Disusun oleh:
Nama
: Elpis Husain
No. Stambuk
: 12-777-029
Kelompok
: I (Satu)
Pembimbing
BAB I
PENDAHULUAN
A. SKENARIO :
Wanita, 29 tahun, hamil anak kedua datang ke kamar bersalin jam 17.00 dengan
keluhan sakit perut tembus ke belakang sejak tadi pagi. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan tanda vital batas normal, tinggi fundus 3 jari dibawah processus
xiphoideus, punggung di kiri ibu, bagian terendah kepala dan penurunan
3/5.Denyut jantung janin 130x/menit.HIS 2x dalam 10 menit dengan durasi 30-35
detik.Pada pemeriksaan dalam didapatkan pembukaan 4 cm, ketuban utuh dan
bagian terdepan kepala. Pemeriksaan 4 jam kemudian didapatkan denyut jantung
janin 155x/menit, HIS 2x dalam 10 menit dengan durasi 30-35 detik, pembukaan
dan penurunan tetap dan ketuban utuh.
B. KATA SULIT
o HIS
His Adalah kontraksi otot polos uterus yang dimulai dari daerah fundus uteri
C. KATA KUNCI
o Wanita, 29 tahun
o Hamil anak kedua
o Keluhan sakit perut termbus ke belakang
o Pemeriksaan fisik
- Tanda vital normal
- Tinggi fundus 3 jari dibawah processus xiphoideus
- Punggung dikiri ibu
D. PERTANYAAN
1. Bagaimana anatomi jalan lahir?
2. Jelaskan hormon-hormon reproduksi yang berperan dalam masa kehamilan
sampai persalinan!
3. Bagaimana mekanisme persalinan normal?
4. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan distosia?
5. Apa saja penyebab persalinan lama & penanganannya?
6. Bagaimana pengaruh distorsi pada ibu & bayi?
7. Bagaimana gambaran patografnya?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Anatomi Panggul
Pada tiap persalinan harus diperhatikan 3 faktor penting, yaitu jalan lahir,
janin dan kekuatan yang ada pada ibu. Jalan lahir dibagi atas bagian tulang dan
bagian lunak. Bagian tulang terdiri dari tulang-tulang panggul dengan sendisendinya (artikulasio), sedangkan bagian lunak terdiri atas otot-otot, jaringan
jaringan dan ligamen-ligamen.
Tulang-tulang panggul terdiri atas 1). os koksa yang terdiri atas os ilium, os
iskium, dan os pubis, 2). os sacrum dan 3) os koksigeus. Tulang-tulang ini satu
dengan yang lainnya berhubungan. Di depan terdapat hubungan antara kedua os
pubis kanan dan kiri yang disebut simfisis. Di belakang terdapat artikulasio sakro
iliaka yang menghubungkan os sakrum dengan os ilium. Diluar kehamilan
artikulasio ini hanya memungkinkan bergeser sedikit, tetapi pada kehamilan dan
waktu persalinan dapat bergeser lebih jauh dan lebih longgar, misalnya ujung os
koksigeus dapat bergerak ke belakang sampai sejauh lebih kurang 2,5 cm.
Secara fungsional panggul terdiri dari 2 bagian yang disebut pelvis mayor
dan pelvis minor. Pelvis mayor adalah bagian pelvis yang terletak di atas linea
terminalis, disebut pula false pelvis. Bagian yang terletak di bawah linea
terminalis disebut pelvis minor atau true pelvis. Bentuk pelvis minor ini
menyerupai suatu saluran yang mempunyai sumbu melengkung ke depan (sumbu
carus). Sumbu ini secara klasik adalah garis yang menghubungkan titik
persekutuan antara diameter transversa dan konjugata vera pada pintu atas
panggul dengan titik-titik sejenis di Hodge II,III dan IV. Sampai dekat hodge III
sumbu itu lurus, sejajar dengan sacrum untuk selanjutnya melengkung ke depan,
sesuai dengan lengkungan sacrum
Bidang atas saluran ini normal berbentuk hampir bulat, disebut pintu atas
panggul (pelvic inlet). Bidang bawah saluran ini tidak merupakan suatu bidang
seperti pintu atas panggul, akan tetapi terdiri atas dua bidang, disebut pintu bawah
panggul (pelvic outlet). Diantara kedua pintu ini terdapat ruang panggul (pelvic
cavity). Ruang panggul mempunyai ukuran yang paling luas dibawah pintu atas
panggul, akan tetapi menyempit di panggul tengah, untuk kemudian menjadi luas
lagi sedikit. Penyempitan di panggul tengah ini disebabkan oleh adanya spina
iskiadika yang kadang-kadang menonjol ke dalam ruang panggul.
ini dikenal juga konjugata obstetrik, jarak dari bagian dalam tengah simfisis
ke promontorium.
membentuk sudut yang makin sempit ke arah bawah. Jenis ini ditemukan
pada 15% wanita. Merupakan jenis panggul tipikal pria (male type).
4. Jenis platypelloid
Sebenarnya jenis ini adalah jenis ginekoid yang menyempit pada
arah muka belakang. Diameter transversa jauh lebih lebar dari diameter
anteroposterior. Jenis ini ditemukan pada 5% wanita.