Anda di halaman 1dari 8

[Case Report]

DIARE CAIR AKUT DENGAN DEHIDRASI RINGAN SEDANG

Diarrhea With Mild Moderate Dehydration

Infrastuti Nariswari1 Eva Musdalifah2


1
Profesi Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Surakarta
2
Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Surakarta
Korespondensi: Infrastuti Nariswari. Alamat email: j510215212@student.ums.ac.id

ABSTRAK
Diare merupakan salah satu masalah yang sering terjadi pada anak dan dapat menjadi
penyebab utama morbiditas dan mortalitas anak di negara berkembang. Diare akut adalah buang
air besar uang terjadi pada bayi atau anak lebih dari 3 kali dalam 24 jam dengan perubahan
konsitensi tinja menjadi cair dengan atau tanpa lendir dan darah yang berlangsung kurang dari
satu minggu, sedangkan diare persisten atau kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari 2
minggu. Anak dengan diare sangat rentan kehilangan banyak cairan dan beresiko mengalami
dehidrasi. Laporan kasus ini bertujuan untuk melaporkan seorang anak perempuan yang berusia 4
tahun dengan keluhan diare yang berlangsung lebih dari 3 kali sehari dengan konsistensi cair dan
didapatkan juga tanda-tanda dehidrasi. Berdasarkan dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan penunjang pasien didiagnosis dengan diare cair akut. Hari rawat ke tiga pasien
diperbolehkan pulang dan mendapat obat pulang paracetamol tablet, L-Bio, dan zinc tablet.
Kata Kunci: Diare, Dehidrasi, Vomitus Frequent
ABSTRACT
Diarrhea is a problem that often occurs in children and can be a major cause of child morbidity
and mortality in developing countries. Acute diarrhea is defecation that occurs in infants or children
more than 3 times in 24 hours with a change in the consistency of the stool to liquid with or without
mucus and blood that lasts less than one week, while persistent or chronic diarrhea is diarrhea that
lasts more than 2 Sunday. Children with diarrhea are very prone to losing a lot of fluids and are at
risk of becoming dehydrated. This case report aims to report a 4-year-old girl with complaints of
diarrhea that lasts more than 3 times a day with a liquid consistency and also has signs of
dehydration. Based on the history, physical examination, and supporting examinations, the patient
was diagnosed with acute watery diarrhea. On the third day of hospitalization, the patient was
allowed to go home and received paracetamol tablets, L-Bio, and zinc tablets.

Keywords: Diarrhea, Dehydration, Frequent Vomitting

177
ISSN: 2721-2882
PENDAHULUAN biasanya diare memberikan gambaran

Berdasarkan pedoman pelayanan klinis atau gejala seperti muntah, rasa

medis diare merupakan salah satu masalah haus, rewel, anak lemah, kesadaran

pada anak yang sering dijumpai. Hingga menurun, demam, sesak, kejang dan

hari ini, diare merupakan penyebab utama kembung. Faktor utama untuk mengurangi

mortalitas dan morbiditas anak di negara angka kematian akibat diare adalah

berkembang. Diare dapat ditularkan program penggunaan cairan rehidrasi oral

melalui 4F (finger, flies, fluid, field). (CRO) secara meluas sebagai terapi dan

Penyakit diare masih merupakan pencegahan terhadap terjadinya dehidrasi.

masalah kesehatan masyarakat di negara Kami melaporkan cara penegakan

berkembang seperti di Indonesia, hal ini diagnosis dan penatalaksanaan sebuah

terjadi karena morbiditas dan kasus anak dengan diare cair disertai

mortalitasnya yang masih tinggi. Secara dengan dehidrasi ringan-sedang.

global terjadi peningkatan kejadian diare METODE

dan kematian akibat diare pada balita dari Seorang anak perempuan usia 4

tahun 2015-2017. Berdasarkan data World tahun, Pasien diantar orangtuanya ke IGD

Health Organization (WHO) pada tahun pada 22 Oktober 2022 sekitar pukul 19.30

2015, diare menyebabkan sekitar 688 juta WIB dengan keluhan muntah 10x dan

orang sakit dan 499.000 kematian di diare sedikit-sedikit setiap muntah sejak

seluruh dunia terjadi pada anak-anak jam 05.00 pagi SMRS. Muntah sebanyak

dibawah 5 tahun. Hampir 1,7 miliar kasus 10 kali, setiap muntah sekitar 1/2 gelas

diare terjadi pada anak dengan angka belimbing (±100 ml), berisi cairan dan

kematian sekitar 525.000 pada anak balita sedikit sisa makan/obat, darah (-). Riwayat

tiap tahunnya. Diare dapat diklasifikasikan makan permen, susu coklat, dan jajan

menurut bentuk klinis diare, derajat dalam kemasan. Keluhan BAB cair sedikit

dehidrasi, dan lamanya diare. Pada anak, tiap muntah, setiap kali BAB sekitar ±10

178
ISSN: 2721-2882
ml, konsistensi cair, sedikit ampas (+), 2600 gram, panjang badan 48 cm. Saat

warna kekuningan, lendir (-), darah (-). lahir pasien menangis kuat, gerak aktif,

Keluhan lain lemas (+), rewel (+), warna kulit kemerahan, tidak ada kebiruan

kehausan (+), penurunan kesadaran (-), maupun kuning. Riwayat imunisasi pasien

demam (-), kejang (-), batuk (-), pilek (-), mendapatkan imunisasi dasar lengkap

nyeri telan (-), sesak (-), nyeri perut (+), sesuai usia berdasarkan PPI. Pasien

kembung (-), tangan dingin & kaki dingin mendapatkan ASI eksklusif, kualitas dan

(+), keringat dingin (-), banyak minum (+), kuantitas makanan baik, makanan sesuai

nafsu makan turun (+), mual (+), BAB dengan usianya. Perkembangan motorik

darah/kehitaman (-), nyeri perut bagian kasar, motorik halus, bahasa dan personal

bawah (-), BAK kuning agak pekat (-) , sosial, dan kepandaian sesuai usia.

jumlah urin berkurang (-), BAK Riwayat social ekonomi, ayah pasien

nyeri/panas (-). bekerja sebagai wiraswasta dan ibu pasien

Pasien sudah dibawa ke klinik dan sebagai ibu rumah tangga. Penghasilan

mendapatkan puyer antimuntah dan diare perbulan diakui cukup untuk memenuhi

namun pasien belum membaik. kebutuhan sehari-hari.

Riwayat keluhan serupa sebelumnya Untuk keadaan dilingkungan Pasien

diakui saat usia 2 tahun dan dirawat inap 4 tinggal di rumah bersama dengan ayah,

hari. Riwayat demam tifoid, demam ibu, nenek, dan kakek. Rumah terdiri dari

dengue, DBD, intoleransi laktosa 4 kamar, 1 kamar mandi dengan wc

disangkal. Riwayat penyakit keluarga jongkok, 1 dapur. Dinding rumah

disangkal. menggunakan tembok semen, dan

Pasien merupakan anak tunggal berlantai keramik. Air untuk minum dan

dengan riwayat kelahiran normal. Usia memasak menggunakan air sumur.

kehamilan saat kelahiran yaitu 38 minggu Penyimpanan manakan di dalam wadah

dan berat badan pasien saat lahir yaitu tertutup dan tidak dihinggapi lalat.

179
ISSN: 2721-2882
Mencuci baju dan mandi menggunakan air didapatkan normocephal, rambut hitam

sumur. Ventilasi dan penyinaran dirumah tidak mudah dicabut, ubun-ubun besar

cukup. Ibu memasak sendiri makanan (UUB) menutup, mata cekung (+/+), edem

sehari – hari. Bak mandi terbuka, rutin palpebra (-/-), air mata (+) tampak sedikit,

dibersihkan setiap 3 hari sekali. Tidak konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-

terdapat genangan air maupun jentik ), epistaksis (-), mukosa mulut dan bibir

nyamuk di rumah. Jarak septitank dan kering (+), lidah kotor (-), gusi berdarah (-

pembuangan limbah dengan rumah dekat ), pembesaran KGB (-). Thoraks inspeksi

sekitar 200m. Ayah tidak merokok. didapatkan dada simetris (+), retraksi

Dilingkungan rumah dan tetangga sekitar intercostae (-/-), fremitus normal (+/+),

tidak didapatkan penderita diare maupun perkusi sonor di seluruh lapang paru, suara

muntah-muntah. Personal hygine pasien dasar vesikuler (+/+), wheezing (-/-),

baik pasien dengan mencuci tangan rhonki (-/-). Abdomen inspeksi distended

sebelum makan dan setelah bermain, (-/-), auskultasi peristaltic (+) meningkat,

memotong kuku 1 minggu sekali, jarang perkusi timpani (+), palpasi supel (+),

jajan di pinggir jalan dan sikat gigi hanya ascites (-), turgor kulit kembali cepat.

setiap mandi pagi. Ekstremitas didapatkan akral dingin, CRT

Pemeriksaan tanda vital pasien <2 detik, edema (-), petekie (-), sianosis (-

keadaan umum pasien tampak sakit ). anogenitalia dan status neurologis dalam

sedang dan rewel, kesadaran compos batas normal.

mentis, nadi 140 kali/menit, respiratory Pemeriksaan laboratorium darah

rate 30 kali/menit, suhu tubuh 37.60C, dan lengkap pasien pada 22 Oktober 2022

saturasi oksigen 98% free air. Berat badan pukul 19.40 WIB menunjukkan hasil:

yaitu 10 kg, tinggi badan yaitu 98 cm, Leukosit 14.4 x 103 /Ul , Eritrosit 5.31 x

dengan status gizi kurang. 106 /Ul, Hb 13.9 g/dL, HCT 43.1% (H),

Pemeriksaan fisik bagian kepala Trombosit 361 x 103 /Ul , MCV 81.2 fL,

180
ISSN: 2721-2882
MCH 26.2 pg, MCHC 32.3 g/dl, RDW- pemeriksaan fisik didapatkan mata

CV 12.4%, Neutrofil 90.5% (H), Limfosit cowong, mukosa bibir dan mulut kering,

6.0 (L), Monosit 2.90%, Eosinofil 0.40% anak menangis air mata ada namun

(L), Basofil 0.2%, rasio N/L 15.1 (H), berkurang, dan turgor kulit sedikit

didapatkan peningkatan rasio N/L, melambat.

neutrophil, hematocrit, dan penurunan Diare merupakan perubahan

limfosit, eosinophil. konsistensi tinja menjadi lebih lembek

Berdasarkan hasil anamnesis, atau cair diikuti dengan frekuensi defekasi

pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan yang meningkat. Tinja yang keluar

penunjang tersebut, diagnosis masuk tersebut dapat atau tanpa disertai lendir

pasien adalah Vomitus Frequent dengan dan darah. WHO mendefinisikan diare

Dehidrasi Ringan Sedang. Pasien sebagai keluarnya tinja encer dengan

selanjutnya diobservasi di IGD dengan frekuensi 3 atau lebih dalam periode 24

terapi dehidrasi ringan sedang plan B, jam. Episode diare dibedakan menjadi

rehidrasi infus RL 83 cc/jam selama 3 akut dan persisten atau diare kronis

jam dilanjutkan maintenance dengan berdasarkan durasinya. Diare akut adalah

infus RL 41 cc/jam, Zinc 1x1, L-Bio 2 diare yang berlangsung kurang dari 14

x1, inj ondansetron 3 mg/8 jam. hari, sementara diare persisten atau diare

kronis adalah diare yang berlangsung lebih


HASIL DAN PEMBAHASAN
dari 14 hari.
Kasus ini menggambarkan presentasi
Durasi diare adalah hal penting
klinis pada anak dengan Diare cair dengan
karena bentuk akut biasanya dikarenakan
dehidrasi ringan sedang. Pada pasien ini
beberapa agen infeksi, keracunan, atau
didapatkan tanda dehidrasi ringan sedang
alergi makanan. Meskipun begitu diare
antara lain pasien lemas dan rewel, tampak
akut bisa juga menjadi gejala dari penyakit
kehausan, banyak minum, pada
organik atau fungsional kronis. Diare cair

181
ISSN: 2721-2882
akut merupakan gejala dari beberapa Namun perlu diketahui bahwa diare yang

kelainan dalam penyerapan air ulang disebabkan oleh virus akan mengalami

dikarenakan ketidakseimbangan antara perbaikan dalam waktu 3 hingga 5 hari

sekresi dan absorpsi elektrolit (diare tergantung kondisi fisik anak.

sekretorik) atau tercernanya substansi Hasil anamnesis didapatkan pasien

yang usus tidak dapat menyerapnya mengalami muntah >10x kali dalam

kembali (diare osmotik). Pada pasien ini, sehari. Muntah sebanyak 10 kali, setiap

diare yang berlangsung selama 2 hari muntah sekitar 1/2 gelas belimbing (±100

konsistensi cair dengan ampas sehingga ml), berisi cairan dan sedikit sisa

dapat dikatakan pasien mengalami diare makan/obat, darah (-). Riwayat makan

akut karena infeksi virus maupun bakteri. permen, susu coklat, dan jajan dalam

Pada umumnya, virus penyebab diare kemasan. Keluhan BAB cair sedikit tiap

masuk kedalam tubuh melalui saluran muntah, setiap kali BAB sekitar ±10 ml,

pencernaan, menginfeksi enterosit, dan konsistensi cair, sedikit ampas (+), warna

menimbulkan kerusakan sel usus halus. kekuningan, lendir (-), darah (-). dan

Enterosit yang rusak akan digantikan oleh berwarna kuning kehijauan terdapat ampas

enterosit berbentuk kuboid atau epitel dan lendir. BAB cair tidak disertai darah.

gepeng yang belum matang secara struktur Ibu pasien mengatakan pasien lemas,

dan fungsi. Hal ini yang menyebabkan rewel, banyak minum dan hanya sedikit

villi mengalami atropi sehingga tidak makan. Pada pemeriksaan fisik pasien

dapat menyerap makanan dan cairan menunjukkan keadaan umum tampak

secara maksimal. Makanan dan cairan lemah, demam, frekuensi nadi meningkat

yang tidak terserap dengan baik tersebut dan frekuensi nafas dalam batas normal,

akan menyebabkan peningkatan tekanan berat badan 10 kg, tinggi badan 120 cm,

osmotik usus dan meningkatkan motilitas status gizi buruk. Pada pemeriksaan fisik

usus, pada akhirnya akan timbul diare. didapatkan mata cowong, pasien tampak

182
ISSN: 2721-2882
lemah, lainnya dalam batas normal.
SIMPULAN DAN SARAN
Pemeriksaan laboratorium untuk
Pada kasus ini anak dengan Diare cair
mengevaluasi gangguan darah dan
akut dengan dehidrasi ringan sedang
elektrolit pada pasien yang dapat
membaik, Imunisasi dasar lengkap
memperberat kondisi pasien diare. Pada
berdasarkan PPI. Terapi dilakukan sesuai
pemeriksaan darah lengkap pasien
lintas diare dengan pemberian cairan
terdapat didapatkan peningkatan rasio
rehidrasi dilanjutkan dengan maintenance,
N/L, neutrophil, hematocrit, dan
zinc, meneruskan nutrisi melalui makanan
penurunan limfosit, eosinophil. Sebagian
yang bergizi, dan membrikan nasihat
besar pasien dengan kasus diare tanpa
kepada keluarga. Antipiretik diberikan
dehidrasi atau dehidrasi ringan tidak
untuk manajemen demam pada anak.
memerlukan pemeriksaan penunjang lebih
Pasien mengalami perbaikan klinis setelah
lanjut, namun berbeda pada kasus dengan
dilakukan rehidrasi dan terapi
dehidrasi berat. Pada kasus dengan
simptomatik. Asupan makanan yang
dehidrasi berat diperlukan pemeriksaan
cukup baik kalori maupun protein. Pada
elektrolit, pemeriksaan blood urea (BUN),
kasus ini prognosisnya adalah bonam.
pemeriksaan gula darah, dan pemeriksaan

analisis gas darah (AGD). Pemeriksaan DAFTAR PUSTAKA


penunjang seperti pemeriksaan Ikatan Dokter Anak Indonesia. (2020).
Pedoman Pelayanan Medis: Diare
mikrobiologi serta virologi dikerjakan jika Akut. IDAI. Pp 58-62.
Kementerian Kesehatan Republik
hasil pemeriksaan dasar masih meragukan Infonesia. (2018). Riset Kesehatan
Dasar . Laporan Nasional. Jakarta:
dalam memberikan tatalaksana lebih Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Departemen Kesehatan,
lanjut. Pemeriksaan feses lengkap (FL) Republik Indonesia.
World Health Organization. (2009).
dilakukan jika ditemukan tanda klinis Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah
Sakit: Diare. Departemen Kesehatan ;
yang mengarah pada kondisi intoleransi Jakarta. Pp131-52.
Utami, N., & Luthfiana, N. (2018). Faktor-
laktosa dan kecurigaan infeksi amebiasis. Faktor yang Memengaruhi Kejadian

183
ISSN: 2721-2882
Diare pada Anak. Jurnal Pendidikan dan Pelatihan Tenaga
Majority, 5(4), 101-106. Kesehatan.
Hadianti, Dian Nur, dkk. (2015). Buku Soedarmo, SPP. Dkk. (2015). Buku Ajar
Ajar Imunisasi. Jakarta: Pusat Ilmu Kesehatan ANaka : Infeksi dan
Penyakit Tropis. Jakarta. IDAI.

184
ISSN: 2721-2882

Anda mungkin juga menyukai