Anda di halaman 1dari 74

INPARTU

Muhammad Syauqi Mirza


DEFINISI INPARTU
DEFINISI INPARTU
INPARTU
Keadaan seorang wanita yang sedang ada
pada tahap persalinan.

INPARTU
Persalinan yang dimulai saat uterus
berkontraksi dan menyebabkan perubahan
pada cervix (membuka dan menipis)
DEFINISI PERSALINAN

PERSALINAN
Adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan
pengeluaran bayi yang cukup bulan atau hampir
cukup bulan, sesuai dengan pengeluaran placenta
dan selaput janin dari tubuh ibu
PERSALINAN
Adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan
uri) yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar
hubungan melalui jalan lahir dengan bantuan atau
tanpa bantuan (Kekuatan Sendiri).
Kesimpulan
Inpartu adalah seorang wanita yang sedang dalam
keadaan persalinan dimana saat uterus
berkontraksi akan menyebabkan perubahan pada
serviks (mendatardan menipis)
Persalinan adalah serangkaian kejadian
pengeluaran hasil konsepsi (Janin dan uri) yang
telah cukup bulan atau dapat hidup diluar
kandungan dari tubuhibu melalui jalan lahir atau
melalui jalan lain dengan atau tanpa bantuan
TANDA DAN GEJALA
INPARTU
Tanda dan Gejala Inpartu

Kekuatan his bertambah

Keluar lendir dan darah yang lebih


banyak

Dapat disertai ketuban pecah dini

Pada pemeriksaan dalam, serviks mulai


mendatar dan pembukaan lengkap
HIs Dalam Persalinan

Kontraksi
otot-otot
His rahim
pada
persalinan
Tidak teratur
Nyeri di perut bagian bawah dan lipat paha
Lamanya kontraksi pendek
His palsu Tidak bertambah kuat bila dibawa berjalan
Tidak mempunyai pengaruh pada serviks

His Kontraksi dari otot-otot rahim


Bertambah kuat dengan majunya waktu

persalinan
FAKTOR PERSALINAN
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PERSALINAN

1. PASSAGE (JALAN LAHIR)


2. PASSENGER (JANIN DAN PLASENTA)
3. POWER (KEKUATAN)
4. PSIKOLOGI
5. PENOLONG
Bidang/pintu panggul

1. Pintu Atas Panggul (PAP) : promontorium, linea


inominata dan pinggir atas symphisis. Disebut juga
inlet.

2. Ruang tengah panggul (RTP) : kira - kira pada


spina ischiadica. Disebut juga midlet.

3. Pintu Bawah Panggul (PBP) : symphisis dan arcus


pubis. Disebut juga outlet.
PINTU ATAS PANGGUL (PAP)

Dibatasi oleh :

promontorium,
linea terminalis,
pinggir atas simfisis.

1
UKURAN
PINTU ATAS PANGGUL (PAP)
Diameter :

Anteriposterior
Anteriposterior
13
13cm
cm

Transfersa
Transfersa
12,5
12,5-13
-13cm
cm

Obligua
Obligua
13
13cm
cm
Conjugata CV
diagonalis :
12 cm
CD

Conjugata vera =
Conj. Dia-1,5cm
PAP
1. Konjugata diagonalis :pinggir bawah
symphisis pubis ke promontorium :12,5
cm
2. Konjugata vera : pinggir atas symphisis
pubis ke promontorium : konjugata
diagonalis - 1,5 cm = 11 cm
3. Konjugata transversa : antar dua linea
innominata : 12 cm
4. Konjugata obliqua : 13 cm
PINTU TENGAH PANGGUL (PTP)
Ruang panggul :
saluran di antara pintu
atas panggul dan pintu
12 cm bawah panggul.
Dinding anterior sekitar 4
4 cm cm terdiri atas os pubis
dengan simpisisnya.
Dinding posterior
dibentuk oleh os sakrum
dan os koksigis, sepanjang
12 cm.

Berbentuk saluran dengan


sumbu melengkung di depan.
Sumbu carus

2
RTP :
1. Bidang luas panggul : pertengahan
symphisis ke pertemuan os sacrum 2 dan 3.
Sekitar 12,75 x 12,5 cm. Dalam persalinan
tidak mengalami kesukaran.
2. Bidang sempit panggul : tepi bawah
symphisis menuju spina ischiadica. Sekitar
11,5 x 11 cm.
3. Jarak kedua spina 10 - 11 cm.
Batas atas
Setinggi spina ischiadika
9,5-10 cm
Batas bawah
Anterior : arkus pubis,
Lateral : tuber iskhii
Posterior : os koksigis
dan ligamen
sakrotuberrosum.
Ukuran anterio
90 posterior 12,5 cm
Ukuran transfersa 11
< 90
cm
Arkus pubis membentuk
sudut 90 lebih dan
pada laki-laki kurang
dari 80
PBP :
1. Anterior posterior : pinggir bawah
symphisis ke os coccygis : 10 - 11 cm.
2. Melintang : 10,5 cm.
3. Arcus pubis : lebih dari 90 derajat
Bidang Hodge
Dipelajari untuk menentukan
sampai dimana bagian
terendah janin turun b) Bidang hodge II
dalam panggul Sejajar hodge I setinggi
pada proses persalinan pinggir bawah simpisis
c) Bidang hodge III
a) Bidang hodge I
Sejajar hodge I setinggi
Bidang yang di bentuk spina ischiadika
pada lingkaran PAP
dengan bagian atas d) Bidang hodge IV
simpisis dan Sejajar hodge I setinggi
promotorium os koksigis
JENIS PANGGUL

1. Ginekoid : panggul perempuan, diameter


anteroposterior sama dengan diameter
transversa
2. Android : panggul pria, PAP segitiga, diameter
transversa dekat dengan sacrum.
3. Antropoid : PAP lonjong seperti telur, diameter
anteroposterior lebih besar daripada diameter
transversa.
4. Platipelloid : diameter transversa lebih besar
daripada diameter anteroposterior
Passanger (janin dan placenta)

Selama janin dan placenta berada dalam rahim belum


tentu pertumbuhannya normal, adanya kelainan
genetik dan kebiasaan ibu yang buruk dapat
menjadikan pertumbuhannya tidak normal antara lain
Kelainan bentuk dan besar janin : anensefalus,
hidrosefalus, janin makrosomia
Kelainan pada letak kepala : presentasi puncak,
presentasi muka, presentasi dahi dan kelainan oksiput
Kelainan letak janin : letak sungsang, letak lintang,
letak mengolak, presentasi rangkap ( kepala tangan,
kepala kaki, kepala tali pusat )
Kepala janin (bayi) merupakan bagian penting dalam
proses persalinan dan memiliki ciri sebagai berikut :

Bentuk kepala oval, sehingga setelah bagian besarnya


lahir, maka bagian lainnya lebih mudah lahir

Persendian kepala terbentuk kogel, sehingga dapat


digerakkan ke segala arah dan memberikan
kemungkinan untuk melakukan putaran paksi dalam

Letak persendian kepala sedikit kebelakang, sehingga


kepala melakukan f leksi untuk putaran paksi dalam
TULANG KEPALA JANIN
BAGIAN TENGKORAK
1. Os. Frontal (tulang dahi)
2. Os. Parietal (Tulang ubun-ubun)
3. Os. Occipital (tulang belakang kepala)
4. Os. Temporal (tulang pelipis)

BAGIAN MUKA
1. Os. Nasalis (tulang hidung)
2. Os. Maxilaris (tulang rahang atas)
3. Os. Mandibularis (tulang rahang bawah)
4. Os. Zygomatic (tulang pipi)

http:cahyatoshi12.blogspot.com
SUTURA
Mrpkn sela ruang antara dua tulang:
1. Sutura frontalisantara kedua tulang
frontal
2. Sutura sagitalisantara kedua tulang
parietal ka-ki
3. Sutura koronarisantara tulang parietal
dan frontal
4. Sutura lamboideaantara tulang parietal
dan oksipital

http:cahyatoshi12.blogspot.com
FONTANEL/UBUN-UBUN
Rongga tulang tengkorak,mrpkn pertemuan bbrp sutura.
1. Fontanel mayor/fontanel anterior/ubun-ubun
besar(UUB)
prtmn antr sutura sagitalis, sutura frontalis dan sutura
koronaria, berbentuk segiempatmenutup usia 18 thn.
2. Fontanel minor/fontanel posterior/ubun-ubun kecil
(UUK)
berbentuk segitiga, prtmn antara sutura sagitalis dgn
sutura lamboidea,menutup usia 6-8 mgg

http:cahyatoshi12.blogspot.com
Presentasi Janin
Presentasi janin adalah bagian janin yang pertama kali memasuki Pintu Atas
Panggul (PAP) dan terus melalui jalan lahir saat persalinan mencapai aterm.
Presentasi janin dapat diketahui dari pemeriksaan palpasi dan atau
pemeriksaan dalam.
Bagian presentasi adalah bagian tubuh janin yang pertama kali teraba oleh
jari pemeriksa saat melakukan pemeriksaan dalam.
POWER
kemampuan ibu (meliputi: kontraksi
dan tenaga/kekuatan mengejan)
Kontraksi kontraksi otot-otot uterus yang
mempengaruhi terjadinya pengeluaran janin dan
placenta dari cavum uteri.
Kontraksi uterus terdiri dari kontraksi involunter
dan volunter.
Kontraksi uterus involunter disebut kekuatan
/kontraksi primer, menandai dimulainya persalinan
disebut juga dengan istilah his dalam bahasan
ini, selanjutnya disebut kontraksi/his.
Psikis (Psikologis)
Banyaknya wanita normal bisa merasakan kegairahan dan
kegembiraan disaat merasa kesakitan awal menjelang
kelahiran bayinya.
Perasaan positif ini berupa kelegaan hati, seolah-olah
pada saat itulah benar-benar terjadi realitas kewanitaan
sejati yaitu munculnya rasa bangga bias melahirkan atau
memproduksi anaknya.
Khususnya rasa lega itu berlangsung bila kehamilannya
mengalami perpanjangan waktu. Mereka seolah-olah
mendapatkan kepastian bahwa kehamilan yang semula
dianggap sebagai suatu keadaan yang belum pasti
sekarang menjadi hal yang nyata.
Psikis (psikologis)

1. Melibatkan psikologis ibu, emosi


dan persiapan intelektual
2. Pengalaman bayi sebelumnya
3. Kebiasaan adat
4. Dukungan dari orang terdekat pada
kehidupan ibu
Penolong

Peran dari penolong persalinan adalah


mengantisipasi dan menangani
komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu
dan janin. Dalam hal ini proses
tergantung dari kemampuan skill dan
kesiapan penolong dalam menghadapi
proses persalinan.
FASE PERSALINAN
PERSALINAN KALA 1 :
Dimulai pada waktu serviks membuka karena
his : kontraksi uterus yang teratur, makin lama,
makin kuat, makin sering, makin terasa nyeri,
disertai pengeluaran darah-lendir yang tidak
lebih banyak daripada darah haid.

Berakhir pada waktu pembukaan serviks telah


lengkap . Selaput ketuban biasanya pecah
spontan pada saat akhir kala 1.
Fase laten: pembukaan sampai mencapai 3
cm, berlangsung sekitar 8 jam.

Fase aktif .. pembukaan dari 3 cm sampai


lengkap (+ 10 cm), berlangsung sekitar 6 jam.
Fase aktif terbagi atas :

Fase aktif terbagi atas :


fase akselerasi (sekitar 2 jam), pembukaan 3
cm sampai 4 cm.
fase dilatasi maksimal (sekitar 2 jam),
pembukaan 4 cm sampai 9 cm.
fase deselerasi (sekitar 2 jam), pembukaan 9
cm sampai lengkap (+ 10 cm).
Peristiwa yang terjadi pada persalinan kala 1

Keluar lendir bercampur darah (bloody show)


akibat terlepasnya sumbat mukus (mucous plug)
yang selarna kehamilan menumpuk di kanalis
servikalis, akibat terbukanya vaskular kapiler
serviks, dan akibat pergeseran antara selaput
ketuban dengan dinding dalam uterus.
Ostium uteri internum dan eksternum
terbuka sehingga serviks menipis dan
mendatar.

Selaput ketuban pecah spontan


Pematangan dan pembukaan serviks (cervical
effacement) pada primigravida berbeda
dengan pada multipara:

Pada primigravida terjadi penipisan serviks


lebih dahulu sebelum terjadi pembukaan -
pada multipara serviks telah lunak akibat
persalinan sebelumnya, sehingga langsung
terjadi proses penipisan dan pembukaan
Pada primigravida, ostium internum
membuka lebih dulu daripada ostium
eksternum. (inspekulo ostium tampak
berbentuk seperti lingkaran kecil di tengah) -
pada multipara, ostium internum dan
eksternum membuka bersamaan (inspekulo
ostium tampak berbentuk seperti garis
lebar)
periode kala 1 pada primigravida lebih lama
(+ 20 jam) dibandingkan multipara (+14jam)
karena pematangan dan pelunakan serviks
pada fase laten pasien primigravida
memerlukan waktu lebih lama.
PERSALINAN KALA 2:

Dimulai pada saat pembukaan serviks telah


lengkap sampai pada saat bayi telah lahir
lengkap.

His menjadi lebih kuat, lebih sering, lebih


lama, sangat kuat. Selaput ketuban mungkin
juga baru pecah spontan pada awal kala 2.
Peristiwa penting pada persalinan kala 2

Bagian terbawah janin (pada persalinan


normal : kepala) turun sampai dasar
panggul.
Ibu timbul perasaan / refleks ingin mengejan
yang makin berat.
Perineum meregang dan anus membuka.
Kepala dilahirkan lebih dulu, dengan
suboksiput di bawah simfisis (simfisis pubis
sebagai sumbu putar / hipomoklion),
selanjutnya dilahirkan badan dan anggota
badan.

Kemungkinan diperlukan pemotongan


jaringan perineum untuk memperbesarjalan
lahir (episiotomi).

Lama kala 2 pada primigravida +/- 1.5 jam,


multipara +/- 0.5 jam.
Gerakan utama pengeluaran janin pada
persalinan dengan letak belakang kepala

1.Kepala masuk pintu atas panggul : sumbu


kepala janin dapat tegak lurus dengan pintu
atas panggul (sinklitismus) atau miring /
membentuk sudut dengan pintu atas panggul
(asinklitismus anterior / posterior).
2. Kepala turun ke dalam rongga panggul, akibat
1) tekanan langsung dari his dari daerah
fundus ke arah daerah bokong, 2) tekanan
dari cairan amnion, 3) kontraksi otot dinding
perut dan diafragma (mengejan), dan 4)
badan janin tedadi ekstensi dan menegang.
3. Fleksi : kepala janin fleksi, dagu menempel ke
toraks, posisi kepala berubah dari diameter
oksipito-frontalis (puncak kepala) menjadi
diameter suboksipito-bregmatikus (belakang
kepala).
4. Rotasi interna (putaran paksi dalam) : selalu
disertai turunnya kepala, putaran ubun-ubun
kecil ke arah depan (ke bawah simfisis
pubis), membawa kepala melewati distansia
interspinarum dengan diameter biparietalis.
5. Ekstensi : setelah kepala mencapai vulva,
tedadi ekstensi setelah oksiput melewati
bawah simfisis pubis bagian posterior. Lahir
berturut-turut oksiput, bregma, dahi,
hidung, mulut, dagu.
6. Rotasi eksterna (putaran paksi luar) : kepala
berputar kembali sesuai dengan sumbu
rotasi tubuh, bahu masuk pintu atas panggul
dengan posisi anteroposterior sampai di
bawah simfisis, kemudian dilahirkan bahu
depan dan bahu belakang.
7. Ekspulsi : setelah bahu lahir, bagian tubuh
lainnya akan dikeluarkan dengan mudah.
Selanjutnya lahir badan (toraks,abdomen)
dan lengan, pinggul / trokanter depan dan
belakang, tungkai dan kaki.
KALA 3:

Dimulai pada saat bayi telah lahir lengkap.


sampai dengan lahirnya plasenta.

Kelahiran plasenta: lepasnya plasenta dari


insersi pada dinding uterus, serta pengeluaran
plasenta dari kavum uteri.
Lepasnya plasenta dari insersinya :

Dari sentral (Schultze) ditandai dengan


perdarahan baru.
Dari tepi / marginal (Matthews-Duncan) jika
tidak disertai perdarahan,
Atau mungkin juga serempak sentral dan
marginal.
Plasenta lepas spontan 5-15 menit setelah
bayi lahir.

Jika lepasnya plasenta tedadi sebelum bayi


lahir, disebut solusio/abruptio placentae -
keadaan gawat darurat obstetrik .
KALA 4:

Sampai dengan 1 jam postpartum, dilakukan


observasi.

Yang harus diperhatikan pada kala 4:


1.Kontraksi uterus harus baik,
2.Tidak ada perdarahan pervaginarn atau dari
alat genital lain,
3.Plasenta dan selaput ketuban harus sudah
lahir lengkap,
4.Kandung kencing harus kosong,
5.Luka-luka di perineum harus dirawat dan tidak
ada hematoma,
6.Resume keadaan umum bayi, dan
7. Resume keadaan umum ibu.

Anda mungkin juga menyukai