Disusunoleh:
Fortune De Amor (406181083)
Pembimbing:
dr. Rosmalia Suparso, Sp. KJ
Alloanamnesis
Pasien kadang marah-marah tanpa penyebab yang jelas.Pasien dijemput oleh
petugas RSK Dharma Graha pada tanggal 4 Agustus 2010 dari RSK Dharma
Graha cabang Ciganjur dan diantar oleh ibu dan adik kandungnya yang bernama
Abdul Aziz Mubarak ke RSK Dharma Graha cabang BSD, dengan alasan karena
pasien suka marah-marah kepada keluarganya tanpa alasan yang jelas. Pasien
dipindahkan ke cabang BSD dikarenakan pasien mengidap penyakit asma dan
akses ke Rumah Sakit dengan fasilitas lengkap lebih dekat.
2. RiwayatPerjalanan Penyakit
Autoanamnesis
Pasien mengeluhkan mata buram sejak tujuh tahun terakhir dan semakin parah
satu tahun terakhir, pasien kesulitan melihat dengan jelas, namun pasien mengaku
masih dapat melihat, seluruh lapang pandang tampak buram. Tidak ada nyeri di
daerah mata, pusing, dan pasien belum pernah menggunakan kaca mata. Pasien
pernah ke dokter spesialis mata dikatakan mengalami katarak pada kedua
matanya,tetapi pasien menolakdioperasi karena takut, dan memilih untuk
diberikan obat saja.
Alloanamnesa
Menurut anamnesis dengan petugas RSK Dharma Graha dan data rekam
medis, pasien dijemput oleh petugas RSK Dharma Graha dari RSK Dharma Graha
cabang Ciganjur pada tanggal 4 Agustus 2010 pukul 00.15 WIB dan diantar oleh
ibu dan adik kandungnya ke RSK Dharma Graha cabang BSD. Menurut
keterangan petugas, pasien masuk ke RSK Dharma Graha cabang Ciganjur pada
tahun 1997 karena pasien suka marah-marah kepada keluarganya tanpa alasan
yang jelas. Pasien dipindahkan ke cabang BSD karena pasien mengidap penyakit
asma dan akses ke Rumah Sakit yang lengkap lebih dekat.
Petugas juga bercerita bahwa kadang-kadang pasien suka marah-marah
ketika menjelang malam, karena mengeluh ingin keluar dan penglihatannya tidak
jelas. Pasien sekamar dengan Adit dan Rangga, hubungan mereka baik namun
pasien pernah berantem di kamar, dan pak Adit pernah mencekik pasien sehingga
pasien memerlukan oksigenasi dengan nasal kanul, menurut keterangan perawat
saat itu Adit sedang halusinasi dan mencekik pasien. Pada malam hari Adit juga
suka bermain air di kamar mandi, sehingga pasien suka teriak-teriak. Selain itu
Adit sering berlama-lama di toilet sehingga pasien merasa kesal karena ingin
menggunakan toilet.
Menurut keterangan perawat, pasien pernah ke dokter spesialis mata
dikatakan pasien mengalami katarak namun tidak dioperasi karena pasien
memiliki asma dan alasan usia tua, awalnya sempat diberikan obat tetes mata
namun sekarang sudah tidak diberikan obat lagi. Pasien jarang mengikuti aktivitas
di pendopo. Pasien seringnya berada di ruang tunggu.
4. Riwayat Pengobatan
Dalam data rekam medis pada tahun 2010, pasien memiliki riwayat
bronchopneumonia. Tahun 2011 pasien pernah terkena scabies lalu sudah terobati.
Pada tahun 2011 bulan Maret, pasien dicurigai terkena TB lalu diberi OAT,
namun dalam pemeriksaan BTA hasilnya negatif sehingga obat OAT tersebut
dihentikan. Pada bulan Agustus tahun 2011 pasien mulai mengeluhkan matanya
buram. Pada tahun 2010 sampai 2016, penyakit asma pasien masih sering kambuh
namun pada tahun 2017 sampai sekarang sudah terkontrol. Mulai tahun 2017
penglihatan pasien juga semakin buruk.
5. Riwayat Kebiasaan
Menurut rekam medis, pasien merupakan seorang perokok. Pasien
merokok sejak masih SMP dan dalam sehari dapat menghabiskan setengah
bungkus rokok. Namun, semenjak di Rumah Sakit Dharma Graha, pasien dilarang
merokok karena mempunyai penyakit asma. Menurut data rekam medis, pada saat
baru masuk di RSK Dharma Graha, pasien masih suka merokok yang
menyebabkan kekambuhan pada penyakit asmanya, dan sekarang pasien sudah
mengerti bahwa merokok membuatnya sesak nafas dan pasien sudah tidak
merokok dan menghindari rokok. Riwayat kebiasaan penggunaan NAPZA
disangkal. Pasien mengatakan sering ikut terlibat dalam kegiatan keseharian yang
diadakan Rumah Sakit Khusus Dharma Graha. Pasien mengatakan bahwa ia
makan 3 kali sehari dengan 2 kali snack. Pasien memiliki nafsu makan yang
cukup baik dan mengaku senang apabila diberi roti dan kopi, dan biasanya
meminum kopi satu kali sehari saat pagi. Pasien mengaku mandi 2 kali sehari,
dibantu petugas. Pasien juga mengatakan BAB lancar, dan terkadang tidak dapat
menahan BAK terutama pada pagi hari.
6. Riwayat Keluarga
1956
62
: Laki-laki Meninggal
: Perempuan Hubungan dekat
: Pasien
Pasien merupakan anak ke-3 dari 9 bersaudara, memiliki hubungan yang baik
dengan kakak dan adiknya. Pasien merasa paling dekat dengan kakaknya yang
kedua bernama ali, dan pasien di rumah sakit dibiayai oleh adiknya Aziz.
Pasien mengaku terakhir dijenguk oleh keluarganya saat libur lebaran tahun ini,
hingga sekarang belum dijenguk oleh keluarga sehingga pasien merasa kangen,
dan kekurangan uang jajan untuk membeli kopi.
7. Riwayat Kehidupan Pribadi
a. Riwayat Masa Kanak-kanak awal (0-3 tahun)
Pada data rekam medis tidak didapatkan data tentang masa kanak-kanak pasien.
Pasien tidak ingat.
Perkawinan
Pasien belum pernah menikah dan tidak mempunyai anak.
Agama/Kehidupan Beragama
Pasien beragama Islam dan mengaku selalu menjalankan ibadahnya dengan baik.
Pelanggaran Hukum
Pasien tidak ingat apakah pernah melakukan tindakan yang melanggar hukum.
Aktivitas Sosial
Pasien mengaku memiliki hubungan yang baik dengan orang-orang sekitarnya
dan memiliki banyak teman. Selama pasien dirawat di Rumah Sakit Khusus
Dharma Graha, pasien mengaku bahwa Adit dan Rangga adalah teman dekatnya
di Rumah Sakit Khusus Dharma Graha. Pasien mengaku aktif ikut dalam berbagai
kegiatan yang diadakan.
Psikoseksual
Pasien pernah memiliki pacar orang Indonesia.
4. Gangguan Persepsi
- Halusinasi auditorik : Ada
- Halusinasi taktil : Tidak ada
- Halusinasi visual : Ada
- Ilusi : Tidak ada
- Derealisasi : Tidak ada
- Depersonalisasi : Tidak ada
- Apraksia : Tidak ada
- Agnosia : Tidak ada
5. Pikiran
Proses Pikir
a. Produktivitas : Kurang
b. Kontinuitas pikiran : Kurang
c. Hendaya bahasa : Tidak ada
Bentuk Pikir
a. Asosiasi longgar : Tidak Ada
b. Ambivalensi : Ada
c. Ekolalia : Tidak ada
d. Flight of ideas : Ada
e. Inkoherensi : Tidak ada
f. Verbigerasi : Tidak ada
g. Perseverasi : Tidak ada
h. Blocking : Ada
i. Neologisme : Tidak ada
j. Tangensial : Tidak ada
k. Sirkumstansial : Tidak ada
Isi Pikir
a. Waham : Ada (Persekutorik)
b. Gagasan bunuh diri : Tidak ada
c. Gagasan membunuh : Tidak ada
d. Fobia : Tidak ada
e. Obsesi dan kompulsi : Tidak ada
f. Preokupasi : Tidak ada
g. Kemiskinan isi : Tidak ada
6. Fungsi Intelektual
a. Orientasi
- Waktu
Buruk (pasien tidak mengetahui tanggal atau hari ini dan tidak
ingat sudah berapa lama ia tinggal di Rumah Sakit Khusus Jiwa
Dharma Graha.
- Tempat
Baik (pasien dapat menyebutkan tempat di mana pasien berada
dan dirawat).
- Orang
Kurang baik (pasien terkadang tidak mengenali pemeriksa,
pasien dapat mengenali keluarganya, perawat dan pegawai
rumah sakit)
b. Daya Ingat
- Daya Ingat Segera
Kurang baik (pasien tidak dapat mengulagi secara berurutan 3
benda seperti apel, meja, pena)
- Daya Ingat Jangka Pendek
Baik (Pasiendapat menyebutkan menu sarapan, makan siang,
dan makan malamnya).
- Daya Ingat Jangka Sedang
Buruk (pasien tidak dapat mengingat apa yang baru saja terjadi
dalam 1 bulan terakhir).
- Daya Ingat Jangka Panjang
Kurang baik (pasien dapat mengingat yang ia lakukan sebelum
masuk ke Rumah Sakit Dharma Graha namun pasien lupa
mengenai kenangan masa kecilnya, dan kejadian beberapa
tahun terakhir).
e. Kemampuan Visuospasial
Kurang baik, pasien dapat menggambarkan bentuk jam bulat dan
angka di jam tersebut tetapi harus diarahkan oleh pemeriksa.
f. Pikiran Abstrak
Pasien tidak dapat mengartikan ungkapan yang diberikan oleh
pemeriksa seperti “tong kosong nyaring bunyinya”.Pasien tahu
persamaan dan perbedaan apel dan pisang.
g. Intelegensi dan Kemampuan Informasi
Kurang baik, pasiendapat menyebutkan salah satu nama presiden RI,
tetapi tidak mengetahui presiden saat ini.
i. Bahasa
Pasien berkomunikasi menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan
benar
Tilikan
Tilikan atau insight pasien adalah tilikan 4 (pasien menyadari dirinya
sakit, tidak mengetahui penyebab sakitnya dan mau diobati).
9. Reliabilitas
Secara umum perkataan pasien dapat dipercaya.
IV. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LEBIH LANJUT
A. Status Internis
a. Keadaan Umum : Baik
b. Kesadaran : Compos Mentis (GCS 15, E4 M5 V6)
c. Tanda vital
o Pernapasan : 20x/menit
o Nadi : 88x/menit
o Tekanan darah : 110/80mmHg
o Suhu : 36,4 C
d. Keadaan Gizi
o Berat badan : 45 kg
o Tinggi badan : 155cm
o IMT : 18,75kg/m2
B. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala : bentuk bulat, tidak teraba benjolan, rambut beruban,
terdistribusi merata, tidak mudah dicabut, tidak tampak kelainan
pada kulit kepala.
b. Mata : sclera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis, pupil bulat,
isokor, diameter 3 mm / 3 mm, reflex cahaya + / +, visus ODS:
1/300, lensa keruh +/+, shadow test -/-.
c. THT : dalam batas normal, sekret( - ).
d. Mulut dan Gigi: bibir tidak kering, letak uvula ditengah, missing
pada gigi, caries dentis (+).
e. Thoraks :
o Jantung :
1. Inspeksi : pulsasi ictus cordis tidak terlihat
2. Palpasi : ictus cordis teraba di MCL sinistra ICS V, kuat
angkat
3. Perkusi : batas jantung dalam batas normal
4. Auskultasi : BJ I dan II reguler, gallop(-), murmur (-)
o Paru-paru :
1. Inspeksi : simetris dalam keadaan statis dan dinamis
2. Palpasi : stem fremitus kiri dan kanan sama kuat
3. Perkusi : sonor pada seluruh lapang paru
4. Auskultasi : vesikuler, ronkhi -/-, wheezing +/+
f. Abdomen :
o Inspeksi : tampak datar
o Palpasi : supel, nyeri tekan (-), hepar/lien (-) pembesaran
o Perkusi : timpani pada keempat kuadran
o Auskultasi : bising usus dalam batas normal
g. Ekstremitas : dalam batas normal, deformitas ( - ),
h. Kulit : kulit berwarna coklat, jaringan parut pada
punggung tangan kanan (metacarpal III dorsal
manus dextra).
C. Status Neurologis
a. Kesadaran : Compos mentis, GCS 15 E4 M6 V5
b. Kaku kuduk dan rangsang meningeal : Negatif
c. Nervuskranialis : dalam batas normal
d. Tanda efek ekstrapiramidal : tremor (-),gerakan involunter (-),
akatisia(-)
e. Motorik : baik, pergerakanbaik, kekuatan 5
f. Sensorik : baik
g. Refleksfisiologis : +/+
h. Reflekspatologis : -/-
D. KUISIONER
a. Mini Mental State Examination :skor 12, ada gangguan kognitif
b. Clock drawing test:skor 2, ada kesalahan visualspasial
c. Geriatric Depression Scale :skor 1, tidak depresi
d. Indeks ADL Barthel :skor 12, ketergantungan ringan
e. Insomnia Severity Index : skor 4,tidak ada gejala klinis insomnia
f. Mini Nutritional Assessment : skor 12 status gizi normal
2. Axis II
Berdasarkan autoanamnesa dan alloanamnes pre-morbid, didapatkan
informasi pasien memiliki hubungan pertemanan yang baik di sekolahnya
ketika SD dan SMP. Pasien tidak melanjutkan ke SMA dan pergi ke
Belanda. Selama di Belanda, pasien mengaku memiliki hubungan yang
baik dengan keluarga kakaknya dan juga lingkungan sekitarnya. Lalu
pasien pulang ke Indonesia dan bekerja dengan iparnya di percetakan
selama 1 tahun. Pasien merasa nyaman bekerja disana dan memiliki
hubungan baik dengan iparnya. Namun, pasien mulai sering marah marah,
bertengkar dengan ibunya dan pernah melempar batu bata ke ibunya.
Selain itu pasien juga pernah meonjok kaca penjual es. Gangguan
kepribadian pada pasien mengarah pada Gangguan Kepribadian F60.3
Gangguan Kepribadian Emosional Tak Stabil.
3. Axis III
Pasien menderita penyakit asma, katarak ODS, dan caries dentis.
4. Axis IV
Dari autoanamnesa yang telah dilakukan, ditemukan bahwa
kemungkinanan stressor dari gejala-gejala pasien adalah hubungan pasien
dengan adiknya Aziz ( masalah dengan “primary support group”), dan
pasien kekurangan uang jajan karena sudah lama tidak di jenguk oleh
keluarga dan merindukan keluarganya. Pasien juga sering kesal, teriak-
teriak malam hari dan bertengkar dengan Adit teman sekamarnya. Pasien
mengaku kesal dan teriak-teriak karena Adit suka bermain air di kamar
mandi saat malam hari dan subuh hari serta menggunakan toilet terlalu
lama disaat pasien ingin menggunakan toilet.
5. Axis V
Penilaian status fungsional pasien menggunakan skala Global Assesment
of Functioning dalam 1 tahun terakhir didapatkan skor 51-60 (gejala
sedang, disabilitas sedang).
Psikoterapi:
1. Terapi suportif
Mengawasi dan memotivasi pasien untuk minum obat teratur
Mengajak pasien agar lebih aktif bersosialisasi dan beraktivitas
dengan teman lainnya
2. Psikososial
Konseling keluarga :memberitahukan keluarga tentang kondisi
pasien serta memberikan perhatian dan dukungan dengan
berkunjung secara rutin.
Memotivasi dan melibatkan pasien dalam kegiatan-kegiatan
menyenangkan terutama yang dapat meningkatkan
sosialisasinya.
Terapi rekreasi : berenang, rekreasi ke taman mini
3. Terapi perilaku
Mengajak pasien untuk mengikuti segala kegiatan di RSK
Dharma Graha
RencanaTatalaksana Lain
Anjuran Pemeriksaan :
Pemeriksaan status mental dan intelektual berkala dengan MMSE.
Cek rontgen thoraks AP/Lat
Pemeriksaan laboratorium: darah rutin, SGPT, SGOT
X. PROGNOSIS
Quo ad Vitam : dubia ad malam
Quo ad Functionam : dubia ad malam
Quo ad Sanationam : dubia ad malam
Timeline
1956 (tahun kelahiran pasien)
.
(pasien tidak mengingat tahun kejadian)
pasien pulang ke Indonesia dan bekerja di percetakan milik iparnya selama 1 tahun
pasien memiliki hubungan yang baik dengan lingkungannya selama bekerja
.
(pasien tidak mengingat tahun kejadian)
pasien mulai sering marah marah dan betengkar dengan ibunya. pasien pernah
melempar ibunya dengan batu bata sehingga ibunya dirawat di rumah sakit.
pasien pernah menonjok kaca tukang es ketika ia marah.
pasien merasa jika ibunya pilih kasih dan merasa saudaranya jahat kepadanya
.
tahun 1997
.
tahun 2010-sekarang
pasien di RSK Dharma Graha cabang BSD diantar oleh ibu dan adik kandungnya.
pasien mengatakan dirinya sakit gila, merasa di otaknya ada onderdil
mesin,menganggap adiknya jahat karena memasukkannya ke RS (waham), melihat
bayangan (halusinasi
pasien pindah dari Ciganjur ke BSD karena mencari akses yang lebih mudah ke
rumah sakit berfasilias lebih lengkap.