Anda di halaman 1dari 43

Tatalaksana Transfusi

Mengapa Dokter memberikan transfusi ?

• Mengganti perdarahan
• Mengobati anemia

• Perlukah perdarahan diganti transfusi ?


• Perlukah anemia mendapat transfusi ?
Komponen Darah
Volume plasma
Albumin
Faktor koagulasi labil (6-12 jam)
Faktor koagulasi stabil
Leukosit & Trombosit

Eritrosit
Gunakan sarung tangan
pada waktu mengambil sample darah
atau menyuntik intravena
Jangan meletakkan kantong darah dimana-mana
Simpan pada
suhu 4-10 Celcius
dalam lemari es
yang tidak
bercampur barang lain
Letakkan bag darah
dalam posisi tegak
agar eritrosit dan plasma
terpisah

Perhatikan kondisi plasma


harus kuning, jernih
tanpa gumpalan
tanpa warna coklat hitam
Tata Cara
Mulai Transfusi
• Infusi NaCl 0.9 %, jarum besar #18-19 G
• Kantong darah dari lemari es jangan diguncang
• Jika lapisan plasma di atas berwarna coklat hitam = tanda
hemolisis, darah jangan diberikan
• Sebelum mulai transfusi, ukur dulu tekanan darah, nadi, nafas
dan suhu pasien
• Darah diteteskan pelan, 100 ml pertama jangan lebih cepat dari
10 menit
• 15 menit pertama harus ditunggui di samping pasien, awasi
keluhan, tekanan darah, nadi, nafas, suhu, adakah rasa gatal,
sesak nafas, demam, mual, nyeri pinggang
Ada filter mikro Kosong tanpa filter
merusak eritrosit dan trombosit
Plasma segar
Plasma simpan
Plasma beku segar/ FFP

Plasma kaya trombosit


Konsentrat trombosit

Transfusi trombosit
JANGAN PAKAI FILTER
Tata Cara
Transfusi
• Jika jantung baik dan tidak ada hipovolemia, batas aman transfusi
adalah 1 ml/kg/jam (1 unit dalam + 3 jam) atau 1000 ml per 24 jam
• Satu unit jangan lebih lama dari 5 jam agar tidak tumbuh kuman
selama darah berada dalam suhu ruangan
• Tidak perlu obat antihistamin, antipiretika atau diuretika sebelum
transfusi kecuali ada indikasi khusus

Jangan transfusi pada malam hari


jika tidak sangat mendesak
Tata Cara
Selama Transfusi
• Evaluasi dan pengukuran diulang tiap jam sampai 2 jam setelah transfusi
berakhir
• Setiap selesai transfusi satu unit, infus set dibilas dengan NaCl sebelum
transfusi berikutnya
• Pakai macrofilter 170 micron untuk menyaring gumpalan / microaggregates
yang terbentuk selama penyimpanan
Reaksi Transfusi

• Jika ada gejala atau keluhan ke arah Reaksi


Transfusi, transfusi HARUS SEGERA DIHENTIKAN
• Infus set diganti set baru, berikan NaCl 0.9%
• Ukur tekanan darah, nadi dan suhu
• Hipotensi sistolik < 90 mmHg memerlukan ephedrin
i.v atau dopamin drip dan atau adrenalin 0.1-0.3 mg
i.v
• Perhatikan produksi dan warna urine
• Urine yang berkurang atau berhenti atau warnanya
menjadi merah gelap menandakan reaksi hemolitik
Plasma dan trombosit
JANGAN di filter

Macro-filter Filter Infus


140-170 micron Filter
Trombosit
Infus set pakai filter makro
Infus set segera diganti
- Jika transfusi selesai
- Jika penuh bekuan

Jika transfusi masif


( > 1.5 x volume darah)
sebaiknya memakai
filter leukosit (mikro)

Pra dan pasca transfusi


dibilas NaCl 0.9%
VolumeTransfusi bayi 3 kg
transfusi diberi 25 cc pelan-pelan (10 menit)

• Dewasa 50 kg diberi
250 cc dalam 2 jam =
2.5 cc / kg / jam

• Bayi 3 kg diberi 25 cc
dalam 10 menit =
48 cc / kg / jam
Reaksi Transfusi
• Reaksi demam
– paling sering terjadi, self limiting, berhenti jika transfusi
dihentikan. Rx; antipiretik
• Reaksi alergi
– tanda khas: urtikaria
– bisa gawat dengan bronchospasme dan shock
– Rx: antihistamin, steroid, adrenalin
• Reaksi hemolitik
– mismatch ABO
• Reaksi septik / bakteremia
– kontaminasi darah dengan kuman
 …..
– mortalitas tinggi karena septic shock & DIC
Reaksi transfusi hemolitik
• Disebabkan mismatch ABO
– misal: pasien gol O diberi donor gol A
• Hb lisis  hemoglobin-emia  hemoglobin-uria. Hb-uria
mengendap menyumbat glomerulus / capsula Bowman  gagal
ginjal akut
• Terapi:
– cairan lebih banyak (RL, NaCl atau D5% 20 ml/kg)
– lasix 1-2 mg/kg, diulang dosis ganda tiap 1/2 jam sampai keluar urine 1-
2 cc/kg/jam, sampai total 1 gm
– alkalinisasi urine dengan Na-bicarb 1- 2 mEq/kg i.v.
– bila hipotensi, dopamin drip 3-10 mcg/kg/menit
Waspada darah hemolisis :
- tercemar kuman Gram (-)
- trauma mekanik
Darah hemolisis = FATAL
Jika tahu salah golongan darah,
segera hentikan transfusi

• Kalau pasien tidak shock, prognosis baik


• Kalau sampai renal failure, dapat ditolong
dengan terapi konservatif balans cairan atau
hemdialisis (reversible)
risiko transfusi
yang diterima pasien

• REAKSI TRANSFUSI
– 1-1.5% jarang fatal (Ellison, 1993)
– 1.5% unit darah, 4.1% pasien (Rahardjo, 1991)

• TRANSMISI PENYAKIT
– HEPATITIS pasca transfusi 3-10 % (USA)
– Hep B 4 - 17 % (MULYANTO, 1994)
– HEP.C 3,4% / MESIR 14,5 % / ARAB 26,2 %
– HIV di USA 0.02-0.03 %
– HIV Indonesia 500,000 - 2 juta (Linnan,1994)
Adakah darah yang bebas risiko penyakit?

• Virus Hepatitis B, C (D, E, F,G)


HIV-1, HIV-2
• Bakteria HTLV-1, HTLV-2
– Syphilis Epstein Barr
Cytomegalo
• Parasit
Creutzfeld Jacob Encephalitis
– Malaria dan masih banyak lainnya lagi
Cara penularan HIV/AIDS

• Hubungan seksual 1:20


• Ibu ke bayi lahir 1:2-3
• Luka, lecet mukosa 1:200
• Suntikan, tertusuk jarum 1:250
• Transfusi darah 1:1
Laki-25 th, berat 60 kg, Hb 15

ditest ternyata HIV (+),


apakah akan Anda beritahu?

Jika tidak diberitahu,


dia donor lagi di kota kecil luar Jawa,
siapa tanggung jawab penularan HIVnya ?
American Red Cross 2018 PMI 2020
• 1. Antibodies to HIV-1 and HIV-2.
1. HIV
• 2. HBc - antibody to HBV.
2. HBV
• 3. Antibody to HCV.
• 4. Antibodies to HTLV-I and HTLV-II.
3. HCV
• 5. HBsAg - Antigen test for HBV.
4. Syphilis
• 6. HIV-1 p24 Antigen test for HIV
• 7. Tp (Syphilis)
• 8. ALT – liver inflammation,
• 9. Atypical antibodies
• 10. CMV - on request.
• 11. NAT (Nucleic Acid Testing) - for HCV & HIV (faster
and more accurate)

US $ 200 - 300 vs $ 30
Transfusi
dalam keadaan darurat
Distribusi golongan darah
Amerika Indonesia*)
• O 45% (38% Rh(+) dan 7% Rh(-) • 39%
• A 40% (34% Rh(+) dan 6% Rh(-) • 25%
• B 11% ( 9% Rh(+) dan 2% Rh(-) • 28%
• AB 4% ( 3% Rh(+) dan 1% Rh(-) • 7%
• Total Rh (-) 15% • 0.02%

• Pada dasarnya, dokter cuma perlu


golongan ABO yang tepat.

*) donor Jakarta 1990


Donor O dapat diterima oleh
semua golongan darah lainnya
• A • A

• B • B

• AB • AB

• O • O

O = donor universal
Donor Universal
sangat berguna
sebab sebagian besar donor adalah O

• Sediakan selalu gol. O


• (Lebih baik jika O - PRC)

Sekali sudah mendapat O 4 unit atau lebih


Jangan kembali ke golongan darah aslinya
Tetap gunakan golongan O

Boleh transfusi golongan aslinya,


2 minggu setelah O terakhir
Donor apapun dapat memberi pasien AB

• A • A

• B • B

• AB • AB

• O • O

AB = penerima universal
• Jika terpaksa darah Rh (+) diberikan pasien wanita
usia subur Rh (-)  perlu dicermati jika hamil
– dia akan membuat antibody terhadap Rh (+)
– jika suami Rh (+), janin yg dikandung akan Rh (+)
 timbul penyulit (Erythroblastosis fetalis)
– Penyulit ini dapat dicegah dengan pengobatan
sebelum hamil (Rhogam)
Menghitung Kebutuhan Tranfusi

Hanya akan dibahas 4:


•WB (whole blood)
•PRC (packed red cell)
•TC (trombocyte concentrate)
•FFP (fresh frozen plasma)
Packed Red Cell (PRC):
1.Berisi eritrosit, trombosit, leukosit dan sedikit plasma. D
2.Didapatkan dengan memisahkan sel darah merah dari plasma,
sehingga didapatkan sel darah merah dengan nilai hematokrit
tinggi (69-70%).
3.Volume PRC sekitar 150-300 mL, dengan massa sel darah merah
mendekati 100-200 mL.
4.Tidak sesuai diberikan pada pasien yang mengalami
trombositopenia, karena tidak memiliki kandungan trombosit.
5.Efektivitas oksigenasi setara dengan sedian darah lengkap (WB).
6.1 unit PRC dapat meningkatkan Hb sekitar 1 g/dL atau
hematokrit 3-4% pada orang dewasa
WB & PRC
1.WB : ∆Hb x 6 x BB
2.PRC : ∆Hb x 3 x BB

Contoh kasus :

Seorang ♂, 23 th, kecelakaan lalu lintas, mengalami open


fraktur femur. Menurut warga yang menolong, pasien
mengalami perdarahan banyak, dan segera di bawa ke
IGD. Anda adalah dokter jaga IGD, apa yg anda lakukan ?
1. Hentikan perdarahan
2. Berikan oksigen
3. Pasang Monitor TTV (tanda-tanda vital)
4. Bila pasien shock, lakukan shock position
5. Pasang IV line dan ambil sampel darah untuk cek
DL serta persiapan tranfusi (jika perlu)
6. Resusitasi cairan s/d hemodinamik stabil
7. Tranfusi darah jika memerlukan
8. Atasi penyebab utama

Diketahui hasil cek DL  Hb 12, TD = 80/50, N =


130, RR = 28.
Apa yg anda kerjakan ?
Apakah pasien perlu tranfusi ?
Resusitasi

Hb 12

Hb 12 Hb 5

Berapa tranfusi WB atau PRC yang


dibutuhkan ???
Estimasikan BB pasien !!!
1. WB : ∆Hb x 6 x BB
2. PRC : ∆Hb x 3 x BB
BB = 70 kg

PaO2

8 12
Hb
Trombocyte Concentrate (TC)
• Indikasi :
 Perdarahan pada trombositopenia
 Pencegahan perdarahan pada trombo <10.000/ml
 Profilaksis perdarahan operasi bila <50.000/ml
• Kontraindikasi :
 ITP
 TTP
 DIC
• Dosis : 10 cc/kgBB
• Volume :
 Single = 50-60 cc
 Pool = 4 - 6 donor
• Pada dewasa 60-70 kg, 1 pool platelet mengandung 240 x 109
trombosit  meningkatkan trombosit 20-40 x 109/L
• 1 labu TC menaikkan kadar trombosit ± 5000
Fresh Frozen Plasma (FFP)

• Dibekukan suhu -18 °C (1 tahun), -65 °C (7 tahun)


• Indikasi :
 Gangguan faktor koagulasi
 DIC
 TTP
• Sebelum digunakan, harus dicairkan dengan air
hangat suhu 30 - 37°C
• Jangan dibekukan lagi bila sudah pernah dicairkan
• Harus segera digunakan dalam waktu 12 jam
• Dosis : 10 – 15 cc/kgBB (vol ± 200 cc)

Anda mungkin juga menyukai