Anda di halaman 1dari 22

TRANFUSI DARAH

Dr. Ali Santoso, Sp.PD


INDIKASI TRANFUSI
Hb < 8 g/dl
Pre operasi
- Tanpa iskemi Hb< 8 g/dl
- Dengan iskemi Hb< 10 g/dl

Catatan :
Iskemi : kondisi darah kekurangan oksigen atau penyempitan
pembuluh.
SARAT DONOR
Keadan umum baik
Usia 17- 65 tahun
BB 50 kg atau lebih
Tidak demam < 37,5oC
Denyut nadi normal (reguler, normokardi)
Tekanan darah :
- terendah 90/50 mmHg
- tertinggi 100/180 mmHg ........................????
SARAT DONOR
Donor terakhir 8 minggu
Tidak hamil
Bukan tuberkulosis aktif
Bukan asma bronkiale simtomatik
Paska pembedahan :
1. 6 bulan setelah operasi
2. Luka operasi sembuh dari operasi kecil
3. 3 hari setelah ektraksi gigi
Tidak ada riwayat perdarahan abnormal
Tidak ada riwayat kejang
SARAT DONOR
DONOR SETELAH IMUNISASI
1. Tidak ada gejala setelah tindakan
2. Vaksinasi
- cacar : setelah suntikan reda
- Campak, gondong, demam kuning, polio :
dua minggu setelah imunisasi terakhir
- Campak jerman (Rubella) : 2 bulan
SARAT DONOR
DONOR PADA PENDERITA MALARIA
1. Pulang dari daerah endemik : 6 bulan tidak
timbul gejala
2. Penderita pernah malaria : 3 tahun
penyakitnya asimtomatik
GOLONGAN DARAH
Ada beberapa sistim golongan darah
Sistim golongan darah yang diperiksa
untuk kepentingan tranfusi adalah sistim
ABO dan Rh.
GOLONGAN DARAH ABO
GOLONGAN DARAH RHESUS
Reaksi bagi donor
Sinkop (pingsan mendadak)
Lemas
Takipnue (nafas cepat)
Pusing
Pucat
Mual
Kejang
Penurunan kesadaran
UJI DARAH DONOR
Uji darah golongan ABO
Uji darah golongan rhesus
Uji antibodi yang tidak diharapkan (pada
orang yang pernah tranfusi atau hamil)
Uji terhadap penyakit infeksi
Uji crossmatch (uji silang serasi)
CROSSMATCH
MAYOR
Menguji reaksi antara eri’s donor dengan
serum resipien
MINOR
Menguji reaksi antara serum donor
dengan eri’s resipien
RESIKO TRANFUSI
Didapatkan reaksi tranfusi sebanyak 6,6 %
Dari yang alami reaksi tranfusi :
1. Demam 55%
2. Menggigil 14%
3. Alergi (urtikaria, gatal) 20%
4. Hepatitis serum positif 6%
5. Reaksi hemolitik 4%
6. Overload sirkulasi 1%
KOMPLIKASI INFEKSI
INFEKSI VIRUS
1. Hepatitis virus B, C
2. HIV
3. HTLV (penyakit leukemia)
4. SITOMEGALO VIRUS (herpes)
5. ESPTEIN-barr VIRUS (herpes)
6. PARVOVIRUS (herpes)
INFEKSI LAIN
MALARIA DAN PROTOZOA LAIN
SIFILIS
INFEKSI KONTAMINASI BAKTERI LAIN
Macam tranfusi darah
A. DARAH LENGKAP
Berisi eri’s, trombo’s, leuko’s, dan plasma
250ml darah + 37 ml antikoagulan
Darah segar = < 48 jam, trombosit, faktor
pembekuan masih baik
Darah baru = < 5 hari, 2,3 difosfogliserat
menurun
I : untuk kasus perdarahan besar
KI : Anemia kronik yang normovolemik
1 unit naik 1 g%, habis dalam 4 jam
B. PRC (Pack Red Cell)
Berisi : eri, leuko, trombo, sedikit plasma,
Hmt 60-70%, volume 150-300ml
I : untuk penderita yang memerlukan
peningkatan pembawa O2 ; gagal ginjal,
keganasan dll.
KI : tidak diboleh diberikan dalam jumlah
banyak
Dosis : - 1 unit Hb naik 1 g%
C. Trombosit pekat
Berisi trombosit, beberapa Leuko’s, Eri’s,
plasma
1 katong berisi 5,5 x 10 pangkat 10 dalam
volume 50 ml.
Dapat disimpan pada suhu 20-24oC selama
3 hari, tapi hemostatiknya kurang baik
Disimpan suhu 1-6oC bisa disimpan 3 hari
dengan hemostatik baik
Trombosit pekat
INDIKASI
Trombosit < 50 ribu dengan perdarahan, untuk
operasi atau tindakan invasif
Profilaksis dengan trombosit < 10 ribu
KI :
Tidak efektif untuk peny. destruktif trombosit : ITP,
TTP, DIC. Diberikan bila perdarahan aktif
Trombositopeni pada sepsis, hipersplenisme
kecuali perdarahan aktif.
Trombosit pekat
DOSIS
- 1 unit/10 kgBB
- 1 unit menaikan 5-10 ribu
D. FFP (Fresh Frozen Plasma)
Berisi : plasma, faktor pembekuan, komplemen
dan protein plasma
Disimpan dalam suhu 18oC, bisa 1 tahun.
Volume 200-250 ml
INDIKASI
Gangguan pembekuan : penyakit hati, DIC, TTP,
Dilusi koagulopati tranfusi masif
KONTRA INDIKASI
Tidak untuk mempertahankan volume sirkulasi
karena resiko infeksi dan aloantibodi
FFP
CARA PEMBERIAN
Diberikan 6 jam setelah pencairan
Cocok ABO
4-6 unit dapat meningkatkan faktor
koagulasi 20-30%
Efek samping : menggigil, demam,
overload

Anda mungkin juga menyukai