TINJAUAN PUSTAKA
Diameter Anteroposterior
Diameter anteroposterior atau konjugata vera diukur dari pertengahan
promontorium sakrum sampai pinggir atas simfisis pubis dan jaraknya lebih
kurang 11 cm. Konjugata vera tidak menggambarkan jarak terpendek antara
promontorium sakrum dan simfisis pubis. Ukuran terpendek adalah konjugata
obstetrika (10 cm) yang diukur dari promontorium sakrum sampai simfisis
pubis (beberapa mm di bawah pinggir atas simfisis pubis). Konjugata
obstetrika merupakan bagian yang paling penting. Konjugata obstetrika tidak
dapat diukur dengan pemeriksaan jari. Untuk tujuan klinis, konjugata
obstetrika diukur secara tidak langsung dengan mengukur jarak tepi bawah
simfisis ke promontorium sakrum, yaitu konjugata diagonalis, dan hasilnya
dikurangi 1,52 cm.1,2,3
Diameter Transversa
Diameter transversa merupakan jarak terjauh antara kedua linea
terminalis kanan dan kiri serta tegak lurus dengan konjugata vera, kira-kira 5
cm dari promontorium sakrum. Panjang diameter transversa lebih kurang
12,513 cm.2,3
Diameter Oblikua
Diameter oblikua diukur dari artikulasio sakroiliaka ke titik persekutuan
antara diameter transversa dan konjugata vera dan diteruskan ke linea
terminalis. Panjangnya lebih kurang 13 cm.2
Bentuk Panggul
Dalam obstetri dikenal empat jenis panggul (pembagian Caldwell dan
Moloy, 1933), yang mempunyai ciri-ciri pintu atas panggul sebagai berikut.2
a. Jenis ginekoid: panggul paling baik untuk perempuan. Bentuk pintu atas
panggul hampir bulat. Panjang diameter anteroposterior kira-kira sama
dengan diameter transversa. Jenis ini ditemukan pada 45% perempuan.
b. Jenis android: bentuk panggul hampir segitiga. Umumnya pria mempunyai
jenis seperti ini. Panjang diameter anteroposterior hampir sama dengan
diameter transversa, akan tetapi yang terakhir ini jauh lebih mendekati
sakrum. Dengan demikian, bagian belakangnya pendek dan gepeng,
sedangkan bagian depannya menyempit ke depan. Jenis ini ditemukan pada
15% perempuan.
c. Jenis antropoid: bentuk pintu atas panggul agak lonjong, seperti telur.
Panjang diameter anteroposterior lebih besar daripada diameter transversa.
Jenis ini ditemukan pada 35% perempuan.
d. Jenis platipelloid: sebenarnya jenis ini adalah jenis ginekoid yang menyempit
pada arah muka belakang. Ukuran melintang jauh lebih besar daripada ukuran
muka belakang. Jenis ini ditemukan pada 5% perempuan.
Tidak jarang dijumpai jenis kombinasi keempat jenis klasik ini. Untuk
menyebut jenis pelvis kombinasi, disebutkan jenis pelvis bagian belakang dahulu
kemudian bagian depan. Misalnya, jenis android-ginekoid; itu berarti jenis pelvis
bagian belakang adalah jenis android dan bagian depan adalah ginekoid.
Gambar 3-4. Empat tipe panggul dengan klasifikasi Caldwell-Moloy. Garis yang
melintasi diameter transversa terlebar membagi pintu atas menjadi segmen
posterior dan anterior.1
3.2.2 Insidens
Kejadian presentasi bokong ditemukan sekitar 34% dari seluruh kehamilan
tunggal pada umur kehamilan cukup bulan (37 minggu), presentasi bokong
merupakan malpresentasi yang paling sering dijumpai. Sebelum umur kehamilan
28 minggu, kejadian presentasi bokong berkisar antara 2530%, dan sebagian
besar akan berubah menjadi presentasi kepala setelah umur kehamilan 34
minggu.2
3.2.3 Klasifikasi
a. Frank Breech (Extended Breech)
Bagian kaki dari janin mengalami fleksi total di bagian paha dan ekstensi
total di bagian lutut. Dengan demikian, kaki berada di dekat kepala. 1
Umumnya pada primipara.5
3.2.5 Diagnosis
a. Pemeriksaan Abdominal
Presentasi bokong dapat diketahui melalui pemeriksaan palpasi
abdomen. Pemeriksaan Leopold perlu dilakukan pada setiap kunjungan
perawatan antenatal bila umur kehamilan 34 minggu.2
Dari pemeriksaan Leopold akan ditemukan3:
a) Leopold I: Di daerah fundus teraba bagian keras, bulat dan ballottement
b) Leopold II: Teraba punggung dan bagian kecil pada sisi samping perut
ibu.
c) Leopold III dan IV: Di atas simfisis teraba bagian yang tidak keras dan
bentuk tidak bulat; jika diameter intertrokhanterika belum masuk pintu
atas panggul, tidak ada ballottement yang bergerak bebas di atas pintu
atas panggul
Pada saat dilakukan auskultasi, akan ditemukan denyut jantung janin
lebih tinggi dari umbilikus agak ke sebelah kanan atau kiri.5
c. Pemeriksaan Penunjang
Ultrasonografi memiliki peranan penting dalam diagnosis dan penilaian
risiko pada presentasi bokong. Taksiran berat janin, penilaian volume air
ketuban, konfirmasi letak plasenta, jenis presentasi bokong, keadaan
hiperekstensi kepala, kelainan kongenital, dan kesejahteraan janin dapat
diperiksa menggunakan ultrasonografi. Berat janin dapat diperkirakan secara
ultrasonografis berdasarkan ukuran diameter biparietal, lingkar kepala,
lingkar perut, dan panjang tulang femur. Gambaran ultrasonografi tentang
ekstremitas bawah dapat memberikan informasi tentang jenis presentasi
bokong. Kesejahteraan janin dinilaikan berdasarkan skor profil biofisik janin.2
3.2.6 Manajemen
Masa Kehamilan
Tujuan penanganan pada masa kehamilan adalah mencegah malpresentasi
pada waktu persalinan. Pada saat ini ada tiga cara yang dipakai untuk mengubah
presentasi bokong menjadi presentasi kepala yaitu versi luar, moksibusi dan/atau
akupunktur, dan posisi dada-lutut pada ibu. Bukti-bukti tentang manfaat dan
keamanan tindakan versi luar sudah cukup, tetapi masih belum bagi tindakan
moksibusi dan/atau akupunktur, dan posisi dada-lutut. Dengan demikian, baru
tindakan versi luar yang direkomendasikan. Semua perempuan dengan presentasi
selain kepala yang memenuhi persyaratan pada umur kehamilan mendekati atau
saat cukup bulan dianjurkan untuk diberi tawaran untuk dilakukan versi luar.
Keadaan yang harus diketahui sebelum menawarkan versi luar adalah perkiraan
berat janin, volume air ketuban, letak plasenta, dan morfologi janin normal.2
Dianjurkan untuk melakukan versi luar di tempat yang memiliki fasilitas
melakukan bedah sesar saat emergensi. Informed consent diperoleh setelah
memberikan konseling yang berisi informasi tentang kemungkinan komplikasi,
pilihan lain (bedah sesar), prognosis, dan bagaimana prosedur akan dilakukan.
Pemeriksaan NST (non-stress test) perlu dilakukan sebelum dan sesudah prosedur
dilakukan.2
Versi luar adalah prosedur yang dilakukan dengan menggunakan tekanan
dan manuver tertentu pada perut ibu untuk mengubah presentasi janin menjadi
presentasi kepala. Untuk melakukan versi luar, mula-mula bokong dikeluarkan
dari pelvis dan diarahkan lateral sedikitnya sebesar 90 o. Dengan langkah ini
biasanya kepala akan bergerak 90o ke arah yang berlawanan dengan bokong.
Setelah itu dilakukan manuver bersamaan pada kepala dan bokong untuk
mengarahkan kepala ke arah kaudal dan bokong ke arah kranial. Apabila
digunakan tokolitik (pastikan tidak ada kontraindikasi penggunaannya),
pemberiannya antara 510 menit sebelum prosedur dilakukan. Dalam satu kali
sesi versi luar direkomendasikan dilakukan tidak lebih dari dua kali upaya versi
luar. Apabila belum berhasil dapat diulang pada sesi berikutnya, tergantung umur
kehamilan dan keadaan persalinan pada waktu itu.2
Persalinan
Cara persalinan pada presentasi bokong ditentukan berdasarkan
pertimbangan berdasarkan ada tidaknya kontraindikasi persalinan vaginal, umur
kehamilan, taksiran berat janin, dan persetujuan pasien. Percobaan persalinan
vaginal tidak dilakukan apabila didapatkan kontraindikasi persalinan vaginal bagi
ibu atau janin, presentasi kaki (dan variannya), hiperekstensi kepala janin, berat
bayi >3600 gram, tidak adanya informed consent, dan tidak adanya petugas yang
berpengalaman melakukan pertolongan. Sebaliknya, terdapat beberapa situasi
tertentu yang membuat persalinan vaginal tidak dapat dihindarkan, yaitu ibu
memilih persalinan vaginal, direncanakan bedah sesar tetapi terjadi proses
persalinan yang sedemikian cepat, persalinan terjadi di fasilitas yang tidak
memungkinkan dilakukan bedah sesar, presentasi bokong yang tidak terdiagnosis
hingga kala II, dan kelahiran janin kedua presentasi bokong pada kehamilan
kembar.
Luaran yang buruk pada persalinan vaginal bergantung pada beberapa hal,
yaitu stimulasi persalinan, kala II > 60 menit, keterampilan penolong, kala I fase
aktif yang lambat (nuligravida < 1,2 cm/jam, multigravida < 1,5 cm/jam). Luaran
tidak dipengaruhi oleh induksi persalinan, paritas, penggunaan CTG, dan anestesi
epidural.
Untuk menentukan cara persalinan pada presentasi bokong dapat juga
dipertimbangkan berdasarkan skor Zatuchi Andros (lihat Tabel 1).
Tabel 1. Skor Zatuchi Andros
0 1 2
Paritas Nulipara Multipara
Umur kehamilan 39 minggu 38 minggu 37 minggu
Taksiran berat > 3630 g 36303176 g < 3176 g
janin
Pernah letak Tidak pernah 1 kali 2 kali atau lebih
sungsang*
Penurunan -3 atau lebih -2 -1 atau lebih
(station)** rendah
Pembukaan 2 cm 3 cm 4 cm
serviks**
* lebih dari 2500 g
** diperiksa pada saat masuk rumah sakit
Skor 3 : Seksio sesaria
Skor 4 : Reevaluasi, kalau tetap 4 lakukan seksio sesaria
Skor 5 : Pervaginam
Persalinan Vaginal pada Presentasi Bokong
Pada persalinan kala I perlu digunakan partograf untuk mendeteksi secara
dini adanya kelambatan kemajuan persalinan. Dalam hal terjadi kelambatan
kemajuan persalinan, stimulasi sebaiknya tidak dilakukan. Perlu dilakukan
pengamatan yang seksama terhadap terjadinya prolapse tali pusat atau kegawatan
janin. Meskipun pengeluaran mekonium sering dijumpai pada presentasi bokong,
mekonium yang keluar sebelum janin masuk memasuki panggul dapat merupakan
indikasi terjadinya kegawatan janin. Pembukaan serviks harus sudah benar-benar
lengkap sebelum memimpin ibu untuk mengejan. Sebelum pembukaan lengkap
ibu juga diminta untuk tidak mengejan guna mencegah terjebaknya kepala akibat
bagian janin yang lebih kecil lahir sebelum pembukaan lengkap. Menjelang
pembukaan lengkap, kosongkan kandung kemih menggunakan kateter elastik.
Ketika pembukaan sudah lengkap dan perineum mulai teregang, letakkan ibu
dalam posisi litotomi.2