Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN

KEBIDANAN
KOMPLEMENTER
MASSAGE DALAM
KEHAMILAN
KELOMPOK 3
Ika Widarti (200411016)
Ima Rohaya (200411017)

(PIJAT ENDORPHIN)
Irni Yusnita (200411020)
Rabiatul Gusmiah (200411032)
Rahmatan (200411033)
Rayhanah (200411034)
Definisi
World Health Organization (WHO) Pengobatan dalam
mendefinisikan pengobatan terapi komplementer
komplementer dan alternatif atau tidak menggunakan
Complementary and Alternative obat-obatan
Medicine (CAM) sebagai rangkaian komersial, melainkan
praktik perawatan kesehatan yang menggunakan
bukan merupakan bagian dari tradisi berbagai jenis obat
negara itu sendiri, serta tidak herbal dan terapi.
terintegrasi dalam sistem perawatan
kesehatan dominan.

2
Dasar hukum askeb
komplementer
• Undang-undang Republik Indonesia No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan.
Bab I ketentuan Umum Pasal 1, bulir 16
Bab III Pasal 50 sampai dengan pasal 61 tentang Pelayanan Kesehatan
Tradisional
- Pasal 59,bulir pertama, kedua dan ketiga
- Pasal 60, bulir Pertama dan kedua
- Pasal 61, bulir Pertama, kedua dan keenam
- Pasal 48.
• Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1076/Menkes/SK/2003
tentang Pengobatan Tradisional
• Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
1109/Menkes/PER/IX/2007 tentang Jenis-jenis Terapi Komplementer
• Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
120/menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Hiperbarik
• Keputusan Direktur Jenderal Bina Pelayanan Medik No. HK.03.05/I/2010
tentang Pedoman Kriteria Penetapan Metode Pengobatan Komplementer dan
Alternatif yang dapat diintegrasikan pada Fasilitas pelayanan kesehatan
3
TERAPI KOMPLEMENTER YANG LEGAL
DI INDONESIA

1. Akupunktur 7. Terapi pijat 8. Terapi Gerakan (Body


2. Ayurweda - Pijat Swedia Movement
3. Homeopati - Pijat terapi Therapy)
4. Naturopati neuromuskuler 9. Taici
5. Bekam (Cupping) - Pijat jaringan dalam 10. Yoga
6. Terapi tubuh (Deep Tissue Massage)
- Kiropraktik - Pijat Olahraga
- Osteopati - Pijat Shiatsu
- Pijat ala thailand
- Pijat batu panas (Hot
Stone Massage)
- Refleksologi
- Pijat Kehamilan

4
“ MASSAGE DALAM KEHAMILAN (PIJAT
ENDORPHIN)

Pijat adalah terapi sentuh yang paling tua dan populer


yang dikenal manusia. Pijat merupakan seni perawatan
dan pengobatan yang telah dipraktekkan sejak berabad-
abad silam dari awal kehidupan manusia di dunia.
Kedekatan ini mungkin disebabkan oleh karena pijat
berhubungan erat dengan proses kehamilan dan proses
kelahiran manusia

5
Manfaat Pijat Endorphin
Endorfin dikenal sebagai zat yang banyak manfaatnya. Beberapa diantaranya
• Mengatur produksi hormon pertumbuhan dan seks
• Mengendalikan rasa nyeri serta sakit yang menetap
• Mengendalikan perasaan stres, serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Munculnya endorfin dalam tubuh dipicu berbagai kegiatan, seperti pernafasan yang dalam
dan relaksasi, serta meditasi.
Karena diproduksi oleh tubuh manusia sendiri, endorfin dianggap zat penghilang rasa sakit
terbaik. 6
Kontra indikasi Pijat Endorphin
1) Nyeri pada daerah yang akan di massage
2) Luka pada daerah yang akan di massage
3) Gangguan atau penyakit kulit
4) Jangan melakukan massage pada daerah yang mengalami ekimosis
atau lebam
5) Hindari melakukan massage pada daerah yang mengalami inflamasi
6) Jangan melakukan massage pada daerah yang mengalami
tromboplebitis
7) Hati-hati saat melakukan massage pada daerah yang mengalami
gangguan sensasi seperti penurunan sensasi maupun hiperanastesia
7
Peneliti:
Handayany, et,el.(2020)

Judul:
Pengaruh Endorphin Massage
terhadap Intensitas Nyeri Punggung
bawah pada ibu hamil Trimester III di
Wilayah kerja Puskesmas Putri Ayu
Kota Jambi

8
Tujuan:
Mengetahui pengaruh Endorphin massage terhadap intensitas nyeri punggung
bawah pada ibu hamil Trimester III di Wilayah kerja Puskesmas Putri Ayu Kota
Jambi
Sampel
20 orang dengan Accidental sampling
Design:
Pra Eksperimental One Group pre Test & Post Test Design
Instrumen :
SOP Pijat Endorphin & Lembar Observasi Numeric Rating Scale
Prosedur:
1. Responden yang telah memenuhi kriteria insklusi diberikan pengukuran skala
nyeri dengan Numeric Rating Scale sebelum dilakukan Intervensi Endorphin
Massage
2. Endorphin Massage diberikan sebanyak 1x kepada responden yang dilakukan
oleh suami yang telah diajarkan oleh peneliti
3. Lalu dilakukan pengukuran skala nyeri kembali setelah intervensi
Hasil Penelitian:
Hasil Uji Wilcoxon Sign rank Test Menunjukkan ada pengaruh
Endorphin Massage terhadap intensitas nyeri punggung bawah

Kelebihan:
Diinformasikan pada jurnal bahwa terdapat kekurangan dalam
penelitian yaitu tidak dikaji faktor yang mempengaruhi
persepsi nyeri dan tidak terdapat kelompok kontrol sebagai
kelompok pembanding

Kekurangan:
Tidak diinformasikan berapa lama dilakukan pijat endorphin ,
juga tidak disampaikan kapan waktu dilakukannya post test.

10
Peneliti:
Sukesi (2020)
Judul:
The influence of
endorphine massage
on Anxiety in mothers
during their 3rd
Trimester Pregnancy

11
Tujuan:
Mengetahui pengaruh pijat endorphin terhadap kecemasan pada ibu hamil trimester III
Sampel:
10 ibu hamil pada trimester 3 di ambil dengan teknik total sampling
Design:
Eksperimen Semu dengan satu kelompok pretest dan posttest
Instrumen:
SOP Pijat Endorphin & kuesioner Zung Self Rating Anxiety Scale (ZSAS) untuk mengukur tingkat
kecemasan
Prosedur:
Sebelum memberi pijatan kuesioner kecemasan dibagikan kepada ibu,mereka di minta datang lagi dua
minggu kemudian untuk dilakukan pijatan,setelah di lakukan pemijatan kuesioner di berikan kembali
untuk evaluasi. Mereka yang terlibat dalam penelitian ini telah di minta untuk menandatangani surat
persetujuan dan telah di jelaskan tentang tujuan dan prosedurnya

12
Hasil Penelitian:
• Terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat kecemasan antara sebelum dan sesudah
pemberian endorphin massage
• Terjadi perubahan tingkat kecemasan sesudah dan sebelum di lakukan endorphine massage pada
lebih dari setengah total responden yakni tingkat kecemasan sedang berubah menjadi
kecemasan ringan.
Kelebihan:
• Dari judul dapat tergambar apa yang menjadi isi penelitian.
• Abstrak singkat dan mudah dipahami. Berisi tujuan, metode, hasil dan kesimpulan.
Kekurangan:
Dalam Jurnal tidak diinformasikan berapa lama dilakukan pijat endorphin tersebut dan tidak
terdapat kelompok kontrol sebagai kelompok pembanding.

13
PERBANDINGAN TERAPI KOMPLEMENTER
DI INDONESIA DAN DI LUAR NEGERI
Walaupun di indonesia Penelitian yang dilakukan oleh Kostania
belum ada Undang- (2015) diperoleh hasil bahwa penggunan
Undang yang mengatur terapi komplementer oleh Bidan Praktek
secara khusus tentang Mandiri (BPM) di kabupaten Klaten sebesar
pelaksanaan pelayanan 14,4%. Penyebab masih rendahnya adalah
kebidanan komplementer, kurangnya akses bidan untuk menjangkau
namun penyelenggaraan pengetahuan dan keterampilan yang baik,
pengobatan komplemente kurangnya dukungan dari organisasi profesi,
r secara umum telah diatur masyarakat beranggapan bukan tugas tenaga
dalam Kepmenkes kesehatan, sehingga mengurangi minat
No.11091/Menkes/Per/IX/ masyarakat, dan masih banyak dukun aktif
2007 tentang pengobatan memberikan terapi komplementer dan
komplementer-alternatif. alternatif.

14
lanjutan
⊹ Gambaran umum dari ⊹ Di Iran berdasarkan penelitian 62,5%-66,3%
penelitian terbaru di menggunakan terapi komplementer terutama
seluruh dunia pada wanita lebih menyukai karena efek lebih
menunjukkan bahwa sedikit dibandingkan obat kimia.
dinegara berkembang 5-
74,8% menggunakan ⊹ Studi juga menunjukkan di Australia 73%
metode terapi menggunakan terapi komplementer selama
komplementer, terutama kehamilan.
pada penyakit kronis. ⊹ Di Iran, metode komplementer 37,3%
ditentukan oleh dokter spesialis kandungan
dengan metode umum adalah akupresur, pijat
dan terapi herbal.

15
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai