Pembimbing:
Disusun oleh:
S. Ratriazqi Rachmayanti
030.09.219
IDENTITAS PASIEN
Nama pasien
: Ny. R
Usia
: 45 tahun
Jenis kelamin
: Wanita
Alamat
: Bekasi
Status pernikahan
: Menikah
Pekerjaan
: Pedagang
Agama
: Islam
Pendidikan
: SD
Suka bangsa
: Sunda
No. RM
: 03 37 85 96
Ruang
: Wijaya Kusuma
ANAMNESIS
Dilakukan anamnesis secara Autoanamnesis
Keluhan utama:
Nyeri dada
Keluhan tambahan:
Sesak nafas
Riwayat penyakit sekarang:
Pasien, wanita 45 tahun datang dengan keluhan nyeri dada sejak 1 hari sebelum masuk
RS. Pasien menyatakan bahwa pernah mengalami hal yang sama sebelumnya. Nyeri dada
dirasakan di sebelah kiri dan menjalar ke bahu dan lengan kiri dan juga terasa sampai ke
punggung. Rasa nyeri dinyatakan seperti ditindih dan kadang seperti ditusuk. Rasa nyeri
dirasakan saat pasien melakukan kegiatan yang ringan, seperti berjalan jarak dekat dan juga saat
pasien beristirahat. Pasien mengatakan bahwa rasa nyeri sering muncul pada saat sedang tidur.
Karena itu pasien suka terbangun tiba-tiba karena merasa nyeri dada dan juga disertai sesak
nafas.
Saat pasien sedang tidur sesak sering muncul. Apabila berbaring pasien juga merasakan
sesak namun rasa sesak berkurang apabila pasien merubah posisi menjadi duduk. Sesak
dirasakan makin berat apabila pasien sedang beraktivitas. Pasien menyangkal batuk menyertai
sesak, dan saat sesak tidak pernah bunyi ngik. Timbulnya sesak tidak dipengaruhi pencetus
seperti udara, debu, asap, dll. Nyeri pada ulu hati juga dikeluhkan oleh pasien dan kadang suka
merasa mual.
Riwayat penyakit dahulu:
Pasien mengaku memiliki riwayat hipertensi sejak dulu, riwayat penyakit maag, penyakit
jantung. Pasien menyangkal adanya riwayat diabetes mellitus (DM), kolesterol, asthma, maupun
alergi obat-obatan. Pasien sering mengeluhkan sering merasa cepat haus, cepat lapar, terasa
kelelahan, frekuensi BAK yang meningkat di malam hari.
Riwayat penyakit dalam keluarga:
Riwayat hipertensi ada di keluarga pasien, namun riwayat DM, asthma, penyakit jantung,
kolesterol, penyakit paru dalam keluarga semua disangkal.
Riwayat medikasi/alergi:
Pasien mengaku tidak rutin berobat untuk mengontrol hipertensi yang dimilikinya, hanya
kadang-kadang megonsumsi obat apabila dirasa perlu.
Riwayat kebiasaan dan kehidupan pribadi:
Pasien sudah menikah dan memiliki dua orang anak. Pasien memiliki kebiasaan
meminum kopi.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum
Kesan sakit
Kesadaran
: Compos mentis
Status Gizi
: cukup
TB
: 153 cm
BB
: 52 kg
BMI
: 22,2
Tanda vital
: 36,3 oC
Laju nafas
: 24x/menit
Nadi
: 94x/menit
Status generalis
Kepala
Mata
Hidung
: simetris, deviasi septum (-), deformitas (-), sekret (-), nyeri tekan sinus
paranasalis (-)
Mulut
: bibir simetris, sianosis (-), mukosa lidah merah muda, tonsil T1-T1, karies (-)
Telinga
: normotia, nyeri tekan tragus (-), nyeri tarik (-), serumen (-), fistula (-)
Leher
: KGB tidak teraba membesar, pembesaran tiroid (-), deviasi trakea (-)
JVP 5+3 mmH2O, hepatojugular reflux (-)
Thorax
Paru
Jantung
:
Inspeksi
Palpasi
Auskultasi
Perkusi
:
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
:
Inspeksi
: datar
Auskultasi
Palpasi
Perkusi
Ekstermitas
Superior
Inspeksi
Palpasi
Inferior
Inspeksi
Palpasi
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hematologi
Darah rutin
Leukosit
6,6
normal
5~10 ribu uL
Eritrosit
5.24
normal
4~5 juta/uL
Hemoglobin
13.2
normal
12~14 g/dL
Hematokrit
52.4
normal
37~47 %
normal
0-10
AST (SGOT)
18
normal
<37 U/L
ALT (SGPT)
28
normal
<41 U/L
Ureum
30
normal
20~40 mg/dL
Kreatinin
1,29
normal
0,5~1,5 mg/dL
meningkat
60~110 mg/dL
Gula darah PP
meningkat
60~110 mg/dL
Kimia klinik
Fungsi hati
Fungsi ginjal
Diabetes
274
Deskripsi :
-
CTR >50%
Kesan :
-
Kardiomegali
ELEKTROKARDIOGRAFI
Irama
: sinus
Frekuensi nadi
Axis
Interval PR
: 0.04 x 6 = 0.24 s
Kompleks QRS
: 0.04 x 2 = 0.08 s
Lead I
: gelombang Q patologis
V3, V4, V5
: ST elevasi
Kesan:
RESUME
Pasien datang ke IGD RSUD Kota Bekasi dengan keluhan nyeri dada sejak 1 hari
sebelum masuk RS, pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya. Nyeri dada sebelah kiri
menjalar ke bagian bahu dan lengan kiri, leher dan terasa sampai ke punggung. Nyeri terasa
seperti tertekan benda berat, kadang seperti ditusuk, terasa ketika pasien beraktivitas ringan.
Nyeri dada dirasakan pada saat pasien sedang tidur. Pasien terbangun secara tiba-tiba karena
merasakan nyeri dada dan disertai sesak nafas yang timbul saat pasien sedang tertidur malam
hari. Sesak nafas juga dirasakan saat pasien berbaring dan berkurang saat pasien berubah duduk.
Dirasa memberat ketika pasien melakukan aktivitas. Pasien suka merasakan nyeri ulu hati yang
disertai nyeri dada dan ada rasa mual yang menyertai. Riwayat hipertensi (+),maag (+). Pasien
sering mengeluh merasa cepat haus, cepat lapar, terasa kelelahan, frekuensi BAK yang
meningkat di malam hari. Riwayat hipertensi dalam keluarga (+). Pasien mangaku tidak teratur
mengonsumsi obat untuk mengatasi hipertensi.
Kesan sakit tampak sakit sedang, kesadaran compos mentis, tekanan darah 170/ 90
mmHg, nadi 94x/ menit, suhu 36,3 C, laju nafas 24x/ menit, kesan gizi cukup, status gizi cukup,
TB 153 cm, BB 52 kg dengan BMI 22.2. Auskultasi paru didapatkan suara nafas vesikuler,
ronkhi +/+ pada kedua lapang paru. Batas Jantung kiri setinggi ICS V 1 jari lateral dari linea
midklavikularis sinistra. Palpasi abdomen supel, datar, nyeri tekan (+) epigastrium.
Pemeriksaan Darah terhadap gula darah sewaktu 297 mg/ dL dan gula darah 2 jam post
prandial 274 mg/ dL.
Pemeriksaan EKG tampak Lead I: gelombang P tidak jelas, kecil, banyak. Lead III, aVf
gelombang Q patologis. Lead V3, V4, V5 ST elevasi.
DIAGNOSIS KERJA
Diagnosis etiologi :
1. Hypertensive heart disease
Diagnosis Anatomi :
1. Cardiomegali
Diagnosis Fisiologis :
1. Myocard infark
2. Congestive heart failure
Diagnosis non jantung :
1. Sindrom dispepsia
2. Diabetes Mellitus
PENGKAJIAN MASALAH
Keluhan utama pasien yaitu nyeri dada sejak sehari sebelum masuk rumah sakit (RS).
Pernah mengalami hal ini sebelumnya.
Lokasi nyeri yang berada di dada sebelah kiri, menjalar ke bagian bahu dan lengan kiri,
leher dan terasa menusuk sampai ke punggung
Sifat nyeri dada seperti tertekan benda berat, terkadang seperti ditusuk
Intensitas nyeri ketika pasien beraktivitas ringan seperti berjalan ke kamar mandi di
dalam rumah maupun saat pasien sedang beristirahat.
Pasien juga mengeluhkan adanya sesak nafas, seringkali timbul ketika pasien sedang
tertidur malam hari. Dirasakan ketika pasien berbaring (orthopnea) dan berkurang ketika
pasien berubah posisi menjadi duduk. Sesak tersebut dirasa memberat ketika pasien
melakukan aktivitas (dyspnoe on effort)
Tanda vital antara lain, tekanan darah 180/ 90 mmHg, nadi 96x/ menit, pernafasan 28x/
menit dengan gejala penyerta sesak nafas
Ringer Laktat
20 tetes/ menit
Aspilet
1 x 80 mg
Clopidogrel
1 x 75 mg
Isosorbid
4 x 10 mg
Furosemid
1 x 40 mg
Lovenox
2 x 40 mg/ 0.4 ml
Ditemukannya batas kiri jantung yang lebih ke lateral, bisa menunjukan adanya
pembesaran ventrikel kiri.
Pemeriksaan Ro Thoraks
-
Sesuai dengan kriteria Framingham tentang Congestive Heart Failure. Pada pasien didapat
lebih dari dua kriteria mayor dan satu criteria minor.
Kriteria major
Paroksimal nocturnal dipsneu
Distensi vena leher
Ronki basah
Kardiomegali
Edema paru akut
Gallop S3
Peningkatan tekanan vena jugularis
Refluks hepatojugular
Kriteria minor
Edema tungkai
Batuk malam hari
Dipsnea deffort
Hepatomegali
Efusi pleura
Penurunan kapasitas vital 1/3 dari normal
Takikardia (>120 x/menit)
Pasien memiliki riwayat hipertensi sudah sejak lama. Dalam riwayat keluarga, pasien
juga menyampaikan adanya riwayat hipertensi
Hipertensi yang terjadi pada pasien ini ditandai dengan pemeriksaan fisik yaitu
tekanan darah pasien yang mencapai 180/ 90 mmHg
Tekanan darah yang tinggi secara progresif dapat menyebabkan otot jantung terutama
ventrikel menjadi overmotility
Captopril
2 x 12.5 mg
Bisoprolol
1 x 5 mg
4. Sindroma Dispepsia
Berdasarkan anamnesis,
Pasien mengeluhkan adanya nyeri pada bagian ulu hati. Nyeri dirasakan bersamaan
dengan nyeri dada yang dialami pasien. Mual dirasakan namun tidak sampai muntah
Ondansentron
1 x 1 amp
Ranitidin
2 x 1 amp
Pasien sering mengeluhkan sering merasa cepat haus, cepat lapar, terasa kelelahan,
frekuensi BAK yang meningkat di malam hari dan merasa kesemutan
Hasil pemeriksaan gula darah sewaktu pasien meningkat dan gula darah 2 jam post
prandial
Glibenklamid
2 x 5 mg