Anda di halaman 1dari 24

FRAKTUR 1/3 DISTAL

HUMERUS

Oleh:
Norman Delvano Weky (1108012032)
Andres Rizaldy Kehi (1108012030)
Willy Oematan (1208017045)

Pembimbing Residen:
dr. Yovana Mamesah

Dosen Pembimbing:
dr. Dario Nelwan, Sp.Rad

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK


BAGIAN RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2016
LAPORAN KASUS

Identitas pasien :
Nama : Tn. R
Umur : 17 Tahun
No. RM : 755136
Tanggal lahir : 23-04-1999
Agama : Islam
Status Perkawinan : Belum Menikah
Tanggal Pemeriksaan : 27 April 2016
Anamnesis
Keluhan Utama :
Patah tulang lengan kanan atas 5 jam SMRS (23 April 2016)

Riwayat Perjalanan Penyakit (Autoanamnesis) :


- Patah tulang lengan kanan atas terjatuh saat mengendara 5
jam SMRS (23 April 2016)
- Mekanisme jatuh tidak diketahui pasien
- Pingsan setelah terjatuh
- Riwayat mual dan muntah
- Nyeri pada daerah patah dan kram pada tangan kanan
- Tidak mampu mengangkat jempol
- Saat ini kram dan nyeri (27 April 2016)
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Sakit sedang
Kesadaran : Compos Mentis (GCS E4V5M6)
Status Gizi : Normal

Tanda Vital
Tekanan Darah : 120 / 80 mmHg
Nadi : 86x/menit
Pernapasan : 20x/menit
Suhu : 36.7 C
PEMERIKSAAN FISIK
(27 April 2016)

Kulit
Anemis (-), sianosis (-)

Kepala
Wajah : Simetris, eritem (-), luka (-).
Mata : Konjungtiva palpebra anemis (-/-), sklera ikterik (-/-),
edema palpebra (-/-), pupil isokor (2,5mm/2,5mm),
refleks cahaya (+/+), perdarahan subkonjungtiva (-/-).
Telinga : Sekret (-), darah (-), gangguan fungsi pendengaran (-).
Hidung : Deviasi septum nasi (-), epistaksis (-), nafas cuping
hidung (-), sekret (-).
Mulut : Sianosis (-), gusi berdarah (-), lidah kandidiasis (-)
PEMERIKSAAN FISIK
(27 April 2016)

Leher
Leher simetris, retraksi suprasternal (-), deviasi trachea (-),
pembesaran kelenjar limfe (-), pembesaran kelenjar tiroid (-).

Thoraks
Bentuk normochest, simetris, retraksi intercostal (-),
pernafasan thoracoabdominal, sela iga melebar (-), jejas (-)
PEMERIKSAAN FISIK
(27 April 2016)
Paru-Paru
Inspeksi : Normochest, sela iga tidak melebar, gerakan
pernafasan simetris kiri-kanan, retraksi intercostal (-)
Palpasi : Nyeri tekan (-), Massa tumor (-).
Perkusi : Paru kiri dan paru kanan sonor
Auskultasi : Bunyi pernapasan vesikuler, bunyi tambahan ronkhi -/-
wheezing -/-.
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Thrill tidak teraba
Perkusi : Pekak
Batas atas jantung : ICS IIIsinistra
Batas kanan jantung : Linea parasternalis dextra
Batas kiri jantung :Linea medioclavicularis sinistra
Auskultasi : Bunyi jantung I/II murni regular
PEMERIKSAAN FISIK
(27 April 2016)

Abdomen
Inspeksi : datar, tak tampak double countour, darm
sterfing mengikuti gerak napas
Auskultasi : peristaltik ada kesan
Palpasi : Defans muscular, tak teraba massa, nyeri
tekan (-)
Perkusi : Timpani

Ekstremitas
Akral hangat, CRT <3, edema -/-, tampak verban pada daerah
lengan kanan atas
Pemeriksaan Laboratorium
JENIS PEMERIKSAAN HASIL
HB 12.9 g/dl
RBC 4.26 106/mm3
HCT 38.3 %
MCV 90 m3
MCH 30.2 pg
MCHC 33.5 g/dl
PLT 294 103/mm3
WBC 13.3 103/mm3
NEU 73.3%
LYM 14.6%
MON 10.4%
EOS 0.8%
BAS 0.9%
PT 7
Foto Humerus Dextra AP/Lateral (23 April 2016)
Alignment pembentuk humerus dextra tidak intak
Tampak fraktur pada 1/3 distal humerus dextra dengan fragmen distal displace ke
anterolateral
Mineralisasi tulang baik
Celah sendi tervisualisasi baik
Jaringan lunak sekitarnya kesan swelling
Diagnosis

Fraktur 1/3 Distal Humerus Dextra


Penatalaksanaan

IVFD RL 20 tpm
Inj hipobach 300 mg/12 jam iv
Inj cefazolin 1 gr/ 12 jam
Inj tetagram 250 iu iv
Inj metamizole 1 gr/8 jam iv
DISKUSI KASUS
Pendahuluan
Fraktur adalah (1)
terputusnya kontinuitas jaringan tulang, tulang
rawan sendi, tulang rawan epifisis
bersifat total atau pun parsial
disebabkan oleh tekanan yang berlebihan,
sering diikuti oleh kerusakan jaringan lunak
mengenai pembuluh darah, otot dan persarafan.
Klasifikasi Fraktur
Berdasarkan sifat fraktur
Tertutup
Terbuka
Berdasarkan komplit atau ketidak klomplitan fraktur
Fraktur Komplit
Fraktur Inkomplit
Berdasarkan bentuk garis patah dan hubungannya
dengan mekanisme trauma
Fraktur Transversal
Fraktur Oblik
Fraktur Spiral
Fraktur Kompresi
Fraktur Avulsi
Berdasarkan jumlah garis patah
Fraktur Komunitif
Fraktur Segmental
Fraktur Multiple
Berdasarkan pergeseran fragmen tulang
Fraktur Undisplaced
Fraktur Displaced
Dislokasi ad longitudinam cum
contractionum
Dislokasi ad axim
Dislokasi ad latus
Berdasarkan posisi fraktur
1/3 proksimal
1/3 medial/ shaft
1/3 distal
Anatomi
Mekanisme fraktur

Trauma langsung

Trauma tidak langsung


PATOFISIOLOGI

Tipe ekstensi

Tipe fleksi
Pemeriksaan Radiologi

Foto rontgen minimal harus 2 proyeksi yaitu AP dan lateral


Pola fraktur cenderung berhubungan dengan perlekatan
otot.
Pada investigasi fraktur humerus distal dengan foto rontgen
x-ray dilihat adakah softtissue swelling, kemudian dicari
adakah fraktur pada os humerus dimanakah tempatnya,
apakah di diafisis, metafisis, atau epifisis, apakah komplit
atau inkomplit, bagaimana konfigurasinya, apakah
transversal, oblik, spiral, atau kominutif, apakah hubungan
antar fragmennya displaced atau undisplaced, lalu adakah
dislokasi pada pertautan tulang-tulang tersebut(9)
Tahap Penyembuhan Fraktur

Stadium Pembentukan Hematom


Stadium Proliferasi Sel / Inflamasi
Stadium Pembentukan Kallus
Stadium Konsolidasi
Stadium Remodeling
V
Penanganan Fraktur

Recognition : Diagnosis dan Penilaian fraktur


Reduction : Reduksi Fraktur
Retention : Imobilisasi Fraktur
Rehabilitation : Mengembalikan aktifitas
fungsional semaksimal mungkin.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai