kesehatan dilakukan dengan strategi
peningkatan akses pelayanan kesehatan, optimalisasi sistem rujukan, dan peningkatan
mutu menggunakan pendekatan continuum of care dan intervensi berbasis risiko
kesehatan. Sedangkan pelaksanaan JKN dilakukan dengan strategi perluasan sasaran
3. kebijakan pemerintah tentang program PHBS
Fokus utama kegiatan program PHBS (Perilaku Hidup Sehat Dan Bersih)
adalah meningkatkan kualitas kesehatan melalui proses penyadartahuan yang menjadi
awal dari kontribusi individu – individu dalam menjalani perilaku kehidupan sehari –
hari yang bersih dan sehat. Manfaat PHBS yang paling utama adalah terciptanya
masyarakat yang sadar kesehatan dan memiliki bekal pengetahuan dan kesadaran
untuk menjalani perilaku hidup yang menjaga kebersihan dan memenuhi standar
kesehatan

2. Bagaimaa aplikasinya di lapangan sampai saat ini


1. PROGRAM PHN (PUSKESMAS)
1. Edukasi mengenai batuk
2. Refreshing promotor sanitasi
3. Melaksanakan kegiatan Emo-Demo terkait ASI Eksklusif di Posyandu.
4. Pemeriksaan ibu hamil yang terpadu dengan pelayanan lainnya seperti pemeriksaan
gigi, pemeriksaan laboratorium, dan konsultasi gizi, Pengukuran BB dan TB bumil,
Pengukuran tensi, Pengukuran LILA, pengukuran tinggi Rahim, Penentuan letak
janin dan penghitungan denyut jantung janin, Pemberian tablet tambah darah.
5. Pembinaan kader pasca posyandu bertujuan untuk meningkatkan kualitas kader
posyandu. Kegiatannya yaitu monitoring dan evaluasi pemahaman kader tentang
cara pengisian KMS, pelaporan dan cara menimbangan dan pengukuran yang
benar.
6. Pelacakan Kasus DBD dengan mendatangi rumah warga” yang terkena DBD
bersama kader,memeriksa tempat dan barang barang yang sekiranya dapat menjadi
sarang nyamuk seperti kamar mandi,pot bunga yang tergenang,dispenser dan
tempat minum burung.
7. Penyuluhan Kesehatan Reproduksi
8. Sosialisasi Buku KIA
9. Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB)
10. Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan.
11. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap.
12. Bayi mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif.
13. Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan.
14. Kujungan ODGJ
15. Selama covid-19 puskesmas melakukan Kunjungan Rumah sehat dan sosialisasi
penggunaan Masker, cuci tangan

2. PROGRAM PIS- PK (Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga)


Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) di laksanakan
untuk menunjang terlaksananya Program Indonesia Sehat di wilayah kerja
Puskesmas .Kegiatannya di fokuskan kepada kunjungan dan Program Indonesia
Sehat yang telah di rancang oleh Kementerian Kesehatan RI dengan mengacu pada
12 Indikator Keluarga Sehat.
1. Di Puskesmas Keluarga masih mengikuti program Keluarga Berencana (KB)
2. Ibu sampai saat ini masih melakukan persalinan di fasilitas kesehatan seperti
Puskesmas, rumah sakit, dirumah bidan
3. Di Puskesmas anak mendapat imunisasi dasar lengkap seperti campak, hepatitis
b , DPT, BCG di posyandu
4. Pelayanan puskesmas memberikan pendidikan kesehatan kepada ibu untu Bayi
mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif
5. Tenaga kesehatan Melakukan skrining kepada anak untuk mengetahui tumbuh
kembang Balita agar mendapatkan pemantauan pertumbuhan.
6. Pelayanan kesehatan melakakukan pendidikan kesehatan dengan pencegahan
penyakit menular pada anggota keluarga tuberkulosis paru mendapatkan
pengobatan sesuai standar.
7. Pelayanan kesehatan tetap memberikan melakukan pengobatan secara teratur pada
penderita hipertensi.
8. Tenaga kesehatan tetap melakukan kunjungan rumah pada Penderita gangguan
jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan
9. Pelayanan kesehatan mempromotif dengan larangan merokok yang bisa
menyebabkan gangguan pernafasan dan supaya anggota keluarga tidak ada yang
merokok.
10. Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dengan
membuat kartu seperti kartu BPJS, kartu Indonesia sehat, dan lainnya
11. Tenaga kesehatan mengetahui kepada keluarga agar mempunyai akses sarana air
bersih
12. Tenaga kesehatan mengetahui kepada keluarga mempunyai akses atau
menggunakan jamban sehat
3. PROGRAM PHBS (Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat)

Sedikitnya ada 10 indikator yang dapat menjadi pedoman untuk


menerapkan PHBS pada rumah tangga:

1. Persalinan oleh Tenaga Kesehatan


2. Rumah tangga yang memiliki ibu hamil mempunyai akses pertolongan
persalinan oleh petugas atau tenaga kesehatan profesional yaitu bidan atau
dokter dan dilakukan di sarana pelayanan kesehatan.
3. ASI Eksklusif
4. Bayi hanya diberi ASI sejak 0-6 bulan tanpa makanan lain termasuk susu
formula.
5. Penimbangan Balita
6. Rumah tangga yang memiliki balita menimbangkan balitanya satu bulan
sekali minimal 8 kali setahun di sarana kesehatan seperti Posandu dan
Puskesmas.
7. Cuci Tangan
8. Anggota rumah tangga mencuci tangan dengan sabun dan air bersih
sebelum makan dan sesudah buang air besar serta memiliki sarana cuci
tangan yang memenuhi syarat.
9. PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk)
10. Anggota rumah tangga melakukan PSN minimal seminggu tiga kali yaitu
gerakan 3 M (Menguras, Menutup, Mengubur) tempat penampungan air
(bak mandi, tempayan drum, ban bekas, kulkas, dispenser, dan lainnya).
11. Aktivitas Fisik
12. Anggota rumah tangga yang berusia 10 tahun ke atas melakukan olahraga
teratur minimal 30 menit per hari dan dilakukan 3-5 kali seminggu. Bisa
dilakukan dengan kegiatan seperti berjalan kaki, bersepeda, atau pekerjaan
rumah tangga lainnya.
13. Tidak Merokok
14. Jangan merokok. Apalagi jika merokok dilakukan di dalam rumah. Rumah
harus bebas dari asap rokok.
15. Gizi
16. Konsumsi makanan yang beraneka ragam baik bagi seluruh anggota
keluarga. Setiap orang penting mengonsumsi makanan dengan energi,
protein, lemak, vitamin dan mineral yang cukup.
17. Air Bersih
18. Gunakan air bersih untuk keperluan rumah tangga seperto minum,
memasak, mandi dan mencuci.
19. Jamban

Anda mungkin juga menyukai