Anda di halaman 1dari 46

KONSEP FERTILITAS

DAN INFERTILITAS
Asuhan Kebidanan Pada Pranikah dan
Prakonsepsi
Fertilitas
Beberapa Fertilitas adl kemampuan seorang istri untuk
definisi menjadi hamil dan melahirkan anak hidup
oleh suami yang mampu menghamilkannya

Fertilitas adl fungsi satu pasangan yang


sanggup menjadikan kehamilan dan
kelahiran anak hidup

Fertilitas adalah kemampuan menghasilkan


keturunan, kemampuan kesuburan
Fertilisasi Fertilisasi adalah pembuahan;
penghamilan

Pembuahan atau disebut juga


fertilisasi, konsepsi, fekundasi, atau
singami adalah peleburan dua gamet
yang dapat berupa nukleus atau sel-sel
bernukleus untuk membentuk sel
tunggal (zigot) atau peleburan nukleus
Review Female Reproductive System
Reproduksi Perempuan Genetalia interna
Genetalia eksterna
Female Reproductive System
Genetalia Genetalia
Eksterna Interna
- Fungsi ovulasi
An-Fis - Fertilisasi ovum
- Fungsi
Repro kopulasi - Transportasi
(sanggama) blastocyt
duksi
♀ - Implantasi
- Pertumbuhan fetus
- Kelahiran/ persalinan
Female Reproductive System
• Fungsi reproduksi
perempuan
dikendalikan/
dipengaruhi oleh
hormon-hormon
gonadothropin di
thalamus-hipothalamus-
hipofisis-adrenal dan
ovarium
• Sistem ekstragonad/
ekstragenital juga
dipengaruhi oleh siklus
reproduksi : payudara,
kulit bagian tertentu
Anatomi Reproduksi Laki-Laki
Male Reproductive System
Organ Hormon yang
1. Organ dalam (testis, mempengaruhi
epidedemis, 1. Testosteron
vasdeferens, saluran 2. LH (Luteinizing
ejakulasi, uretra, Hormone)
vesikula seminalis, 3. FSH (Follicle
kelenjar prostat, Stimulating Hormone)
kelenjar bulbouretra)
4. GnRH (Gonadotropin
2. Organ luar (penis,
Releasing Hormon)
scrotum)
Fisiologi
Menstruasi
REVIEW
• Organ yang terlibat dalam
proses
• Hormon-hormon yang
bekerja
• Fisiologi menstruasi dan fase
nya
Proses Ovulasi
• Pengertian ovulasi

REVIEW • Proses ovulasi


• Mekanisme hormon dalam
proses ovulasi
• Organ yang terlibat
• Waktu terjadinya ovulasi
• Siklus ovulasi
• Tanda-tanda tubuh saat
terjadi ovulasi
Gangguan Ovulasi dan Hormonal
• Gangguan ovulasi hipotalamik
• Penyakit ovarium polikistik
• Hiperprolaktinemia
• Hiperandrogenemia
• Gangguan ovarium dini
• Gangguan fase luteal
• Pemecahan folikel dini
• Sindrom kantong folikel matang tak pecah
Fertilisasi
Fertilisasi
• Ovum pada saat ovulasi berdiameter 0,15
mm, masuk ke dlm tuba uterina dan
bergerak maju sepanjang uterus
• Ovum krn tdk memiliki daya gerak,
digerakkan oleh silia dan kontraksi otot
peristaltik tuba
• Pada saat yang sama, serviks, dibawah
pengaruh estrogen menyekresi aliran
mukus basa yg menarik spermatozoa
• Pada saat berhubungan seksual, ± 300 juta
sperma ditempatkan pd forniks posterior
vagina
• Sperma yg mencapai mukus servikal yg
encer akan bertahan hidup, lalu bergerak
maju ke tuba uterina, sementara yg lain
dihancurkan oleh media asam vagina
• Tempat sperma bertemu ovum biasanya di
ampula
• Sperma menjadi matur dalam perjalanan
menuju tuba uterina dan mampu melepaskan
enzym Hialuronidase
• Enzym ini memungkinkan terjadinya penetrasi
zona pelusida serta membran sel yg
menyelubungi ovum
• Hanya 1 sperma yg dapat memasuki ovum,
sesudah itu membran ditutup untuk mencegah
masuknya sperma yg lain dan inti 2 sel ini
menyatu
• Sperma dan ovum, masing-masing
menyumbangkan setengah kromosom untuk
membuatnya berjumlah 46
• Sperma dan ovum disebut sbg gamet laki-laki
dan perempuan
• Ovum yg mengalami fertilisasi disebut Zigot
• Baik sperma maupun ovum tdk bisa
bertahan lebih dari 2 atau 3 hari
• Fertilisasi kemungkinan besar terjadi bila
hubungan seksual dilakukan tdk lebih dari
48 jam setelah ovulasi
• Konsepsi biasanya akan terjadi sekitar 14
hari sebelum menstruasi berikutnya
• Ovum yg mengalami fertilisasi melanjutkan
perjalanannya meleatu tuba uterina dan
mencapai uterus 3 atau 4 hari kemudian
• Selama perjalanan mengalami segmentasi/
pembelahan sel dri 2 4816 dst
Syarat terjadinya Fertilisasi/ Kehamilan

Sperma yang memenuhi


syarat

Kavum uteri normal

Tuba paten dan


ovulasi yang konsisten
Infertilitas
Definisi Infertilitas adalah tidak terjadinya kehamilan
setelah periode satu tahun dengan hubungan
dan seksual teratur tanpa kontrasepsi
definisi
terkait
Infertilitas primer, istri belum pernah hamil
meskipun bersanggama dan dihadapkan
kepada kemungkinan kehamilan selama 12 bln

Infertilitas sekunder, istri pernah hamil, akan


tetapi kemudian tdk terjadi kehamilan lgi
meskipun bersanggama dan dihadapkan
kepada kemungkinan kehamilan selama 12 bln
Lama Unt menghasilkan kehamilan
waktu menunjukkan 32,7% hamil dlm 1 bln
yang
diperlukan pertama, 57% dlm 3 bln, 72,1% dlm 6 bln,
85,4% dlm 12 bln dan 93,4% dlm 24 bln

Waktu median yang diperlukan unt


menghasilkan kehamilan 2,3 bln sampai
2,8 bln

Makin lama pasangan itu kawin tanpa


kehamilan, makin turun kejadian
kehamilannya
Besar Masalah ini terjadi pada sekitar 15%
masalah pasangan suami istri usia reproduktif
Infertilitas merupakan masalah penting
dalam kesehatan reproduksi, namun
sering ditemukan hambatan dalam
tatalaksananya

Disebabkan beragamnya etiologi yang


mendasari maupun modalitas
pemeriksaan yang tersedia,
Beragamnya tingkat pemahaman pengelola
kesehatan tentang masalah ini menyebabkan
risiko penanganan menjadi berlarut larut

Dampak : berkurangnya potensi fertilitas


seorang wanita akibat lamanya proses
penanganan

Terdapat konsep time to pregnancy, yaitu


waktu yang dibutuhkan untuk
didapatkannya kelahiran hidup dari mulai
masalah infertilitas ditegakkan
Penyebab Infertilitas
♀: Irregular ovulation ♂ : testes that affect how
(ovulasi tidak teratur) sperm are made or how
• Reproductive organs or they function (masalah pada
hormones(organ testis yang mempengaruhi
reproduksi atau hormon) bagaimana sperma dibuat
• Blockages of the fallopian atau bagaimana mereka
tubes (penyumbatan tuba berfungsi)
fallopii) • Blockage of the tubes that
• sexually transmitted carry sperm from the
infections (STIs) or testes (penyumbatan
endometriosis (Infeksi saluran yang membawa
menular seksual sperma dari testis)
sebelumnya atau
endometriosis)
♀: ♂
• Problems with the
thyroid gland or
pituitary gland
(masalah dengan
kelenjar tiroid atau
kelenjar pituitari)
Pasangan Infertil Sebagai Satu Kesatuan
• Penelitian oleh MacLeod&Gold 1951,
terhadap 1.000 suami, yg istrinya ANC
didapat 5% konsentrasi spermatozoa <20
juta/ml, sedangkan 44% >100 juta/ml
• Rehan et all terhadap 1.300 suami yg akan
di vasektomi, didapatkan hasil 7%
konsentrasi spermatozoa <20 juta/ml,
sedangkan 24% >100 juta/ml
Next...
• Nelso&Bunge 1974, terhadap 386 suami yg akan
di vasektomi, hasilnya sangat berbeda, >20%
memiliki spermatozoa <20 juta/ml dan hanya 7%
yg memiliki >100 juta/ml
• Smith&Steinberger 1976, terhadap 2.543 suami
yang akan vasektomi, hasilnya menyokong
penelitian Nelson&Bunge, meski 23%
spermatozoa >100 juta/ml
• Zukerman et all, meneliti 4.122 suami yg akan di
vasekstomi, hasil 12% konsentrasi spermatozoa
<10 juta/ml
• Hasil penelitian terakhir berbeda dg hasil
penelitian diawal, perubahan ini hanya dpt
diterangkan, oleh menurunya standart minimum
fertilitas suami akibat meningkatnya potensi
fertilitas istri
• Istri yg berovulasi tdk sll dpt dibuahi sel telurnya,
misal krn defek fase luteal, fase luteal pendek
atau ketidaktahuan saat subur agar
bersanggama
• Pengobatan terhadap kelainan siklus haid istri,
penjelasan yg menambah pengetahuan
pasangan saat subur agar bersanggama, telah
meningkatkan potensi fertilitas istri sehingga
hanya diperlukan konsentrasi spermatozoa yg tdk
terlampau tinggi unt menjadikan kehamilan
• Steinberger&Steinberger dan Sherins
mengemukakan, pd pasangan infertil, masing-
masing anggota pasangan mungkin tdk infertil
kalau berpasangan dg anggota lain
• Dpt dilihat di praktik, misal pasangan infertil
bercerai, masing-masing kawin lagi, kemudian
mereka mendpt keturunan
• Atau istri yg menjadi hamil setelah inseminasi
buatan dg mani donor yg lbh baik dari mani
suaminya
• Jadi, setiap anggota pasangan infertil memiliki
potensi fertilitas tertentu, jmlh keduanya
menentukan kapasitas pasangan itu unt mendpt
keturunan

• Menurut Smith et all, perbaikan potensi fertilitas


dari salah satu anggota pasangan dpt
menghasilkan kehamilan
• Misal seorang suami (♂) dg potensi fertilitas S
menikah dg seorang istri (♀) dg potensi fertilitas I,
maka kapsitas fertilitas pasangan itu adl (S + I)
• Nilai ambang pasangan untuk menjadi hamil adl
F
• Pasangan ini akan mengalami infertilitas jika
kapasitas fertilitas pasangan <F dan akan
mengalami fertilitas jika kapasitas pasangan > F
• Pengobatan salah satu anggota pasangan infertil
akan meningkatkan potensi fertilitas anggota
pasangan infertil itu, sehingga jumlah potensi
fertilitas pasangan tersebut sebagai satu
kesatuan biologik, dapat ditingkatkan menjadi > F
• Jadi, fertilitas dan infertilitas merupakan
kemampuan sepasang suami-istri sebagai satu
kesatuan biologik
• “Fertilitas wanita”, “Fretilitas pria”, Infertilitas
wanita:, „Infertlitas pria” sesungguhnya tdk ada
Fokus Penatalaksanaan Infertilitas
Agar lebih efektif dan efisien :
1. Pahami proses terjadinya kehamilan secara
benar
2. Pemeriksaan dasar fokus pada adanya
gangguan ovulasi, dugaan gangguan patensi
tuba, terdapat dugaan penyebab faktor pria
3. Manfaatkan hari-hari tertentu pada siklus
menstruasi secara efisien
Waktu Pemeriksaan Infertilitas
Setelah 1 tahun melakukan hubungan seksual
secara teratur tanpa menggunakan kontrol
kelahiran/ kontrasepsi

Usia 35 tahun dan belum hamil setelah mencoba


selama 6 bulan tanpa menggunakan pengendalian
kelahiran/ kontrasepsi

Siklus menstruasi tidak teratur


Memiliki masalah kesuburan sebelumnya
Pemeriksaan Pasangan Infertilitas
Syarat- 1. Istri yang berumur antara 20-30 thn
syarat akan diperiksa setelah berusaha unt
pemeri mendapatkan anak selama 12 bln
ksaan
Pemeriksaan lebih dini bila : a) pernah
mengalami keguguran berulang
b) Diketahui mengidap kelainan endokrin
c) Pernah mengalami radang panggul atau
rongga perut
d) Pernah mengalami bedah gynekologik
...next 2. Istri yg berumur 31-35 thn dpt
diperiksa pd kesempatan pertama
pasangan ini dtg ke dokter

3. Istri pasangan infertil yg berumur 36-40 thn


hanya dilakukan pemeriksaan infertilitas
kalau blm mempunyai anak dri perkawinan
ini

4. Pemeriksaan infertilitas tdk dilakukan


pd pasangan infertil yg salah satu
anggota pasangannya mengidap
penyakit yg dpt membahayakan
kesehatan istri atau anaknya
Pemeriksaan
1. Masalah air mani
2. Masalah vagina

4. Masalah
3. Masalah serviks
uterus

5. Masalah 6. Masalah 7. Masalah


tuba ovarium peritoneum
Penegakkan Diagnostik
Proses diagnostik infertilitas dimulai dari
anamnesis meliputi :
 Lama infertilitas
 Hasil-hasil penanganan yang mungkin
pernah dijalani sebelumnya
 Karakteristik siklus haid
 Riwayat obstetri
 Riwayat kontrasepsi sebelumnya
 Frekuensi koitus dan riwayat disfungsi
seksual
 Riwayat pembedahan sebelumnya
 Kelainan tiroid
 Galaktore
 Hirsutisme
 Nyeri panggul atau dispareunia
 Obat-obatan yang tengah digunakan atau
riwayat alergi
Riwayat keluarga dengan kelainan
kongenital
 Retardasi mental
 Menopause dini atau kegagalan fungsi
reproduktif lain
 Kemungkinan paparan zat berbahaya
seperti toksin atau radiasi
 Penggunaan tembakau atau narkoba
 Pemeriksaan fisik perlu mencari hal-hal
yang terkait patologi sistem reproduksi
maupun kelainan sistemik yang berpotensi
mengganggu fertilitas (REVIEW
PEMERIKSAAN FISIK NORMAL PADA
WANITA DEWASA)
Pemeriksaan penunjang dilakukan secara
efisien pada waktu yang tepat
 Perlu diperhatikan kaitan pemeriksaan dengan
siklus menstruasi, karena beberapa pemeriksaan
hanya dapat dilakukan pada hari-hari tertentu
siklus menstruasi
Konseling Pasangan Infertil
 Bersikap baik dan simpatik pada pasangan yang
mengalami infertilitas karena mereka
membutuhkan pengertian dan dukungan
 Berikan pengertian pada pasangan untuk saling
menghargai satu sama lain dan tidak saling
menyalahkan
 berikan support bahwa keadaan sprt ini tdk
hanya menimpa satu pasangan saja
Berikan alternatif pengobatan lain yg masih bisa
diupayakan
 membantu mencari alternatif untuk mengadopsi
anak

Anda mungkin juga menyukai