Anda di halaman 1dari 41

TRANSFUSI

dr. Iwan Dwi Cahyono, SpAn


DEFINISI
 suatu rangkaian proses pemindahan darah
donor ke dalam sirkulasi darah resipien sebagai 
upaya pengobatan

Dibagi Menjadi 2 :
1. Homologous transfusion
2. Autologous transfusion
SEJARAH
 Transfusi darah telah mulai dicoba dilakukan
sejak abad ke 15 dan hingga pertengahan abad
ke 17 gagal
 1901 Landsteiner  ABO
 1939 Levine dan Stetson  System Antigen Rh
 1937 Bank darah
Uji Saring Untuk Pendonoran Darah
Mutlak di Inggris
• Antigen permukaan hepatitis B
• Antibodi terhadap HIV-1 dan HIV-2
• Antibodi terhadap Treponemapallidium (sifilis)
• Antibodi terhadap virus hepatitis C
Relatif (resipien tertentu) :
• Antibodi terhadap sitomegalovirus
Indonesia
• HVB, HVC, HIV, VDRL
DARAH

Darah merupakan unit fungsional seluler pada


manusia yang berperan untuk membantu proses
fisiologis dalam tubuh
KOMPONEN DARAH

Secara umum darah


digolongkan dalam dua
Plasma 55 komponen
%  Plasma darah
 Sel-sel darah
Sel-sel 45%
darah
FUNGSI DARAH
 Mengangkut zat makanan dan oksigen ke seluruh tubuh
 Mengangkut sisa-sisa metabolosme ke organ yang berfungsi untuk
pembuangan
 Mempertahankan tubuh dari serangan bibit penyakit
 Mengedarkan hormon-hormon untuk membantu proses fisiologis
 Menjaga stabilitas suhu tubuh
 Menjaga kesetimbangan asam basa jaringan tubuh untuk
menghindari kerusakan
 Mencegah pendarahan
ANALISA GAS DARAH
Darah Arteri Darah Vena

 pH=7.35-7.45  pH=7.30-7.40
 Pco2=35-45mmHg  Pco2=42-48 mmHg
 Po2=80-100mmHg  Po2=35-45 mmHg
 HCO3-=22-28mEq/L  HCO3=24-30 mEq/L
HAEMOGLOBIN + OXYGEN  OXYHAEMOGLOBIN
INDIKASI TRANFUSI
 Hb < 8 g/dl
 Pre operasi
- Tanpa iskemi Hb< 8 g/dl
- Dengan iskemi Hb< 10 g/dl
PERDARAHAN

KELAS I KELAS II KELAS III KELAS IV


Darah hilang (cc) < 750 750 - 1500 1500 – 2000 > 2000
% < 15 13 – 30 30 – 40 40
Nadi (x/m) < 100 100 120 140
TD (mmHg) N N ↓ ↓
Respirasi (x/m) 14 – 20 20 – 30 30 – 40 35
Urine (cc/jam) 30 20 – 30 5 – 15 0
Sdkt cemas Cemas Sgt cemas Confuse –
SSP
letargi
Cairan pengganti kristaloid kristaloid Krist + drh Krist + drh
KENAPA DARAH DIHANGATKAN
 Penyimpanan 4℃
 Suhu kamar Operasi cenderung dingin pasien
hipotermi
 Darah yg dingin dapat memicu cardiac arytmia
KOMPONEN DARAH

 Darah Lengkap ( WB )

 Berisi eri’s, trombo’s, leuko’s, dan plasma


 250ml darah + 37 ml antikoagulan
 Darah segar = < 48 jam, trombosit, faktor pembekuan masih
baik
 Darah baru = < 5 hari, 2,3 difosfogliserat menurun
 I : Perdarahan akut ( > 20 %)  Hb < 10 Gr %
 KI : Anemia kronik yang normovolemik
 1 unit naik 1 g%, habis dalam 4 jam
PACK RED CELL

 Berisi : eri, leiko, trombo, sedikit plasma, Hmt


60-70%, volume 150-300ml
 I : untuk penderita yang memerlukan
peningkatan pembawa O2 ; gagal ginjal,
keganasan dll.
 KI : tidak diboleh diberikan dalam jumlah banyak
 Dosis : - 1 unit Hb naik 1 g%
INDIKASI
 Trombosit < 50 ribu dengan perdarahan, untuk

operasi atau tindakan invasif


 Profilaksis dengan trombosit < 10 ribu

KI :
 Tidak efektif untuk peny destruktif trombosit :

ITP, TTP, DIC. Diberikan bila perdarahan aktif


 Trombositopeni pada sepsis, hipersplenisme

kecuali perdarahan aktif.


TROMBOSIT PEKAT (TC)

 Berisi trombosit, beberapa Leuko’s, Eri’s, plasma


 1 katong berisi 5,5 x 10 pangkat 10 dalam volume 50 ml.
 Dapat disimpan pada suhu 20-24 ‘C selama 3 hari, tapi
hemostatiknya kurang baik
 Disimpan suhu 1-6’C bisa disimpan 3 hari dengan
hemostatik baik
FROZEN PLASMA

 Biasa disebut fresh frozen plasma (FFP). 1 kantong


berjumlah sekitar 250 mL yang dibekukan pada
suhu -18℃ dalam 6-8 jam. FFP dalam 24 jam
 mengandung Faktor V dan Faktor VIII.X
 I: perdarahan masif, setelah terapi warfarin dan
kuagulopati pada penyakit hati, trombotik
trombositopenia purpura
 Dosis: 10-20 mL/kg
CRYOPRECIPITATED AHF

 Biasa disebut cryoprecipitated antihemophilic factor


 Didapatkan dengan mencairkan FFP pada suhu 1-6℃
 Mengandung 150 mg fibrinogen, 80 IU faktor VIII:C, faktor
VIII:vWF (von Willebrand factor), faktor XIII, fibronectin, dan
5-20 mL plasma.
 Dosis: kebutuhan fibrinogen : 250 fibrinogen/kantong.
Biasanya sekitar 1 kantong per 7-10 kgBB.Indikasi:
perdarahan karena defisiensi fibrinogen dan faktor XIII,
pasiendengan hemofili A atau von Willebrand’s disease.
GRANULOSIT

 Dibuat dengan leukapheresis,


diindikasikan pada pasien neutropenia dengan infeksi bakter
i yang tidak respon denganantibiotik.
 Transfusi granulosit mempunyai masa hidup dalam sirkulasi
sangat pendek, sedemikian sehingga sehari-
hari transfusi 10
KOMPLIKASI TRANSFUSI DARAH
 Reaksi Hemolisis
 Reaksi Febris
 Reaksi Urtikaria
 Reaksi Anafilaksis
 Edema Pulmoner Nonkardiogenik 
 Graft versus Host Disease
 Purpura Posttransfusi
 Imunosupresi
 Komplikasi Infeksi
REAKSI TRANSFUSI
DEFINISI :
KOMPLIKASI / EFEK SAMPING YANG TERJADI
AKIBAT PEMBERIAN TRANSFUSI

Klasifikasi
 Imunologi : Produksi anti bodi terhadap
aloantigen pada eritrosit, leukosit, trombosit atau
protein plasma darah
 Non Imunologik : Berhubungan dengan bahan
fisika/kimia komponen darah atau
kontaminan
REAKSI HEMOLISIS
Rx Segera ( Hemolisis intravascular )

 Penyebab
Inkompatibilitas ABO ( 86% )  Tu gol. O
Kontaminasi darah donor

Suhu penyimpanan terlalu rendah / tinggi

 Tahapan
Fase Syok Hemolitik

Demam, menggigil, nyeri kepala/punggung/dada/ekstremitas/ flushing,


sesak, mual muntah, takikardi, syok.
Fase Pasca Syok ( 12 jam )

Anemia, leukositosis, ikterik


Fase Oliguri ( 6 – 12 hari )
Fase Diuretik ( Beberapa hari )
PATHOPHYSIOLOGY

Hypotension
Vasoconstriction,
renal ischemia
Platelet activation
REAKSI TRANFUSI HEMOLITIK SEGERA
 PENANGANAN
 Hentikan tranfusi, darah contoh dikirim ke PMI

 Hidrasi secukupnya untuk hindari GGA, bila perlu

lasix
 Exchange tranfusion

 PENCEGAHAN

- Hampir semua terjadi akibat mismatch karena


kesalahan petugas
 Perbaikan label, identifikasi pasien, penempatan

darah dll.
PURPURA POST TRANFUSI

 Terjadi setelah 5-10 hari tranfusi


 Disebabkan berkembangnya aloantibodi terhadap
trombosit.
 Kebanyakan penderita didahului kehamilan dan
tranfusi
 Terapi kortikosteroid
KERUSAKAN PARU AKUT

 Berupa respiratory distress berat tiba2, terjadi beberapa


jam setelah tranfusi (sering dari donor multipara)
 Disebabkan sindroma udem pulmonal non kardiogenik
 Tranfusi antibodi dari plasma donor bereaksi dgn
granulosit resipien
 Terjadi aglutinasi granulosit dan aktivasi komplemen di
jaringan paru
 Endotel kapiler paru rusak -> kebocoran cairan di
alveolus
 Klinis : menggigil, panas, nyeri dada, sesak
 Thorax foto : tampak udem paru.
 Penanganan : penangan udem paru dan hipoksia,
kortikosteroid dosis tinggi
TRANSFUSION RELATED ACUTE LUNG INJURY (TRALI)

 Bisa terjadi pada tranfusi komponen 


 FFP
 1 in 1000 transfusions
 Pathophysiology
 Anti-HLA in donor plasma activates PMNs
in pulmonary capillaries of recipient 
capillary leakage
 Anti-HLA antibodies form after prior
transfusion or pregnancy
TRALI

 Gejala
 Hypoxemia  SPO2 < 90 dan tetap turun

dengan peningkatan FiO2


 Mirip dengan Akur Respirasi Distress Syndrome

 Muncul gejala seperti overload cairan

 Tidak ada pencetus dari kelainan paru

 Onset 6 jam setelah tranfusi


TRALI

 Pengelolaan
 Supportive berdasarkan klinis pasien

 Prevention
 Hati hati dalam menggunakan plasma

 Defer implicated donors

 Test donor for anti-HLA antibodies

 Compare to HLA type of patient


DEMAM

 Disebabkan antibodi leuko’s, antibodi trombo’s,


atau senyawa pirogen
 Menghindari demam :

1. Crossmatch leuko donor dgn serum resipien


2. Produk darah rendah leuko’s
3. Prednison 50 mg 2 hari sebelum tranfusi
4. Aspilet 1 g saat mulai menggigil
REAKSI ALERGI

 Gambaran : rutikaria, skin rash, spasme bronkus,


angio udem, syok anaphilaksis
 Syok anafilaksis 1 dari 20000 tranfusi
- terjadi akibat interaksi IgA darah donor dgn
anti IgA plasma resipien
- dicegah dengan eri;s yang dicuci
 Urtikaria, gatal 3% tranfusi
- Interaksi Antigen dg IgE resipien memicu
dikeluarkannya histamin dari sel mast
- Pencegahan : Antihistamin, eri’s yg dicuci, plasma
donor dikurangi
TRANFUSI MASIF

 Koagulan sitrat menimbulkan hipokalsemi bila


banyak darah yang ditranfusikan
 Penyimpanan lama banyak yang rusak ->
meningkatkan Kalium.
 Pasien berat dengan tranfusi masif dapat
menyebabkan: asidosis, hipoksemi, hipotermi,
hipokalsemi dan hiperkalemi
MIKROAGREGAT

 Darah disimpan lama terbentuk agregat trombosit,


leukosit dan fibrin.
 Agregat mikro, bisa lolos dari penyaringan.
 Bila tranfusi masif jumlah mikroagregat meningkat
-> terjadi obstruksi mikrovaskuler (sidrom disfungsi
pulmonal)
VOLUME OVERLOAD

 Gagal jantung akut


 Risiko tinggi - Anemia kronis
- orang tua
- kelainan jantung/paru/ginjal
 Pencegahan - PRC / 2 jam
- Pre Furosemid 1 ampul
 Tx - Sesuai gagal jantung akut
BAKTERI DAN PARASIT YANG DAPAT
DITULARKAN MELALUI TRANSFUSI DARAH

Bakteri
 pseudomonas,salmonella
 Bruselosis
 Spilis

Parasit
 Plasmodium (malaria)
 Trypanosoma cruzi (penyakit cagas)

Endemik di Amerika Latin.


 Toxoplasma gondii
 Babesia microti (demam nantucket)

Resiko potensial di Amerika Utara


 Virus

HVB, HVC, HIV, HTLV-1, CMV, EBV


RX BAKTEREMIA / SEPSIS

 Darah tercemar bakteri


 E. Coli, Proteus, P Aeruginosa, K Pneumonia
 Gejala sudah timbul saat darah masuk 50 cc
 Demam tinggi, menggigil
 TD menurun, syok
 Mual, muntah, nyeri seluruh tubuh
 DIC
 Dx pasti : Kultur darah sisa
 Penatalaksanaan
 Stop transfusi, selainnya sesuai syok sepsis
RUMUS SEDERHANA TRANSFUSI DARAH

( Hb koreksi - Hb awal ) X BB ( dlm Kg ) X 6 = ........ ml


 (catatan : untuk melakukan koreksi dengan menggunakan

Whole Blood )

( Hb koreksi - Hb awal ) X BB ( ldm Kg ) X 3 = ......... ml


 ( catatan : untuk koreksi dengan PRC )
KESIMPULAN

 Tranfusi harus dilakukan dengan hati hati


 Pengawasan terhadap pasien harus lebih teliti
 Pemilihan jenis tranfusi disesuaikan dengan
kebutuhan
 Perhatikan klinis pasien
TERIMAKASIH..

Anda mungkin juga menyukai