Insidens : 12 %
Kemajuan kedokteran :
50% psg infertil : Berhasil dapat anak
50% : adopsi / tanpa anak,
cerai, dll
Fa ktor D a m p a k
1. Usia wanita : makin tua (> 40 th) makin
lama wkt u/ konsepsi
pria : frek. Koitus ber (-) dgn me
usia
2. Frek. Koitus : adanya korelasi positif antara
frek. koitus dgn angka
kehamilan
3. Masa koitus :
koitus pd masa ovulasi (hr 10-15) memax.
Kemungkinan ovulasi, krn ovum hanya
hidup + 12-24 j
4. Lubrikan :
spt K-Y jelly mengandung spermisida &
bila dipakai u/ lubrikan → hambat
konsepsi
5. Merokok/alkohol :
Jika b’> dpt m’buruk kualitas sperma.
Penggunaan marijuana dpt me(-) jumlah
& motilitas sperma
6. Pembedahan :
Pd organ repro/panggul ♂/♀ dpt
menimbulkan masalah infertilitas krn
terjadi perubahan anatomi /kerusakan pd
saraf terutama pd ♂
7. Infeksi genitalia (PMS) :
GO & Chlamydia o/ PMS terutama yg
m’akibatkan peny. Radang panggul & ggn
fertilitas
8. Infeksi ≠ PMS :
TBC genitalia (o/ usus), inf. post partum
& post abortus juga dpt me↓ fertilitas
9. Obat-obatan :
Obat tertentu dpt m’akibatkan impotensi.
Ada yg mengganggu fungsi
spermatogenesis, & ovarium (mis : obat
anti kanker, amoebisida)
10. Radiasi :
ggn fungsi gonad dpt terjadi krn radiasi
Penyebab Infertilitas
• ggn pd hub. Sexual
• Jumlah sperma dan transportasi yang
abnormal
• ggn ovulasi & hormonal, termasuk ggn
pada tkt reseptor hormon reproduksi
• kelainan tempat implantasi (endometrium
& uterus)
• kelainan jalur transportasi
• kelainan pada peritoneum
• ggn imunologik
PEMERIKSAAN INFERTILITAS
A. Anamnesis pasangan suami istri
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat haid
Riwayat sanggama
Riwayat perkawinan sekarang
Interaksi antar pasangan
B. Pemeriksaan Fisik & Lab
Istri :
- nilai perkembangan sexual & ciri-ciri
sex sekunder
- singkirkan penyakit umum
- px ginekologi
- px lab
Suami :
- nilai perkembangan ciri-ciri sex sekunder
- px lab
C. Pemeriksaan Penunjang lain
meliputi berbagai masalah :
1. Masalah air mani
2. Masalah vagina
3. Masalah serviks
4. Masalah uterus
5. Masalah tuba falopii
6. Masalah ovarium
7. Masalah Peritoneum
Masalah air mani
19
Karakteristik air mani
20
Pemeriksaan Mikroskopis
21
Konsentrasi Sperma : menggunakan
larutan George yg mengandung formalin
40%→ spermatozoa tidak bergerak
spermatozoa bergerak : NaCl 0,9%
Selisih =Konsentrasi spermatozoa
bergerak
Motilitas Spermatozoa : Lebih penting
daripada konsentrasi Setetes airmani
ditempatkan gelas obyek, kemudian tutup
gelas penutup.
22
Morfologi spermatozoa ; sama penting
dgn konsentrasi spermatozoa. Dengan
pulasan sedian usap air mani
Uji Ketidakcocokan imunologik : Uji kontak
air mani dgn lendir serviks; dikembangkan
Kremer & Jager→ menunjukkan adanya
antibodi lokal pada pria atau wanita
23
Masalah Vagina
26
Masalah Uterus
Spermatozoa ditemukan dalam tuba fallopi
5 menit setelah inseminasi; peranan
kontraksi vagina & uterus. Pada manusia
yg berperan prostaglandin, uterus sangat
sensitif terhadap prostaglandin. Kurang
prostaglandin dalam air mani merupakan
masalah infertilitas.
Distorsi kav uteri, mioma, polip,
peradangan, gangguan kontraksi uterus
27
Masalah uterus
Biopsi endometrium
Histerosalpingografi
Histeroskopi
28
Masalah Tuba
- Perdarahan uterus
- Baru kuretase
30
Masalah Ovarium
31
Perubahan lendir Serviks
Bertambah besar pembukaan ostium
eksternum serviks
bertambah banyak jumlah, bertambah
panjang daya membenang, bertambah
jernih, bertambah rendah viskositas lendir
serviks
Bertambah tinggi daya serbu spermatozoa
Peningkatan % sel kariopiknotik &
eosinofilik pada usap vagiana
32
Sitologi vagina Hormonal
Tujuan :
Memeriksa pengaruh esterogen
Memeriksa adanya ovulasi
Menentukan saat ovulasi
Memeriksa kelainan fungsi ovarium pada
siklus haid yg tidak berovulasi
33
Pemeriksaan Hormonal
Pemeriksaan FSH ; FSH yg rendah sampai
normal kelainan pada
hipotalamus/hipofisis, FSH tinggi kelainan
primer pada ovarium
Pemeriksaan LH : puncak LH →saat
ovulasi
Pemeriksaan esterogen serum
Pemeriksaan Progesteron plasma atau
pregnadiol urin
34
Masalah Peritoneum
Laparoskopi diagnostik.
Saat terbaik : segera setelah ovulasi (
tampak korpus rubrum)
Cacat bawaan uterus didiagnosis dgn
histeroslpingografi
35
Indikasi Laparoskopi diagnostik (
Albano):
1. 1th pengobatan belum terjadi kehamilan
2. Siklus haid tidak teratur
3. Istri >28 th atau infertilitas >3 th
4. Riwayat laparatomi
5. Pernah Histerosalpingografi
6. Riwayat appendisitis
7. Pertubasi abnormal
8. Akan inseminasi buatan
36
37