ABSTRAK
Diare merupakan salah satu masalah yang sering terjadi pada anak dan dapat menjadi
penyebab utama morbiditas dan mortalitas anak di negara berkembang. Diare akut adalah buang
air besar uang terjadi pada bayi atau anak lebih dari 3 kali dalam 24 jam dengan perubahan
konsitensi tinja menjadi cair dengan atau tanpa lendir dan darah yang berlangsung kurang dari
satu minggu, sedangkan diare persisten atau kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari 2
minggu. Anak dengan diare sangat rentan kehilangan banyak cairan dan beresiko mengalami
dehidrasi. Laporan kasus ini bertujuan untuk melaporkan seorang anak perempuan yang berusia 4
tahun dengan keluhan diare yang berlangsung lebih dari 3 kali sehari dengan konsistensi cair dan
didapatkan juga tanda-tanda dehidrasi. Berdasarkan dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan penunjang pasien didiagnosis dengan diare cair akut. Hari rawat ke tiga pasien
diperbolehkan pulang dan mendapat obat pulang paracetamol tablet, L-Bio, dan zinc tablet.
Kata Kunci: Diare, Dehidrasi, Vomitus Frequent
ABSTRACT
Diarrhea is a problem that often occurs in children and can be a major cause of child morbidity
and mortality in developing countries. Acute diarrhea is defecation that occurs in infants or children
more than 3 times in 24 hours with a change in the consistency of the stool to liquid with or without
mucus and blood that lasts less than one week, while persistent or chronic diarrhea is diarrhea that
lasts more than 2 Sunday. Children with diarrhea are very prone to losing a lot of fluids and are at
risk of becoming dehydrated. This case report aims to report a 4-year-old girl with complaints of
diarrhea that lasts more than 3 times a day with a liquid consistency and also has signs of
dehydration. Based on the history, physical examination, and supporting examinations, the patient
was diagnosed with acute watery diarrhea. On the third day of hospitalization, the patient was
allowed to go home and received paracetamol tablets, L-Bio, and zinc tablets.
177
ISSN: 2721-2882
PENDAHULUAN biasanya diare memberikan gambaran
medis diare merupakan salah satu masalah haus, rewel, anak lemah, kesadaran
pada anak yang sering dijumpai. Hingga menurun, demam, sesak, kejang dan
hari ini, diare merupakan penyebab utama kembung. Faktor utama untuk mengurangi
mortalitas dan morbiditas anak di negara angka kematian akibat diare adalah
melalui 4F (finger, flies, fluid, field). (CRO) secara meluas sebagai terapi dan
terjadi karena morbiditas dan kasus anak dengan diare cair disertai
dan kematian akibat diare pada balita dari Seorang anak perempuan usia 4
tahun 2015-2017. Berdasarkan data World tahun, Pasien diantar orangtuanya ke IGD
Health Organization (WHO) pada tahun pada 22 Oktober 2022 sekitar pukul 19.30
2015, diare menyebabkan sekitar 688 juta WIB dengan keluhan muntah 10x dan
orang sakit dan 499.000 kematian di diare sedikit-sedikit setiap muntah sejak
seluruh dunia terjadi pada anak-anak jam 05.00 pagi SMRS. Muntah sebanyak
dibawah 5 tahun. Hampir 1,7 miliar kasus 10 kali, setiap muntah sekitar 1/2 gelas
diare terjadi pada anak dengan angka belimbing (±100 ml), berisi cairan dan
kematian sekitar 525.000 pada anak balita sedikit sisa makan/obat, darah (-). Riwayat
tiap tahunnya. Diare dapat diklasifikasikan makan permen, susu coklat, dan jajan
menurut bentuk klinis diare, derajat dalam kemasan. Keluhan BAB cair sedikit
dehidrasi, dan lamanya diare. Pada anak, tiap muntah, setiap kali BAB sekitar ±10
178
ISSN: 2721-2882
ml, konsistensi cair, sedikit ampas (+), 2600 gram, panjang badan 48 cm. Saat
warna kekuningan, lendir (-), darah (-). lahir pasien menangis kuat, gerak aktif,
Keluhan lain lemas (+), rewel (+), warna kulit kemerahan, tidak ada kebiruan
kehausan (+), penurunan kesadaran (-), maupun kuning. Riwayat imunisasi pasien
demam (-), kejang (-), batuk (-), pilek (-), mendapatkan imunisasi dasar lengkap
nyeri telan (-), sesak (-), nyeri perut (+), sesuai usia berdasarkan PPI. Pasien
kembung (-), tangan dingin & kaki dingin mendapatkan ASI eksklusif, kualitas dan
(+), keringat dingin (-), banyak minum (+), kuantitas makanan baik, makanan sesuai
nafsu makan turun (+), mual (+), BAB dengan usianya. Perkembangan motorik
darah/kehitaman (-), nyeri perut bagian kasar, motorik halus, bahasa dan personal
bawah (-), BAK kuning agak pekat (-) , sosial, dan kepandaian sesuai usia.
jumlah urin berkurang (-), BAK Riwayat social ekonomi, ayah pasien
Pasien sudah dibawa ke klinik dan sebagai ibu rumah tangga. Penghasilan
mendapatkan puyer antimuntah dan diare perbulan diakui cukup untuk memenuhi
diakui saat usia 2 tahun dan dirawat inap 4 tinggal di rumah bersama dengan ayah,
hari. Riwayat demam tifoid, demam ibu, nenek, dan kakek. Rumah terdiri dari
Pasien merupakan anak tunggal berlantai keramik. Air untuk minum dan
dan berat badan pasien saat lahir yaitu tertutup dan tidak dihinggapi lalat.
179
ISSN: 2721-2882
Mencuci baju dan mandi menggunakan air didapatkan normocephal, rambut hitam
sumur. Ventilasi dan penyinaran dirumah tidak mudah dicabut, ubun-ubun besar
cukup. Ibu memasak sendiri makanan (UUB) menutup, mata cekung (+/+), edem
sehari – hari. Bak mandi terbuka, rutin palpebra (-/-), air mata (+) tampak sedikit,
dibersihkan setiap 3 hari sekali. Tidak konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-
terdapat genangan air maupun jentik ), epistaksis (-), mukosa mulut dan bibir
nyamuk di rumah. Jarak septitank dan kering (+), lidah kotor (-), gusi berdarah (-
pembuangan limbah dengan rumah dekat ), pembesaran KGB (-). Thoraks inspeksi
sekitar 200m. Ayah tidak merokok. didapatkan dada simetris (+), retraksi
Dilingkungan rumah dan tetangga sekitar intercostae (-/-), fremitus normal (+/+),
tidak didapatkan penderita diare maupun perkusi sonor di seluruh lapang paru, suara
baik pasien dengan mencuci tangan rhonki (-/-). Abdomen inspeksi distended
sebelum makan dan setelah bermain, (-/-), auskultasi peristaltic (+) meningkat,
memotong kuku 1 minggu sekali, jarang perkusi timpani (+), palpasi supel (+),
jajan di pinggir jalan dan sikat gigi hanya ascites (-), turgor kulit kembali cepat.
Pemeriksaan tanda vital pasien <2 detik, edema (-), petekie (-), sianosis (-
keadaan umum pasien tampak sakit ). anogenitalia dan status neurologis dalam
rate 30 kali/menit, suhu tubuh 37.60C, dan lengkap pasien pada 22 Oktober 2022
saturasi oksigen 98% free air. Berat badan pukul 19.40 WIB menunjukkan hasil:
yaitu 10 kg, tinggi badan yaitu 98 cm, Leukosit 14.4 x 103 /Ul , Eritrosit 5.31 x
dengan status gizi kurang. 106 /Ul, Hb 13.9 g/dL, HCT 43.1% (H),
Pemeriksaan fisik bagian kepala Trombosit 361 x 103 /Ul , MCV 81.2 fL,
180
ISSN: 2721-2882
MCH 26.2 pg, MCHC 32.3 g/dl, RDW- pemeriksaan fisik didapatkan mata
CV 12.4%, Neutrofil 90.5% (H), Limfosit cowong, mukosa bibir dan mulut kering,
6.0 (L), Monosit 2.90%, Eosinofil 0.40% anak menangis air mata ada namun
(L), Basofil 0.2%, rasio N/L 15.1 (H), berkurang, dan turgor kulit sedikit
penunjang tersebut, diagnosis masuk tersebut dapat atau tanpa disertai lendir
pasien adalah Vomitus Frequent dengan dan darah. WHO mendefinisikan diare
terapi dehidrasi ringan sedang plan B, jam. Episode diare dibedakan menjadi
rehidrasi infus RL 83 cc/jam selama 3 akut dan persisten atau diare kronis
infus RL 41 cc/jam, Zinc 1x1, L-Bio 2 diare yang berlangsung kurang dari 14
x1, inj ondansetron 3 mg/8 jam. hari, sementara diare persisten atau diare
181
ISSN: 2721-2882
akut merupakan gejala dari beberapa Namun perlu diketahui bahwa diare yang
kelainan dalam penyerapan air ulang disebabkan oleh virus akan mengalami
yang usus tidak dapat menyerapnya mengalami muntah >10x kali dalam
kembali (diare osmotik). Pada pasien ini, sehari. Muntah sebanyak 10 kali, setiap
diare yang berlangsung selama 2 hari muntah sekitar 1/2 gelas belimbing (±100
konsistensi cair dengan ampas sehingga ml), berisi cairan dan sedikit sisa
dapat dikatakan pasien mengalami diare makan/obat, darah (-). Riwayat makan
akut karena infeksi virus maupun bakteri. permen, susu coklat, dan jajan dalam
Pada umumnya, virus penyebab diare kemasan. Keluhan BAB cair sedikit tiap
masuk kedalam tubuh melalui saluran muntah, setiap kali BAB sekitar ±10 ml,
pencernaan, menginfeksi enterosit, dan konsistensi cair, sedikit ampas (+), warna
menimbulkan kerusakan sel usus halus. kekuningan, lendir (-), darah (-). dan
Enterosit yang rusak akan digantikan oleh berwarna kuning kehijauan terdapat ampas
enterosit berbentuk kuboid atau epitel dan lendir. BAB cair tidak disertai darah.
gepeng yang belum matang secara struktur Ibu pasien mengatakan pasien lemas,
dan fungsi. Hal ini yang menyebabkan rewel, banyak minum dan hanya sedikit
villi mengalami atropi sehingga tidak makan. Pada pemeriksaan fisik pasien
secara maksimal. Makanan dan cairan lemah, demam, frekuensi nadi meningkat
yang tidak terserap dengan baik tersebut dan frekuensi nafas dalam batas normal,
akan menyebabkan peningkatan tekanan berat badan 10 kg, tinggi badan 120 cm,
osmotik usus dan meningkatkan motilitas status gizi buruk. Pada pemeriksaan fisik
usus, pada akhirnya akan timbul diare. didapatkan mata cowong, pasien tampak
182
ISSN: 2721-2882
lemah, lainnya dalam batas normal.
SIMPULAN DAN SARAN
Pemeriksaan laboratorium untuk
Pada kasus ini anak dengan Diare cair
mengevaluasi gangguan darah dan
akut dengan dehidrasi ringan sedang
elektrolit pada pasien yang dapat
membaik, Imunisasi dasar lengkap
memperberat kondisi pasien diare. Pada
berdasarkan PPI. Terapi dilakukan sesuai
pemeriksaan darah lengkap pasien
lintas diare dengan pemberian cairan
terdapat didapatkan peningkatan rasio
rehidrasi dilanjutkan dengan maintenance,
N/L, neutrophil, hematocrit, dan
zinc, meneruskan nutrisi melalui makanan
penurunan limfosit, eosinophil. Sebagian
yang bergizi, dan membrikan nasihat
besar pasien dengan kasus diare tanpa
kepada keluarga. Antipiretik diberikan
dehidrasi atau dehidrasi ringan tidak
untuk manajemen demam pada anak.
memerlukan pemeriksaan penunjang lebih
Pasien mengalami perbaikan klinis setelah
lanjut, namun berbeda pada kasus dengan
dilakukan rehidrasi dan terapi
dehidrasi berat. Pada kasus dengan
simptomatik. Asupan makanan yang
dehidrasi berat diperlukan pemeriksaan
cukup baik kalori maupun protein. Pada
elektrolit, pemeriksaan blood urea (BUN),
kasus ini prognosisnya adalah bonam.
pemeriksaan gula darah, dan pemeriksaan
183
ISSN: 2721-2882
Diare pada Anak. Jurnal Pendidikan dan Pelatihan Tenaga
Majority, 5(4), 101-106. Kesehatan.
Hadianti, Dian Nur, dkk. (2015). Buku Soedarmo, SPP. Dkk. (2015). Buku Ajar
Ajar Imunisasi. Jakarta: Pusat Ilmu Kesehatan ANaka : Infeksi dan
Penyakit Tropis. Jakarta. IDAI.
184
ISSN: 2721-2882