2. MM Etiologi, Psikopatologi
3. MM Klasifikasi Psikosis
10. MM Komplikasi
LI
1. MM Teori Psikotik Berkaitan dgn Penyakit Psikosis
Emil Kraepelin Eugen Bleuler
PPDGJ III
PEDOMAN DIAGNOSTIK
Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas:
– halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja, apabila disertai baik oleh
waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan
afektif yang jelas, ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas)
yang menetap, atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau
berbulan-bulan terus menerus;
– arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan
(interpolation), yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak
relevan, atau neologisme;
PPDGJ III
PEDOMAN DIAGNOSTIK
– perilaku katatonik, seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement), posisi tubuh
tertentu (posturing), atau fleksibilitas cerea, negativisme, mutisme, dan
stupor;
– gejala-gejala “negative”, seperti sikap sangat apatis, bicara yang jarang, dan
respons emosional yang menumpul atau tidak wajar, biasanya yang
mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja
sosial; tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh
depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika;
PPDGJ III
SUBTIPE SKIZOFRENIA
F20.0 Skizofrenia paranoid
F20.1 Skizofrenia hebefrenik
F20.2 Skizofrenia katatonik
F20.3 Skizofrenia tak terinci (undifferentiated)
F20.4 Depresi pasca-skizofrenia
F20.5 Skizofrenia residual
F20.6 Skizofrenia kompleks
F20.8 Skizofrenia lainnya
PPDGJ III
F20.9 Skizofrenia YTT
F20.0 Skizofrenia paranoid
CT.SCAN / MRI
MRS (Magnetik Resonance Spectroscopy)
PET (Positron Emission Tomography)
EEG (Elektroensefalografi)