Anda di halaman 1dari 20

TEHNIK KOMUNIKASI DALAM

MENYAMPAIKAN EVIDENCE BASED


DENGAN MEMPERHATIKAN WOMEN
CENTERED CARE
PENGERTIAN KOMUNIKASI

• Upaya untuk membuat pendapat, menyatakan perasaan, menyampaikan


informasi dan sebagainya, agar diketahui atau dipahami oleh orang lain.
• Kemampuan untuk mengungkapkan keinginan, ide, perasaan, fikiran atau
pendapat seseorang sehingga dapat mengerti dan dimengerti oleh orang
lain.
KOMUNIKASI

• Proses penyampaian pesan dari komunikator ke komunikan


melalui saluran/ media dengan harapan mendapatkan umpan
balik
UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI

• Komunikator/ sender/ pengirim


• Pesan
• Channel/saluran/media
• Komunikan/ penerima/ receiver
• Respon

Pesan

komunikator Media Komunikan

Respon/ feedback
KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL

7% Kata-kata

55%
Bahasa Tubuh 38%
Nada Suara
KOMUNIKASI NON VERBAL

• Penyampaian pesan dengan gesture/ isyarat, gerak-gerik, barang,


expressions
• Repetition; pengulangan pesan dari individu dilakukan dengan verbal
• Contradiction; pertentangan pesan dari individu untuk disampaikan
• Substitution; pengganti dari pesan
• Complementing; melengkapi pesan verbal
• Accenting; penekanan
PENGARUH BUDAYA DALAM KOMUNIKASI

• Perbedaan budaya akan mempengaruhi keefektifan dalam


berkomunikasi
• Perbedaan Bahasa dapat pula mempengaruhi keefektifan
komunikasi
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KELANCARAN/ HAMBATAN BERKOMUNIKASI
• Pengetahuan
• Pengalaman
• Intelegensi
• Kepribadian
• Budaya
• Bilogis’; kelalaian mulut, gagap, cadel
TEKNIK BERKOMUNIKASI YANG EFEKTIF

• Mendengar dengan aktif


• Trampil dalam berbicara
• Gaya bicara
• Penampilan yang menarik; pakaian, pandangan mata, raut
muka, sikap badan, suara tulisan, senyum, jabatan tangan, ingat
nama, tulus.
CIRI-CIRI KOMUNIKASI TIDAK EFEKTIF

• Bertele-tele
• Malu-malu
• Marah-marah
• Maksud yang disampaikan tidak jelas
• Non verbal
• Satu arah
• Tidak responsive
• Tidak nyambung
• Tidak terbuka
WOMEN CENTERED CARE
DEFINISI ASUHAN YANG BERPUSAT PADA PEREMPUAN

( WOMEN CENTERDE CARE)


• Suatu filosofi dasar dan pendekatan praktis yang secara sadar dipilih dalam
pengelolaan asuhan perempuan Usia Reproduksi.
• Hubungan yang kolaboratif antara perempuan dan bidan
• Dibangun melalui interaksi yang baik dan saling terbuka
• Mengakui keahlian dan saling menghormati kekuatan/ kelabihan masing-masing
• Memiliki focus yang seimbang anatra ‘pengalaman perempuan’ dan juga Kesehatan/
kesejahteraan dari ibu dan bayinya
PRINSIP ASUHAN YANG BERFOKUS PADA
PEREMPUAN
( WOMEN CENTERED CARE )
• PILIHAN ( informasi, opsi, metode
• AKSES (legal, terjangkau, bebas hambatan, mudah sesuai secara
budaya)
• KUALITAS (aman, dihargai, rahasia/ konfidensial, lengkap/
menyeluruh, sesuai secara teknologi
PILIHAN

• Jika dan kapan akan hamil


• Prosedur yang akan dilakukan
• Kontrasepsi
• Pemberi layanan dan fasilitas Kesehatan yang ingin digunakan
AKSES

• Layanan yang mudah diakses, maksudnya:


 Dapat terjangkau (harga/ pembiayaan)
Dilakukan dalam jangka waktu yang sesuai
 bisa diakses dengan mudah oleh masyarakat setempat
Menghargai kerahasiaan dan dijamin
KUALITAS

• Berikan informasi dan konseling untuk mendukung pilihan yang berdasarkan


kesadaran penuhh
• Berikan layanan yang sesuai dengan kebutuhan individu dan situasi sosialnya
termasuk untuk perempuan muda yang belu menikah
• Gunakan metode dan protocol kebidanan yang direkomendasikan (atau yang
sudah terstandar)
• Berikan metode dan layanan kontrasepsi yang dinginkan
• Tawarkan layanan Kesehatan Reproduksi lain yang terkait
• Pastikan kerahasiaan/ konfidensialitas, privasi dan interaksi yang
menghormati
• Menjamin layanan ytang bebas stigma, bebas diskriminatif dan non-
judgemental
• Menjamin rasa nyaman, aman dan menghargai (respectful)
• Layanan diberikan secara komprehensif dan menggunakan teknologi tepat
guna
DUKUNGAN UNTUK PEREMPUAN MEMBUAT
PILIHAN
• Bidan mendukung perempuan untuk membuat pilihan-pilihan untuk dirinya dengan
cara:
 Berikan informasi yang lengkap dan akurat
 Tawarkan pasien untuk ajukan pertanyaan dan menyampaikan kekhawatiran
 Akui hak pasien perempuan untuk membuat pilihan, tanpa melihat umur, status
pernikahan ataupun karakteristik lainnya.
DUKUNGAN PEMENUHAN HAK PASIEN/ PEREMPUAN

• Miliki rasa empati dan hormat untuk semua perempuan, tanpa melihat umur ataupun status
pernikahan
• Pertahankan interaksi dan komunikasi yang positif
• Hormati privasi dan kerahasiaan
• Patuh pada proses yang suka rela dan berbasiskan konsen/ izin
• Memberikan asuhan sesuai dengan kompetensi, kode etik, standarprofesi, standar pelayanan dan
SOP yang ada.
SIKAP DAN KEPERCAYAAN PEMBERI LAYANAN
KESEHATAN
• Sikap dan kepercayaan pemberi layanan Kesehatan akan mempengaruhi kualitas
layanan yang diberikan
• Klarifikasi nilai direkomendasikan untuk membantu pemberi layanan memisahkan
bias personal dan sikap perilaku professional mereka

Anda mungkin juga menyukai