Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN KASUS

Katarak Traumatik

WILLY OEMATAN
pembimbing :
dr. Eunike Cahyaningsih, Sp. M
pendahuluan
 Kataraktraumatik merupakan katarak
yang muncul sebagai akibat cedera
pada mata
 Gangguan lensa dapat berupa
kekeruhan, distorsi, dislokasi, dan anomali
geometrik. Pasien yang mengalami
gangguan-gangguan tersebut
mengalami kekaburan penglihatan
tanpa nyeri.
Laporan kasus
 Nama : An. MF
 Umur : 12 tahun
 Jenis kelamin : Laki-laki
 Alamat : Tarus
 Pekerjaan :-
 Agama : Kristen Protestan
 Tanggal pemeriksaan : 13 Desember 2017
anamnesis
 Keluhan utama :
Kontrol post operasi 3 minggu yang lalu
 Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien kontrol minggu ke-3, nyeri (-), gatal (-), berair (-), masih
merah di bagian samping kanan mata..
 Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasien mengeluhkan mata kanan nya kabur sejak 1 tahun lalu,
diawali trauma pada mata kanan nya 7 tahun lalu akibat
terkena kaca spion motor. Setelah trauma mata kanan nya
kemerahan dan nyeri, kemudian di berikan obat tetes oleh
dokter. Matanya kembali normal, namun 1 tahun yang lalu
mulai timbul bercak putih ditengah mata dan matanya
semakin kabur
 Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada keluarga yang memiliki riwayat
penyakit yang sama dengan pasien.
 Riwayat Pengobatan
pasien sudah di operasi tanggal 21-11-2017
dengan metode ECCE + IOL
Pemfis dan status oftamologis
 Nadi : 96 x/menit
 Respirasi : 20 x/menit
 Suhu : 36,8oC
OCULI DEXTRA (OD) PEMERIKSAAN OCULI SINISTRA (OS)
5/5 Visus 5/5
- Koreksi -
Gerak bola mata normal ke segala arah, Gerak bola mata normal ke segala arah,
enoftalmus (-), eksoftalmus (-), strabismus (-) Bulbus okuli enoftalmus (-), eksoftalmus (-), strabismus (-)

Edema (-), hiperemis(-), ektropion (-), Edema (-), hiperemis(-), ektropion (-


entropion (-), ptosis (-) nyeri tekan (-), Palpebra ),entropion (-), ptosis (-)nyeri tekan (-),
blefarospasme (-), lagoftalmus(-) blefarospasme (-), lagoftalmus(-)
Edema (-), injeksi silier (-), injeksi Konjungtiva Edema (-), injeksi cilier (-), injeksi
konjungtiva (+), infiltrat (-),hiperemis (+) konjungtiva (-),
bagian temporal infiltrat (-), hiperemis (-)
Putih Sklera Putih
Bulat, jernih, edema (-), arkus senilis (-) Bulat, jernih, edema (-), arkus senilis (-)
keratik presipitat (-), infiltrat (-), sikatriks (-) Kornea keratik presipitat (-), infiltrat (-), sikatriks (-)

Jernih, normal, arkus senilis (-), hipopion (-), COA Jernih, normal, arkus senilis
hifema(-) (-), hipopion (-), hifema (-),
Kripta(+), atrofi (-) coklat, edema(-), Iris Kripta(+), atrofi (-) coklat, edema(-),
synekia (-) synekia (-)
Bulat, Diameter ± 2-3 mm Pupil Bulat, Diameter ± 2-3mm
refleks pupil L/TL: +/+ refleks pupil L/TL: +/+

Jernih Lensa Jernih


Normal (jernih) Vitreus Normal (jernih)
Normal Sistem Normal
Lakrimasi
Diagnosis
Pseudofaki OD post op katarak traumatik
minggu ke-3
Tatalaksana
Cendo-Lyters 6x1gtt OD
Katarak Traumatik
 Katarak traumatik merupakan katarak
yang muncul sebagai akibat cedera
pada mata yang dapat merupakan
trauma perforasi ataupun tumpul yang
terlihat sesudah beberapa hari ataupun
beberapa tahun
Contrecoup :

patofisiologi
Trauma tumpul Coup :
pemendekan
cepat pada
bertanggung anterior-posterior
cincin Vossius
jawab dalam  Peregangan
kapsul lensa
mekanisme coup ekuatorial dapat
anterior setelah
dan contrecop meregangkan
trauma tumpul
kapsul lensa,
zonula atau
keduanya

kerusakan traumatik pada serat-serat lensa dan kapsul lensa


yang mengakibatkan influx akuos humor, hidarasi serat
lensa dan kekeruhan lensa
Epitel dan serat lensa normal (kiri), serat lensa yang superfisial
membengkak dan vakuolisasi epitel lensa (tengah), seiring dengan
perjalanannya serat-serat lensa berdegenerasi dan mengkerut
meninggalkan sisa sitoplasma dan membran diantara lubang-lubang
interselular di antara serat lensa yang datar yang lama-kelamaan akan
masuk lebih dalam ke arah kortex (kanan)
Diagnosis dan gejala klinis
 Diagnosis
ditegakkan dengan melakukan
anamnesis, pemeriksaan fisik dan dapat
juga dibantu dengan pemeriksaan
penunjang
ANAMNESIS
Riwayat dan mekanisme trauma, apakah tajam atau tumpul

Riwayat keadaan mata sebelumnya, apakah ada riwayat operasi,


glakoma, retinal detachment, penyakit mata karena gangguan
metabolik

Riwayat penyakit lain, seperti diabetes, sickle cell, sindroma marfan,


homosistinuria, defisiensi sulfat oksidase.

Keluhan mengenai penglihatan, seperti penurunan visus, pandangan


ganda pada satu mata atau kedua mata, nyeri pada mata.
PEMERIKSAAN FISIK

visus, lapangan pandang, dan pupil

Diperiksa apakah adanya kerusakan


ekstraokular. Tekanan intraokular, COA

lensa mata, diperiksa apakah adanya kekeruhan, subluksasi,


dislokasi, integritas kapsular, Pada vitreus apakah ada atau tidak
perdarahan dan perlepasan vitreus posterior.
PENATALAKSANAAN
Medikamentosa
 Untuk cegah infeksi  antibiotik sistemik
dan topikal serta kortikosteroid topikal
dalam beberapa hari.
 Atropin sulfat 1%, 1 tetes 3 kali sehari,
dianjurkan untuk menjaga pupil tetap
berdilatasi dan untuk mencegah
pembentukan sinekia posterior
Pembedahan
Indikasi
 Penurunan visus yang berat (unacceptable)
 Hambatan penglihatan karena proses
patologis pada bagian posterior.
 Inflamasi yang diinduksi lensa atau terjadinya
glaukoma.
 Ruptur kapsul dengan edema lensa.
 Keadaan patologis okular lain yang
disebabkan trauma dan membutuhkan
tindakan bedah.
Ada 3 macam teknik pembedahan pada
katarak yaitu
1. Ekstraksi Katarak Intrakapsular ( EKIK )
2. Ekstraksi Katarak Ekstrakapsuler ( EKEK )
3. Fakoemulsifikasi
Pembahasan

Pada kasus ini anak laki-laki 12 Berdasarkan teori katarak


tahun dengan diagnosis traumatik merupakan katarak
Pseudofaki OD post op katarak yang muncul sebagai akibat
traumatik minggu ke-3. Dari cedera pada mata yang dapat
anamnesis didapatkan bahwa merupakan trauma perforasi
pasien mengalami penurunan ataupun tumpul yang terlihat
visus mata kanan sejak 1 tahun sesudah beberapa hari ataupun
lalu. Pasien mengaku adanya beberapa tahun. Diagnosis
riwayat trauma pada mata kanan ditegakkan berdasarkan
nya 7 tahun lalu. anamnesis, pemeriksaan fisik
Dari hasil pemeriksaan fisik pada Berdasarkan teori pada katarak
mata kanan dan kiri sebelum yang paling penting diperiksa
operasi visus mata kanan 1/300 adalah lensa mata, diperiksa
dengan lensa yang keruh dan apakah adanya kekeruhan,
mata kiri 6/6 dengan lensa yang subluksasi, dislokasi, integritas
jernih. kapsular (anterior dan posterior).
Pasien telah di operasi Berdasarkan teori sala satu
dengan metode ECCE + IOL indikasi untuk
pada tanggal 21-11-2017. penatalaksanaan
pada pasien sudah terjadi pembedahan pada kasus-
penurunan visus yang berat kasus katarak traumatik
yaitu 1/300 pada mata adalah bila adanya
kanannya penurunan visus yang berat
(unacceptable)
Penutup
 Telah dilaporkan pasien An. M.F berusia
12 tahun dengan diagnosa pseudofaki
post op katarak traumatik OD . Diagnosis
ini ditegakkan berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang. Penatalaksaan pada pasien
ini yaitu dengan pembedahan dengan
metode ECCE + IOL.

Anda mungkin juga menyukai