Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN KASUS

HEMOROID
Disusun oleh :
dr. Yuliana Agustina

Pembimbing:
dr. Putri Novianty
Identitas

 Nama : Tn. K
 Umur : 44 Tahun
 Jenis kelamin : Laki – laki
 Alamat : Jl. Siaga Balikpapan Tengah
 Pekerjaan : Karyawan
 Tanggal Masuk : 18 Juli 2022
Anamnesis
Keluhan utama

BAB disertai darah


Anamnesis
Pasien datang ke IGD RS Bhayangkara dengan
keluhan BAB disertai darah sejak 1 bulan yang lalu,
darah menetes setelah BAB, darah berwarna merah
segar dan tidak bercampur dengan feses, pasien tidak
mengeluh sakit dan panas saat BAB atau setelah
BAB. Pasien seringkali dalam seminggu buang air
besarnya tidak teratur dan bila buang air besar harus
berlama-lama jongkok di toilet dan harus mengejan
berlebihan karena BAB nya keras.
Cont....
Pasien juga mengeluh keluar benjolan kecil saat BAB
dan masuk sendiri setelah selesai BAB. Nyeri perut (-),
perut kembung/mulas (-), gangguan berkemih (-), mual
(-), muntah (-), nafsu makan turun (-), berat badan
turun (-).
Riwayat penyakit dahulu

• Sebelumnya pasien mengalami hal serupa 1 tahun yang


lalu, pasien mengaku sering mengejan berlebihan saat BAB
karena sembelit
• Tumor rektum (-)
• Diabetes Melitus (-)
• hipertensi (-)
•Asma (-)

Riwayat penyakit keluarga

• Tidak ada keluarga yang menderita


penyakit yang sama
Riwayat habituasi

Makan : 2X sehari, sering makan makanan pedas,


jarang makan sayur dan buah.
Minum : minum air putih ± 3 gelas/hari.
Riwayat Merokok (+) 12-16 batang/hari, Merokok
sudah berhenti sejak 2 tahun yang lalu, alkohol (-),
olahraga (-).
Riwayat pengobatan:
Pasien pernah berobat ke
puskesmas, diberi obat dulcolax

Riwayat alergi:
Obat-obatan (-), makan (-), cuaca (-)
Pemeriksaan fisik

Keadaan Umum : Tampak sakit sedang


Kesadaran dan GCS : Comppasien mentis
E4M6V5
Vital sign
Tekanan darah : 127/74 mmHg
Nadi : 93 x/menit
Respirasi : 20 x/menit
Suhu : 36,5 0 C
Status generalisata
Bentuk kepala : Normochepali
Rambut : warna putih beruban, rontok (-)
Mata : conjungtiva anemis (+/+), sklera
ikterik(-/-), pupil bulat isokor, refleks
cahaya (+/+)
Hidung : pernafasan cuping hidung (-), hiperemis(-),
sekret(-), polip(-), epistaksis(-)
Mulut : Bibir kering (-), perdarahan gusi(-),
lidahkotor (-)
Telinga : otorhea (-), liang lapang, serumen (-), MT
intak
Leher
JVP : Peningkatan JVP (-)
KGB : Pembesaran KGB (-)
Tiroid : Pembesaran tiroid (-)

THORAX
Inspeksi :Bentuk dan pergerakan nafas (KA=KI)
Palpasi :Vokal fremitus =simetris, (KA=KI)
Perkusi : Sonor kedua lapang paru
Auskultasi :vesikuler breathing sound (+/+),suara tambahan ronkhi
(-/-), Wheezing (-/-)
Pemeriksaan Jantung :
•Inspeksi : tidak tampak iktus kordis
•Palpasi : tidak teraba iktus kordis
•Perkusi :
Batas jantung kanan atas : ics 2 parasternal
dextra
Batas jantung kanan bawah : ics 4 parasternal
dextra
Batas jantung kiri atas : ics 2 parasternal sinistra
Batas jantung kiri bawah : ics 4 midclavikula
sinistra
• Auskultasi : bunyi jantung I-II murni reguler,
murmur (-), gallop (-)
Pemeriksaan Abdomen
•Inspeksi : simetris, datar, benjolan (-)
•Auskultasi : bising usus (+) normal
•Palpasi : massa (-) nyeri tekan seluruh lapang
perut (-), supel
•Perkusi : tidak nyeri tekan, timpani (+)

Pemeriksaan ekstremitas
•Look : telapak tangan pucat (+), deformitas (-)
oedem (-) sianpasienis (-)
•Feel : nyeri tekan (-) krepitasi (-) turgor kulit
baik
•Move : nyeri sumbu (-)
Status lokalis
Regio anorectal
Inspeksi : tidak terdapat benjolan didaerah
anus
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan

Rectal touche
 tonus otot sphinter ani : masih baik
 ampula recti : tidak kolaps
 teraba benjolan : pada daerah jam 7 (kanan
depan) dan 11 (kanan belakang)
 tidak teraba massa padat/keras
 nyeri tekan (-)
 lendir (-), darah(-), feses (-)
RESUME
Anamnesa

Pasien laki-laki usia 44 tahun datang ke IGD RS


Bhayangkara dengan keluhan BAB disertai darah sejak 1
bulan yang lalu
Darah menetes setelah BAB, warna darah berwarna
merah segar dan tidak bercampur dengan feses.
Pasien seringkali dalam seminggu buang air besarnya
tidak teratur dan bila buang air besar harus berlama-lama
jongkok di toilet dan harus mengejan berlebihan karena
BAB nya keras.
pasien juga mengeluh keluar benjolan kecil saat BAB dan
masuk sendiri setelah selesai BAB.
RPD : Sebelumnya pasien mengalami hal serupa 1 tahun
yang lalu, pasien mengaku sering mengejan berlebihan saat
BAB karena sembelit, Asma (-).

Habituasi
sering makan makanan pedas, jarang makan sayur dan
buah.
Minum : minum air putih 3gelas/hari
Riwayat Merokok (+) 12-16 batang/hari, Merokok sudah
berhenti sejak 2 tahun yang lalu.
 Riw. pengobatan : pernah berobat ke puskesmas, diberi
dulcolax.
Pemeriksaan Fisik
Vital sign
Tekanan darah : 127/74 mmHg
Nadi : 93 x/menit
Respirasi : 20 x/menit
Suhu : 36,5 0 C

Status Generalis
Keadaan Umum : tampak sakit sedang
Mata : conjungtiva anemis (+/+)
Ekstremitas : telapak tangan pucat (+)

Status lokalis
Rectal Touche : Teraba benjolan pada arah jam 7 (kanan
belakang) dan arah jam 11 (kanan depan)
Diagnosis kerja

Hemorrhoid Interna Grade II + Anemia


Usulan pemeriksaan penunjang
 Laboratorium : darah lengkap dan Anoskopi
Usulan terapi
 Pengaturan gaya hidup yang meliputi, olah
raga, banyak minum air putih, konsumsi sayur
dan buah-buahan, sikap dan lama duduk waktu
BAB, menjaga makanan (mengurangi makanan
yang pedas/makanan yang menyebabkan sulit
BAB)
Obat memperbaiki defekasi : dulcolax supp1x1
obat menghentikan perdarahan : ardium 3x2 tab
 transfusi jika hb <8
Prognpasienis

Quo ad vitam : ad bonam


Quo ad Funcionam : ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
Tinjauan Pustaka
A. Definisi
Merupakan pembengkakan dan peradangan pada
pembuluh darah balik (vena) pada daerah rectum
atau anus.
B. Etiologi
 Lemahnya pembuluh darah vena directum dan anus
 Terlalu sering / kuat mengedan
 Kehamilan
 Konstipasi kronik
 Diare kronik
 Kurang minum air
 Kurang makan makanan berserat (sayur dan buah)
 Obesitas, kurang olahraga/imobilisasi
Patogenesis
Hemoroid terjadi karena gangguan aliran darah
balik melalui vena hemoroidalis oleh peningkatan
tekanan intra abdominal aliran darah vena balik,
pembesaran vena (varices) dimulai struktur normal di
regio anal. Hal ini menyebabkan faeces berdarah pada
hemoroid interna karena varices terjepit oleh sfingter
anal.
C. Klasifikasi & Gejala
1. Hemoroid eksternal
 Hemoroid jenis ini dapat terlihat dari luar tanpa
menggunakan alat apa-apa
 Biasanya menimbulkan nyeri
 Dapat terjadi pembengkakan & iritasi
 Jenis ini rentan terhadap trombpasienis(gumpalan
darah).
2. Hemoroid interna
 Muncul didalam rectum
 biasanya tidak nyeri
 Perdarahan timbul jika iritasi
 Jika tidak ditangani menjadi prolaps & strangulata hemoroid
 Dikelompokan menjadi :
 Grade I : hemoroid tidak keluar dari rectum
 Grade II : hemoroid keluar dari rectum saat mengedan dan dapat
masuk secara spontan
 Grade III : hemoroid keluar dari rectum tidak dapat masuk secara
spontan harus dengan bantuan tangan
 Grade IV : hemoroid keluar dari rectum dan tidak dapat
dimasukan kembali
D. Pemeriksaan Penunjang
 Konfirmasi secara fisual dari hemoroid dapat
dilakukan dengan tehnik anuskopi
 untuk pemeriksaan lebih lanjut atau untuk
menyingkirkan penyakit lain seperti
polip/tumor, dapat dilakukan dengan
sigmoidpasiencopi/colonpasiencopi.
E. Diagnosa banding

 Ca Kolonrectum
 Polip Rectum
F. Penatalaksanaan
 hanya untuk meringankan gejala dengan pemberian analgetik
 Menghentikan perdarahan bila ada
 Memberikan edukasi
 Jika hemoroid telah mengganggu aktvitas maka sebaiknya dilakukan
tindakan operatif / hemmorhoidektomi, metode yang dipakai :
 Metode langenbeck : untuk tonjolan soliter
 Metode miligan morgan : untuk benjolan tiga tempat utama (jam
3,7,11)
 Metode whiteheat : untuk hemoroid sirkuler/berat
G. Pencegahan & edukasi
 Banyak minum air putih
 Olahraga teratur
 Makan banyak serat
 Menghindari penggunaan obat pencahar/laxatif
 Menghidari celana dalam ketat
 Mengatasi mengedan saat BAB
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai