CHF - Cardiomegaly
Pembimbing :
dr. Pujo Hendriyanto, Sp.PD
Disusun :
Kaesa Maximilian S (406222049)
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM PERIODE 2 Januari - 9 Maret 2023
• Keluhan Utama :
Pasien datang ke IGD RSD K.R.M.T Wongsonegoro Semarang pada hari Senin, tanggal 29 – 01 –
2024 pukul 09.36 WIB dengan keluhan sesak disertai batuk dan kaki membengkak sehingga susah
untuk bergerak.
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien masuk ke IGD RSWN pada tanggal 29 Januari 2024, dengan keluhan sesak disertai batuk
dan kaki bengkak. Keluhan sesak dirasakan sejak 5 hari dan timbul mendadak diawali dengan batuk hebat.
Sesak timbul pada malam hari sehingga mengganggu tidur pasien. Keluhan sesak membaik jika pasien
beristirahat dengan posisi duduk dan memburuk ketika pasien beraktivitas ringan atau berat.
Pasien juga mengeluhkan nyeri dada kiri, nyeri dirasakan pasien ketika timbul sesak dan ketika
makan. Nyeri dirasakan 3-5 menit dan membaik ketika diberikan nebulizer di IGD. Batuk juga dirasakan
pasien, batuk timbul sepanjang hari dan ketika dilakukan anamnesis keluhan masih dirasakan. Keluhan
memburuk ketika beraktivitas serta didapatkan dahak bewarna putih.
Riwayat Penyakit Sekarang
Keluhan kaki bengkak juga dirasakan semakin lama semakin membesar sehingga pasien
melalukan aktivitas. Progresifitas bengkak diperkirakan sejak sebulan yang lalu dikarenakan pasien tidak
tau kapan pasti awal timbulnya bengkak. Lokasi bengkak pada tungkai kanan dan ketika dilakukan
anamnesis bengkak mulai membaik.
Ketika keluhan timbul pasien tidak ada upaya dalam mengatasi keluhannya, pasien hanya
beristirahat dan tidak merasakan perbaikan apapun. Tidak ada keluhan BAK tetapi pasien tidak BAK sejak 5
hari
Riwayat Pengobatan
- DM & HT (-)
Riwayat Asupan Nutrisi
• Nafsu makan pasien sebelum dan sesudah muncul keluhan baik. Konsumsi makanan baik dengan menu variasi.
Riwayat Kebiasaan
• Bentuk dan ukuran normal, tidak ada benjolan, tidak ada jejas, rambut terdistribusi merata.
Mata
• Bentuk simteris, pupil ODS bulat, isokor, refleks cahaya (+/+), konjungtiva anemis (+/+),
sklera ikterik (-/-)
Hidung
• Bentuk normal, sekret (-/-), deviasi septum (-/-), nyeri tekan (-)
Pemeriksaan Sistem
Telinga
Mulut
• Bibir dalam batas normal, atrofi papil lidah (-), faring tidak hiperemis
Thorax (paru)
• Inspeksi : Bentuk dada normal, pergerakan dada simetris (+/+), tidak ada retraksi pernapasan
• Akral hangat, CRT < 2 detik, turgor kulit baik, pada ekstrimitas didapatkan pembengkakan
ektrimitas inferior
Pemeriksaan Sistem
Kelenjar Getah Bening
• Tidak teraba membesar
Zona transisi V5
Gelombang T Flat
Pasien juga mengeluhkan nyeri dada kiri, nyeri dirasakan pasien ketika timbul sesak dan
ketika makan. Nyeri dirasakan 3-5 menit dan membaik ketika diberikan nebulizer di IGD. Batuk
juga dirasakan pasien, batuk timbul sepanjang hari dan ketika dilakukan anamnesis keluhan
masih dirasakan. Keluhan memburuk ketika beraktivitas serta didapatkan dahak bewarna putih.
V. Resume
Keluhan kaki bengkak juga dirasakan semakin lama semakin membesar sehingga pasien melalukan
aktivitas. Progresifitas bengkak diperkirakan sejak sebulan yang lalu dikarenakan pasien tidak tau kapan pasti
awal timbulnya bengkak. Lokasi bengkak pada tungkai kanan dan ketika dilakukan anamnesis bengkak mulai
membaik.
Ketika keluhan timbul pasien tidak ada upaya dalam mengatasi keluhannya, pasien hanya beristirahat
dan tidak merasakan perbaikan apapun. Tidak ada keluhan BAK tetapi pasien tidak BAK sejak 5 hari
Dari pemeriksaan fisik didapatkan pembesaran jantung yang terlihat pada hasil Rontgen. Auskultasi
didapatkan bunyi jantung tambahan (gallop) di katub aorta. Didapatkan pembengkakan pada ekstrimitas
inferior.
VI. DAFTAR MASALAH/DIAGNOSA
Diagnosis Utama
• CHF
Diagnosa Banding
• PPOK
• BRPN
Bedrest
Inj Furosemide 2 amp
Obs. Perbaikan ukuran abdomen
Acetylcisteine 2x200 PO
Spironolactone 2x100
Rencana Evaluasi
Edukasi
- Sistolik ketidak mampuan kontraksi jantung memompa menyebabkan penurunan curah jantung dan kemungkinan
tekanan darah rendah.
- Diastolik gangguan relaksasi dan gangguan pengisian ventrikel ditandai dengan fraksi ejeksi yang normal dan
aktivitas pengisian yang menurun, dengan afterload yang tinggi.
- Low Output disebabkan oleh hipertensi, kardiomiopatidilatasi, kelainan katup dan perikard.
- GJ Akut robekandaun katup secara tiba-tiba penurunan curah jantung secara tiba – tiba tanpa edema perifer
- GJ Kronik kardiomiopatidilatasi atau kelainan multivalvular yang terjadi secaraperlahan lahan terjadi kongesti perifer
tapi tekanan darah masih terkontrol
- GJ Kanan kelainannya melemahkanventrikel kanan seperti pada hipertensi pulmonal primer/sekunder, tromboemboli paru
kronik sehingga terjadikongesti vena sistemik yang menyebabkan edema perifer,hepatomegali, dan distensi vena jugularis.
- GJ Kiri kelem ahan ventrikel,meningkatkan tekanan vena pulmonalis dan paru menyebabkan pasien sesak napas dan
ortopnea.
Progresifitas Gagal Jantung
Patofisiologi Gagal Jantung
• Kompensasi