Anda di halaman 1dari 22

Refleksi Kasus

“TERAPI CAIRAN INTRAOPERATIF PADA PASIEN SECTIO


CAESSARIA ATAS INDIKASI
PRE EKLAMSIA BERAT + HISTEREKTOMI TOTAL”

Ramona Puspita sari


11 16 777 14 099

Pembimbing Klinik :
dr. Faridnan, Sp.An
Pendahuluan
• Tubuh manusia terdiri dari zat padat dan zat cair. Pada manusia dewasa distribusi zat padat
adalah 40% dari berat badan dan 60% lagi adalah terdiri dari zat cair.

• Pada bayi usia < 1tahun, cairan tubuh sekitar 80-85% dari berat badan, dan pada bayi >1 tahun,
adalah sekitar 70-75% berat badan. Seiring dengan pertumbuhan, presentase jumlah cairan
terhadap berat badan beransur-ansur turun, yaitu pada lelaki dewasa 50-60% berat badan dan
pada wanita dewasa 50% berat badan.

• Zat cair (60%) terdiri dari cairan intrasel 40% berat badan, cairan ekstrasel 20% berat badan, dan
cairan transelular 1-3% berat badan. Cairan ekstrasel dibagi lagi menjadi cairan intravascular dan
cairan interstisial. Pada bayi cairan jumlah ekstrasel lebih besar dari intrasel. Perbandingan ini
akan berubah sesuai dengan perkembangan tubuh, sehingga pada dewasa cairan intrasel 2 kali
cairan ekstrasel.
Cairan Intrasel
Cairan Intravaskular :
Cairan yang terkandung dalam pembuluh darah. Rata-
Merupakan cairan yang rata volume darah orang dewasa sekitar 5-6 liter
terkandung didalam dimana 3 liternya merupakan plasma dan sisanya
sel. terdiri dari eritrosit, leukosit dan trombosit.

Cairan Interstisial :
Cairan yang mengelilingi sel, rata-rata volumenya
Cairan Ekstrasel adalah 11-12 liter pada orang dewasa. Cairan limfe
juga termasuk dalam kategori ini.

Merupakan cairan yang


berada diluar sel. Jumlah
Cairan Transeluler :
relative cairan ekstraseluler
Merupakan cairan yang terkandung di antara rongga
berkurang seiring usia.
tubuh tertentu seperti serebrospinal, perikordial,
pleura, sendi synovial, intraocular, dan sekresi
saluran pencernaan.
Histerektomi total merupakan suatu tindakan penanganan untuk
mengatasi kelainan atau gangguan organ atau fungsi reproduksi yang
terjadi pada wanita. Dengan demikian, tindakan ini merupakan
keputusan akhir dari penanganan kelainan atau gangguan
berdasarkan hasil pemeriksaan dokter.
Sehingga laporan kasus ini bertujuan untuk membahas mengenai
terapi cairan intraoperatif pada pasien dengan tindakan histerektomi.
Laporan Kasus
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Ny . T
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Usia : 33 Tahun
• Berat Badan : 64 kg
• Agama : Islam
• Pekerjaan : IRT
• Alamat : Palupi block H no. 23
• Tanggal Operasi : 13 / 01/ 2018
Anamnesis (Subjective)
• Keluhan Utama : Nyeri perut tembus belakang
• Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien masuk RS dengan keluhan nyeri pada perut tembus belakang
yang dirasakan sejak + 6 jam SMRS. Keluhan dirasakan semakin
memberat dengan adanya keluhan nyeri kepala (+), muntah (+) 1x,
nyeri uluh hati (+). Pasien mengeluh awalnya nyeri pada perut
bagian bawah kemudian berpindah sampai kebagian belakang.
Buang air kecil sering dengan volume sedikit. demam (-), batuk (-)
sesak (-).Buang air besar (BAB) lancar seperti biasa.
Pemeriksaan Fisik (Objective)
B1 ( Breath) : Airway paten, nafas spontan, reguler, simetris, RR
20x/m, pernapasan cuping hidung (-), snoring (-),
stridor (-), buka mulut lebih 3 jari, Mallampati score
class I. Auskultasi : Suara napas bronchovesiculer,
rhonki (-/-), wheezing (-/-)
B2 (Blood) : Akral hangat, nadi reguler kuat angkat, frek 84x/m,
CRT 2” , TD: 170/130 mmHg, ictus cordis teraba di SIC
5, S1-S2 reguler, murmur (-) gallop (-)
B3 ( Brain) : Composmentis, GCS 15, refleks cahaya +/+
Cont…
B4 (Bladder) : BAK : kateter (+), BAB biasa
B5 (Bowel) : Cembung (+), Leopold 1 : TFU 27 Cm, Leopold 2 :
Punggung Kiri, Leopold 3 : Presentasi Kepala,
Leopold 4 : Belum masuk PAP
B6 (Bone) : Nyeri (-), krepitasi (-) morbilitas (-), ekstremitas
deformitas (-)
Hasil Laboratorium
• Darah :
RBC : 4,2 106/mm3 WBC :19,2 103/mm3
HB : 12,6 g/dl HCT : 35,4 %
PLT : 125 103/mm3
GDS : 105 mg/dl
• Urinalisis : Protein ++
• HBsAg : non reaktif
• Usg : Gravid tunggal intrauterine, DJJ (+) 150x/m, letak
kepala
Estimasi usia kehamilan 32 minggu 5 hari
Estimasi berat janin 1938 gr
Assesment
• Ps. ASA II E : pasien penyakit bedah disertai dengan penyakit
sistemik ringan sampai sedang dengan status emergensi.

• G4 P2 A1 Gravid 31-32 Minggu + Pre eklamsia berat


Planning
• Surat persetujuan operasi (+), surat persetujuan tindakan
anestesi (+)
• Persiapan Whoole blood (+) 2 bag
• IVFD RL 500 ml + MgSO4 40% 26 tpm
• Persiapan Anestesi Regional
• Teknik anestesi, Sub Arachnoid Block (Spinal)
• Persiapan Tindakan Operatif Sectio Caessaria
Durante Operatif
Cont…
• Propofol 70 mg
• Asam Tranexamat 500 mg
• Dexamethasone 2 mg
• Ranitidin 50 mg
• Ondansentron 4 mg
• Ergometrin 0,2 mg
• Oxitocyn 10 IU
• Bupivakain 12,5 mg
• Metronidazole 500 mg
• Midazolam 5 mg
Cont…
• Cairan Masuk :
Durante operatif : Kristaloid RL 2200 cc + NaCl 0,9% 800 cc + WB
750 cc
Total input cairan : 3.750 cc
• Cairan Keluar :
Perdarahan 1.600 cc dan Urin 100 cc
Post Operatif
Bromage Score
• Dapat mengangkat tungkai bawah : 0
• Tidak dapat menekuk lutut tapi dapat mengangkat kaki : 1
• Tidak dapat mengangkat kaki tetapi dapat menekuk lutut : 2
• Tidak dapat mengangkat kaki sama sekali : 3
• Keterangan : Pasien dapat dipindah ke bangsal jika skor kurang
dari 2
Cont…
Alderete Score
• Aktivitas = Dua ekstremitas tidak dapat digerakkan (0)
• Respirasi = Dangkal namun pertukaran udara adekuat (1)
• Sirkulasi = TD ± 20% dari nilai pre anestesi (2)
• Kesadaran = sadar, siaga, orientasi (2)
• Warna kulit = pucat (1)
• Skor Pasien (6): pasien ACC dipindahkan ke ICU.
pembahasan
• Pada kasus ini, pasien perempuan usia 33 tahun dengan diagnosis G4P2A1 Gravid 34-35
minggu + Pre Eklamsia Berat dengan rencana tindakan Sectio Caessaria. Setelah dilakukan
anamnesis, pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan penunjang didapatkan pasien
mengeluhkan nyeri kepala sejak mengalami kehamilan, muntah, dengan tekanan darah
170/130 mmHg, serta hasil pemeriksaan urinalisis yaitu adanya protein (++), maka
disimpulkan keadaan umum pasien tergolong dalam status fisik ASA II (E) karena pasien
dilakukan operasi cito, E yang berarti emergensi.

• Pada pasien ini, pilihan anestesi yang dilakukan adalah jenis regional anastesi.
Terapi Cairan
• BB : 64 Kg
• EBV : 65 cc/kg BB x 64 kg = 4,160 cc
• Jumlah perdarahan : ± 1.600 cc
• % perdarahan : 1.600/4.160 x 100% = 38,4 %
• Pemberian Cairan:
• Cairan masuk :
• Pre-operatif kristaloid RL 500 cc
• Durante operatif : Kristaloid RL 2200 cc + NaCl 0,9% 800 cc +
WB 750 cc
• Total input cairan : 3.750 cc
Cont…
• Cairan keluar :
• Perdarahan :
• kasa 4x4 (20 buah) 15 x 20 = 300 cc
• Kasa lipat (4 buah )  150 x 4= 600 cc
• Tabung suction + 700 cc
• Urin : ± 100 cc
Cont…
• Perhitungan Cairan
• Input yang diperlukan selama operasi
• Cairan Maintanance (M) : (4x10) + (2x10) + (1x44) = 104 ml/jam
• Cairan defisit urin selama 3 jam 15 menit = 100 ml
• Stress Operasi Besar : 8 cc x 64 kg = 512 ml/jam
• Defisit darah selama 3 jam 15 menit = 1.600 ml
• Jika diganti dengan cairan kolid atau darah 1:1
• Jika diganti dengan cairan kristaloid 3:1
• Perhitungan cairan pengganti darah :
• Transfusi + 3 x cairan kristaloid = volume perdarahan
• 750 + 3x =1.600
• 3x= 850
• X : 3 x 850 = 2.550 ml
• Untuk mengganti kehilangan darah 1.600 cc diperlukan ± 2.550 cairan
Cont…
• Cairan masuk :
• Kristaloid : 3000 mL
• Whole blood : 750
• Total cairan masuk : 3750 ml
• Keseimbangan kebutuhan:
• Cairan masuk – cairan dibutuhkan = 3750 ml – 3.162 ml = 588
ml

Anda mungkin juga menyukai