2. MM Gangguan Mood
3. MM Gangguan Tidur
LI
1. MM Teori Psikopatologi dari Gangguan Mood & Gangguan Tidur
Emil Kraepelin
Pedesaan Perkotaan
Faktor biologis.
Amin biogenik
Kelainan dalam metabolit amin biogenik dalam darah dan CSS.
– Norepinefrin down regulation reseptor adrenergik beta dalam k/ respon
antidepresan.
Adanya aktivasi reseptor adrenergik alfa 2 penurunan norepinefrin
Reseptor alfa 2 juga mengatur jumlah serotonin
– Serotonin Penurunan serotonin gejala depresi.
– Dopamin Aktivitas dopamin menurun pada depresi dan meningkat pada mania
– Lain2 GABA, vasopresin, opiat endogen, adenylate cyclase, phosphotidilinositol,
kalsium
Kaplan BJ, Kaplan VA. Kaplan and Sadock’s Synopsis of
Psychiatry: Behavioral Science / Clinical .Ed
9:Philadelphia:Lippincott Williams & Wilkins;2003.
Pembangkitan (kindling)
– Proses elektrofisiologi dimana stimulasi subambang yg berulang dari suatu
neuron akhirnya menimbulkan suatu potensial aksi
– Patfis ggn mood mungkin melibatkan pembangkitan di lobus temporalis
Irama sirkadian
– regulasi abnormal irama sirkadian
Regulasi neuroimun
– Ada kelainan imunologis pd pasien depresi
Pertimbangan neuroanatomis
– Gangguan mood melibatkan patologis di sitem limbik, ganglia basalis, dan
hipotalamus
A. Suatu periode terpisah adanya mood ↑, ekspansif atau mudah tersinggung (irritable), yang
berlangsung selama 4 hari, yang jelas berbeda dari mood tidak terdepresi biasanya.
B. Selama periode gangguan mood, 3 (atau lebih) gejala berikut ini adalah menetap (4 jika mood hanya
mudah tersinggung) dan telah ditemukan pada derajat yang bermakna :
1. Harga diri yang melambung atau kebesaran
2. Penurunan kebutuhan untuk tidur (misalnya, merasa telah beristirahat setelah tidur hanya 3 jam)
3. Lebih banyak bicara dibandingkan biasanya atau tekanan untuk terus berbicara
4. Gagasan yang melompat-lompat (flight of ideas) atau pengalaman subjektif bahwa pikirannnya
terpacu
5. Mudah dialihkan perhatian (yaitu, atensi terlalu mudah dialihkan oleh stimuli eksternal yang
tidak penting atau tidak relevan)
6. Peningkatan aktivitas yang diarahkan oleh tujuan (secara sosial, dalam pekerjaan atau sekolah),
atau secara seksual, atau agitasi psikomotor
7. Keterlibatan yang berlebihan dalam aktivitas yang menyenangkan yang memiliki kemungkinan
adanya akibat yang menyakitkan (misalnya, melakukan belanja yang tidak dibatasi, tidak pilih-
pilih dalam hubungan seksual, atau investasi bisnis yang bodoh)
Diagnosis Menurut DSM IV
Gangguan Mood Bipolar I
Gangguan Mood Bipolar I, Episode Manik Tunggal
A. Hanya mengalami satu kali episode manik dan tidak ada riwayat episode depresi
mayor sebelumnya.
B. Tidak bertumpang tindih dengan skizofrenia, skizofreniform, skizoafektif,
gangguan waham, atau dengan gangguan psikotik yang tidak dapat
diklasifikasikan.
D. Gejala dalam Kriteria tidak baik dicatat oleh schizoafektif Disorder dan
tidak ditumpangkan pada Skizofrenia, Schizophreniform Disorder,
Delusional Disorder, atau Gangguan Psikotik Dinyatakan Tidak Tertentu.
E. Gejala tersebut tidak disebabkan oleh efek fisiologis langsung dari suatu zat
(misalnya, penyalahgunaan obat, pengobatan) atau kondisi medis umum
(misalnya hipertiroidisme).
F. Gejala yg menyebabkan penderitaan yg bermakna secara klinis atau
gangguan dlm fungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi penting lainnya