Anda di halaman 1dari 15

SINDROM DISPEPSIA

KELOMPOK 7
IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. B
Umur : 24 Tahun
Alamat : Jl. Pattimura
Pendidikan Terakhir : SMA
Agama : Kristen Protestan
Tanggal Pemeriksaan : 25 Januari 2020
Ruangan : Flamboyan
ANAMNESIS
• Keluhan utama : nyeri ulu hati
• Riwayat penyakit sekarang : seorang laki-laki masuk IGD
RSUD dengan keluhan nyeri ulu hati. Keluhan sudah sering
dirasakan sejak kurang lebih 9 bulan, namun mulai memberat
sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit. Nyeri dirasakan
terus-menerus disertai sakit kepala, lemas dan keringat dingin.
Pasien mengatakan sering terlambat makan. Sekitar 2 jam
sebelum masuk RS, pasien muntah berisi cairan, tidak
bercampur dengan darah sebanyak 2 kali. Saat nyeri, pasien
biasanya mengkonsumsi obat maag yang diperoleh dari toko
obat. Sebelumnya pasien belum pernah berobat ke dokter.
BAB dan BAK dalam batas normal. Penurunan berat badan
yang signifikan (-).
• Riwayat penyakit terdahulu : tidak ada
• Riwayat penyakit dalam keluarga : tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK

• Kesadaran : Compos Mentis (E4/M6/V5)


• Berat Badan : 45 Kg
• Tinggi Badan : 155 Cm

• Vital Sign
TekanaN Darah : 110/70 mmHg
Nadi : 94 x/m
Pernapasan : 22 x/m
Suhu : 36,1 ⁰c
PEMERIKSAAN FISIK

Kepala
Bentuk : Normocephal
Wajah : Bentuk oval kesan normal, simetris kanan dan kiri.
Deformitas : Deformitas (-)

Mata
Konjungtiva : Anemis (-/-)
Sklera : Ikterik (-/-)
Pupil : Isokor
Mulut : Sianosis (-), Stomatitis (-), Lidah tifoid (-)
PEMERIKSAAN FISIK

Leher
Kelenjar GB : Pembesaran KGB (-)
Tiroid : Pembesaran Tiroid (-)
JVP : Pembesaran JVP (-)
Massa lain : Massa Lain (-)

Paru-paru
Inspeksi : simetris bilateral (+/+)
Palpasi : vocal fremitus dalam batas normal
Perkusi : sonor (+/+)
Auskultasi : bronkovesikular (+/+), rhonki (-/-),
wheezing (-/-)
PEMERIKSAAN FISIK

Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung dalam batas normal
Batas atas : SIC II linea parasternalis sinistra
Batas kanan: SIC IV linea parasternalis dekstra
Batas kiri : SIC V linea midclavicula sinistra
Auskultasi : Bunyi jantung I/II murni reguler,
bunyi jantung tambahan S3/S4(-), murmur (-)
PEMERIKSAAN FISIK

Abdomen
Inspeksi : Perut tampak cembung, distensi (-), simetris, benjolan
(-)
Auskultasi : Bising usus (+) kesan normal
Perkusi : Timpani (+) seluruh lapang abdomen
Palpasi : Nyeri tekan epigastrium (+)

Ekstremitas
Atas : Akral hangat (+/+), edema (-/-).
Bawah : Akral hangat (+/+), edema (-/-).
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Darah lengkap
• WBC : 9.27 X 10³ /uL (normal)
• RBC : 4.44 X 10⁶ /uL (normal)
• HGB : 14.1 g/dL gr/dl (normal)
• HCT : 41,6 % (normal)
• PLT : 242 X 10 ³ /uL (normal)
RESUME

Pasien laki-laki masuk IGD RSUD dengan keluhan nyeri


epigastrium. Keluhan sudah sering diraskan sejak kurang lebih 9
bulan, namun mulai memberat sejak 3 hari sebelum masuk rumah
sakit. Nyeri dirasakan terus-menerus disertai cephalgia, malaise,
keringat dingin. Pasien mengatakan sering terlambat makan. Sekitar
2 jam sebelum masuk RS, vomitus cair, tidak bercampur dengan
darah sebanyak 2 kali. Saat nyeri, pasien biasanya mengkonsumsi
obat maag yang diperoleh dari toko. BAB dan BAK dalam batas
normal. Penurunan berat badan yang signifikan (-).Riwayat
penyakit terdahulu dan riwayat penyakit dalam keluarga disangkal.
Pemeriksaan vital sign didapatkan tekanan darah 110/70 mmHg,
Nadi 94 x/m, pernapasan 22x/m, Suhu 36,1 c. Pemeriksaan Fisik
palpasi abdomen nyeri tekan epigastrium (+).
Diagnosis Kerja
• Sindrom Dispepsia

Diagnosis Banding
• GERD
• Gastritis
PENATALAKSANAAN

• Non medikamentosa
Makan tepat waktu
Menghindari makanan pedas, makanan yang asam, minuman
bersoda, kafein
Manajemen stress

• Medikamentosa
IVFD RL 20 tpm
Inj. Ondancetron 2mg
Inj. Omeprazole 40mg per 12 jam
Sucraflat syr 3 x sehari
PROGNOSIS

Quo ad vitam : Dubia ad bonam


Quo ad sanationam : Dubia ad bonam
Quo ad functionam : Dubia ad bonam
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai