Pembimbing:
dr. Meiriani Sari, M.Sc, Sp.A, IBCLC
Disusun oleh:
Louis Regan - 406182076
Pasien anak ketiga dari tiga bersaudara, lahir secara sectio caesaria,
usia kehamilan 37-38 minggu, selama kehamilan, ibu pasien rutin
kontrol ANC setiap bulan ke puskesmas. Selama kehamilan tidak ada
penyulit. Saat lahir, pasien menangis kuat, bergerak aktif dan tonus
ototnya baik, tidak kuning. Berat badan lahir adalah 2500 gram dan
panjang badan lahir 47 cm.
RIWAYAT IMUNISASI
Hep B: usia 0,2,3,4 bulan
PERTUMBUHAN PERKEMBANGAN
BBL= 2500 gr PBL= 47 cm
• Mengangkat kepala usia 2 bulan
BBs = 11 kg TBs = 81 cm
• Berguling usia 4 bulan
• Berdasarkan kurva WHO :
• BB/U : diantara 0 SD dan -1 SD kesan normal • Duduk usia 6 bulan
• TB/U : diantara 0 SD dan -2 SD kesan normal • Berdiri Berpegangan usia 8 bulan
• BB/TB : diantara 0 SD dan 1 SD kesan status gizi baik • Berjalan usia 12 bulan
• BB ideal : 10,5 kg
• KPSP 18 bulan, Jawaban Ya 9
• Status gizi menurut Waterlow : 11/10,5 x 100%=
104,7 % —> kesan status gizi normal • Kesan: Perkembangan sesuai dengan usia
RIWAYAT ASUPAN NUTRISI
• Minum ASI diberikan selama 2 bulan
• Palpasi : supel, turgor kulit kembali cepat, massa (-), Nyeri Tekan (-)
• Tulang Belakang : dalam batas normal, kifosis (-), lordosis (-), skoliosis (-)
• Kulit: dalam batas normal, sianosis (-), turgor kulit kembali cepat
Pemeriksaan Penunjang
Haemoglobin 13.8 g/dL 10.7 – 14.7 g/dL MAKROSKOPIS Hasil Nilai Acuan
Warna Kuning
Hematokrit 39,9% 35.0 – 43.0% Konsistensi Bubur
Trombosit 242 ribu/μL 150 – 440 ribu/mikroliter Lendir - -
Darah - -
7,3 ribu/μL MIKROSKOPIS
Leukosit 5.5 – 15.5 ribu/ mikroliter
Amuba Histolytica - -
Amuba Coli - -
Hitung jenis Leukosit 0-2 <= 3/LPB
Basofil 0 0-1 %
Eritrosit 0-2 <= 3/LPB
Eosinophil 1 0-3 %
Telur Cacing - -
Batang 1 0-6 %
Segmen 78 (H) 50-70 % Jamur (Hifa dan Sel Ragi) - -
Limfosit 16 20-40 %
Monosit 5 0-8 % Sisa makanan - -
Amilum - -
LED 45 (H) 0-20 mm/jam
Lemak - -
Kalium Darah 3,7 3,5-5,0 mmol/L
Natrium Darah 143 136-146 mmol/L
Chlorida Darah 102 98-106 mmol/L
Calsium Ion 1,03 (L) 1,15-1,29 mmol/L PEMERIKSAAN RADIOLOGIS :
GDS 92 70-199 mg/dL Cor dan Pulmo tak tampak kelainan
RESUME
Telah diperiksa seorang anak perempuan berusia 1 tahun 8 bulan dengan keluhan BAB cair sejak
2 hari sebelum masuk RS. BAB dengan frekuensi 8 kali dalam 24 jam terakhir, warna kuning,
tidak ada ampas, lendir, dan darah. BAK pasien sedikit menurun, dengan warna kuning sedikit
pekat. Pasien juga mengeluh mual namun tidak muntah dan ada penurunan nafsu makan, serta
ada demam yang muncul sejak 2 hari sebelum masuk RS, demam sempat diukur dengan rentang
suhu 38-39 oC kemudian sempat turun setelah minum obat panas dan kembali naik setelah
beberapa jam. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan keadaan umum tampak lemas, dengan
kesadaran compos mentis, normotensi dengan tekanan darah 90/70, Suhu 38oC, serta nadi normal
dengan frekuensi 118 kali per menit, dan pernafasan 32 kali per menit. Pada pemeriksaan fisik
sistem didapatkan mata anak sedikit cekung (+/+), bibir kering (+/+), peningkatan bising usus
yaitu 11 kali per menit. Pada pemeriksaan penunjang didapatkan peningkatan neutrofil segmen
yaitu 78 % dan LED yaitu 45 mm/jam dan hipokalsemia.
DIAGNOSIS
• Diagnosis utama: Enteritis akut
• Diagnosis tambahan:
• Dehidrasi ringan-sedang
• Hipokalsemia
• Diagnosis banding:
Enteritis akut tanpa dehidrasi
TATALAKSANA NON-FARMAKOLOGI
• Kebutuhan cairan : 1050 ml/24 jam
• ( IVFD RL 1000 cc/ 24 jam 14 tpm makro )
• Oral on demand
• Kebutuhan kalori : 110 kkal/hari
• Kebutuhan protein : 16,5 gr/hari
• Makan bubur 1 mangkok kecil dan lauk seperti
daging cincang 3 x 1 dan selingan buah 2 x 1
TATALAKSANA FARMAKOLOGI
• Paracetamol Syrup 120 mg/5ml = 1 cth setiap demam >38 0C dapat diulang setiap 4 jam
Dosis : 10-15 ml/kgBB/kali (3-4 kali sehari)
• Ceftriakson IV 2 x 550 mg
Dosis : 50-100 mg/kg/kali 2x1 per hari
• Zinc PO 1 x 20 mg tab
Dosis : anak > 6 bulan = 20 mg, anak < 6 bulan = 10 mg
• Liprolac 1x1 sach
Dosis : 1-2 kali 1 sachet per hari
• Ondansetron IV 1,65 mg (1 ml) 3 kali/hari bila anak mual
Dosis : 0,1-0,2 mg/kgBB/kali (max dose 8 mg) dapat diberi 2-3 kali per hari
EDUKASI
• Menjelaskan definisi, penyebab serta gejala dan komplikasi dari
enteritis/diare akut. Menjelaskan orang tua untuk tidak khawatir dan
memperhatikan anak untuk meminum obat yang telah diberikan sesuai
anjuran yang berpedoman pada 5 lintas penanganan diare akut.
• Menjelaskan kepada orang tua pasien mengenai diare yang dapat ditularkan
lewat fekal-oral, sehingga membutuhkan pencegahan seperti, pemberian ASI
yang benar dan paling tidak sampai usia 2 tahun, perbaiki penyimpanan dan
penyiapan MP-ASI,cuci tangan sehabis BAB dan sebelum makan, imunisasi
sesuai jadwal yang dianjurkan dan menjaga higiene yang baik.
PROGNOSIS
• Ad vitam : ad bonam
• Ad fungtionam: ad bonam
• Ad sanatiom: ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA
DIARE AKUT
• Definisi diare akut adalah buang air besar pada bayi atau anak lebih dari 3 kali per hari, disertai
perubahan konsistensi tinja mejadi cair dengan atau tanpa lendir dan darah yang berlangsung
kurang dari satu minggu.
• Cara penularan diare: fekal-oral melalui makanan atau minuman yang tercemar oleh
enteropatogen, atau kontak langsung tangan dengan penderita atau barang-barang yang telah
tercemar tinja penderita atau tidak langsung melalui lalat.
• Faktor Resiko:
Usia < 2 tahun ( puncak pada 6-11 tahun )
Genetik
Tidak memberi ASI dalam 4-6 bulan pertama kehidupan
Higiene yang buruk
Imunokompromais
Menderita campak dalam 4 minggu terakhir
Etiologi
• Infeksi
Bakteri (Campylobacter jejuni, Clostridium perfringens, Clostridium defficile, Escherichia coli, shigela )
Virus ( Enteric Adenovirus, Rotavirus, Corona Virus )
Parasit ( Entamoeba Histolytica, Giardia lamblia, Strongyloides Stercoralis, Trichuris Trichiura, Cryptosporidium )
• Non-infeksi
Defek anatomi
Malabsorpsi
Endokrinopati
Alergi
Neoplasma
Klasifikasi
• Berdasarkan durasi:
Diare akut ( < 14 hari )
Diare Kronik ( >14 hari )
• Berdasarkan mekanisme :
Diare Osmotik
Diare Sekretorik
Diare Inflamatorik
Diare akibat gangguan peristaltik
Manifestasi Klinis
• Frekuensi BAB >3 kali per hari
• Perubahan konsistensi BAB
• Terdapat lendir atau darah
• Dapat disertai demam
• Nyeri perut
• Mual dan Muntah
• Penurunan nafsu makan
• Dapat disertai tanda dehidrasi
KLASIFIKASI DERAJAT DEHIDRASI
Sumber: Buku Saku Petugas Kesehatan: Lintas Diare. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2011
Sumber: Buku Ajar IDAI
Gastroenterologi-Hepatologi
Jilid 1. 2009.
Pemeriksaan Penunjang
• Feses Lengkap
• Pemeriksaan Darah Lengkap
• Pemeriksaan Elektrolit
• Pemeriksaan AGD
• GDS
• Kultur dan Tes kepekaan terhadap antibiotik
TATALAKSANA DIARE
• Tanpa dehidrasi
• < 2 tahun : 50-100 mL tiap BAB
• > 2 tahun : 100-200 mL tiap BAB
• Cara membuat larutan oralit : 1 sachet oralit dilarutkan dalam 1 liter
air matang ( buang larutan apabila sudah 1x24 jam )
• Anjurkan untuk makan dengan porsi kecil namun sering / small
frequent feeding.
• Hindari makanan pemicu diare seperti pedas, asam, ataupun
berlemak.
TATALAKSANA DIARE
• Diare dengan dehidrasi ringan-sedang
• Perawatan dilakukan di RS dan diberikan Oralit PO (bila
tidak bisa PO -> NGT)
• Jumlah oralit yang diberikan 75 ml/kgBB dalam 3 jam
pertama.
• Bila BB tidak diketahui dapat disesuaikan dengan umur
• Bila selama pemberian terdapat edema, dapat distop
dahulu. Apabila sudah tidak bengkak boleh dilanjutkan.
• Evaluasi setelah 3 jam -> membaik -> lanjutan terapi
dirumah dengan protokol diare tanpa dehidrasi.
TATALAKSANA
DIARE
• Diare dengan dehidrasi berat
• Dilakukan perawatan di RS dan diberi IVFD RL
• IVFD RL (100 ml/kg) dengan protokol:
• <1 tahun : 1 jam pertama (30 ml/kgBB),
5 jam berikutnya (70 ml/kgBB)
• > 1 tahun : ½ jam pertama (30 ml/kgBB),
2 ½ jam berikutnya (70 ml/kgBB)
• Dapat diberikan oralit PO atau dengan NGT
dengan kecepatan +- 5 ml/kg/jam dengan
durasi pemberian 3-4 jam untuk bayi usia 1-2
tahun dan 1-2 jam untuk usia >2 tahun.
• Evaluasi KU, tanda vital, klinis serta tanda
dehidrasi pasien setiap jam.
TATALAKSANA
DIARE
• Suplementasi Zinc
•Untuk mengurangi lama dan beratnya
diare dan juga dapat mengembalikan
nafsu makan anak.
•Dapat menurunkan frekuensi dan volume
buang air besar sehingga dapat
menurunkan risiko terjadinya dehidrasi
pada anak.
4. Antibiotik Selektif
5. Nasihat
Kembali jika demam, tinja berdarah, makan atau
minum sedikit, sangat haus, diare semakin sering,
tidak membaik dalam 3 hari