&
TRANSFUSI DARAH
PADA ANAK
TUJUAN
Tindakan pengobatan dan untuk mencukupi kebutuhan
tubuh akan cairan dan elektrolit
Secara umum, keadaan-keadaan yang memerlukan
pemberian cairan infus adalah:
• Perdarahan dalam jumlah banyak (kehilangan cairan
tubuh dan komponen darah)
• Trauma abdomen (perut) berat (kehilangan cairan tubuh
dan komponen darah)
• Fraktur (patah tulang), khususnya di pelvis (panggul) dan
femur (paha) (kehilangan cairan tubuh dan komponen
darah)
• Kehilangan cairan tubuh pada dehidrasi
• Diare dan demam (mengakibatkan dehidrasi)
• Luka bakar luas (kehilangan banyak cairan tubuh)
• Semua trauma kepala, dada, dan tulang punggung
(kehilangan cairan tubuh dan komponen darah)
Jenis cairan infus
Berdasarkan osmolaritas serum
Cairan
Kristaloid Cairan Koloid
Asering 1. Albumin
KA-EN 1B 2. Gelofusin
KA-EN 3A & 3B
KA-EN MG 3
KA-EN 4A
infusion sites
• Emboli
• Flebitis
• Infeksi
• Ekstravasasi
Ekstravasasi adalah kondisi berupa kemerahan dan
bengkak yang biasanya terjadi pada daerah penusukan
infus oleh karena adanya kebocoran larutan yang tidak
disengaja seperti cairan, obat atau nutrisi parenteral ke
dalam jaringan subkutan
(Fonzo-Christe, Parron, Combescure, Rimensberger,
Pfister, & Bonnabry, 2018).
TRANSFUSI DARAH
DEFINISI
• Transfusi darah adalah suatu pemberian darah lengkap
atau komponen darah seperti plasma, sel darah merah
atau trombosit melalui intravena (IV) untuk tujuan terapi.
• Suatu rangkaian proses pemindahan darah donor ke
dalam darah resipien.
Nilai normal Hb untuk anak dan remaja
Usia Nilai normal Hb ( g/dL)
Saat lahir 13,5 - 18,5
2-6 bulan 9,5 - 13, 5
6 bulan-6 tahun 11,0 - 14,0
6-12 tahun 11, 5 - 15, 5
> 12 tahun (laki-laki) 13,0 - 17, 0
> 12 tahun (perempuan) 12,0 - 15,0
Transfusi darah diberikan pada:
• Perawatan neonatus prematur
• Anak dengan keganasan
• Anak dengan kelainan defisiensi atau kelainan komponen
darah
• Transplantasi organ
• Penyebab:
Komponen darah yang terkontaminasi oleh bakteri atau endotoksin
Gejala:
Menggigil, demam, muntah, diare, penurunan tekanan darah yang
mencolok, syok
Intervensi:
• Hentikan tranfusi
• Ambil kultur darah pasien
• Pantau tanda vital setiap 15 menit
• Berikan antibiotik, cairan IV, vasoreseptor dan steroid sesuai
program
Pencegahan:
Jaga darah sejak dari donasi sampai pemberian
Urtikaria
Penyebab:
Alergi terhadap produk yang dapat larut dalam plasma donor
Gejala:
Eritema lokal, gatal dan berbintik-bintik, biasanya tanpa demam
Intervensi:
• Hentikan transfusi
• Ukur vital sign tiap 15 menit
• Berikan antihistamin sesuai program
• Transfusi bisa dimulai lagi jika demam dan gejala pulmonal tidak ada
lagi
Pencegahan:
Berikan antihistamin sebelum dan selama pemberian tranfusi
Hal-hal yang perlu diperhatikan