Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN KASUS

DIARE AKUT


Disusun Oleh :
Dr. Willy Oematan

1
Pendahuluan

 Diare  frekuensi buang air besar ≥3 kali dalam 24
jam disertai perubahan konsistensi tinja(menjadi
cair), dengan atau tanpa darah dan atau lendir
 Diare akut  kurang dari 14 hari
 Diare masih merupakan penyebab kesakitan dan
kematian pada anak di negara sedang berkembang,
termasuk Indonesia

2

Diare menyebabkan 1-2,5 milyar kesakitan
dan 1,5-2,5 juta kematian per-tahun pada
anak kurang dari lima tahun di negara
yang sedang berkembang

Riskesdas tahun 2007  penyebab secara


umum kematian bayi dan anak di bawah
usia lima tahun (balita) adalah diare, secara
berturut-turut 41,4% dan 25,2%.

3
Laporan kasus

 Nama

: An. S.T
 Tanggal lahir/Umur : 17 Juli 2017 /1 tahun 2
bulan
 Jenis Kelamin : perempuan
 Agama : Islam
ANAMNESIS
06-10-2018 
 Keluhan Utama : Mencret
 Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang ke
rumah sakit karena mencret sejak 1 hari SMRS
mencret 5 kali berwarna kuning, tinja cair, darah (-),
lendir (-) kira-kira sebanyak 1 gelas air mineral,
pasien juga muntah sebanyak 10 kali isi cairan dan
makanan yang dimakan, kira-kira ½ gelas air mineral,
demam (+) sudah 2 hari dan hilang timbul terutama
pada sore, batuk (-) , sesak napas (-), nafsu makan
baik, pasien rewel, buang air kecil baik berwarna
jernih kekuningan.
Riwayat Penyakit Dahulu : Pasien sering batuk pilek sejak usia 5 bulan, belum
pernah mengalami mencret sebelum nya.


Riwayat pengobatan : dapat oralit dan pil anti muntah di PKM 1 hari
SMRS dari IGD di berikan IVFD RL, ondancentron ½ amp, oralit, zinc
1x1, dan paracetamol 3x ½ cth

Riwayat penyakit keluarga: Tidak ada keluarga yang mengalami hal


serupa

Riwayat Imunisasi: HB O (-), BCG (-), polio 2x, DPT 2x, campak (-)

Makanan : ASI : usia 0-6 bulan, Susu formula : usia 6 bulan, Bubur : usia 6 bulan
sampai sekarang
PEMERIKSAAN FISIK

 Keadaan Umum : Sakit ringan


 Kesadaran 
: Compos Mentis
 Nadi : 96 x/menit, reguler, kuat
 Respirasi : 30 x/menit
 Suhu badan : 38,3 0C
BB : 7kg BB/U = <-2SD (Kurus)

TB : 72cm TB/ U = > -2 SD (normal)

BB/TB -3 SD ( Gizi kurang)


Kulit : Ruam (-), petekie (-), turgor kulit baik (-), sianosis (-), pucat (-)

Kepala
Mata

: Bentuk normocephal (+), LK 43cm
: Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, mata cekung
(-/-)

Hidung : Rhinorrhea (-), deformitas (-).


Telinga : Otorrhea (-)

Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, tidak ada


perbesaran kelenjar tiroid

Mulut : Mukosa bibir kering (-), Tonsil T1–T1 non hiperemis


 Paru

Inspeksi :

Pergerakan dinding dada simetris bilateral,
retraksi dinding dada (-)

Palpasi : Vocal fremitus kanan sama dengan kiri,


tidak teraba massa, tidak teraba krepitasi, tidak ada nyeri
tekan

Perkusi paru : Sonor pada lapang paru kanan dan kiri.


Auskultasi : Suara napas vesikuler, ronchi (-/-),
wheezing (-/-)

9
 Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Teraba pulsasi ictus cordis pada SIC V linea
midclavicular sinistra

Perkusi

: Batas jantung normal
 abdomen
Auskultasi : Bunyi jantung I-II murni regular, gallop (-),
murmur (-)

 Abdomen

Inspeksi : Tampak datar


Auskultasi : Peristaltik usus (+) kesan normal

Perkusi : Undulasi (-)


Palpasi : Nyeri tekan (-), supel, turgor < 2
detik

Ekstremitas atas : Akral hangat, CRT < 3 detik
Ekstremitas bawah : Akral hangat, CRT < 3
detik

Punggung : Tidak ada kelainan, lordosis


(-), kifosis (-), scoliosis (-).
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil Laboratorium (04-10-2018)

DARAH LENGKAP GDS : 112

Hb :11,9 g/dl TT : negatif

Leukosit : 29,3 rb/ul


Eritrosit : 4,80 jt/ul
Hematokrit : 36,9%
Trombosit: 451
MCV :76,9
MCH :24,8
MCHC :32,2

12
RESUME

 Pasien mencret sejak 1 hari SMRS mencret 5 kali
berwarna kuning, tinja cair, darah (-), lendir (-) kira-
kira sebanyak 1 gelas air mineral, pasien juga muntah
sebanyak 10x isi cairan dan makanan yang dimakan,
kira-kira ½ gelas air mineral, demam (+) sudah 2 hari
dan hilang timbul terutama pada sore, batuk (-), sesak
napas (-), nafsu makan baik, pasien masih mau
minum, buang air kecil baik berwarna jernih
kekuningan, pasien sudah mendapat resusitasi cairan
di IGD, Pada pemeriksaan fisik didapatkan :,
N=96x/menit S=38,3 0C, R=30x/menit. Pemeriksaan
fisik lain dalam batas normal.

 DIAGNOSIS KERJA :Diare akut dehidrasi ringan
sedang
 TERAPI
IVFD RL 740cc/24jam
Ondancentron 3x 1mg
Ampicilin 4x 175mg
Zinc 1x 20mg
Oralit
Paracetamol syr 3x ½ cth
Diskusi

Kasus Teori
Pasien anak berusia 1 tahun 2 bulan Diare akut adalah buang air besar
dengan keluhan mencret sudah 5 kali pada bayi atau anak ≥ 3 kali perhari,
sejak 1 hari SMRS konsistensi tinja disertai perubahan konsistensi tinja
cair berwarna kuning tidak ada menjadi cair dengan atau tanpa
darah dan lendir disertai muntah >10 lendir dan darah yang berlangsung
kali berisi makan dan cairan yang di kurang dari 14 hari.
makan, pasien di diagnosa dengan
diare akut dehidrasi ringan sedang

15
Faktor risiko
Kasus Teori
Pasien mendapat ASI ekslusif Cara penularan diare pada
sampai 6 bulan, faktor resiko umumnya melalui fekal oral
yang mungkin berpengaruh yaitu melalui makanan atau
adalah kebersihan lingkungan minuman yang tercemar oleh
dan pribadi yang buruk, enteropatogen,.
penyiapan dan penyimpanan Dapat meningkat : tidak dapat
makanan yang tidak higienis dan ASI eksklusif, kurangnya sarana
cara penyapihan yang tidak baik, kebersihan, faktor penderita,
faktor umur pasien dan faktor faktor umur,faktor umur, faktor
musim di daerah tropic musim, dan epidemi dan
pandemi

16
Kasus Teori
Pada kasus pasien tidak dipuasakan Ada 2 prinsip meaknisme terjadinya
dan tidak dilakukan pemeriksaan diare cair, yaitu sekeretorik dan


tinja sehingga data yang ada hanya
volume tinja kira-kira sebanyak 1
gelas air mineral (240ml). Dari
osmotik. Meskipun dapat melalui
kedua mekanisme tersebut, diare
sekretorik lebih sering ditemukan
volume tinja pasien termasuk diare pada infeksi saluran cerna. begitu
sekretorik. pula kedua mekanisme tersebut
dapat terjadi bersamaan pada satu
anak.

Osmotik Sekretorik
Volume tinja <200 ml/hari >200 ml/hari
Puasa Diare berhenti Diare berlanjut
Na+ tinja <70 mEq/L >70 mEq/L
Reduksi (+) (-)
pH tinja <5 >6 17

 Diare sekretorik disebabkan oleh sekresi air dan elektrolit
ke dalam usus halus yang terjadi akibat gangguan
absorbsi natrium oleh vilus saluran cerna

 Diare osmotik akibat perbedaan tekanan osmosis antara


lumen usus dan darah maka pada segmen usus jejunum
yang bersifat permeable, air akan mengalir ke arah
jejunum, sehingga akan banyak terkumpul air dalam
lumen usus. Na akan mengikuti masuk ke dalam lumen,
dengan demikian akan terkumpul cairan intraluminal
yang besar dengan kadar Na normal
18
Manifestasi klinis
Kasus Teori
Pada kasus pasien tampak rewel,
namun pemeriksaan fisik dalam
 Penderita dengan diare cair
mengeluarkan tinja yang
batas normal karena pasien sudah mengandung sejumlah ion natrium,
mendapat resusitasi cairan di IGD kalium dan bikarbonat. Kehilangan
sehingga pasien didiagnosa dengan air dan elektrolit ini bertambah bila
diare akut tanpa dehidrasi. ada muntah dan kehilangan air juga
Pemeriksaan elektrolit dan analisis akan meningkat bila ada panas. Hal
gas darah tidak dilakukan karena ini dapat menyebabkan dehidrasi,
tidak tersedia sarana. asidosis metabolic, dan hipokalemia

19
A

 Tabel Tanda dan gejala klinis dehidrasi
Gejala & tanda B C
Keadaan umum Baik, sadar Gelisah rewel Letargik, kesadaran
menurun

Mata Normal Cekung Sangat cekung


Air mata Basah Kering Sangat kering
Mulu/lidah Basah Kering Sangat kering
Rasa haus Minum normal tidak Tampak kehausan Sulit/tidak dapat
haus minum
Kulit Turgor kembali cepat Trugor kembali lambat Turgor kembali sangat
lambat
Derajat dehidrasi Tanpa dehidrasi Dehidrasi ringan Dehidrasi berat
sedang
20
Kasus Teori
Pada kasus pasien juga di keluhkan Demam umum terjadi pada
mengalami demam 2 hari namun penderita dengan inflammatory
hilang timbul. Demam yang dialami

pasien bukan akibat dehidrasi kerena
diare sering terjadi pada infeksi
shigella disentriae dan rotavirus,
terjadi 1 hari sebelum keluhan demam juga dapat terjadi karena
mencret dan berlangsung hilang dehidrasi, Demam yang timbul
timbul hingga hari ke 4 dirawat dan akibat dehidrasi pada umunya tidak
telah diberikan antibiotik ampicilin 4 tinggi dan akan menurun setelah
x175mg selama 4 hari perawatan. mendapat hidrasi yang cukup.

Pasien juga mengalami muntah yang Muntah juga sering terjadi pada non
sudah 10 kali berisi makan dan inflammatory diare. Muntah dapat
cairan 1 hari SMRS dan membaik disebabkan oleh dehidrasi, iritasi
setalah 1 hari dirawat dan usus atau gastritis yang
direhidrasi. menyebabkan gangguan fungsi usus
atau mual yang berhubungan
dengan infeksi sistemik. Muntah
dapat juga disebabkan karena
pemberian cairan oral terlalu cepat
21
laboratorium
Kasus
Pada kasus hanya dilakukan
Teori
Pemeriksaan laboratorium lengkap
pemeriksaan darah lengkap dan GDS pada diare akut pada umumnya
dan TT tidak diperkukan. hanya pada
keadaan tertentu mungkin
diperlukan misalnya penyebab
dasarnya tidak diketahui atau ada
sebab-sebab lain selain diare akut
atau pada penderita dengan
dehidrasi berat
darah lengkap, elektrolit, AGD,
glukosa darah, kultur dan tes
kepekaan antibiotik, kultur urine dan
tinja pada sepsis atau infeksi saluran
kemih

22
Terapi
Kasus Teori
IVFD RL 740cc/24jam
Ondancentron 3x 1mg
Ampicilin 4x 175mg

Terdapat lima pilar penting dalam
tatalaksana diare yaitu rehidrasi
dengan new oralit , zinc diberikan
Zinc 1x 20mg selama 10 hari berturut-turut, ASI
Oralit dan makanan tetap diteruskan,
Paracetamol syr 3x ½ cth antibiotik selektif dan edukasi pada
orang tua.

23

Tujuan pengobatan:
 Mencegah dehidrasi
 Mengatasi dehidrasi yang telah ada
 Mencegah kekurangan nutrisi dengan memberikan
makanan selama dan setelah diare
 Mengurangi lama dan beratnya diare, serta
berulangnya episode diare, dengan memberikan
suplemen zinc

24

25

26

27

28

29

30
Kasus Teori
Pada kasus orang tua pasien juga Pemberian makanan harus
sudah diedukasi untuk tetap diteruskan selama diare dan
melanjutkan ASI dan makanan
 ditingkatkan setelah sembuh.
Meneruskan pemberian makanan
akan mempercepat kembalinya
fungsi usus yang normal termasuk
kemampuan menerima dan
mengabsorbsi berbagai nutrient.

Pasien kasus pasien sudah diberikan Pemberian zinc pada diare dapat
tablet zinc 1x 20mg meningkatkan absorbs air dan
elektrolit oleh usus halus
meningkatkan kecepatan regenerasi
epitel usus, meningkatkan jumlah
brush border apical, dan
meningkatkan respon imun yang
mempercepat pembersihan patogen
di usus
31
Kasus Teori
Pasien diberikan antibitoik Antbiotik pada umunya tidak diperlukan pada
ampicilin dengan dosis 4x semua daire akut oleh karena sebagian besar
175mg kemudian dinaikan diare infeksi adalah rotavirus yang sifatnya self
menjadi 4x 200mg.
Pada kasus pasien di 
limited dan tidak dapat dibunuh dengan
antibiotic. Hanya sebagian kecil (10-20%) yang
berikan antibitok karena disebabkan oleh bakteri pathogen seperti
adanya leukositosis V,cholera, Shigella, Enterotoksigenik E.coli,
Salmonella, Campilobacter, dan sebagainya

Penyebab Antibiotik pilihan Alternatif


Kolera Tetracycline 12,5 mg/kgBB Erythromycin 12,5 mg/kgBB
4x sehari selama 3 hari 4x sehari selama 3 hari
Shigella Ciprofloxacin 15 mg/kgBB Pivmecillinam 20 mg/kg BB 4x 1, (3hari)
Ceftriaxone 50-100 mg/kgBB 1x 1 IM (2-5hari)
Disentri 2x sehari selama 3 hari

Amoebiasis Metronidazole 10 mg/kgBB


3x1 selama 5 hari (10 hari
pada kasus berat)
Giadiasis Metronidazole 5mg/kgBB 32

3x sehari selama 5 hari


Pencegahan dan komplikasi
Kasus Teori
Pada kasus orang tua pasien harus Pencegahan :Mencegah penyebaran
diedukasi mengenai pencegahan
diare yaitu dengan memutus rantai
 kuman pathogen penyebab diare
Memperbaiki daya tahan tubuh
penularan dengan cara hidup bersih pejamu
dan sehat, dan pentingnya imunisasi
untuk mencegah atau meminimalisir
resiko tertularnya penyakit-penyakit
infeksi.

33

 Prognosis
Bila kita menatalaksanakan diare sesuai dengan 5 pilar
diare, sebagian besar (90%) kasus diare pada anak akan
sembuh dalam waktu kurang dari 7 hari, sebagian kecil
(5%) akan melanjut dan sembuh dalam kurang dari 7
hari, sebagian kecil (5%) akan menjadi diare persisten.
Prognosis pada pasien ini ad vitam : bonam, ad
functionam : bonam ad sanationam : bonam.

34

Thank you

35

Anda mungkin juga menyukai