Anda di halaman 1dari 25

Gastroenteritis

dr. Said Aandy Saida, Sp. PD


Maidina Aulia (21174044)
01.
KASUS
Nama : Tn. Andi Darmawan
Jenis Kelamin : Laki-laki
No CM : 34029
Umur/Tgl Lahir : 23 tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam
Alamat : Batoh, Banda Aceh
Tanggan Berobat : 12 Agustus 2022
Anamnesis
Keluhan Utama :
mencret > 5x

Keluhan Tambahan :
muntah >2x, mulut terasa asam dan pahit,
tenggorokan terasa nyeri dan perih setiap
selesai muntah.
Anamnesis
Riwayat penyakit sekarang :

Pasien datang ke IGD RSPUR dengan


keluhan mencret lebih dari 5 kali, darah (-).
muntah juga dirasakan pasien sebanyak
lebih dari 2 kali, dirasakan sejak semalam,
pasien juga mengatakan ketika selesai
muntah mulut terasa asam dan pahit. BAK
normal, demam(-)
Anamnesis
RPD Disangkal

RPK Disangkal

RPO Disangkal

RKO Disangkal
Pemeriksaan fisik
Status Umum
- Keadaan umum : Sedang
- Kesadaran : Compos mentis.
- BB : 60 kg
- TB : 160 cm

Vital Sign
- Tekanan Darah : 113/70 mmHg
- Frekuensi Nadi : 89 kali/menit
- Pernafasan : 20 kali/menit
- Suhu : 37,1oC
Pemeriksaan fisik
Kepala : Normocephali
Mata : Konjungtiva anemis (-/-),
sklera ikterik (-/-).
Mulut : mukosa kering (+), bibir Abdomen :
sianosis (-), atropi papilla Inspeksi : jejas (-), caput medusa (-), spider nevy
lidah (-) (-),sikatrik (-)
Leher : Pembesaran KGB (-) Auskultasi : hiperperistaltik (+).
Palpasi : Soepel, nyeri tekan epigastrium (+), hepar
paru dan lien normal tidak teraba,
Inspeksi : Simetris statis dan dinamis, kelainan Perkusi : timpani di seluruh lapangan perut.
bentuk dinding dada (-)
Palpasi : Fremitus taktil (+) seluruh lapang paru Ekstremitas :
Perkusi : Pekak (-/-) Atas : CRT < 2 detik
Auskultasi : Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-) Bawah: muscle wasting (-/-), edema (-/-)

Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak tampak
Palpasi : Iktus kordis teraba di ICS V
midclavicula sinistra kuat angkat Genitalia : tidak dilakukan pemeriksaan
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi : BJ 1 > BJ 2, murmur (-), gallop (-)
Pemeriksaan penunjang

Laboratorium
(darah rutin, elektrolit,GDS)
DIAGNOSA BANDING
1. Bacterial infection
2. Viral infection

DIAGNOSA
Gastroentritis akut ec. dd. Bacterial infection
Tata Laksana
 Nacl 20 gtt
 Asering 30 gtt
 Drip Ciprofloxaxim 1 fls/ 12 jam
 Inj ondansentron 1 amp/12 jam
 Inj ketorolac 1 amp/ 12 jam
 Inj omeprazole 1 vial/12 jam
 Diaform tab 3 x 2
02.
TINJAUAN
PUSTAKA
Gastroenteritis (GEA)
Gastroenteritis adalah suatu keadaan
dimana terdapat inflamasi pada bagian
mukosa dari saluran gastrointestinal
ditandai dengan diare dan muntah.
EPIDEMIOLOGI
who
1,87 jt orang meninggal akibat
kasus gastroenteritis setiap
tahunnya di seluruh dunia

USA
8 jt dari pasien gastroenteritis
akut yang berobat ke dokter dan
lebih dari 250.000 pasien dirawat di
rumah sakit
INDONESIA
96.278 insiden dan masih menjadi
peringkat pertama sebagai penyakit
rawat inap di Indonesia
ETIOLOGI
Dapat disebabkan oleh banyak etiologi antara
lain infeksi (bakteri,parasit,virus), keracunan
makanan,efek obat”.
Menurut WHO etiologi diare akut dibagi 4 yaitu:
Bakteri,virus,parasit dan non infeksi.
PATOFISIOLOGI
• Osmolaritas intraluminal yang meninggi, disebut diare osmotik
• Sekresi cairan dan elektrolit meninggi, disebut diare sekretonik
• Malabsorbsi asam empedu, malabsorbsi lemak
• Defek sistem pertukaran anion/transport elektrolit aktif di enterosit
• Motilitas dan waktu transit usus abnormal
• Gangguan permeabilitas usus
• Inflamasi dinding usus, disebut diare inflamatorik
• Infeksi dinding usus, disebut diare infeksi
MANIFESTASI KLINIS
Mual
Muntah
Diare
Nyeri Abdomen
DIAGNOSIS

ANAMNESIS
● Onset, durasi, tingkat keparahan,
PEMERIKSAAN FISIK
● tanda-tanda vital lain yang
dan frekuensi diare harus dicatat, abnormal seperti penurunan
dengan perhatian khusus pada tekanan darah dan peningkatan laju
karakteristik feses (misalnya, berair, nafas dapat membantu dalam
berdarah, berlendir, purulen). mengidentifikasi dehidrasi
● tanda-tanda mengetahui dehidrasi, ● Pemeriksaan perut penting untuk
termasuk kencing berkurang, rasa menilai nyeri dan proses perut akut.
haus, pusing, dan perubahan status
mental
DIAGNOSIS

PEMERIKSAAN PENUNJANG
- Darah tepi lengkap
(hemoglobin,hematokrit, leukosit,
hitung jenis leukosit)
- Serum elektrolit: ureum, kreatinin
- Pemeriksaan tinja dan enzym
linked immunosorbent assay.
- Tes serologic amebiasis
- Foto x- ray abdomen
TATA LAKSANA
KOMPLIKASI

Kehilangan cairan dan kelainan elektrolit merupakan komplikasi utama,


terutama pada lanjut usia dan anak-anak. Pada diare akut karena kolera,
kehilangan cairan terjadi secara mendadak sehingga cepat terjadi syok
hipovolemik. Kehilangan elektrolit melalui feses dapat mengarah terjadinya
hipokalemia dan asidosis metabolic.
PROGNOSIS

Dengan penggantian cairan yang


adekuat, perawatan yang
mendukung, dan terapi
antimikrobial jika diindikasikan,
prognosis diare infeksius sangat
baik dengan morbiditas dan
mortalitas minimal.
KESIMPULAN
● Pada diare akut harus dilakukan anamnesis dan
pemeriksaan klinis yang bak untuk menentukan
diagnosis penyebab diare akut dan ada/tidaknya
dehidrasi.
● Penatalaksanaan diare akut terdiri dari rehidrasi,
diet, obat anti mikroba bila pnyebabnya infeksi.
Terimakasih!!!

Anda mungkin juga menyukai