Anda di halaman 1dari 43

Pemicu 4

Blok Saraf dan Kejiwaan


Kartika Sanra Dila
405140232

Sumber:
Gangguan Mood & Afek

Sumber:
Sumber:
Gangguan Bipolar
• Gangguan bipolar adalah gangguan mood kronis & berat yg
ditandai dgn episode mania, hipomania, campuran dan
depresi.
Gangguan Bipolar
• Ditandai oleh episode berulang (sekurangnya 2 episode)
dimana afek dan tingkat aktivitasnya jelas terganggu,
– pada waktu tertentu terdiri dari peningkatan afek desertai
penambahan energi dan aktivitas (mania atau hipomania)
– Pada waktu lain berupa penuruna afek disertai pengurangan energi
dan aktivitas (depresi)
Gangguan Bipolar
• Episode manik biasanya tiba2 dan berlangsung 2 minggu
sampai 4-5 bln
• Episode depresif cenderung lebih lama (rata2 6 bln)
• Seringkali terjadi setelah peristiwa hidup yang penuh stress
atau trauma mental lainnya (tdk esensial utk penegakan
diagnosis)
Gangguan Bipolar
Diagnosa:
• Episode kini hipomanik
– Episode sekarang memenuhi kriteria hipomania (F30.0)
– Hrs ada sekurang-kurangnya 1 episode afektif lain (hipomanik, manik, depresif, atau
campuran) di masa lampau
• Episode kini manik tanpa gejala psikotik
– Episode sekarang memenuhi kriteria mania tanpa gejala psikotik (F30.1)
– Hrs ada sekurang-kurangnya 1 episode afektif lain (hipomanik, manik, depresif, atau
campuran) di masa lampau
• Episode kini manik dgn gejala psikotik
– Episode sekarang memenuhi kriteria mania dgn gejala psikotik (F30.2)
– Hrs ada sekurang-kurangnya 1 episode afektif lain (hipomanik, manik, depresif, atau
campuran) di masa lampau
Gangguan Bipolar
• Episode kini depresif ringan atau sedang
– Episode sekarang memenuhi kriteria depresi ringan (F32.0) atau sedang (F32.1)
– Hrs ada sekurang-kurangnya 1 episode afektif lain (hipomanik, manik, atau
campuran) di masa lampau
• Episode kini depresif berat tanpa gejala psikotik
– Episode sekarang memenuhi kriteria depresi berat tanpa gejala psikotik (F32.2)
– Hrs ada sekurang-kurangnya 1 episode afektif lain (hipomanik, manik, atau
campuran) di masa lampau
• Episode kini depresif berat dgn gejala psikotik
– Episode sekarang memenuhi kriteria depresi berat dgn gejala psikotik (F32.3)
– Hrs ada sekurang-kurangnya 1 episode afektif lain (hipomanik, manik, atau
campuran) di masa lampau
Gangguan Bipolar
• Episode kini campuran
– Episode sekarang menunjukkan gejala manik, hipomanik, depresi yg tercampur atau
bergantian dgn cepat (mania/hipomania dan depresi sama2 mencolok selama masa
terbesar dari episode penyakit sekarang dan telah berlangsung sekurangnya 2 minggu)
– Hrs ada sekurang-kurangnya 1 episode afektif lain (hipomanik, manik, depresif, atau
campuran) di masa lampau
• Kini dlm remisi
– Sekarang tdk menderita gangguan afektif yg nyata selama beberapa bulan terakhir,
tetapi pernah mengalami sekurang-kurangnya 1 episode afektif hipomanik,manik, atau
campuran dimasa lampau dan ditambah sekurang-kurangnya satu episode afektif lain
(hipomanik, manik, depresif, atau campuran)
• Gangguan afektif bipolar lainnya
• Gangguan afektif bipolar YTT
Etiologi
• Faktor biologi
- Norepinefrin  Penurunan regulasi dan penurunan sensitivitas dari reseptor β
adrenergik dan dalam klinik  dibuktikan oleh respon pada penggunaan
antidepresan yang cukup baik sehingga mendukung adanya peran langsung dari
sistem noradrenergik pada depresi.
- Serotonin  Rendahnya kadar serotonin dapat menjadi factor resipitat depresi,
- Dopamine  berfungsi terjadi pada depresi dan dopamine reseptor D1 hipoaktif
pada keadaan depresi.
- Kelainan di otak Melalui (MRI) dan positron-emission tomography (PET) 
didapatkan jumlah substansia nigra dan aliran darah yang berkurang pada korteks
prefrontal subgenual.

Sadock BJ, Sadock VA. Kaplan’s and sadock’s synopsis of psychiatry behavioral sciences and clinical psychiatry. 10th
edition.Philadelphia: Lippincott William and Wilkins;2007.p.527-62.
• 2. Faktor genetik • 3. Faktor psikososial
- Studi pada keluarga. Data dari studi ini - Stress dari lingkungan dan peristiwa
mengatakan 1 orang tua dengan gangguan dalam hidup seseorang. Faktor lingkungan
mood, anaknya akan memiliki risiko antara yang sangat berperan pada kehidupan
10-25% untuk menderita gangguan mood. psikososial dari pasien dapat menyebabkan
Jika kedua orang tuanya menderita stress yang dipicu oleh faktor lingkungan.
gangguan mood, maka kemungkinannya
menjadi 2 kali lipat. Risiko ini meningkat
jika ada anggota keluarga dari 1 generasi
sebelumnya daripada kerabat jauh. Satu
riwayat keluarga gangguan bipolar dapat
meningkatkan risiko untuk gangguan
mood secara umum, dan lebih spesifik
pada kemungkianan munculnya bipolar.
- Studi pada anak kembar. Studi ini
menunjukan bahwa gen hanya
menjelaskan 50-70% etiologi dari
gangguan mood. Studi ini menunjukan
rentang gangguan mood pada monozigot
sekitar 70-90% dibandingkan dengan
kembar dizigot sekitar 16-35%.
Kriteria
Berdasarkan DSM-IV, Gangguan bipolar digolongkan menjadi 4 kriteria:
1. Gangguan bipolar I
Terdapat satu atau lebih episode manik. Episode depresi dan hipomanik tidak
diperlukan untuk diagnosis tetapi episode tersebut sering terjadi.
2. Gangguan bipolar II
Terdapat satu atau lebih episode hipomanik atau episode depresif mayor tanpa
episode manik.
3. Siklotimia
Adalah bentuk ringan dari Gangguan bipolar. Terdapat episode hipomania dan
depresi yang ringan yang tidak memenuhi kriteria episode depresif mayor.
4. Gangguan bipolar YTT
Gejala-gejala yang dialami penderita tidak memenuhi kriteria Gangguan bipolar I
dan II. Gejala-gejala tersebut berlangsung tidak lama atau gejala terlalu sedikit
sehingga tidak dapat didiagnosa Gangguan bipolar I dan II.2,5
KRITERIA DIAGNOSIS
• Pembagian menurut DSM-IV:
1. Gangguan mood bipolar I
Gangguan mood bipolar I, episode manic tunggal
A. Hanya mengalami satu kali episode manic dan tidak ada rwayat
depresi mayor sebelumnya.
B. Tidak bertumpang tindih dengan skizofrenia, skizofreniform,
skizoafektif, Gangguan waham, atau dengan Gangguan psikotik yang
tidak dapat diklasifikasikan.
C. Gejala-gejala tidak disebabkan efek fisiologik langsung zat atau
kondisi medic umum
D. Gejala mood menyebabkan penderitaan yang secara klinik cukup
bermakna atau menimbulkan hendaya dalam social, pekerjaan dan
aspek fungsi penting lainnya.
• Gangguan mood bipolar I, episode manic sekarang ini
A. Saat ini dalam episode manic
B. Sebelumnya, paling sedikit, pernah mengalami satu kali episode manik,
depresi, atau campuran.
C. Episode mood pada kriteria A dan B bukan skizoafektif dan tidak
bertumpang tindih dengan skizofrenia, skizofreniform, Gangguan waham,
atau dengan Gangguan psikotik yang tidak dapat diklasifikasikan.
D. Gejala-gejala tidak disebabkan oleh efek fisiologik langsung zat atau
kondisi medik umum.
E. Gejala mood menyebabkan penderitaan yang secara klinik cukup
bermakna atau menimbulkan hendaya dalam social, pekerjaan dan aspek
fungsi penting lainnya.
• Gangguan mood bipolar I, episode campuran saat ini
A. Saat ini dalam episode campuran
B. Sebelumnya, paling sedikit, pernah mengalami episode manik, depresi
atau campuran
C. Episode mood pada kriteria A dan B tidak dapat dikategorikan
skizoafektif dan tidak bertumpang tindih dengan skizofrenia, skizifreniform,
Gangguan waham, atau Gangguan psikotik yang tidak diklasifikasikan
D. Gejala-gejala tidak disebabkan efek oleh fisiologik langsung zat atau
kondisi medik umum
E. Gejala mood menyebabkan penderitaan yang secara klinik cukup
bermakna atau menimbulkan hendaya dalam social, pekerjaan, atau aspek
fungsi penting lainnya.
• Gangguan mood bipolar I, episode hipomanik saat ini
A. Saat ini dalam episode hipomanik
B. Sebelumnya, paling sedikit, pernah mengalami satu episode
manic atau campuran
C. Gejala mood menyebabkan penderita yang secara klinik cukup
bermakna atau hendaya social, pekerjaan atau aspek fungsi penting
lainnya
D. Episode mood pada kriteria A dan B tidak dapat dikategorikan
sebagai skizoafektif dan tidak bertumpang tindih dengan
skizofrenia, skizofreniform, Gangguan waham, dan dengan
Gangguan psikotik yang tidak dapat diklasifikasikan.
• Gangguan mood bipolar I, episode depresi saat ini
A. Saat ini dalam episode depresi mayor
B. Sebelumnya, paling sedikit, pernah mengalami episode manik dan
campuran
C. Episode mood pada kriteria A dan B tidak dapat dikategorikan sebagai
skizoafektif dan tidak bertumpang tindih dengan skizofrenia,
skizofreniform, Gangguan waham, dan dengan Gangguan psikotik yang
tidak dapat diklasifikasikan.
D. Gejala-gejala tidak disebabkan efek fisiologik langsung zat atau kondisi
medik umum
E. Gejala mood menyebabkan penderitaan yang secara klinik cukup
bermakna atau menimbulkan hendaya dalam social, pekerjaan, atau aspek
fungsi penting lainnya.
• Gangguan mood bipolar I, Episode Yang tidak dapat diklasifikasikan saat
ini
A. Kriteria, kecuali durasi, saat ini, memenuhi kriteria untuk manik,
hipomanik, campuran atau episode depresi.
B. Sebelumnya, paling sedikit, pernah mengalami satu episode manik atau
campuran.
C. Episode mood pada kriteria A dan B tidak dapat dikategorikan sebagai
skizoafektif dan tidak bertumpang tindih dengan skizofrenia,
skizofreniform, Gangguan waham, atau dengan Gangguan psikotik yang
tidak dapat diklasifikasikan di tempat lain.
D. Gejala mood menyebabkan penderitaan yang secara klinik cukup
bermakna atau menimbulkan hendaya dalam social, pekerjaan, atau aspek
fungsi penting lainnya.
Diagnosis Banding
• Skizofrenia
• Depresi berat
• Intoksikasi obat
• Hiper- dan hipotiroid
• skizoafektif
Tatalaksana
• 1. Terapi psikososial
- Terapi kognitif (Aaron Beck)
Tujuannya :
a. Menghilangkan episode depresi dan mencegah rekurennya dengan
membantu pasien mengidentifikasi dan uji kognitif negatif.
b. Mengembangkan cara berpikir alternatif, fleksibel dan positif, serta
melatih kembali respon kognitif dan perilaku yang baru.
- Terapi interpersonal (Gerrad Kleman)
Memusatkan pada masalah interpersonal yang sekarang dialami oleh
pasien dengan anggapan bahwa masalah interpersonal sekarang mungkin
terlibat dalam mencetuskan atau memperberat gejala depresi sekarang
Fakultas Kedokteran Universiats Indonesia. Buku ajar psikiatri. Jakarta: Badan
Penerbit FKUI; 2010.hlm.197-208.
• - Terapi perilaku
Terapi didasarkan pada hipotesis bahwa pola perilaku maladaptif
menyebabkan seseorang mendapatkan sedikit umpan balik positif dari
masyarakat dan kemungkinan penolakan yang palsu.

- Terapi berorientasi-psikoanalitik
Mencapai kepercayaan dalam hubungan interpersonal, keintiman,
mekanisme penyesuaian, kapasitas dalam merasakan kesedihan serta
kemampuan dalam merasakan perubahan emosional secara luas.
- Terapi keluarga
Diindikasikan untuk gangguan yang membahayakan perkawinan pasien atau
fungsi keluarga atau jika gangguan mood dapat ditangani oleh situasi
keluarga.
Farmakoterapi
• Episode mania atau hipomania
1. Mood Stabilizer
2. Antipsikotik atipikal
3. Moodstabilizer+ antipsikotik atipikal. 1,2
Episode depresi
1. Antidepresan
2. Mood stabilizer
3. Antipsikotik atipikal
4. Mood stabilizer + antidepresan
5. Antipsikotik atipikal + antidepresan1,2
Gangguan Tidur

Sumber:
Insomnia
• Kesulitan memulai atau mempertahankan tidur
• Dapat bersifat sementara atau menetap
• Insomnia menetap  kesulitan untuk tidur bukan kesulitan
untuk tetap mempertahankan tidur
• Periode singkat insomnia  sering disebabkan oleh ansietas
(baik sebagai gejala sisa suatu pengalaman yang mencemaskan
atau antisipasi pengalaman yang mencetuskan kecemasan)

Sumber:
Kriteria Diagnosis DSM-IV-TR Insomnia Primer
A. Keluhan yang dominan adalah kesulitan memulai atau mempertahankan tidur, atau tdur yang tidak bersifat
menyegarkan, selama sedikitnya 1 bulan
B. Gangguan tidur (atau kelelahan di siang hari yang terkait) menyebabkan penderitaan yang secara klinis bermakna
atau hendaya fungsi sosial, pekerjaan, atau area fungsi penting lain
C. Gangguan ini tidak hanya terjadi selama perjalanan gangguan narkolepsi, gangguan tidur yang terkait dengan
pernapasan, gangguan tidur irama sirkadian, atau pasasomnia
D. Gangguan ini tidak hanya terjadi selama perjalanan gangguan jiwa lain (gangguan depresi berat, gangguan
ansietas menyeluruh, delirium)
E. Gangguan ini disebabkan karena efek fisiologis langsung suatu zat (penyalahgunaan obat, suatu obat) atau
keadaan medis umum

Sumber:
Terapi
• Terapi conditioning
– Pasien diminta untuk menggunakan tempat tidurnya hanya untuk
tidur dan bukan untuk hal lain  tidak tertidur (5 menit)  segera
bangun dan melakukan hal lain.
• Kadang-kadang, berganti tempat tidur atau ruangan lain
berguna untuk pasien ini.

Sumber:
Terapi Farmakologi
• Benzodiazepine, Zolpidem, Zaleplon, obat hipnotik lain.
• Obat tidur yang bekerja lama  flurazepam, quazepam 
insomnia malam hari
• Obat yag bekerja singkat  zolpidem, triazolam  insomnia
menetap
• Obat tidur sebaiknya tidak diresepkan >2minggu  toleransi
dan putus obat dapat terjadi

Sumber:
Distimia dan Siklotimia

Sumber:
Gangguan Distimia
• Gangguan yang kronis dan berfluktuasi dengan banyak episode
hipomania dan depresi ringan
• Distimia: Tidak menyenangkan (ill-humored)  memiliki gangguan
distimik, digolongkan memiliki neurosis depresif/depresi neurotik
• Ciri gangguan distimia  perasaan yang tidak adekuat, bersalah
iritabilitas, serta kemarahan, penarikan diri dari masyarakat, hilang
minat serta inaktivitas dan tidak produktif
• Sering ditemukan dengan gangguan jiwa lain, terutama gangguan
depresif berat.
• Cenderung mendapatkan berbagai obat psikiatri  antidepresan,
agen antimaik (litium dan karbamazepin) dan hipnotik-sedatif
Sumber:
Etilogi
• Faktor biologis
• Tidur
• Neuroendokrin
• Psikososial
• Freud
• Teori kognitif

Sumber:
Diagnosis dan Gambaran Klinis
• Kriteria diagnosis DSM-IV-TR gangguan distimik:
– Adanya mood depresi selama sebagian besar waktu untuk setidaknya
2 tahun (atau satu tahun untuk anak-anak dan remaja)
– Tidak boleh memiliki gejala yang sebaiknya dianggap sebagai
gangguan depresif berat
– Tidak pernah boleh memiliki episode manik atau hipomanik
– Awitan:
• Dini  < 21 tahun
• Lambat  21 tahun atau lebih

Sumber:
Kriteria Diagnostik DSM-IV-TR Gangguan Distimik
A. Mood depresi hampir sepanjang hari selama berhari-hari, lebih banyak depresi daripada tidak, sebagaimana
ditunjukkan secara subjektif atau melalui pengamatan orang lain, untuk setidaknya 2 tahun
Catatan: Pada anak dan remaja, mood dapat iritabel dan durasinya harus sedikitnya 1 tahun
B. Saat depresi terdapat dua (atau lebih) hal berikut:
1. Nafsu makan buruk atau makan berlebihan
2. Insomnia atau hipersomnia
3. kurang tenaga atau lelah
4. harga diri rendah
5. konsentrasi buruk atau sulit mengambil keputusan
6. rasa putus asa
C. Selama periode 2 tahun gangguan (1 tahun untuk anak-anak atau remaja), orang tersebut tidak pernah bebas
gejala dalam kriteria A dan B lebih dari 2 bulan.
D. Tidak pernah ada episode depresif berat selama 2 tahun pertama gangguan (1 tahun untuk anak-anak dan
remaja); yaitu gangguan tidak lebih baik dimasukkan kedalam gangguan depresif berat kronis, atau gangguan
depresif berat, dalam remisi parsial.
Catatan: mungkin terdapat episode depresif berat sebelumnya mengingat terdapat remisi penuh (tanpa tanda atau
gejala signifikan selama 2 bulan) sebelum timbulnya gangguan distimik. Disamping itu, setelah 2 tahun prtama (1
tahun untuk anak-anak dan remaja) gangguan distimik, bisa terdapat episode gangguan dipresif berat yang
bertumpang tindih pada kasus tersebut kedua diagnosis dapat diberikan ketika kriteria episode depresif berat
terpenuhi.
Sumber:
E. Tidak Pernah ada episode manik, episode campuran, atau episode hipomanik, dan kriteria tidak pernah
terpenuhi untuk gangguan siklotimik
F. Gangguan tidak hanya timbul selama perjalanan gangguan psikosis kronis, seperti skizofrenia atau gangguan
waham
G. Gejala bukan disebabkan efek fisiologis langsung suatu zat (penyalahgunaan obat, obat) atau keadaan medis
umum (hipotiroid)
H. Gejala secara klinis meyebabkan penderitaan atau hendaya bermakna fungsi sosial, pekerjaan, atau area fungsi
lain.

Sumber:
Diagnosis Banding
• Gangguan depresif ringan
– Ditandai dengan episode gejala depresif yang lebih ringan daripada gejala
yang ditemukan pada gangguan depresif berat.
– Perbedaan dengan gangguan distimik  depresif ringan memiliki mood
eutimik, sedangkan gangguan distimik tidak memiliki periode eutimik
• Gangguan depresif singkat berulang
– Ditandai dengan periode singkat (< 2minggu) timbulnya episode depresif
– Perbedaan dengan gangguan distimik  pasien gangguan depresif singkat
berulang memiliki gangguan episodik dan keparahan gejalanya lebih berat

Sumber:
Diagnosis Banding
• Depresi Ganda
– Sekitar 40% pasien dengan gangguan depresif berat juga memenuhi
kriteria gangguan distimik  depresi ganda
– Memiliki prgonisis lebih buruk dibandingkan pasien dengan hanya
gangguan depresi berat
• Penyalahgunaan Alkohol dan Zat
– Pasien gangguan distimik  umumnya memenuhi kroteria diagnostik
gangguan terkait zat
– Cenderung membentuk metode koping untuk keadaan depresi kronisnya
 menggunakan alkohol atau stimulan (kokain atau marijuana)

Sumber:
Terapi
• Terapi kognitif
– Mengajarkan pasien cara berpikir dan bersikap  menggantikan sikap
negatif yang salah mengenai diri mereka sendiri, dunia dan masa depan
– Terapi jangka pendek  masalah saat ini
• Terapi perilaku
– Berdasarkan teori bahwa depresi disebabkan pleh kehilangan dorongan
positif akibat perpisahan, kematian atau perubahan lingkungan mendadak
– Tujuan  meningkatkan aktivitas, memberikan pengalaman yang
menyenangkan dan mengajarkan pasien untuk bersantai

Sumber:
Terapi
• Psikoterapi psikoanalitik berorientasi tilikan
– Terapi yang paling lazim untuk gangguan distimik
– Tujuan  menghubungkan perkembangan dan mempertahankan gejala
depresif serta ciri kepribadian maladatif dengan konflik yang tidak
terselesaikan dari masa kanak-kanak awal.
– Tilikan pada ekuivalen depresif (penyalahgunaan zat) atau pada
kekecewaan masa kanak-kanak sebagai pendahuluan dari depresi masa
dewasa dapat diperoleh melalui terapi.
– Pengertian pasien mengenai cara mereka mencoba memuaskan
kebutuhan akan persetujuan dari luar yang berlebihan untuk melawan
harga diri yang rendah dan superego yang kasar  tujuan penting dalam
terapi.

Sumber:
Terapi
• Terapi interpersonal
– pengalaman interpersonal pasien saat ini dan cara menghadapi stres
diperiksan untuk mengurangi gejala depresif dan meningkatkan harga diri
– Berlangsung sekitar 12-16 minggu dan dapat dikombinasikan dengan
antidepresan
• Terapi keluarga dan kelompok
– Dapat membantu pasien dan juga keluarga pasien untuk menghadapi
gejala gangguan
– Terapi kelompok  membantu pasien yang menarik diri mempelajari cara
baru menghadapi masalah interpersonalnya di dalam situasi sosial

Sumber:
Gangguan Siklotimik
• Bentuk gejala ringan gangguan bipolar II, ditandai dengan
episode hipomania dan depresi ringan.
• Di bedakan dengan gangguan bipolar yang ditandai dengan
adanya episode depresif berat

Sumber:
Etiologi
• Faktor biologis
• Faktor psikososial

Sumber:
Kriteria Diagnostik
• Kriteria diagnostik gangguan siklotimik (DSM-IV-TR)
– Pasien tidak pernah memenuhi kriteria episode depresif berat, dan
– Tidak memenuhi kriteria episode manik selama 2 tahun pertama
gangguan
– Adanya gejala yang kurang lebih konstan selam 2 tahun (atau 1 tahun
untuk anak dan remaja)

Sumber:
Kriteria diagnostik gangguan siklotimik (DSM-IV-TR)
A. Adanya sejumlah periode dengan gejala hipomanik dan sejumlah periode gejala depresif setidaknya 2 tahun yang
tidak memenuhi kriteria gejala episode depresif berat
Catatan: pada anak dan remaja, lamanya harus paling sedikit 1 tahun
B. Periode 2 tahun tersebut (1 tahun pada anak dan dewasa), pasien tidak pernah tanpa gejala didalam kriteria A
selama 2 bulan
C. Tidak ada episode depresif, episode manik, atau episode campuran selama 2 tahun gangguan
Catatan: setelah 2 tahun pertama (1 tahun pada anak dan remaja) gangguan siklotimik, mungkin terdapat epiosde
manik atau campuran yang juga tumpang tindih (pada kasus tersebut

Sumber:

Anda mungkin juga menyukai