Anda di halaman 1dari 37

TRANSFUSI DARAH

Ns. Muhamad Adam, M.Kep, Sp.KMB


KMB FIK - UI
Definisi & Tujuan
• Transfusi darah adalah memberikan komponen
darah ke dalam sirkulasi vena

• Bertujuan untuk:
1. Mengembalikan volume darah 
perdarahan/kehilangan darah
2. Mempertahankan kadar Hb dalam batas normal
pada kasus anemia berat
3. Mengganti komponen darah tertentu
Safe but not
without risk !
• SHOT (2004) :
▫ 80% kesalahan pada transfusi
darah terjadi akibat human
error
▫ 42 % terjadi saat pengambilan
dan pemeriksaan sediaan darah
sebelum diberikan (terjadi at
the bedside)
▫ Transfusi darah  indikasi
harus jelas
▫ Komplikasi yg paling ditakuti 
transmisi HIV
Safe but not without risk ! (lanjutan ...)

Lansteiner, perintis transfusi mengatakan :

Transfusi darah tidak boleh diberikan, kecuali


manfaatnya melebihi resikonya

Pada anemia, transfusi baru diberikan jika terdapat tanda


“oxygen need”
- Rasa sesak
- Mata berkunang
- Berdebar (palpitasi)
- Pusing
- Gelisah
- Hb<6 gr/dl
Golongan Darah
• Berdasarkan sistem antigen  terdapat 20
sistem golongan darah

• Untuk kepentingan klinik  yg paling penting 2


sistem : Sistem ABO & Sistem Rhesus

• Di Barat sebagian besar Rh + (85%), Rh – (15%)


• Di Indonesia hampir 100% Rh (+)
Jenis Golongan Darah ABO
______________________________________________________
Jenis Antibodi Kekerapan
______________________________________________________
Golongan A Anti B 45%
Golongan B Anti A 8%
Golongan AB - 4% (resipien universal)
Golongan 0 Anti A, Anti B 43% (donor universal)
______________________________________________________
Peralatan
• Memakai blood set,
bukan infus set
Peralatan (lanjutan...)
• Periksa sifat dan jenis darah
Plasma warna hitam/keruh  tanda hemolisis
• Pasang infus jarum besar 16-18
Jarum kecil 23 -25  hemolisis
• Transfusi set terdapat saringan (filter) dgn pori-pori
170 mikron  Menghalangi bekuan fibrin & partikel
debris
• 1 transfusi set digunakan untuk 2-4 unit darah
• Vena terbaik  bagian dorsal tangan
• Sebelum transfusi Beri NaCl 0,9% 50-100 ml
• Larutan lain jangan  merugikan !!!
 Lar. dekstrose dan garam hipotonik
hemolisis
 RL mengandung kalsium  koagulasi
 Obat tidak boleh dimasukkan ke dlm darah yg
 Ditransfusikan  pH berbeda  hemolisis
 Sulit menentukan jika terjadi reaksi transfusi
Sebelum Pemberian (Pre-administration)

Right patient : Nama


lengkap, Tanggal lahir,
No. MR

Right Blood : PRC, WBC, Platelet, dll.


Right Pack: kompatibel antara gol. darah pasien dan
‘3 Right’
donor, nomor donor darah identik, expiry date & time
tidak lewat
Sebelum Pemberian (lanjutan...)
Bedside Checking
• Harus dilakukan di
samping tempat tidur
pasien
• Langkah akhir
mencegah terjadinya
kesalahan
• Jika terinterupsi /
terganggu saat
pengecekan, mulai cek
dari awal lagi !
Bedside Checking
• Step 1
▫ Tanyakan nama dan tanggal lahir pasien
▫ Cocokkan dengan gelang identitas pasien

• Step 2
▫ Cek nama lengkap, tgl lahir dan no MR pasien
▫ Cocokkan dengan compatibility label

• Step 3
▫ Cek no. unit darah pada compatibility label
▫ Cocokkan dengan no. unit darah pada label
kantung darah
▫ Cek golda & Rh antara donor dan pasien
▫ Cek expiry date pada label kantung darah

Kemudian, minta ke pemeriksa ke-2


untuk melakukan step ini juga !
Pemberian Transfusi
Darah
• Sebelumnya, lakukan
observasi awal: Tekanan
darah, nadi, pernapasan &
suhu, SaO2 (jika perlu) dan
output urin.
• Standart precautions
Terbuka ▫ Sarung tangan non-steril
▫ Apron
• Berikan NaCl 50-100 cc
• Tutup selang dengan
mendorong clamp

Tertutup
Pertahankan steril

• Tarik ujung kantung untuk


memunculkan soket (outlet
port) kantung darah

• Pertahankan soket dan ujung


selang infus tetap steril

• Tusukkan ujung selang infus


ke soket
• Tekan chamber untuk
menarik darah ke chamber
pertama

• Tekan lagi untuk mengisi


chamber kedua

• Buka clamp perlahan untuk


mengalirkan darah
• Buka ujung selang.
Pertahankan tetap steril

• Sambungkan selang ke
kateter IV

• Menghitung kecepatan
tetesan
Kecepatan Tetesan Transfusi
Status kardiopulmoner normal : 10-15 ml/kgBB dlm 2-4
jam
Batas aman : 1 ml/kgBB/jam (1 unit ± 3 jam) atau
1000 ml dalam 24 jam
Jika terdapat gagal jantung  tidak boleh > 2 ml
/kgBB/jam
Transfusi 1 unit darah tidak boleh > 5 jam  resiko
proliferasi bakteri meningkat
• Observasi TTV tiap 15
menit sejak pemberian
transfusi

• Monitor output dan


warna urin

• Dokumetasi
• Tanggal, waktu mulai dan selesai transfusi
• Alasan transfusi
• Tipe unit transfusi
• Jumlah darah yang ditransfusi
• Outcome setelah ditransfusi
• Efek samping (jika ada)
• Nomor Unit Darah
dilepas/dilepas
• Tempelkan ke catatan
medis

• Tanda tangani dan


tuliskan nama perawat
pada kertas resep

• Tanda tangani bagian


return section. Bagian ini
harus dikembalikan ke
lab (sebagai aspek legal)
Menghitung kecepatan tetesan
• Hitunglah kecepatan transfusi darah jika
diketahui volume darah 350 cc diberikan selama
3 jam. Faktor tetesan 15 tetes/cc
 Transfusi mulai diberikan pada
saat Hb CRITICAL
 Dihentikan setelah mencapai Hb = 12 ??
batas TOLERABLE atau
OPTIMAL
SPECIAL
Hb = 10 CASE
OPTIMAL Usia > 60 thn
sepsis
Hb = 8
TOLERABLE DM, stroke
Hb = 5
CRITICAL
Perlu transfusi
Jenis Sediaan Darah

Whole Blood Cell

Packed Red Cell

Trombosit Concentrate

Plasma
1. DARAH LENGKAP (WHOLE BLOOD)
1. DARAH SEGAR (Pengambilan <6 jam)
• Faktor pembekuan masih lengkap termasuk fk. labil (V & VIII)
• Sulit diperoleh dlm waktu yg tepat
• Resiko penularan penyakit tinggi

2. DARAH BARU (Pengambilan 6 jam - 6 hari)


- Faktor pembekuan sudah hampir habis
- Peningkatan kadar kalium, amonia & asam laktat

3. DARAH SIMPAN (Pengambilan > 6 hari)


• Media tersedia setiap saat
• Fk pembekuan sudah habis
• Penurunan kadar 2,3 DPGafinitas Hb thd oksigen
tinggi  Oksigen sukar dilepas ke jaringan
• Kadar kalium, amonia, & asam laktat tinggi
INDIKASI PEMBERIAN DARAH LENGKAP

1. Perdarahan > 30% TBV (syok hemovolemik)


stabilkan dulu dgn cairan elektrolit.
2. Pada bayi  perdarahan >10% TBV transfusi
3. Bedah mayor dgn perdarahan > 1500 ml

Untuk naikkan Hb 1 gr/dl  perlu WB 6 ml/kgBB


2. PACKED RED CELL (PRC)
• Sebagian besar (2/3) dr plasma dibuang
• 1 unit berasal dr 500 ml WB
• Volumenya = 200-250 ml
• Daya angkut oksigen 2X > dr 1 Unit WB
• Kadar Hematokrit 70-80%,Vol plasma 15-25 ml,
volume antikoagulan 10-15 ml

Untuk naikkan Hb 1 gr/dl  perlu PRC 3


ml/kgBB

• 1 unit naikkan hematokrit 3-5%


• Dipakai pada anemia yg tdk disertai penurunan
volume dan disertai tanda oxygen need (sesak,
mata berkunang, palpitasi, pusing, gelisah)
Menghitung jumlah transfusi
Kasus:
• Seorang perempuan berusia 28 tahun dirawat di
IGD dengan keluhan cepat lelah, pusing dan
badan lemas. Hasil pemeriksaan darah
menunjukkan kadar Hb 6 gr/dL. BB pasien 45
kg
• Berapa volume darah yang dibutuhkan pasien
untuk meningkatkan Hb menjadi 8 gr/dL?
Dengan Whole Blood

Dengan Packed Red Cell


3. KONSENTRAT TROMBOSIT

• Didapat dari darah segar dgn metode


sentrifugasi
• Volume 25 - 40 ml/unit
• 1 unit menaikkan jumlah platelet 9000 -
11.000/mm3
• Trombositopenia berat butuh 8-10 unit

Catatan:
• Trombosit harus ditransfusikan dlm waktu 2
jam
• Diberikan sampai perdarahan berhenti atau
Bleeding Time pd 2x nilai kontrol normal
• Kemungkinan komplikasi : menggigil,
demam, alergi
4. PLASMA

Dari 250 ml darah diperoleh 125 ml darah

Digunakan Untuk :
1. Mengatasi gangguan koagulasi yg tdk
disebabkan oleh trombositopenia
2. Mengganti plasma yg hilang
3. Defisiensi imunoglobulin
4. Overdosis obat antikoagulan
(warfarin, dsb)
4. PLASMA (Lanjutan ...)

Tersedia dalam 2 bentuk, yaitu:

1. Plasma Segar (Fresh Plasma)


• Dari darah lengkap segar (<6 jam)
• Berisi semua faktor pembekuan (juga fk.labil) & trombosit
• Harus diberikan dalam 6 jam

2. Plasma Segar Beku (Fresh Frozen Plasma)


• Didpt dr pemisahan darah segar (<6 jam)
• Dengan metode pemutaran, kemudian dibekukan
• Disimpan pd temperatur –30°C
• Krn dibuat dr darah segar  semua fk. pembekuan masih
utuh
4. PLASMA (Lanjutan ...)

KRITERIA PEMBERIAN FRESH FROZEN PLASMA

1. Perdarahan yg tidak dpt dihentikan dgn jahitan


bedah atau kauter.
2. Peningkatan PT atau APTT minimal 1,5 kali
dr nilai normal
3. Hitung trombosit > 70.000/mm3 (u/ menjamin
bahwa trombositopenia bukan merupakan
penyebab perdarahan).
2. Keracunan Sitrat
2.• Keracunan
Tubuh memiliki
Sitratkemampuan besar u/ metabolisme sitrat
kecualimemiliki
 Tubuh pd keadaan shock, peny.hati,
kemampuan & lanjut usiasitrat
besar u/ metabolisme
• kecuali
Terapi :pd
Calcium
keadaanGlukonas 10% 1 gr&IVlanjut
shock, peny.hati, pelan2 setiap
usia
transfusi
 Terapi 4 unit darah
: Calcium Glukonas 10% 1 gr IV pelan2 setiap transfusi
4 unit darah
3. Hiperkalemia
3.• Hiperkalemia
Kalium dlm darah simpan 21 hari dpt naik setinggi 32
mEq/L dlm darah simpan 21 hari dpt naik setinggi 32 mEq/L
 Kalium
• Infus
Infuskalium
kalium yg
ygaman
aman 2020mEq/jam
mEq/jam
• Hiperkalemia
Hiperkalemia aritmia  fibrilasi
aritmia  ventrikel 
fibrilasi ventrikel cardiac arrest
 cardiac
arrest
mencegah Calcium Glukonas 5 mg/kgBB IV pelan-pelan.
• Maksud
Calciumpemberian
Glukonas 5 mg/kgBB
Calcium IV pelan-pelan.
 Calcium merupakan antago-
• nis
Maksud pemberian
terhadap Calcium  Calcium merupakan
hiperkalemia.
antagonis terhadap hiperkalemia.
KOMPLIKASI TRANSFUSI DARAH
KOMPLIKASI
1. Reaksi hemolitik TRANSFUSI DARAH
 Terjadi 1/6000 akibat destruksi eritrosit donor o/ antibodi
1. Resipien atau sebaliknya.
Reaksi hemolitik
 Jika• transfusi
Terjadi 1/6000<5%
akibatvol.darah, reaksi
destruksi eritrosit tako/begitu
donor antibodi gawat
resipien atau
 Pasien sebaliknya.
sadar : demam, menggigil, nyeri dada-panggul,mual.
• Jika transfusi <5% vol.darah, reaksi tak begitu gawat
 Pasien dlm anestesi : demam, takikardi tak jelas asalnya,
• Pasien sadar : demam, menggigil, nyeri dada-panggul,mual.
hipotensi,

perdarahan merembes di daerah operasi, syok,
Pasien dlm anestesi : demam, takikardi tak jelas asalnya, hipotensi,
spasme bronkus,
perdarahan & selanjutnya
merembes Hb-uria,
di daerah operasi, dan ikterus.
syok, spasme bronkus, &
2. Infeksi selanjutnya Hb-uria, dan ikterus.
 Virus (hepatitis, HIV, CMV, HTLV)
2. Infeksi
 Bakteri (stafilokokus, Yesteria, Citrobakter)
• Virus (hepatitis, HIV, CMV, HTLV)
 •Parasit (malaria) Yesteria, Citrobacter)
Bakteri (stafilokokus,
• Parasit (malaria)
3. •Lain-lain
Lain-lain
Demam, o Demam, urtikaria,
urtikaria, anafilaksis,edema
anafilaksis, edema paru
paru non kardial,
non purpura,
kardial, purpura,
o Intoksikasi
Intoksikasi sitrat ,sitrat, hiperkalemia, dan
hiperkalemia, dan asidosis
asidosis
PENANGGULANGAN REAKSI TRANSFUSI

1. Stop transfusi
2. Naikkan tekanan darah dgn koloid,
kristaloid, atau bila perlu tambahan
inotropik
3. Beri oksigen 100%
4. Manitol 50 mg atau furosemid 10-20 mg
5. Antihistamin
6. Steroid dosis tinggi
7. Jika perlu exchange transfusion
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai