Anda di halaman 1dari 11

Anatomi Panggul

1. Tulang Panggul
Pelvis terdiri dari empat tulang, yaitu dua buah tulang pangkal paha (Os. coxae), satu
buah tulang kelangkang (Os. sacrum), satu buah tulang tungging (Os. coccygis). Masing-
masing tulang pangkal paha terdiri dari tiga buah tulang yang berhubungan satu sama lain
yaitu: tulang usus (Os. ilium), tulang duduk (Os. ischium), tulang kemaluan (Os. pubis).
Tulang kelangkang berbentuk segitiga melebar di atas dan meruncing ke bawah. Batas-batas
Os. sacrum yaitu: Articulatio sakroilliaca (batas kanan dan kiri), Prosesus lumbal ke-5
(batas belakang atas), coccygis (batas bawah), promontorium (batas depan atas).1

Gambar 1. Tulang Pelvis


Sumber: Netter FH. Atlas of human anatomy. 6 Ed. Philadelphia: Saunders Elsevier; 2014.

Pelvis palsu terletak di atas linea terminalis dan pelvis sejati di bawah batas anatomis.
Pelvis palsu sebelah posterior dibatasi oleh vertebra lumbalis dan lateral oleh fossa iliaka. Di
depan, batasnya dibentuk oleh bagian bawah dinding abdomen anterior.1
Pelvis sejati adalah bagian yang penting dalam melahirkan. Di atas dibatasi oleh
promontorium dan ala sakrum, linea terminalis, dan batas atas tulang pelvis, serta di bawah
oleh apertura pelvis inferior. Rongga pelvis sejati dapat digambarkan sebagai silinder yang
terpotong dengan sudut miring dengan tinggi yang paling besar di posterior.1
Dinding pelvis sejati sendiri terdiri dari sebagian tulang dan sebagian ligamen. Batas
posterior adalah permukaan anterior sakrum, dan batas lateral dibentuk oleh permukaan
dalam tulang iskium serta ligamen dan takik sakroskiatik. Di depan, pelvis sejati dibatasi
oleh tulang-tulang pubis, ramus asendens superior tulang iskium, dan foramen obturarorius.1
Empat diameter apertura pelvis superior: anteroposterior, transversal, dan dua
diameter miring. Diameter anteroposterior yang penting secara obstetrik adalah jarak
terpendek antara promontorium sakrum dan simfisis pubis dan dinamakan konjugata
obstetrika. Normalnya, sepanjang 10 cm atau lebih. Diameter ini berbeda dengan diameter
anteroposterior apertura pelvis superior yang telah diidentifikasi sebagai konjugata vera.
Konjugata obstetrika tidak dapat diukur secara langsung dengan menggunakan jari. Untuk
kepentingan klinis, konjugata obstetrika dihitung secara tidak langsung, konjugata
diagonalis dikurang 1,5-2cm. Konjugata diagonalis ditentukan dengan mengukur jarak dari
batas bawah simpisis pubis ke promontorium sakrum. 1

Gambar 2. Diameter Apertura Pelvis Superior


Sumber: Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Hauth JC, Rouse DJ, Spong CY. Williams Obstetrics. 23 Ed.
New York: McGraw-Hill Medical; 2015.

a. Bidang-bidang Pelvis
1. Pintu Atas Panggul
Pintu atas panggul merupakan bulatan oval dengan panjang ke samping dan
dibatasi oleh:
a) Promotorium
b) Sayap os sacrum
c) Linea terminalis kanan dan kiri
d) Ramus superior ossis pubis kanan dan kiri
e) Pinggir atas simfisis pubis
Pada pintu atas panggul (PAP) ditentukan tiga ukuran penting, yaitu ukuran muka
belakang (kojungata vera), ukuran melintang (diameter transversa), dan ukuran
serong (diameter obliqua).

f) Ukuran muka belakang


Panjangnya sekitar 11 cm, tidak dapat diukur secara langsung, tetapi ukurannya
diperhitungkan pengukuran konyugata diagonalis. Panjang konugata diagnolis
antara promotorium dan tepi bawah simfisis pubis. Konyugata vera (CV): CD-1,5
cm. Konyugata obstetrika: ukuran antara promotorium dengan tonjolan simpisis
pubis.
g) Ukuran melintang
Jarak antara kedua linea terminalis (13,5 cm).
h) Ukuran serong
Jarak antara artikulasio sacro-iliaca menuju tuberkulum pubikum yang
bertentangan, dengan jarak kurang lebih 13 cm.1
2. Bidang luas panggul
Bidang terluas dalam panggul wanita membentang antara pertengahan
simpisis menuju pertemuan tulang belakang (os sacrum) kedua dan ketiga. Dalam
proses persalinan bidang ini tidak menimbulkan kesukaran.1
3. Bidang sempit panggul
Bidang sempit panggul mempunyai ukuran terkecil jalan lahir. Bidang ini
merupakan titik putar dari pintu atas panggul menjadi pintu bawah panggul. Pada
kesempitan pintu bawah panggul, bidang ini mengalami penyempitan.1
4. Pintu Bawah Panggul
Pintu bawah panggul terdiri dari dua segitiga dengan dasar yang sama, ialah
garis yang menghubungkan kedua tuber ischiadicum kiri dan kanan. Puncak dari
segitiga di belakang adalah ujung os sacrum sedangkan segitiga depan dibatasi oleh
arcus pubis.1

Gambar 3. Tulang Pelvis Wanita


Sumber: Netter FH. Atlas of human anatomy. 6 Ed. Philadelphia: Saunders Elsevier; 2014.

b. Ukuran-ukuran Panggul
Pelvis digambarkan memiliki empat bidang imajiner:
1. Bidang apertura pelvis superior-celah superior
2. Bidang apertura pelvis inferior-celah inferior
3. Bidang midpelvis-dimensi pelvis terkecil
4. Bidang dimensi pelvis terbesar-tanpa makna obstettrik.1
c. Bentuk Panggul
Menurut Caldwell dan Molloy terdapat empat bentuk panggul pada wanita. Bentuk
panggul ini akan menentukan jalan lahir dan mekanisme persalinan. Bentuk-bentuk
tersebut adalah :
1. Panggul ginekoid
Panggul paling baik untuk wanita, bentuk pintu atas panggul hampir bulat.
Panjang diameter antero-posterior kra-kira sama dengan diameter transversal. Jenis
ini ditemukan pada 45% wanita.1
2. Panggul android
Bentuk pintu atas panggul hampir segitiga. Umumnya pria mempunyai jenis
seperti ini, panjang diameter antero-posterior hampir sama dengan diameter
transversal, akan tetapi yang terakhir ini jauh lebih mendekati sakrum. Dengan
demikian, bagian belakangnya pendek dan gepeng, sedangkan bagian depannya
menyempit ke muka. Jenis ini ditemukan pada 15% wanita.1
3. Panggul anthropoid
Bentuk pintu atas panggul ini agak lonjong seperti telur. Panjang diameter
antero-posterior lebih besar daripada diameter transversal. Jenis ini ditemukan pada
35% wanita.1
4. Panggul platipeloid
Sebenarnya jenis ini adalah jenis ginekoid yang menyempit pada arah muka
belakang. Ukuran melintang jauh lebih besar daripada ukuran muka belakang. Jenis
ini ditemukan pada 5% wanita.1

Gambar 4. Bentuk Pelvis


Sumber: Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Hauth JC, Rouse DJ, Spong CY. Williams Obstetrics.
23 Ed. New York: McGraw-Hill Medical; 2015.
2. Dasar Panggul
Karena manusia berdiri dan berjalan tegak, maka dasar panggul harus mempunyai
kekuatan untuk menahan semua beban yang berada di atasnya, khususnya isi rongga
perut dan tekanan intraabdominal. Beban ini ditahan oleh lapisan otot-otot dan fasia yang
ada di dalam dasar panggul. Pada persalinan lapisanJapisan otot dan fasia ini mengalami
tekanan dan dorongan, sehingga dapat menyebabkan prolapsus genitalis. Pintu bawah
panggul terdiri atas diafragma pelvis, diafragma urogenital, dan Iapisan-lapisan otot yang
berada di luarnya. Diafragma pelvis menyerupai sebuah mangkok yang terbentuk oleh
muskulus levator ani dan muskulus koksigeus. Di garis tengah bagian depan mangkok ini
terbuka (hiatus genitalis). Di sana uretra, vagina, dan rektum keluar dari pelvis minor.2

Gambar . Diaphragna pelvis wanita


Sumber: Netter FH. Atlas of human anatomy. 6 Ed. Philadelphia: Saunders Elsevier; 2014.
3. Anatomi Isi Rongga Panggul
Gambar 1 . Organ dalam pelvis wanita
Sumber: Netter FH. Atlas of human anatomy. 6 Ed. Philadelphia: Saunders Elsevier; 2014.

3.1...................................................................................................Vulva
Vulva ialah tempat bermuaranya sistem urogenital. Di sebelah luar r,.ulva
dilingkari oleh labia mayora (bibir besar) yang ke arah beiakang menyatu membentuk
kommissura posterior dan perineum. Di bawah kulitnya terdapat jaringan lemak serupa
dengan yang ada di mons veneris. Medial dari bibir besar ditemukan bibir kecil (labia
minora) vang ke arah perineum menjadi satu dan membentuk frenulum labiorum
pudendi. Di depan frenulum ini terletak fossa navikulare. Kanan dan kiri dekat pada fossa
navikulare ini dapat dilihar dua buah iubang kecil tempat saluran kedua glandula
Bartholini bermuara. Ke depan labia minora menjadi satu dan membentuk prepusium
klitoridis dan frenulum klitoridis. Di bawah prepusium klitoridis terletak klitoris. Kira-
kira 1,5 cm di bawah klitoris terdapat orifisium uretra eksternum (lubang kemih). Di
kanan kiri lubang kemih ini terdapat dua lubang kecil dari saluran yang buntu (duktus
parauretralis atau duktus Skene).2
Gambar Vulva
Sumber : Anwar, M, Baziad, A, & Prabowo, R.P. Ilmu Kandungan. Jakarta: Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo.2011
3.2.................................................................................................Vagina
Vagina menghubungkan genitalia eksterna dengan genitalia interna. Introitus
vagina tertutup sebagian oleh himen (selaput dara), suatu lipatan selaput setempat. Pada
seorang gadis selaput daranya masih utuh, dan lubang selaput dara (hiatus himenalis)
umumnya hanya dapat dilalui oleh jari kelingking.2
Pada koitus pertama, himen umumnya akan robek di beberapa tempat dan sisanya
dinamakan karunkula mirtiformes. Bentuk lain yang ditemukan pada himen ialah himen
kribriformis (menunjukkan beberapa lubang), himen septus, dan sebagainya; kadang-
kadang himen tertutup sama sekali (himen imperforatus). Besarnya lubang himen tidak
menentukan apakah perempuan tersebut masih gadis atau tidak. Hal ini baik diketahui
oleh bidang kedokteran kehakiman. Pada seorang gadis yang memerlukan pemeriksaan
ginekologik sebaiknya dilakukan pemeriksaan rektal.2
Vagina berukuran di depan 6,5 cm dan di belakang 9,5 cm, sumbunya berjalan
kira-kira sejajar dengan arah pinggir bawah simfisis ke promontorium. Arah ini penting
diketahui jika memasukkan jari ke dalam vagina pada pemeriksaan ginekologik. Epitel
vagina terdiri atas epitel skuamosa. Lapisan ini terdiri dari beberapa lapis epitel gepeng
tidak bertanduk dan tidak mengandung kelenjar, tetapi dapat mengadakan transudasi.
Pada anak kecil epitel itu sangat tipis sehingga mudah terkena infeksi, khususnya oleh
gonokokkus. Mukosa vagina berlipat-lipat horizontal; lipatan itu dinamakan ruga; di
tengah-tengah bagian depan dan belakang ada bagian yang lebih mengeras, disebut
kolumna rugarum. Ruga-ruga jelas dapat dilihat pada 1/3 bagian distal vagina pada
seorang virgo atau nullipara, sedang pada seorang multipara lipatan-lipatan ini untuk
sebagian besar menghilang. Di bawah epitel vagina terdapat jarrngan ikat yang
mengandung banyak pembuluh darah. Di bawah jaringan ikat terdapat otot-otot dengan
susunan yang serupa dengan susunan otot usus. Sebelah luar otot-otot terdapat fasia
(jaringan ikat) yang akan berkurang elastisitasnya pada peremptan yang lanjut usianya.
Di sebelah depan dinding vagina bagian bawah terdapat uretra sepanjang 2,5 - 4 cm.
Bagian atas vagina berbatasan dengan kandung kemih sampai ke forniks vagina anterior.
Dinding belakang vagina lebih panjang dan membentuk forniks posterior yang jauh lebih
luas daripada forniks anterior. Di samping kedua forniks itu dikenal pula forniks lateraiis
sinistra dan dekstra.2
3.3..................................................................................................Uterus
Uterus pada seorang dewasa berbentuk seperti buah avokad atau buah piryang
sedikit gepeng. Ukuran panjang uterus adalah 7 - 7,5 cm, lebar di tempat yang paling
lebar 5,25 cm, dan tebal 2,5 cm. IJterus terdiri atas korpus uteri (2/s bagian atas) dan
serviks uterr (./e bagian bawah). Di dalam korpus uteri terdapat rongga (kavum uteri),
yang membuka ke luar melalui saluran (kanalis servikalis) yang terletak di serviks.
Bagian bawah serviks yang terletak di vagina dinamakan porsio uteri (pars vaginalis
servisis uteri), sedangkan yang berada di atas vagina disebut pars supravaginalis servisis
uteh. Antara korpus dan serviks masih ada bagian yang disebut ismus uteri. Bagian atas
uterus disebut fundus uteri. Di situ tuba Fallopii kanan dan kiri masuk ke uterus. Dinding
uter-us terdiri tenrtama atas miometrium, yang menrpakan otot polos berlapis tiga;
lapisan otot sebelah luar berjalan longitudinal dan lapisan sebelah dalam berjalan sirkuler,
di antara kedua lapisan ini otot polos berjalan saling beranyaman. Miometrium dalam
keseluruhannya dapat berkontraksi dan berelaksasi. Kavum uteri dilapisi oleh selaput
lendir yang kaya dengan kelenjar yang disebut endometrium. Endometrium terdiri atas
epitel selapis kubik, kelenjar-kelenjar, dan stroma dengan banyak pembuluh darah. yang
berkeluk-keluk. Di korpus uteri endometrium licin, akan tetapi di ser-viks berkelok-
kelok; kelenjar-kelenjar itu bermuara di kanalis sewikalis (arbor vitae). Pertumbuhan dan
fungsi endometrium sangat dipengaruhi oleh hormon steroid ovarium. Di bagian luar,
uterus diiapisi oleh lapisan serosa (peritoneum viseral). Dengan demikian, dari luar ke
dalam dinding korpus uteri akan dilapisi oleh serosa atau perimetrium, miometrium, dan
endometrium. Uterus mendapat darah dan arteria uterina (cabang dari arteri iliaka
interna) dan dari arteria ovarika.2
3.4.....................................................................................................Tuba
Tuba Fallopii ialah saiuran telur yang berasal (seperti juga uterus) dari duktus
Mulleri. Rata-rata panjang tuba 11 - 14 cm. Bagian tuba yang berada di dinding uterus
dinamakan pars interstisialis, lateral dari itu ke arah ujung tuba (3 - 6 cm) terdapat pars
ismika yang masih sempit (diameter 2 - 3 mrn), dan lebih ke arah distal lagi disebut pars
ampularis yang lebih lebar (diameter I - 10 mm); tuba mempunyai ujung terbuka
menyerupai anemon yang disebut infundibulum dan fimbria yang merupakan
tangantangannya. Bagian luar tuba diliputi oleh peritoneum viseral, ),ang merupakan
bagian dari ligamentum latum. Otot polos dinding tuba terdiri atas 2 lapis (dari luar ke
dalam) yaitu lapisan otot longitudinal dan otot sirkuler. Lebih ke dalam lagi terdapat
mukosa yang berlipat-lipat ke arah longitudinai dan terutama dapat ditemukan di bagian
ampula. Mukosa tuba terdiri atas epitel selapis kubik sampai silindrik, yang pada
permukaannya mempunyai bagian-bagian seperti rambut yang bergetar (silia) dan bagian
yang bersekresi. Permukaan mukosa yang bersekresi mengeluarkan getah, sedangkan
yang berambut dengan getarannya menimbulkan suatu arus ke arah kavum uteri.2
3.5...............................................................................................Ovarium
Indung telur pada seorang dewasa kira-kira sebesar ibu jari tangan, terletak di kiri
dan di kanan uterus, dekat pada dinding pelvis di fossa ovarika. Ovarium dihubungkan
dengan uterus melalui ligamentum ovarii proprium. Arteria ovarika berjalan menuju
ovarium melalui ligamentum suspensorium ovarii (ligamentum infundibulopelvikum).
Ovarium terletak pada lapisan belakang ligamentum iatum. Sebagian besar ovarium
berada intraperitoneal dan tidak dilapisi oleh peritoneum. Sebagian kecil ovarium berada
di dalam ligamentum latum, disebut hilus ovarii. Pada bagian hilus ini masuk pembuluh
darah dan saraf ke ovarium. Lipatan yang menghubungkan lapisan belakang ligamentum
latum dengan ovarium dinamakan mesovarium. Bagian ovarium yang berada di dalam
kar,rrm peritonei dilapisi oleh epitel selapis kubik-silindrik, disebut epitelium
germinativum. Di bawah epitel ini terdapat tunika albuginea dan di bawahnyalagibaru
ditemukan lapisan tempat folikel-folikel primordial. Tiap bulan satu folikel, kadang-
kadang dua folikel, berkembang menjadi folikel de Graaf. Folikel-folikel ini merupakan
bagian ovarium terpenting dan dapat ditemukan di korteks ovarii dalam letak yang
beraneka ragam, dan jtga dalam tingkat-tingkat perkembangan dari satu sel telur yang
dikelilingi oleh satu lapisan sel saja sampai folikel de Graaf matang. Folikel yang matang
ini terisi dengan likuor follikuli yang mengandung estrogen, dan siap untuk berovulasi.2

1. Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Hauth JC, Rouse DJ, Spong CY. Williams Obstetrics. 23
Ed. New York: McGraw-Hill Medical; 2015. 29-33p.
2. Anwar, M, Baziad, A, & Prabowo, R.P. Ilmu Kandungan. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.2011

Anda mungkin juga menyukai