Anda di halaman 1dari 29

PEMICU 3

Tukang Sayur yang Mencurigakan!


FORTUNE DE AMOR
405140230
KEL. 7
LEARNING ISSUES

1. MM Teori Psikotik Berkaitan dgn Penyakit Psikosis

2. MM Etiologi, Psikopatologi

3. MM Klasifikasi Psikosis

4. MM Tanda & Gejala Penyakit Psikosis

5. MM PP pada Kasus Psikosis

6. MM Diagnosis Multiaksial Penyakit Psikosis


LEARNING ISSUES

7. MM Tatalaksana Penyakit Psikosis

8. MM Pilihan Rujukan pada Penyakit Psikosis

9. MM Membuat Summary, Prognosis

10. MM Komplikasi
LI
1. MM Teori Psikotik Berkaitan dgn Penyakit Psikosis
Emil Kraepelin Eugen Bleuler

- Membedakan pasien demensia prekoks - Mengajukan istilah skizofrenia utk


dari pasien psikosis manik-depresif atau menggantikan istilah demensia prekoks di
literatur
paranoia - Menandakan adanya perpecahan (schism)
- Demensia prekoks  perjalanan jangka antara pikiran, mosi, & perilaku pada
panjang memburuk, gejala klinis umum pasien yg terkena.
berupa halusinasi & waham - Perbedaan utama Bleuler & Kraepelin tntg
demensia prekoks : perjalanan yg
- Pasien psikosis manik-depresif dibedakan memburuk tdk diperlukan dlm konsep
dari pasien dgn adanya episode penyakit skizofrenia
yg jelas yg dipisahkan oleh periode fungsi - Gejala fundamental spesifik:
normal. Gangguan pikiran ditandai gangguan
- Pasien dgn paranoia : gejala utamanya  asosiasi, khususnya kelonggaran asosiasi.
waham presekutorik persisten, tapi tdk - Gejala fundamental lainnya :
mempunyai perjalanan demensia prekoks Empat A (Asosiasi, Afek, Autisme,
Ambivalensi)
memburuk/ gejala psikosis manik-depresif
intermitent Kaplan BJ, Kaplan VA. Kaplan and Sadock’s Synopsis of
Psychiatry: Behavioral Science / Clinical .Ed
9:Philadelphia:Lippincott Williams & Wilkins;2003.
LI
2. MM Etiologi, Psikopatologi
Skizofrenia:
Kemungkinan merupakan suatu kelompok gangguan dengan penyebab yang
berbeda dan secara pasti memasukkan pasien yang gambaran klinisnya,
respon pengobatannya, dan perjalanan penyakitnya adalah bervariasi.

Kaplan BJ, Kaplan VA. Kaplan and Sadock’s Synopsis of


Psychiatry: Behavioral Science / Clinical .Ed
9:Philadelphia:Lippincott Williams & Wilkins;2003.
MODEL DIATESIS-STRES FAKTOR BIOLOGIS
 Satu model untuk intergasi faktor Neuropatologi
biologis dan faktor psikososial dan  Sistem limbik
lingkungan – Adanya pe↓ ukuran daerah amigdala,
 Seseorang mungkin memiliki suatu hipokampus, girus parahipokampus
kerentanan spesifik (diatesis) yang jika  Ganglia basalis
dikenai oleh suatu pengaruh llingkungan – Ganglia basalis terlibat dalam pergerakan 
yang menimbulkan stres, memungkinkan dihubungan dengan patofisiologi skizofrenia
perkembangan skizofrenia (gaya jalan kaku, facial grimacing)
 Yang paling umum diatesis atau stres – Ganglia basalis timbal balik dengan lobus
dapat biologis/lingkungan frontalis  me↑ kemungkinan kelainan pada
 Dasar biologis untuk suatu diatesis lobus frontalis yang terlihat pada beberapa
dibentuk lebih lanjut oleh pengaruh pemeriksaan disebabkan oleh lesi patologi
epigenetik (penyalahgunaan zat sters didalam ganglia basalis
psikologik dan taruma)
Kaplan BJ, Kaplan VA. Kaplan and Sadock’s Synopsis of
Psychiatry: Behavioral Science / Clinical .Ed
9:Philadelphia:Lippincott Williams & Wilkins;2003.
Neurotransmitter lainnya
Serotonin
FAKTOR BIOLOGIS - Antagonisme pada reseptor serotonin tipe 2
penting untuk me↓ gejala psikotik dan me↓
Integrasi teori biologis perkembangan gangguan gerakan berhubungan
Daerah otak utama yg terlibat dengan antagonnisme D2
dlm skizofrenia: struktur limbik, - Berperan dlm perilaku & impulsif
lobus frontalis, ganglia basalis Norepinefrin
Hipotesis dopamin - Sistem noradrenergik memodulasi sistem
Skizofrenia disebabkan dari dopaminergik dalam cara tertentu kelainan
terlalu banyaknya aktivitas sistem noradrenergik mempredisposisikan
dopaminergik pasien untuk sering relaps
Asam amino (GABA)
- Beberapa pasien skizofrenia, alami kehilangan
neuron GABA dalam hipokampusnya 
Kaplan BJ, Kaplan VA. Kaplan and Sadock’s Synopsis of
Psychiatry: Behavioral Science / Clinical .Ed
hiperaktiitas neuron dopaminergik &
9:Philadelphia:Lippincott Williams & Wilkins;2003. noradenergik
FAKTOR PSIKOSOSIAL
Teori sosial Teori tentang pasien individual
- Industrialisasi dan  Teori psikoanalitik
urbanisasi terlibat dalam – Skizofrenia disebabkan oleh fiksasi perkembangan yang
skizofrenia terjadi lebih awal dari yang menyebabkan perkembangan
- Stress dianggap neurosis.
menimbulkan efek – Defek ego mempengaruhi interpretasi kenyataan dan
utamanya dlm menentukan pengendalian dorongan-dorongan dari dalam (inner
waktu onset & keparahan drives), seperti seks dan agresi.
penyakit
– Gangguan terjadi akibat dari penyimpangan dalam
hubungan timbal balik antara bayi dan ibunya.
– Orang skizofrenia tidak pernah mencapai ketetapan
objek, yang ditandai oleh suatu perasaan identitas yang
pasti dan yang disebabkan oleh perlekatan erat dengan
Kaplan BJ, Kaplan VA. Kaplan and Sadock’s Synopsis of
Psychiatry: Behavioral Science / Clinical .Ed ibunya selama masih bayi.
9:Philadelphia:Lippincott Williams & Wilkins;2003.
FAKTOR PSIKOSOSIAL
 Teori psikodinamika
- Cenderung menganggap hipersensitivitas terhadap stimuli persepsi
yang didasarkan secara konstitusional sebagai suatu defisit.
- Pasien dengan skizofrenia adalah sulit untuk menyaring berbagai
stimuli dan untuk memusatkan pada suatu data pada suatu waktu.
- Defek pada barier stimulus tersebut menciptakan kesulitan pada
keseluruhan tiap fase perkembangan selama masa anak-anak dan
menempatkan stress tertentu pada hubungan interpersonal
 Teori belajar
- Hubungan interpersonal yang buruk dari orang skizofrenia, menrut
teori ini, juga berkembang karena dipelajarinya model yang buruk
selama masa anak-anak

Kaplan BJ, Kaplan VA. Kaplan and Sadock’s Synopsis of


Psychiatry: Behavioral Science / Clinical .Ed
9:Philadelphia:Lippincott Williams & Wilkins;2003.
LI
4. MM Tanda & Gejala Penyakit Psikosis
KRITERIA DIAGNOSTIK
SKIZOFRENIA MENURUT PPDGJ III
PEDOMAN DIAGNOSTIK
Harus ada setidaknya 1 gejala di – Halusinasi auditorik
bawah ini yang amat jelas • Suara halusinasi yg berkomentar
– Thought secara terus menerus ttg dirinya
• Thought echo • Mendengar suara yg sedang
• Thought insertion or berdikusi ttg perilaku dirinya
withdrawal • Jenis suara halusinasi dr bag
• Thought broadcasting tubuhnya
– Delusion – Waham lain yang menurut budaya
• Delusion of control setempat tidak wajar dan sesuatu yg
• Delusion of influence mustahil (agama yang aneh / kekuatan
yang aneh)
• Delusion of passivity
• Delusion of perception

PPDGJ III
PEDOMAN DIAGNOSTIK

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas:
– halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja, apabila disertai baik oleh
waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan
afektif yang jelas, ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas)
yang menetap, atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau
berbulan-bulan terus menerus;
– arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan
(interpolation), yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak
relevan, atau neologisme;

PPDGJ III
PEDOMAN DIAGNOSTIK
– perilaku katatonik, seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement), posisi tubuh
tertentu (posturing), atau fleksibilitas cerea, negativisme, mutisme, dan
stupor;
– gejala-gejala “negative”, seperti sikap sangat apatis, bicara yang jarang, dan
respons emosional yang menumpul atau tidak wajar, biasanya yang
mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja
sosial; tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh
depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika;

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama


kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase
nonpsikotik prodromal)

PPDGJ III
SUBTIPE SKIZOFRENIA
F20.0 Skizofrenia paranoid
F20.1 Skizofrenia hebefrenik
F20.2 Skizofrenia katatonik
F20.3 Skizofrenia tak terinci (undifferentiated)
F20.4 Depresi pasca-skizofrenia
F20.5 Skizofrenia residual
F20.6 Skizofrenia kompleks
F20.8 Skizofrenia lainnya
PPDGJ III
F20.9 Skizofrenia YTT
F20.0 Skizofrenia paranoid

 Halusinasi / waham harus menonjol


– Suara halusinasi mengacam pasien/ memberi
perintah / tidak ada suara verbal hanya bunyi-
bunyian
DD :
– Halusinasi pembauan / pengecapan/ bersifat
 Epilepsi & psikosis yg
seksual/ lain-lain perasaan tubuh (visual ada
diinduksi oleh obat
tapi jarang)
– Waham kejaran, rujukan, “exalted birth”
(merasa dirinya tinggi, istimewa), misi
khusus, perubahan tubuh atau kecemburuan
 Gangguan afektif, dorongan kehendak &
pembicaraan , gejala katatonik tidak menonjol PPDGJ III
F20.1 Skizofrenia Hebefrenik
 Biasa umur 15-25 tahun F20.2 Skizofrenia katatonik
 Keadaan premobid = pemalu n penyendiri 1 / lebih perilaku di bawah harus
 Gejala khas (bertahan 2-3 bulan) mendominasi:
– Tidak bertangung jawab  Stupor
– Perilaku tidak bertujuan n hampa perasaan  Kegelisahan
– mannerisme  Menampilkan & mempertahankan
posisi tubuh yg tdk wajar/ bizarre
– Afek pasien dangkal & tidak wajar
 Negativisme
– Cekikikan, senyum sendiri
 Rigiditas
– Perasaan puas diri & tinggi hati
 Waxy Flexibility
– Kelainan hipokondriakal
 Command automatism (kepatuhan
– Pengulangan kata berulang-ulang
secara otomatis terhadap perintah)
– Proses pikir mengalami disorganisasi
 Preservasi kata & kalimat
– Pembicaraan tidak menentu
PPDGJ III
F20.3 Skizofrenia
undifferentiated
Tidak memenuhi kriteria dibawah ini: F20.4 Depresi pasca
 Skizofrenia paranoid Skizofrenia
 Skizofrenia Hebefrenik
 Skizofrenia katatonik  Mengalami Skizofrenia selama
1tahun
 Skizofrenia residual
 Masih ada gejala Skizofrenia yg
 Depresi pasca Skizofrenia tertinggal dan menetap
 Gejala depresif menonjol dan
memenuhi kriteria depresif minimal
selama 2 minggu
Bila gejala sisa Skizofrenia telah
hilang maka pasien di diagnosis ke
arah depresi
PPDGJ III
F20.5 Skizofrenia F20.6 Skizofrenia
residual simpleks
 Sindrom negatif menonjol  Gangguan ini memiliki gejala psikotik
 Ada riwayat episode Skizofrenia di masa yg kurang jelas dibanding Skizofrenia
yg lain
lampau
 Ditentukan berdasar perkembangan yg
 Minimal 1 tahun dimana halusinasi dan waham berjalan perlahan dan progesif dari:
berkurang dan timbul sindrom negatif – Sindrom negatif dr Skizofrenia
 Tidak terdapat dimensia / gangguan otak residual tanpa didahului oleh
organik lain / depresi kronis yang dapat halusinasi, waham / manifestasi
menjelaskan bagaimana sindrom negatif psikotik lain
tersebut timbul – Disertai perubahan perilaku pribadi
yg bermakna
Sindrom negatif: Kuantitas & isi
Perlambatan pembicaraan kurang Kehilangan minat
psikomotorik Ekspresi muka & kontak Kemalasan
Aktivitas menurun mata buruk Penarikan diri dari lingkungan
Afek menumpul Posisi tubuh buruk sosial
Pasif & ketidakadaan Perawatan diri & kinerja
PPDGJ III
inisiatif sosial buruk
PEMERIKSAAN STATUS MENTAL TES PSIKOLOGIS

Penjelasan umum Tes neuropsikologis


Mood, perasaan, dan afek Hasil sering kali berguna secara
Gangguan persepsi klinis
Ilusi Pengukuran objektif kinerja
Pikiran neuropsikologis sering kali
Impulsivitas memberikan hasil yang abnormal
Sensorium dan kognisi Tes inteligensia
Pertimbangan dan tilikan Cenderung memiliki nilai yang
lebih rendah dari orang normal
Reliabilitas
Tes proyektif dan kepribadian
dapat menyatakan gagasan yang
kacau , dan penelitian kepribadian
Kaplan BJ, Kaplan VA. Kaplan and Sadock’s Synopsis of seringkali memberikan hasil yang
Psychiatry: Behavioral Science / Clinical .Ed
9:Philadelphia:Lippincott Williams & Wilkins;2003. abnormal
LI
5. MM PP pada Kasus Psikosis
Pemeriksaan Penunjang

CT.SCAN / MRI
MRS (Magnetik Resonance Spectroscopy)
PET (Positron Emission Tomography)
EEG (Elektroensefalografi)

Kaplan BJ, Kaplan VA. Kaplan and Sadock’s Synopsis of


Psychiatry: Behavioral Science / Clinical .Ed
9:Philadelphia:Lippincott Williams & Wilkins;2003.
LI
7. MM Tatalaksana Penyakit Psikosis
Agen Antipsikotik Generasi II
- Aripiprazol
Agen Antipsikotik Generasi I ES: gejala ekstrapirimidal, sakit kepala, agitasi,
ansietas, mual, insomnia
- Fenotiazin (ES: gejala ekstrapririmidal)
KI: hipersensitivit terhadap obat, riwayat
- Klorpromazin gangguan jantung/ kondisi yang memiliki
- Flufenazin potensial terjadnya hipotensi, riwayat kejang
- Perfenazin - Klozapin
- Thioridazin ES: granulositopenia, kejang, pingsan,
hipertensi, aritmia, miokarditis, retensi urin,
- Butirofenon priapismus, rigiditas, tremor, akatisia,
- Haloperidol gangguan regulasi suhu tubuh
- Loksapin KI Absolut : leukosit<3000/uL atau
neutrofil<1500/ uL, riwayat
granulositopenia/ agranulositosis terinduksi
obat, gangguan sirkulasi/ depresi SSP oleh
Kapita Selekta Kedokteran. Jilid II. Edisi IV
penybab apapun, riwayat hiperensitivitas
Terapi Non Medikamentosa (Terapi Psikososial)

- Dapat diberikan utk terapi jangka panjang pada skizofrenia


- Menjaga komunikasi yg baik dgn pasien & keluarga
- Modifikasi perilaku  utk hilangkan perilaku yg dianggap aneh dlm masyarakat
- Pasien dpt dirawat sbg pasien rawat jalan, kecuali jika lingkungan di sekitar
penderita tidak mendukung kesembuhan penderita

Kapita Selekta Kedokteran. Jilid II. Edisi IV


LI
9. MM Membuat Summary, Prognosis
Indikasi Prognosis Baik Indikasi Prognosis Buruk

- Awitan gejala timbul setelah usia 30 thn - Riwayat trauma perinatal


- Jenis kelamin ♀ lebih baik daripada ♂, - Tidak ada remisi dlm waktu 3 thn
krn jenis kelamin ♀ dikaitkan dengan:
- Sering timbul relaps
a. Pasien dgn gejala positif
- Tidak adanya dukungan keluarga untuk
b. Penyebab skizofrenia jelas, salah satu
pencetusnya adalah gangguan suasana kesembuhan pasien
perasaan
c. Aktivitas sosial & pekerjaan berlansung
baik sblm timbul gejala
d. Tdk ada keluarga yg menderita
skizofrenia
e. Pasien yg menikah & telah berkeluarga
f. Dukungan penuh keluarga untuk
kesembuhan pasien
Kapita Selekta Kedokteran. Jilid II. Edisi IV

Anda mungkin juga menyukai