Anda di halaman 1dari 23

COASS - UNIVERSITAS

TARUMANAGARA
TRANSFUSI DARAH
Sitti Sri Alicia Oktaviana A. Batalipu
406182012
Volume Darah
• Semakin aktif seseorang maka semakin besar volume darahnya per-tiap kgBB

USIA ml/kgBB
Prematur 95
Cukup Bulan 85
Anak kecil 80
Anak besar 75-80
Dewasa
Pria 75
Wanita 65
DONASI DARAH
Kriteria yang diterapkan dan harus dipenuhi oleh pendonor di
Unit Transfusi Darah Palang Merah Indonesia (UTD PMI)
 Umur 18-61 tahun
 Berat badan minimal 50 kg
 Tidak menderita penyakit jantung, hati, paru, ginjal, kencing
manis, kejang, kanker, penyakit kulit kronis, penyakit
perdarahan
 Tidak sedang hamil, menyusui atau menstruasi
 Bagi donor tetap, menyumbang darah sebelumnya minimal
8 minggu yang lalu, maksimal 5 kali setahun
• Kulit lengan donor dalam keadaan sehat
• Tidak mendapat transfusi darah atau komponen darah
dalam 6 bulan terakhir dan tidak sedang demam
• Tidak menderita penyakit HIV/AIDS
• Bukan pengguna alkohol atau narkoba
• Tidak mendapat imunisasi dalam 2-4 minggu terakhir dan
tidak demam
• Tidak digigit binatang yang diduga menderita rabies dalam 1
tahun terakhir
• Memberi informasi kepada petugas bila menggunakan
aspirin dalam 3 hari terakhir
TUJUAN TRANSFUSI
• Meningkatkan kemampuan darah dalam mengangkut oksigen
• Memperbaiki volume darah tubuh
• Memperbaiki kekebalan
• Memperbaiki masalah pembekuan
INDIKASI TRANSFUSI DARAH

Tidak direkomendasikan melakukan transfusi profilaksis


Pertimbangkan resiko dan manfaat dg cermat sebelum
memutuskan pemberian transfusi
Hb <7,0 atau 8,0 g/dl, kecuali untuk pasien dg penyakit kritis
Hb<8,0 g/dl adalah ambang batas transfusi untuk pasien yg
akan dioperasi dan tidak memiliki faktor resiko iskemik dan
jika pasien dg resiko iskemik ambang batas dapat dinaikkan
sampai 10 g/dl
• Indikasi untuk transfusi termasuk didalamnya gejala anemia,
dapat diberikan apabila kehilangan darah terjadi lebih dari
30% dari volume darah total
• Transfusi fresh frozen plasma (FFP) dapat digunakan untuk
menghilangkan efek antikoagulan
• Transfusi trombosit diindikasikan untuk mencegah
perdarahan pada pasien dengan trombositopenia atau
gangguan trombosit
• Transfusi kriopresipitat digunakan dlm kasus
hipofibrinogenemia, kejadian yang paling sering terjadi pada
perdarahan masif atau konsumtif koagulopati
TEKHNIK PENGAMBILAN DARAH
HEMAFERESIS
Pengambilan whole blood dari seorang donor
Pemisahan menjadi komponen-komponen darah
Penyimpanan komponen yg diinginkan
Pengembalian elemen yg tersisa ke donor / pasien

PLATELEFERESIS/TROMBOFERESIS
Trombosit dipisahkan secara sentrifugal dari whole blood
PLASMAFERESIS
• Sejumlah unit darah dari donor diambil untuk
mendapatkan plasmanya, diikuti penginfusan kembali
sel-sel darah merah donor fresh frozen plasma

SITAFERESIS
• Sejumlah besar trombosit/ lekosit dpt dikoleksi dari donor
tunggal dg sentrifugasi

LEUKAFERESIS
• Mengambil granulosit
Pemberian Transfusi Pada Anak
Harus memperhatikan :
• Kadar hb bervariasi sesuai anak
• Mekanisme adaptasi kv terhadap anemia berbeda
• Lebih muda terkena infeksi lewat transfusi darah (CMV)
• Hb tidak bisa menjadi satu patokan untuk transfusi dengan anak,
karena pada kasus anemia kronik anak dapat berdaptasi dengan hb
sangat rendah
Pemberian Transfusi Bedah
• Prabedah : kadar hb minimal 10 g/dl , untuk pasien cito tidak terikat
• Durante Op : menggantikan kehilangaan saat operasi
(Transfusi mulai dilakukan perdarahan >20% dari volume total awal)
• Pasca Bedah : mengoreksi defisit yg belum terkoreksi saat op, dan mengisi volume sirkulasi

• Hb 5 g/dl  critical
• Hb 8 g/dl  Tolerable
• Hb 10 g/dl  Optimal
• Transfusi dimulai ketikita critical dan berhenti ketika sdh mencapai batas tolerable/optimal
FAKTOR SINONIM
I Fibrinogen, protein
II Protrombin, protein
III Tromboplastin jaringan, lipoprotein
IV Ion kalsium
V Faktor labil, pro-accelerin, protein
VI Tidak digunakan lagi KLASIFIKASI
VII
VIII
Faktor stabil, pro-convertin, protein
Faktor anti hemofili (ahf), protein
FAKTOR
IX Faktor anti hemofili b, faktor krismas, tromboplastin plasma
PEMBEKUAN
X Faktor stuart prower, protein

XI Plasma thromboplastin antecedent (pta), protein

XII Faktor hageman, faktor kontak, protein

XIII Faktor stabilisasi fibrin, protein


Prekallikrein Faktor fletcher

High molecular Faktor fitgerald


DARAH DAN KOMPONEN

DARAH LENGKAP/ WHOLE BLOOD


ISI: sel darah merah, trombosit, lekosit dan plasma
Indikasi:
• Mengganti sel darah merah, pd perdarahan akut/masif disertai hipovolemi
• Transfusi tukar
• Pasien yg membutuhkan PRC, ttp belum tersedianya PRC
Kontra indikasi:
• anemia kronik yg normo volemik
Dosis
• Mulai di tansfusikan paling lama 30 menit setelah dikeluarkan dari suhu optimal
• Dewasa : 1 unit (450 WB) menaikkan HB 1 g/dl atau hematokrit 3-4%
• Anak: transfusi masif 15-20 mL/kgBB & pemberian 8 mL/kg meningkatkan hb
1g/dl
SEL DARAH MERAH PEKAT / PACK RED CELL
Isi: eritrosit, trombosit, lekosit, sedikit plasma
Indikasi :
• Pada Hb<7 g/dl terutama pada anemia akut
• Tidak diberikan pada Hb >10 g/dl, kecuali indikasi tertentu penyakit paru obs kronik berat, jantung
iskemik berat
Kontra indikasi :
• pemberian jumlah banyak dlm waktu singkat  hipervolemia
Dosis :
• Sebelum dilakukan transfusi sembari menuggu dapat diberikan Nacl 0,9% sebanyak 50-100ml
• Anak : Hb > 6g/dl diberikan 15 ml/kgbb/hari, hb <5g/dl 1 jam pertama 5 ml/kgbb sisanya dihabiskan
dalam 3 jam berikutnya  pemberian PRC 8-10ml meningkatkan Hb 2g/dl atau Ht 6%
• Neonatus : 20 ml/kgBB, pakai kantung pediatric (50ml)
• Dewasa : I unit  Hb meningkat I g/dl atau ht 3%
TROMBOSIT PEKAT / CONCENTRATE PLATELET
Isi: trombosit, lekosit, sel darah merah, plasma.
1 kantong 450 ml ( 5,5 x 10 10 trombosit dg volume 50 mL)
Indikasi
• trombositopenia ( < 50.000/uL)
• Perdarahan mikrovaskular (<100.000)
• operasi/ prosedur invasif ( trombosit < 50.000/uL)
• profilaksis ( trombosit 5-10.000 uL)
Kontra indikasi :
• Sepsis & hipersplenisme
Dosis
• 1 kantong TC/10kgBB, 1 kantong meningkatakan jumlah trombosit sampai
5000/uL, 1 kantong harus ditransfusi dalam waktu 20 menit, peningkatan akan
lebih rendah pada pasien DIC,splenomegali & septikemia.
• Dewasa : 5-7 kantong
• Anak &neonatus : 10-20 ml/kgbb/hari
Efek samping : menggigil, panas dan reaksi alergi
PLASMA SEGAR BEKU / FRESH FROZEN PLASMA (FFP)
Isi: plasma, semua faktor pembekuaan stabil dan labil
Indikasi:
• Penurunan faktor pembekuan karena pemberian transfusi darah dalam volume
besar
• Netralisasi hemostastis setelah terapi heparin, bila ada perdarahan yang
mengancam nyawa
• gangguaan proses pembekuaan
Dosis :
• Anak & neonatus : 10-20 ml/kgbb/hari
• Dewasa : 15ml/kgbb (4-6 unit untuk orang dewasa) meningkatkan faktor
koagulasi 20-30 %
Pemberian : 6 jam setelah pencairan dgn filter
KRIOPRESIPITAT FAKTOR ANTI HEMOFILIK (CRYOPRECIPITATED / AHF)
Isi: kriopresipitat AHF berisi fktr VIII 80-120 unit
Indikasi:
• Pasien dengan defisiensi fibrinogen yang akan menjalani terapi invasif &
perdarahan
• pasien dgn defisiensi faktor XIII
Kontra indikasi
• Tidak untuk pasien dengan kekurangan faktor pembekuan selain fibrinogen &
faktor XIII
Dosis
• Dewasa : setiap satu kantong meningkatkan 5-10 mg/dL ,biasanya 10 kantong
dgn BB 70kg
• Anak: 1 kantong/ 10 kg  fibrinogen 60-100 mg/dl
REAKSI TRANSFUSI
Reaksi berat akan terjadi dalam 15 menit pertam.
Dapat terjadi :
1. Hemolisis intravaskular akut
(pemberian darah yang tidak cocok/inkompatibel, disebabkan karena
antibodi dalam plasma pasien melisiskan sel darah merah donor.
1. Kontaminasi bakteri & syok septik
2. Kelebihan cairan (overload)
3. Reaksi anafilatik
4. Transfusion-associated acute lung injury (TRALI)
Tatalaksana Transfusi Ringan
1. Hentikan tranfusi
2. Berikan antihistamin intramuskular (IM)
3. Observasi dalam waktu 30 menit, tidak ada perbaikan, lanjut ke
tatalaksana reaksi transfusi sedang, jika ada perbaikan transfusi
dapat di lanjutkan
Tatalaksana Transfusi Sedang
1. Hentikan tranfusi, ganti infus NaCl 0,9% untuk menjaga pembuluh
darah tetap terbuka, jk hanya demam tnpa gejala lain beri
antipiretik.
2. Berikan antihistamin intramuskular (IM) & antipiretik.
3. Berikan kortikosteroid & bronkodilator IV bila terjadi rx anafilatik.
(bronkospasme, stridor)
4. Kumpulkan urin 24 Jam untuk memeriksa adanya hemolisis.
5. Observasi dalam waktu 15 menit, tidak ada perbaikan lanjut ke
tatalaksana reaksi transfusi berat, jika ada perbaikan transfusi darah
dengan kantong baru dapat di lanjutkan & observasi lebih ketat.
Tatalaksana Transfusi Berat
1. Hentikan tranfusi, ganti infus NaCl 0,9%  menjaga pembuluh darah tekanan darah sistolik, jika hipotensi 
berikan selama 5 menit & tinggikan tungkai pasien
2. Berikan O2 tekanan tinggi dengan sungkup  untuk jaga saluran nafas.
3. Berikan adrenalin IM secara perlahan,
4. Berikan kortikosteroid & bronkodilator IV bila terjadi rx anafilatik. (bronkospasme, stridor)
5. Berikan diuretik IV.
6. Periksa urin  terjadinya hemoglobinuria.
7. Kumpulkan urin 24 Jam  memeriksa adanya hemolisis.
8. Catet semua cairan yg masuk  untuk mengetahui keseimbangan cairan.
9. Apakah terjadi perdarahan di pemasangan blood set/luka ditempat lain  jika DIC, berikan TC & AHF / FFP.
10. Cek hipotensi atau tidak  berikan lebih banyak Nacl 0,9% slm 5 mnt + obat inotropik.
11. Jk output urin menurun ata adanya gagal ginjal akut  hitung keseimbangan cairan pertimbangkan beri furosemid.
12. Jk terjadi bakterimia beri anti biotik spektrum luas IV.
• PETUNJUK PRAKTIS ANESTESIOLOGI EDISI KEDUA FK UI
• KEMENKES RI STANDART PELAYANAN TRANSFUSI DARAH 2015
• BUKU AJAR ILMU ANESTESI & REANIMASI 2017
• CLINICAL ANESTESIOLOGY EDISI 5

Anda mungkin juga menyukai